Strategi Stealth Marketing  – Sahabat Wirausaha, dunia persaingan bisnis yang semakin kompetitif ini sangat menuntut kita untuk selalu berpikir inovatif. Salah satu caranya adalah melakukan kegiatan pemasaran yang unik, berbeda, dan tetap menarik perhatian target konsumen kita. Cara ini biasa disebut juga dengan stealth marketing atau “pemasaran terselubung”.

Stealth marketing menjadi salah satu teknik pemasaran yang berfokus pada menciptakan pengalaman dan kesan pada konsumen secara tidak langsung. Nah, pastinya Sahabat Wirausaha penasaran kan kira-kira seperti apa bentuk dari stealth marketing ini, dan bagaimana penerapannya bagi pelaku UKM. Yuk simak pembahasan tentang stealth marketing selengkapnya pada artikel Tips Bisnis kali ini!

Definisi Stealth Marketing

Hal pertama yang perlu kita pelajari tentang stealth marketing adalah mengetahui definisinya terlebih dahulu. Umumnya, stealth marketing adalah cara memasarkan produk yang tidak berhubungan dengan pemilik atau owner bisnisnya secara langsung. Teknik ini memiliki perbedaan dengan strategi pemasaran lainnya, karena stealth marketing dilakukan secara “samar-samar” dan “tersembunyi”.

Hubungan yang tidak bisa dikenali dengan jelas antara produk dan pemilik bisnisnya menjadi alasan mengapa stealth marketing terkesan kurang etis. Selain itu, strategi ini juga sering menampilkan iklan bagi konsumennya yang dinilai kurang mendidik. Maka dari itu, banyak pebisnis yang justru kurang tertarik dengan strategi pemasaran ini, dan menggunakan strategi pemasaran yang lebih pantas demi menjaga reputasi perusahaan.

Baca Juga: Strategi Bisnis Starbucks, Jual Kopi dengan Harga Lebih Mahal, Tapi Bisa Laris di Pasaran

Manfaat Stealth Marketing

Meskipun dari segi etika cenderung kurang baik, namun ada beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan dari stealth marketing ini, di antaranya sebagai berikut:

1. Meningkatkan Brand Awareness Bisnis Kita

Hal yang tak terduga dan cenderung unik biasanya akan lebih diingat dalam benak pelanggan. Jadi, mereka akan lebih mudah untuk mengenali dan mengingat brand kita. Jika konsumen sudah mengenali produk kita, maka kemungkinan untuk melakukan pembelian akan semakin besar. Apalagi kalau mereka memiliki kesan positif terhadap produk yang ditawarkan.

2. Memperluas Jangkauan Audiens atau “Pemirsa”

Strategi pemasaran ini biasanya berpotensi untuk menjangkau audiens secara luas, karena sifatnya yang unik dan dilakukan secara “tersembunyi”. Berbeda dengan iklan konvensional, stealth marketing memang tidak menargetkan konsumen secara terang-terangan. Pemasaran produk atau layanan dilakukan tanpa disadari oleh masyarakat secara umum, sehingga lebih banyak audiens yang bisa dijangkau oleh pebisnis.

3. Menghemat Anggaran Iklan

Keunikan stealth marketing ini ternyata berdampak pada pengeluaran biaya yang cenderung lebih rendah. Misalnya, memangkas anggaran untuk penyewaan talent untuk shooting iklan produk. Sebagai gantinya, kita perlu menyiapkan konten yang lebih kreatif dan sederhana, namun tetap “bermakna” untuk audiens. Jadi, kita bisa menghemat biaya promosi produk. Contohnya seperti memasang poster produk usaha fashion di berbagai butik yang bekerja sama.

