Penjualan sudah bagus, tapi usaha masih belum bisa terkendali? Atau punya usaha tapi laporan keuangan masih berantakan? Apakah Sahabat Wirausaha merasa kesulitan untuk membuat laporan keuangan?

Tenang, saat ini sudah banyak aplikasi keuangan digital yang bisa membantu dalam menyusun laporan keuangan. Namun, sebelum beranjak kepada cara pembuatan laporan, alangkah baiknya kita cari tahu dulu pengertian dan fungsi dari aplikasi keuangan digital. Mari simak artikel berikut untuk penjelasan lebih lengkapnya.

Baca Juga: 10 Aplikasi Keuangan Digital


Pengertian Aplikasi Keuangan Digital

BukuKas, Solusi Pembukuan Keuangan Digital UMKM - Ekonomi Bisnis.com

Sumber: ekonomi bisnis

Laporan Keuangan pada setiap perusahaan sangat penting kehadirannya. Laporan Keuangan merupakan salah satu bentuk laporan pertanggungjawaban atas operasional perusahaan. Selain itu, bisa juga dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk langkah yang akan diambil perusahaan kedepannya.

Dalam membuat laporan keuangan terbagi menjadi dua, yaitu secara konvensional dan modern. Pada cara konvensional, biasanya langkah pertama yang dilakukan adalah dengan mengelompokkan akun-akun tertentu secara manual.

Kelompok akun-akun ini nantinya akan digunakan untuk kebutuhan pada buku besar maupun budgeting perusahaan. Sedangkan pada cara modern biasanya akan langsung menggunakan aplikasi keuangan secara digital secara online. Kemudian, aplikasi keuangan akan secara otomatis mengolah data-data yang dimasukkan menjadi laporan keuangan.

Baca Juga: Pentingnya Pencatatan Keuangan Bagi UMKM

Secara pengertian, aplikasi digital merupakan perangkat lunak yang disusun guna membantu pembuatan laporan keuangan perusahaan. Pada aplikasi keuangan ini biasanya sudah dilengkapi dengan fitur dan langkah yang mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan. Sehingga, perusahaan akan lebih terbantu dalam memantau kondisi perusahaan apakah dalam keadaan untung atau malah rugi.


Manfaat Aplikasi Keuangan Digital

10 Aplikasi Laporan Keuangan Terbaik untuk Android

Sumber: angkasa

Tidak bisa dipungkiri bahwa aplikasi keuangan digital saat ini banyak digunakan oleh sebagian besar perusahaan, mulai dari level ukm sampai level perusahaan dengan skala lebih besar. Alasannya adalah banyak manfaat dan kemudahan yang didapatkan dari penggunaan aplikasi keuangan digital, seperti:

Baca Juga: Langkah Praktis Untuk Melakukan Pencatatan Keuangan Usaha

  • Pekerjaan Menjadi Lebih Cepat
  • Perhitungan Transaksi Lebih Akurat
  • Laporan Keuangan Lebih Transparan
  • Data Perusahaan Lebih Aman
  • Penggunaannya Lebih Fleksibel
  • Inventaris Perusahaan Lebih Terkontrol
  • Utang dan Piutang Bisa Terpantau

Tips Membuat Laporan Keuangan Dengan Aplikasi Digital

4 FORMAT LAPORAN KEUANGAN YANG WAJIB ANDA KETAHUI - PT. LADFANID  KONSULTINDO BATAM

Sumber: konsultan

Saat ini penggunaan aplikasi digital semakin hari semakin beragam dan bervariasi. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan aplikasi keuangan digital. Berikut diantaranya:

Baca Juga: Menerapkan Mobile Banking Dalam Pencatatan Keuangan

1. Klasifikasikan Setiap Komponen Laporan Keuangan

Sebelum membuat laporan keuangan, langkah pertama yang diperlukan adalah dengan mengelompokkan masing-masing transaksi yang terjadi di perusahaan. Ada beberapa komponen yang terlibat dalam laporan keuangan, seperti penjualan, biaya, aset, utang dan modal.

2. Tentukan Periode Laporan Keuangan

Langkah selanjutnya dalam membuat laporan keuangan adalah dengan menentukan periode laporan keuangan. Pada umumnya, perusahaan akan memilih satu bulan kalender untuk satu periode laporan keuangan bulanan.

Misalnya, PT Maju Jaya menentukan satu periode laporan keuangan setiap tanggal 28. Dengan demikian, PT Maju Jaya akan melaporkan aktivitas perusahaan per tanggal 28 setiap bulannya. Hal ini akan membantu dalam proses merekap seluruh transaksi dan mengevaluasi proses bisnis yang terjadi selama satu periode.

3. Catat Semua Transaksi Bisnis

Setelah menentukan cut off laporan keuangan, kemudian catat semua transaksi yang terjadi pada perusahaan secara berkala. Baik berupa transaksi penjualan, biaya, maupun penambahan aset, utang atau modal. Catatan transaksi tersebut nantinya akan dimasukkan pada jurnal harian perusahaan. Penggunaan aplikasi digital membuat data tersebut masuk secara otomatis pada buku besar.

