Beautiful smart business asian woman in smart casual wear working on laptop and talking on phone while sitting on table in creative office.

Tak bisa dipungkiri bahwa teknologi saat ini telah mengalami perkembangan yang demikian pesat. Dampaknya tak hanya dirasakan pada cara berinteraksi, berkomunikasi, dan bersosialisasi saja, tetapi juga dalam berbisnis. Jika sebelumnya transaksi jual beli barang dan jasa dilakukan secara tatap muka langsung atau offline, maka kini telah banyak yang beralih ke online.

Bisnis online sendiri dapat dipahami sebagai usaha yang dipasarkan dengan berbagai macam cara melalui internet sehingga dapat menghasilkan uang. Jadi, dalam bisnis online ini segala aktivitas bisnis baik yang menyangkut jual beli, layanan konsumen, promosi, dan lain sebagainya dilakukan melalui internet.

Sahabat Wirausaha, memulai bisnis online berbasis jasa sebenarnya cukup sederhana, jika Anda tahu langkah-langkahnya. Nah, ini masalah yang sering dihadapi oleh para calon enterpreneur, kebingungan dari mana memulai bisnis online berbasis jasa. Apakah Anda juga demikian?


Cara Memulai Bisnis Online Berbasis Jasa

Tak perlu risau apalagi galau, Anda cukup mengikuti dan menerapkan tips berikut untuk memulai bisnis online yang diinginkan.

1. Riset Ceruk Pasar

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah riset ceruk pasar (niche market research). Ceruk pasar adalah bagian dari sebuah industri dengan target pasar dan konsumen yang lebih spesifik. Ada banyak cara untuk melakukan riset ceruk pasar misalnya dengan menggunakan tool seperti Google Trend dan melakukan riset konten yang ada di berbagai media sosial.

Baca Juga: Google Adsense

Apapun cara yang Anda lakukan untuk meneliti ceruk pasar, tujuannya hanya satu yaitu mencari tahu permasalahan yang ada di luar sana, yang sering dihadapi oleh kebanyakan orang. Apabila Anda bisa menemukan dan menawarkan solusi atas permasalahan tersebut, maka Anda sudah bisa menjadikannya sebagai bisnis yang valid.

2. Riset Kompetitor

Di setiap bisnis pastilah akan ada pesaing, termasuk ceruk pasar dengan segmen yang lebih spesifik. Berkenaan dengan hal tersebut, sebelum memulai bisnis, Anda harus tahu siapa saja yang menjadi pesaing dari bisnis yang akan dirintis. Untuk itu, Anda perlu melakukan riset pesaing (competitor research).

Baca Juga: Raja Uduk, Menjadi Pemenang Pasar Nasi Uduk Bermodal Observasi Riset Pasar

Bicara tentang pesaing atau kompetitor, ada dua tipe kompetitor yang harus Anda ketahui, yaitu:

  • Red ocean competitor adalah kondisi di mana bisnis Anda bersaing pada pasar yang sama dengan pesaing. Sederhananya, pasar dalam red ocean ini sudah terlalu penuh (crowded), karena terlalu banyak pemain dalam bisnis terkait. Di pasar ini banyak pelaku bisnis yang secara bersama-sama bersaing dan membesarkan pasar yang ada.
  • Blue ocean competitor adalah kondisi di mana persaingan bisnis masih begitu longgar karena pasar belum terbentuk atau pelaku bisnis yang bermain di dalamnya masih sedikit jumlahnya. Tipe kompetitor ini berfokus pada upaya menciptakan ruang pasar baru yang belum termanfaatkan.

Untuk melakukan riset kompetitor, Anda hanya perlu mencari informasi mengenai siapa yang menjadi market leader yang ada di ceruk pasar yang akan disasar. Ketika Anda telah menemukan siapa yang menjadi kompetitor terbesar dari bisnis yang akan Anda rintis, selanjutnya Anda harus mencari tahu tentang hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) dari market leader tersebut.

Baca Juga: Unique Selling Proposition

Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing, Anda harus bisa menemukan dan merumuskan Unique Selling Point (USP) pada bisnis Anda, yang tidak ada di pesaing Anda. USP akan memainkan kekuatan yang membuat layanan atau produk Anda memiliki nilai plus dan unik bagi pelanggan.

