Saat ini, tren berwirausaha di Indonesia sudah cukup menjamur. Mulai dari usia muda hingga tua, kemudian dari yang tidak menempuh pendidikan hingga yang masih bersekolah pun juga banyak yang mencoba untuk berwirausaha.

Nah, untuk Sahabat Wirausaha yang akan memulai usaha, apakah sudah terpikirkan nama usaha yang akan dipakai? Eits, sebelum membuat nama untuk usaha, Yuk, kita simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga: Co-Branding


Manfaat Memiliki Nama Usaha yang Tepat

Sebagian dari kita mungkin berpikir bahwa membuat nama usaha itu adalah hal yang mudah dan sepele. Namun, jangan sampai sembarangan dalam membuat nama usaha, ya, Sahabat Wirausaha, karena memiliki nama usaha yang tepat ternyata dapat memberikan beberapa manfaat yang signifikan, lho, diantaranya :

Baca Juga: Corporate Branding

  1. Usaha akan berpotensi besar untuk cepat dan lebih populer. Dengan populernya produk dari Sahabat Wirausaha, maka dapat memudahkan penyebaran informasi produk sehingga akan berdampak pada bertambahnya jumlah pelanggan.
  2. Ramah di mesin pencarian. Produk yang populer dapat membuat nama usaha muncul di halaman teratas hasil pencarian Google.
  3. Mudah mengikuti tren pencarian via suara. Pencarian dengan suara (voice search) kian digemari sejak tahun 2017. Nah, nama usaha yang tepat memiliki sedikit risiko untuk salah ucap.
  4. Menjadi lebih menonjol di antara bisnis serupa. Nama yang tepat dan ideal berpotensi besar untuk lebih dikenal dibandingkan bisnis serupa. Hal ini tentu dapat menambah keyakinan calon pelanggan baru untuk lebih memilih usaha yang dijalankan.

Jenis-jenis Penamaan Usaha

Ada beberapa jenis penamaan usaha yang umum digunakan, diantaranya :

Baca Juga: Strategi Branding

  1. Descriptive/Literal Names. Biasanya jenis penamaan ini menekankan pada penjelasan singkat terkait produk atau jasa yang ditawarkan. Sehingga konsumen lebih cepat memahami produk atau jasa tersebut. Misalnya saja produk Make Up Forever yang sudah jelas menjual aneka produk kosmetik. Atau contoh lainnya seperti Teh Kotak. Calon konsumen akan lebih cepat mengerti bahwa produk yang dijual merupakan minuman ringan yang dikemas dalam kotak dan mudah dibawa kemana saja.
  2. Synthesised/Lexical Names. Jenis penamaan yang satu ini didapatkan dari susunan atau kombinasi kata dan huruf sehingga menghasilkan nama yang baru. Misalnya Microsoft yang merupakan kombinasi dari “microprocessor” dan “software”. Atau dapat juga tercipta dari bahan dan formula yang terkandung dalam produk, misalnya seperti sampo Pantene atau Pepsi. Terkadang, jenis penamaan ini juga dapat tercipta melalui kesalahan mengeja yang tidak disengaja. Alhasil, terciptalah nama yang lebih unik dan kreatif.
  3. Founder Names. Penggunaan nama pendiri sebagai nama usaha atau produk sebenarnya sudah digunakan sejak lama. Biasanya penggunaan founder names ini bertujuan untuk menghormati sang pendiri, melestarikan tradisi, atau agar mudah diingat banyak orang. Misalnya perusahaan Martha Tilaar Group yang menggunakan nama pendirinya yaitu Dr. Martha Tilaar, atau brand Charles & Keith, Dior, dan sebagainya.
  4. Acronym Names. Jenis penamaan yang satu ini mengandalkan nama yang lebih pendek atau singkatan. Penggunaan acronym names memiliki kelebihan dan kekurangan. Jika dilihat dari segi branding, nama akronim terlihat sederhana sehingga lebih mudah diaplikasikan pada logo dan media-media promosi. Contohnya seperti parfum DKNY (Donna Karan New York), atau produk sabun dari P&G (Procter & Gamble). Nah, untuk kekurangannya sendiri, nama akronim terkadang terdengar kurang familiar dan mungkin akan sedikit lebih sulit diucapkan dan diingat.
  5. Metaphorical/Evocative Names. Jenis penamaan ini biasanya diambil dari mitologi, legenda atau kisah-kisah zaman dahulu. Jadi, nama usaha bisa saja tidak berkaitan dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Penggunaan metaphorical names memang akan terkesan kreatif namun perlu pemikiran yang mendalam untuk menggali makna-makna tersirat dalam suatu kata tertentu. Contohnya seperti sepatu Nike. Tahukah Sahabat Wirausaha, nama Nike sendiri ternyata diambil dari mitologi Yunani Kuno, yakni dewi Nike yang memiliki kemampuan terbang dan berlari.
  6. Invented/Fabricated Names. Biasanya nama usaha atau produk pasti memiliki arti atau makna tertentu. Nah, berbeda dengan invented names, jenis penamaan ini cenderung tidak berkaitan dengan produk atau jasa yang ditawarkan, tidak memiliki arti atau makna secara khusus, namun memang terkesan lebih unik. Contohnya seperti Starbucks. Pernahkah Sahabat Wirausaha bertanya-tanya akan sejarah dan makna dari nama brand besar seperti Starbucks? Nah, jika kita telusuri, ternyata nama Starbucks sendiri terinspirasi dari salah satu tokoh dalam sebuah novel populer Moby-Dick, yang ditulis oleh penulis terkenal bernama Herman Melville. Berangkat dari itulah, sang pendiri, Gordon Bowker menamai usahanya dengan nama Starbucks. Wah, cukup unik juga ya sejarah namanya. Dan siapa sangka, Starbucks kini menjadi brand yang besar dan populer di seluruh dunia.
  7. Geographical Names. Penggunaan jenis nama ini umumnya digunakan untuk usaha-usaha yang operasionalnya dipusatkan di wilayah tertentu. Biasanya nama usaha akan diikuti oleh nama daerah seperti provinsi, kota dan bahkan pulau. Nah, tentu saja ini berarti usaha yang dilakukan memiliki target audiens yang terbatas pada wilayah tertentu.