Jenis-Jenis Stealth Marketing

Jika Sahabat Wirausaha tertarik untuk melakukan strategi stealth marketing, ada beberapa jenis yang bisa diterapkan. Secara umum, bentuk pemasaran dengan strategi ini memiliki konsep dasar dengan beberapa jenis yang bisa dipelajari, yaitu:

1. Pemasaran Terselubung (Undercover Marketing)

Pertama, kita bisa melakukan pemasaran secara “terselubung” atau istilah lainnya yaitu undercover marketing. Strategi ini menekankan pada kegiatan iklan secara tidak langsung, sehingga target konsumen sering tidak menyadari bahwa mereka sedang menjadi sasaran produk kita. Contohnya, percakapan orang A dan orang B yang secara tidak langsung membahas ulasan atau review produk sebuah brand pakaian.

2. Product Display/Placement

Strategi ini adalah teknik menempatkan produk secara “kasat mata” dalam sebuah acara atau media. Produk akan tetap ditampilkan secara jelas, namun target konsumen tidak akan dibuat fokus terhadap produk tersebut. Selain ditampilkan, merek atau brand produknya juga bisa disebutkan pada saat acara berlangsung/disiarkan. Biasanya placement ini ada saat kita menonton acara TV / Film tertentu.

Baca Juga: Mengenal Interactive Marketing - Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Contoh untuk UMKM

3. Pesan Tersembunyi (Subliminal Messages)

Subliminal messages adalah strategi mempromosikan produk dengan cara yang benar-benar tersembunyi. Tujuannya adalah menyelipkan pesan promosi ke alam bawah sadar para audiens yang menjadi target konsumen. Strategi ini melibatkan konten sekilas berupa teks, gambar, atau isyarat tertentu yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi alam bawah sadar konsumen. Contoh paling klasik dari subliminal messages ini adalah seperti menyematkan pesan dalam lagu saat produk diiklankan. Pesan tersebut misalnya: “Ingat, diskon 7 Juli! 7 Juli! 7 Juli!” yang diulang-ulang untuk mempengaruhi konsumen.

4. Podcasting

Podcasting adalah strategi yang cukup populer digunakan belakangan ini untuk pemasaran produk. Bentuknya pun kurang lebih sama seperti podcast pada umumnya, namun secara tidak langsung obrolan podcast tersebut memberikan review terkait produk atau layanan tertentu yang ingin dipromosikan. Lagi-lagi, target konsumen akan dibuat tidak sadar bahwa podcast tersebut sedang membahas produk tertentu dengan tujuan promosi. 

Misalnya, saat mengobrol di podcast, salah satu narasumber merasa haus dan ingin minum. Lalu, pembawa acara atau hostnya akan mempersilakan ia minum, sambil menunjukkan produk air mineral dan menceritakan pengalamannya terkait air tersebut (dengan tujuan mempromosikan air mineral tersebut).

Contoh Penerapan Stealth Marketing: Endorsement dengan Kolaborasi bersama Artis/Selebriti

Sebenarnya, contoh penerapan stealth marketing ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Namun, beberapa orang mungkin tidak menyadari hal tersebut karena sifatnya yang tersembunyi. Padahal, metode ini banyak diterapkan oleh perusahaan besar untuk para konsumennya. Maka, di sini kita akan mempelajari contoh penerapan stealth marketing yang sering digunakan, yaitu kegiatan endorsement yang marak dilakukan di sosial media.

Saat ini, bahkan sudah banyak pelaku usaha yang “menggaet” artis atau publik figur terkenal untuk memberi ulasan atau review terhadap produk yang ditawarkan. Padahal, kenyataannya belum tentu artis tersebut benar-benar menggunakan produk itu secara langsung. Misalnya ada artis yang mengulas produk kosmetik tertentu melalui Instagram Story. Ulasan tersebut dibuat semenarik mungkin dan seolah-olah menjadikan kulitnya bersinar secara nyata. Meskipun pada kenyataannya, artis itu belum menggunakan produk kosmetik tersebut sama sekali. Jadi, pemasaran ini mirip seperti “menggiring opini”.