3. Estimasi Kebutuhan Modal

Banyak orang yang begitu mudah menelurkan ide-ide bisnis yang cemerlang dan ingin merealisasikannya, tetapi bingung harus memulai dari mana. Apakah menunggu sampai sumber daya finansial alias modal cukup, atau memulai bisnis dengan modal seadanya? Ketersediaan modal dalam bisnis memang penting, bahkan menentukan jalannya bisnis, apakah lancar atau justru tersendat dan mandek di tengah jalan.

Estimasi kebutuhan modal (start up fund) mulai dilakukan setelah Anda menemukan ceruk pasar dan market leader pada bisnis yang akan dijalankan. Estimasi modal ini penting agar bisnis Anda tidak hanya gemuk atau kurus di modal saja. Untuk itu, Anda harus tahu berapa modal yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis minimal selama satu tahun ke depan.

Baca Juga: Mengenal Perusahaan Start Up

Modal bisnis tentu saja dibutuhkan untuk membayar biaya-biaya operasional yang timbul atas pengelolaan bisnis, seperti biaya listrik, internet, software, jasa freelance, dan lain sebagainya. Selain biaya operasional tersebut, Anda juga harus tahu perkiraan biaya untuk mencari seorang pelanggan (customer) atau klien. Biaya lain yang juga harus diperhitungkan dalam modal bisnis Anda adalah anggaran dan biaya marketing. Namun untuk pemula, perhitungan biaya ini bisa di-skip lebih dulu karena sifatnya opsional.

4. Membuat Rencana Bisnis

Tak sedikit orang bahkan para pelaku bisnis yang masih bingung dengan apa itu rencana bisnis (business plan), bagaimana menulisnya, dan apa saja isinya. Rencana bisnis merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan secara detail mengenai suatu bisnis yang menjabarkan peta bisnis perusahaan dari sudut pandang pemasaran, keuangan, dan operasional.

Baca Juga: Apa itu Business Model Canvas (BMC)?

Dalam konteks bisnis online berbasis jasa ini, seluruh data dan informasi yang telah diperoleh mulai dari riset ceruk pasar, pesaing, dan estimasi kebutuhan modal Anda rangkum menjadi sebuah rencana bisnis. Prinsipnya, rencana bisnis Anda harus mencakup poin-poin berikut.

  • Jasa atau produk yang akan ditawarkan (your offer)
  • Siapa yang akan menjadi pasar sasaran bisnis Anda (target market)
  • Solusi dan manfaat yang akan diberikan oleh bisnis Anda (solution and benefit)
  • Harga layanan yang akan ditawarkan (pricing strategy)
  • Cara Anda mendistribusikan layanan dalam bisnis Anda (distribution strategy)

Baca Juga: Tips Memulai Bisnis Dengan Modal Minim

Sebagai contoh, bisnis Anda bergerak di bidang social media consultant. Target pasar Anda tentu adalah perusahaan-perusahaan kecil menengah yang kesulitan dalam mengelola media sosialnya. Nah, bisnis Anda hadir untuk membantu mereka. Anda bisa menggunakan metode 2W&3H sebagai berikut.