Baca Juga: Tips Memulai Bisnis Online Berbasis Jasa


Langkah Awal Menemukan Ide Nama

Sebagai awalan dalam menemukan ide untuk nama usaha, berikut beberapa hal yang dapat menjadi acuan untuk Sahabat Wirausaha, khususnya yang baru akan membangun usaha dan belum terpikirkan akan nama usahanya seperti apa :

Baca Juga: Product Branding

  1. Melakukan Riset Terhadap Pesaing. Sahabat Wirausaha dapat melakukan riset terlebih dahulu terhadap usaha lain yang mirip dengan usaha Sahabat Wirausaha. Kira-kira nama seperti apa yang mereka gunakan?
  2. Melakukan Diskusi dengan Pihak lain. Cara lain untuk menemukan ide nama usaha adalah berdiskusi dengan orang lain yang tentunya dapat dipercaya atau yang memang sudah paham dengan dunia bisnis.
  3. Mempertimbangkan Pelanggan Utama. Sebagai awalan dalam menemukan ide nama usaha, Sahabat Wirausaha juga dapat mempertimbangkan pelanggan utama yang diincar. Apakah sasaran utamanya konsumen wanita, laki-laki, anak-anak atau semua usia dan sebagainya.

Bagaimana Memilih Nama yang Tepat Untuk Usaha

Setelah kita menemukan ide untuk membuat nama usaha, lantas adakah tips lainnya dalam membuat nama usaha yang tepat? Tentu saja ada! Nah, berikut poin-poin pentingnya :

Baca Juga: Strategi Branding Mendapatkan Konsumen Loyal

  1. Mencerminkan Produk. Alangkah baiknya jika nama usaha dapat mencerminkan produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini dimaksudkan agar konsumen dapat dengan mudah memahami produk atau jasa serta memudahkan proses branding dan pengenalan produk. Misalnya jika Sahabat Wirausaha memiliki usaha pakaian wanita, maka Sahabat Wirausaha dapat menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan pakaian wanita, seperti Azka Dress, Azka Hijab, dan lain sebagainya.
  2. Mudah Diucapkan. Selain mencerminkan produk, hal lain yang harus Sahabat Wirausaha perhatikan ketika membuat nama usaha adalah nama tersebut mudah diucapkan. Tentu saja ini penting karena nama usaha akan lebih mudah diingat oleh konsumen.
  3. Unik dan Singkat. Nah, tips lainnya dalam membuat nama yang tepat untuk usaha adalah unik dan singkat. Biasanya calon konsumen akan penasaran ketika menemukan suatu usaha dengan nama yang unik. Namun, selain nama yang unik, alangkah baiknya Sahabat Wirausaha menggunakan satu atau dua suku kata saja. Sekali lagi, ini untuk memudahkan konsumen dalam mengingat usaha atau produk yang ditawarkan.
  4. Bermakna Positif. Meskipun ada nama usaha atau brand ternama yang berhasil sukses meski tidak memiliki makna spesifik dibalik nama tersebut, namun alangkah baiknya Sahabat Wirausaha membuat nama usaha yang mengandung makna positif di dalamnya. Kenapa? Tentu saja ini berkaitan dengan citra dari usaha yang dibangun. Selain itu, makna positif di dalam nama yang kita buat tentunya mengandung harapan agar usaha yang dijalankan dapat berjalan lancar dan sukses, bukan?

Bagaimana Ya, Jika Nama yang Diinginkan Sudah Ada yang Punya?

Baca Juga: Service Branding

Nah, jika Sahabat Wirausaha sudah mendapatkan ide nama usaha, namun ternyata setelah ditelusuri, nama usaha yang akan gunakan ternyata sudah digunakan lebih dulu oleh orang lain, Sahabat Wirausaha tidak perlu khawatir karena Sahabat Wirausaha dapat mengubah sedikit unsur nama usaha yang akan digunakan.

Misalnya “Si Boba”, ternyata nama tersebut sudah lebih dulu digunakan orang lain, nah, jika Sahabat Wirausaha ingin nama yang berbeda, Sahabat Wirausaha dapat mengubahnya sedikit menjadi “Happy Boba”, “Special Boba”, “Boby Boba”, dan sebagainya.


Kesimpulan

Membuat nama usaha yang tepat itu penting. Tentu saja! Karena memulai sebuah usaha itu tidak hanya terkait produk dan pemasarannya seperti apa. Nama usaha yang mungkin dianggap sepele ternyata dapat membawa kesuksesan jangka panjang.

Baca Juga: Tips Memulai Usaha Dagang atau Toko Online

Selain mencerminkan produk, nama usaha yang tepat juga harus yang mudah diingat dan bermakna positif. Gimana? Sudah siap untuk memulai bisnis? Jika iya, yuk langsung persiapkan nama usaha dengan menerapkan tips-tips di atas. Tetap semangat dan semoga berhasil, ya, Sahabat Wirausaha!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.