Sumber: Freepik
Energi memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, penggunaan energi sehari-hari sering dianggap sebagai penyumbang pencemaran lingkungan terbesar. Setelah sektor rumah tangga, sektor industri menggunakan energi lebih besar kedua, yaitu sebesar 35% dari total permintaan energi (Pusat Riset Energi). Semakin meningkatnya jumlah industri maka semakin banyak pula permintaan energi yang dibutuhkan.
Baca Juga: Jawa Classic, Mengulik Limbah
Menjadi Apik dan Menarik
Pada awalnya hubungan antara lingkungan dan energi dianggap tidak terlalu crucial. Namun, seiring dengan banyaknya proses industrialisasi baik di negara maju maupun berkembang maka mulai muncul masalah lingkungan yang ditimbulkan, seperti polusi air, udara, ataupun tanah.
Kemudian issue tersebut berkembang menjadi syarat negara dalam menggunakan energi harus memperhatikan lingkungan dengan penggunaan konsep sustainability. Dengan demikian, energy utilization atau utilisasi energi dianggap menjadi solusi untuk permasalahan tersebut.
Utilisasi Energi
Utilisasi energi adalah pemanfaatan energi yang berasal dari alam untuk kebutuhan kehidupan manusia baik untuk keperluan rumah tangga, industri, maupun negara.
Energi pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu energi terbarukan dan tidak terbarukan. Sebelumnya, negara-negara maju dan berkembang banyak menggunakan energi yang tak terbarukan dalam proses industrialisasi negaranya. Energi tak terbarukan merupakan energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang harus melalui proses selama ratusan tahun.
Baca Juga: Cerita Inspirasi, Bhoomi Art
Kemudian, apabila energi ini habis maka memerlukan waktu yang lama untuk memperoleh energi yang sama, seperti batu bara. Sementara itu, energi terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam bumi yang tak terbatas dan tidak akan habis, seperti, air, angin, dan sinar matahari (suara.com). Pada saat ini, penggunaan energi terbarukan dinilai bisa menjadi alternatif untuk penggunaan energi di masa mendatang dengan mengurangi risiko pencemaran lingkungan.
Tinggal selanjutnya memilih energi mana yang dirasa lebih cocok dengan kebutuhan dan ketersediaan dari alam. Biasanya setiap daerah memiliki potensi energi masing-masing yang bisa diunggulkan dan dimanfaatkan.
Baca Juga: Kanagoods, Melangkah Dengan Produk
Fashion Berkelanjutan
Sumber Gambar: Harian Nasional
Baca Juga: 10 Wirausaha Inovatif yang Ramah
Lingkungan
Pemanfaatan energi air pada dasarnya memakai konsep energi potensial gravitasi. Di Indonesia sendiri, potensi tenaga air yang bisa dimanfaatkan adalah sekitar 75684 MW. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas 100 MW ke atas (Artikel IPB). Adapun daerah di Indonesia yang sudah memanfaatkan potensi energi air ini terdapat di waduk Cirata, Jawa Barat.
Sumber Gambar: Dunia Enrgi
Baca Juga: Pengertian Daur Ulang
Selain energi matahari dan energi air, ada energi lain di Indonesia yang bisa dimanfaatkan sebagai alternatif energi, yaitu energi angin. Potensi energi angin yang dimiliki Indonesia tercatat sekitar 978MW. Potensi energi angin terbesar ada di wilayah Sidrap dan Jeneponto di Sulawesi Selatan, yang bisa menghasilkan energi listrik dari angin sebesar 200MW (Studi Potensi).
Sumber Gambar: Kompas
Kesimpulannya adalah energi banyak sekali digunakan baik secara perorangan, maupun kelompok. Baik untuk keperluan rumah tangga maupun industri. Permintaan akan energi setiap tahunnya selalu meningkat sedangkan sumber energi terbarukan masih belum digunakan secara maksimal. Oleh karena itu, perlu adanya pemakaian bijak dari penggunanya sebagai bentuk kepedulian pada lingkungan.