  • What, yang artinya apa bisnis Anda. Dalam contoh, bisnis Anda adalah social media consultant, di mana lebih spesifiknya lagi adalah social media management yang menangani pengelolaan media sosial seperti Facebook, Instagram, hingga advertising atau periklanan dari klien Anda.
  • Who, yang artinya siapa pasar sasaran Anda. Jelas bahwa pasar sasaran dari bisnis Anda adalah para pemilik usaha kecil dan menengah seperti pemilik salon, café, selebgram, influencer, dan lain sebagainya.
  • How, yang artinya bagaimana. Di sini Anda harus memaparkan bagaimana cara meng-handle akun-akun media sosial dari klien, termasuk membantu mendatangkan konsumen pada usaha atau bisnis mereka.
  • How much, yang artinya berapa biaya untuk jasa yang diberikan. Dalam hal menentukan harga layanan, Anda memiliki kebebasan. Meski demikian, alangkah baiknya apabila Anda tidak mematok harga layanan terlalu rendah apalagi tinggi. Untuk mengetahui harga layanan pada industri bisnis yang Anda jalankan, cara yang paling mudah adalah mempelajari dari pesaing Anda. Caranya dengan mengumpulkan informasi dari 3 hingga 5 pesaing, kemudian mengambil rata-rata dari harga layanan yang mereka tawarkan, dan jadikan sebagai harga awal jasa atau layanan Anda.
  • How to deliver, yang artinya bagaimana caranya mendapatkan klien. Sebagai calon pelaku bisnis yang telah melakukan observasi dan riset pasar, Anda tentu sudah mengenal kriteria pasar sasaran yakni calon klien Anda. Untuk mendapatkan mereka, Anda bisa menggunakan schedulling software atau email yang sudah diotomasi. Selain itu, Anda pun bisa menemukan mereka di situs-situs web yang sering mereka kunjungi, forum-forum online atau offline, media sosial, dan lainnya.

5. Beritahu Publik Tentang Bisnis Anda

Sebagai bisnis baru yang mulai dirintis, tentu saja belum banyak orang yang tahu tentang seluk-beluk bisnis Anda. Berkenaan dengan hal tersebut, Anda wajib memberitahu publik tentang eksistensi bisnis Anda (tell people about your business). Mulailah dari orang-orang terdekat Anda lebih dulu, baik keluarga, saudara, teman, tetangga, kenalan, dan lainnya. Tunjukkan kepada mereka bahwa Anda sedang memulai bisnis baru.

Baca Juga: Mengenal Ragam Platform Untuk Membuat Website Toko Online Milik Sendiri

Tentu akan sangat merepotkan jika Anda harus menyebarkan informasi terkait bisnis Anda secara perorangan. Selain melelahkan, juga tidak akan efektif hasilnya. Cara yang paling mudah adalah menggunakan media sosial yang Anda miliki untuk memperkenalkan bisnis ke orang-orang di sekitar Anda. Anda bisa membuat konten-konten menarik tentang bisnis yang mulai dirintis kemudian mempostingnya ke berbagai akun media sosial yang Anda miliki. Namun, harus dipahami dengan benar bahwa di sini tugas Anda hanya memperkenalkan bisnis, bukan berjualan.

6. Bangun Identitas Merek

Ketika memperkenalkan bisnis Anda ke publik, pastikan Anda telah memiliki personal brand untuk bisnis tersebut. Di sini, Anda harus mempersiapkan logo atau profile picture untuk membangun brand atau merek bisnis. Tak hanya itu, brand identity sebagai identitas bisnis pun harus dikemas sedemikian rupa agar tampak menarik, elegan, dan mudah dikenali publik, terutama target pasar Anda.

Baca Juga: Membangun Brand Positioning Untuk Mengembangkan Bisnis

Identitas merek ini mencakup jenis font atau warna logo yang digunakan untuk merepresentasikan karakteristik atau personality brand bisnis Anda. Dalam membangun identitas merek pun, Anda bisa melibatkan audience seperti follower akun-akun media sosial Anda dengan menanyakan kepada mereka tentang kesesuaian brand yang Anda bangun dengan style mereka. Anda juga bisa mencari inspirasi dengan browsing di Instagram atau Pinterest.

7. Membuat Situs Website

Situs website memiliki peran yang cukup signifikan dalam merintis bisnis online. Adanya situs website dapat memberikan kesan profesional pada bisnis yang Anda jalankan. Pastikan situs web yang Anda bangun memiliki menu-menu dengan sub-sub menu yang tidak terlalu banyak, minimal memuat tentang bisnis dan latar belakangnya. Di sini Anda bisa bercerita panjang lebar tentang bisnis Anda yang menunjukkan keunggulan, kredibilitas, pengalaman, dan kompetensi Anda.

Baca Juga: Mengenal Ragam Platform Untuk Membuat Website Toko Online Milik Sendiri

Sebagai bisnis online berbasis jasa, pastikan pula bahwa Anda menampilkan menu tentang produk atau layanan bisnis yang harus dijelaskan secara detail, serta ragam solusi yang Anda tawarkan kepada calon klien Anda. Jangan lupa untuk menampilkan menu Contact Us, yang berisi informasi tentang nomor telepon, email, dan akun media sosial yang digunakan sebagai saluran kontak, yang memungkinkan calon klien untuk menghubungi Anda dengan lebih mudah.

