Apakah sahabat wirausaha tahu jika kita bisa dengan mudah mengetahui dan menilai ekonomi negara ini tengah tumbuh atau malah sedang turun? Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan melihat aggregate supply. Bagaimana caranya? Berikut petunjuknya.


Apa itu Aggregate Supply?

Aggregate supply atau penawaran agregat adalah jumlah penawaran barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu perekonomian pada harga keseluruhan tertentu di periode tertentu. Jika dilihat melalui kurva, aggregate supply akan menampilkan tingkatan harga dengan jumlah output yang ada di pasaran. Dalam jangka pendek, aggregate supply merespon permintaan dan harga yang lebih tinggi, sedangkan dalam jangka panjang, aggregate supply mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi ekonomi.

Baca Juga: Aggregate Demand

Jika masih bingung dapat kita contohkan saat harga minyak goreng di Indonesia lagi gila-gilaan akibat tingginya permintaan. Produsen minyak goreng yang mengerti peluang ini memanfaatkannya dengan meningkatkan produksi hingga berkali-kali lipat. Tujuannya agar menjaga stok supaya tetap aman. Kondisi seperti ini biasanya membuat perilaku konsumen sangat loyal untuk membeli lebih banyak lagi, bahkan ada yang sampai menimbunnya.

Baca Juga: Apa itu Buffer Stock?

Pada saat itu, terjadilah peningkatan permintaan. Logikanya, semakin tingginya permintaan tentu akan diimbangi dengan tinggi penawaran. Seiring berjalannya waktu persoalan tingginya harga tidak lagi menjadi masalah hingga ekonomi kembali menjadi normal. Dengan kata lain, semakin besar aggregate supply yang berhasil diproduksi oleh perusahaan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dan ekonomi negara dalam keadaan tumbuh.

Baca Juga: Memanfaatkan Peluang Pasar Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah


Faktor yang Mempengaruhi Aggregate Supply

Naik turunnya aggregate supply dipengaruhi banyak faktor seperti ketersediaan lapangan pekerjaan, inovasi, teknologi, upah, meningkatnya biaya produksi, pajak, subsidi, sampai inflasi. Contohnya, aggregate supply dapat dikatakan naik, saat upah turun. Sebaliknya, ketika upah pekerja naik maka aggregate supply akan turun. Penjelasannya, ketika upah turun otomatis akan meningkatkan output pasokan dengan menurunkan biaya tenaga kerja per unit. Sebaliknya, jika upah naik akan membuat aggregate supply bergerak ke bawah, secara tidak langsung akan meningkatkan biaya produksi.

Ternyata ada banyak faktor yang mempengaruhi nilai aggregate supply. Untuk itu perlu adanya tindakan yang tepat dari pemangku kebijakan atau perusahaan agar nilainya dapat terus meningkat dan tidak jatuh.

Baca Juga: Economies of Scale

Nah, itulah pembahasan tentang aggregate supply. Semoga bermanfaat!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.

Sumber foto:

https://pixabay.com/illustrations/company-drawing-...

Sumber artikel:

https://www.investopedia.com/terms/a/aggregatesupp...