Penerapan Stealth Marketing untuk UMKM: Produk Busana Fashion OOTD Wanita

Setelah kita mempelajari jenis dan contoh stealth marketing dalam bisnis, selanjutnya adalah bagaimana penerapannya bagi pelaku UMKM? Nah, sekarang coba bayangkan seorang pelaku UMKM busana fashion “OOTD” wanita yang ingin meningkatkan penjualan produknya melalui strategi stealth marketing. Berdasarkan jenis dan contoh stealth marketing di atas, berikut adalah beberapa hal yang bisa diterapkan oleh pelaku UKM:

Baca Juga: Strategi Barbie Jadi Brand Mainan Terlaris di Dunia, Omzetnya Tembus Rp22,3 Triliun!

1. Membagikan Konten yang Menarik di Media Sosial

Mungkin contoh ini cukup sering kita dengar, namun dalam konteks stealth marketing kita bisa mengubahnya menjadi sesuatu yang unik. Di sini, pelaku usaha fashion wanita bisa memanfaatkan platform yang potensial untuk menjangkau audiensnya, contohnya Instagram. Misalnya, pelaku usaha dapat membagikan video unik dan “kontroversial” seputar harga baju/outfit hype remaja yang harganya bisa sampai jutaan rupiah. Video tersebut dapat berisi reaksi atau tanggapan kita yang memicu komentar netizen. 

Dari komentar tersebut, tanggapan kita terkait video tadi akan menjadi perbincangan mereka sebagai “owner” fashion wanita yang dijuluki “berani speak up”, misalnya. Nah, dengan video tadi secara tidak langsung kita sudah menyebarkan konten untuk branding produk usaha kita secara organik dan target audiens yang lebih luas.

2. Bekerja Sama Dengan Influencer

Jika perusahaan besar bekerja sama dengan artis/public figure, maka pelaku UKM bisa bekerja sama dengan influencer atau seseorang yang memiliki pengikut dan pengaruh besar di media sosial. Terkait kegiatannya kurang lebih mirip seperti endorsement, namun influencer juga bisa mempromosikan produk yang ditawarkan pada konten mereka tanpa perlu memberi ulasan/review. 

Misalnya, pelaku usaha bekerja sama dengan influencer di Instagram untuk membuat video unboxing paket trend busana OOTD wanita untuk konser akhir pekan. Selain itu, influencer juga bisa merekomendasikan toko busananya langsung kepada pengikut Instagramnya. Hal ini memungkinkan brand dari busana wanita tersebut untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan membangun kredibilitas produk melalui rekomendasi dari influencer yang dipercaya pengikutnya.

3. Menciptakan Pengalaman Terbaik untuk Pelanggan

Terakhir, pelaku UMKM busana wanita juga dapat menerapkan stealth marketing dengan fokus memberikan pengalaman terbaik untuk pelanggannya. Hal ini dapat dilakukan melalui pelayanan yang ramah, pengemasan produk busana yang menarik, atau program loyalitas seperti diskon membership. Ketika pelanggan merasa puas dengan produk busananya dan memiliki kesan positif dengan pengalaman yang didapatkan, mereka akan cenderung berbagi pengalaman tersebut dengan orang lain seperti kerabat, teman, dan lainnya. Secara tidak langsung, pelanggan itu sudah mempromosikan brand kita.

Nah Sahabat Wirausaha, setelah mengetahui definisi, manfaat, contoh serta penerapan dari strategi stealth marketing di atas, tentunya menginspirasi kita agar bisa menerapkannya juga, bukan? Strategi ini cukup efektif dalam menjangkau audiens yang lebih luas, dan membangun kesadaran merek/brand kita secara tidak langsung. Jika mau fokus untuk menerapkannya, kita perlu menyusun kiat-kiat khusus agar strategi ini berjalan dengan optimal, walaupun memang dilakukan secara “tersembunyi”. Semoga artikel ini bisa bermanfaat ya, Sahabat Wirausaha. Salam sukses selalu! 

Jika merasa artikel ini bermanfaat, silahkan bagikan atau share kepada teman dekat atau kerabat Anda. Jangan lupa juga untuk like dan berikan komentar pada artikel ini ya, Sahabat Wirausaha.

Referensi : Qontak, Glints, Sirclo