Namun, apabila budget atau keterampilan Anda dalam mengelola situs website terbatas, minimal Anda memiliki company profile.

8. Siapkan Payment Gateway

Mengingat bisnis yang akan dijalankan adalah bisnis online, maka siapkan payment gateway atau gerbang pembayaran. Payment gateway adalah sebagai sistem transaksi online yang mengotorisasi proses pembayaran, baik menggunakan kartu kredit, transfer bank, e-banking, mobile banking, e-wallet, dan lainnya.

Baca Juga: Apa itu Digital Wallet?

Hal ini tentu saja penting karena dengan adanya metode pembayaran yang jelas, akan memudahkan klien untuk membayar jasa yang Anda berikan. Ada banyak opsi yang bisa Anda pilih sebagai payment gateway, misalnya PayPal, Doku, dan lain sebagainya.

9. Memulai Pemasaran Untuk Menjual Jasa

Sekarang Anda sudah bisa mulai ‘berjualan’ dengan menawarkan jasa kepada target pasar yang telah ditentukan. Pada awalnya Anda mungkin masih bingung, dan hal itu wajar bagi pemula. Untuk memasarkan bisnis, Anda bisa memulainya dengan membuat list atau daftar kurang lebih sebanyak 100 prospek yang akan dijadikan sebagai klien Anda. Lantas, bagaimana cara menemukan prospek tersebut?

Baca Juga: Tips Sukses Mengikuti Pameran dan Meningkatkan Kualitas Produk Ala Kultiva Co

Mencari prospek untuk dijadikan sebagai klien dapat dimulai dari orang-orang terdekat Anda, bisa keluarga, teman, atau follower akun media sosial. Namun, pastikan bahwa orang-orang yang masuk dalam daftar prospek bukanlah orang sembarangan, tetapi orang-orang yang benar-benar cocok untuk menjadi klien Anda. Apabila daftar prospek Anda belum mencapai target, Anda bisa bergabung di forum-forum atau Facebook group, dan juga event-event offline untuk melengkapinya.

10. Menerapkan Sistem dan Rencana Pemasaran

Ketika ‘jualan’ Anda berhasil menjaring klien, kini saatnya Anda mempersiapkan sistem dan rencana pemasaran yang sudah terotomasi. Hal ini berfungsi untuk menjaring prospek-prospek baru sekaligus menjangkau pasar atau klien yang lebih luas lagi. Ada dua cara yang bisa dilakukan yakni gratis dan berbayar.

Pada cara yang gratis, Anda bisa memanfaatkan saluran atau platform gratis seperti YouTube, Instagram, Facebook Page atau Facebook Group dan mulai membangun komunitas secara bertahap. Sementara yang berbayar, Anda bisa memasang iklan melalui Google Adsense atau Facebook Advertising.

Baca Juga: Optimalisasi Facebook untuk UMKM melalui Facebook Ads

Tips ini memang diperuntukkan bagi calon enterpreneur yang ingin merintis bisnis online berbasis jasa. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan untuk diaplikasikan pada bisnis online berbasis produk, karena masih relevan. Apapun bisnis online yang akan Anda rintis, bangun, dan kembangkan, pastikan itu memberikan manfaat baik bagi customer maupun diri Anda sendiri.

Baca Juga: Membedah Platform E-Commerce untuk UKM Ekspor

Sahabat Wirausaha, semoga tips bisnis di atas bermanfaat bagi Anda yang berencana membangun bisnis online. Di saat pandemi seperti sekarang, mengembangkan jangkauan pemasaran secara online adalah solusi alternatif yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan, di samping dapat menjadi sumber penghasilan bagi Anda yang tertarik memulai bisnis secara online.

Jika Sahabat Wirausaha tertarik ingin menyimak tipsnya lebih lanjut, silakan menonton videonya pada tautan berikut ini Tips Membuat Bisnis Online Berbasis Jasa.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.