4. Periksa Kembali Laporan Keuangan

Keuntungan lainnya dengan penggunaan laporan keuangan secara digital adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mendapatkan laporan keuangan lebih singkat. Laporan Keuangan dapat secara otomatis terlihat sesuai dengan periode yang dibutuhkan.

Baca Juga: Mengenal Ragam Aplikasi Digital Untuk Menunjang Transaksi Bisnis

Namun, setelah laporan keuangan berhasil ditampilkan, tidak ada salahnya untuk memeriksa kembali setiap angka pada komponen laporan keuangan. Meskipun penggunaan aplikasi digital dapat meminimalisir risiko kesalahan perhitungan dalam pengolahan data, akan tetapi kesalahan dalam input data dapat saja terjadi.


Tips Membaca Laporan Keuangan

Cara Membuat Laporan Keuangan Perusahaan Dagang dengan Mudah

Sumber: paper

Laporan keuangan merupakan sebuah laporan pertanggungjawaban perusahaan atas aktivitas operasional bisnis perusahaan kepada pihak manajemen maupun investor. Laporan yang biasanya dibutuhkan adalah laporan laba rugi, laporan neraca, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal.

Kemudian, apa perbedaan dari masing-masing laporan tersebut? Dan informasi apa saja yang biasa disajikan? Berikut penjelasannya:

1. Laporan Laba Rugi

Pada laporan laba rugi akan terangkum aktivitas pengeluaran dan pemasukkan perusahaan pada satu periode akuntansi. Biasanya pemasukkan berasal dari penjualan produk atau jasa yang dijual.

Sedangkan, aktivitas pengeluaran berasal dari biaya-biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional perusahaan dalam satu periode laporan keuangan. Dari laporan ini akan didapat total penjualan, total biaya, laba serta pajak yang harus dikeluarkan.

2. Laporan Neraca

Pada laporan neraca keuangan, terdapat informasi yang berkaitan dengan aset, hutang dan modal. Adapun penjelasan dari masing-masing akun tersebut adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Laporan Neraca Keuangan

  • Aset merupakan kelompok peralatan atau perlengkapan perusahaan yang mendukung keberlangsungan operasional perusahaan. Dalam perusahaan biasa terdapat aset lancar dan tidak lancar. Aset lancar adalah aset yang nilai perputarannya lebih cepat dan bisa dipergunakan di bawah satu tahun seperti kas, persediaan, deposito dll. Sedangkan yang termasuk ke dalam kelompok aset tidak lancar adalah tanah, bangunan, mesin produksi dll.
  • Utang merupakan kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Kewajiban ini biasanya berhubungan langsung dengan aktivitas operasional perusahaan. Misalnya pembelian bahan baku yang dilakukan secara berkala atau penambahan modal dengan cara meminjam pada pihak bank.
  • Modal merupakan salah satu sumber pendanaan perusahaan untuk melakukan proses usaha. Menurut Pasal 41 UU No 40 tahun 2007, ada beberapa dana yang bisa dikategorikan sebagai modal. Modal yang dimaksud adalah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor.

3. Laporan Arus Kas

Laporan yang satu ini akan memberikan informasi mengenai perputaran dana keluar dan masuk dalam perusahaan. Laporan arus kas akan membantu perusahaan dalam mengukur kemampuannya dalam menghasilkan arus kas masuk untuk kebutuhan di masa sekarang dan yang akan datang.

Sebagai contoh, perusahaan PT Makmur Abadi mencatat biaya operasional perusahaan yang harus dikeluarkan selama 3 bulan terakhir adalah sebesar Rp 50 juta setiap bulannya.

Baca Juga: Tips Mengelola Transaksi Digital

Dari informasi tersebut memberikan gambaran bahwa PT Makmur Abadi harus mendapatkan profit bersih di atas Rp 50 juta dari penjualan. Apabila profit bersih di bawah angka tersebut dalam kurun waktu beberapa bulan, maka kondisi arus kas PT Makmur Abadi bisa dikatakan tidak sehat.

8. Laporan Perubahan Modal

Pada laporan perubahan modal menyajikan angka-angka terkait besaran pergerakan modal yang terjadi dalam satu periode laporan keuangan. Laporan ini berkaitan erat dengan beberapa komponen seperti saldo awal, laba rugi bersih, saldo akhir dan dividen.

Demikianlah beberapa tips yang bisa digunakan dalam membuat dan membaca laporan keuangan perusahaan. Banyaknya aplikasi keuangan digital memberikan banyak pilihan dan kemudahan kepada para pengusaha.

Baca Juga: Solusi Transaksi Digital Untuk Pengelolaan Keuangan Bisnis

Namun, kenali terlebih dahulu jenis usaha yang sedang dijalankan sebelum menentukan aplikasi yang tepat untuk pembuatan laporan keuangan. Setiap perusahaan memiliki keunikan tersendiri dalam menangani usahanya. Hal tersebut yang membuat penanganan satu perusahaan akan berbeda dengan perusahaan lainnya.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.