Live line of people is standing together to a tick in the box.

Sumber: Freepik

Ternyata menentukan target pemasaran produk kita tidak sembarangan lho, Sahabat Wirausaha. Kita perlu mengidentifikasi terlebih dahulu siapa target konsumen kita yang akan kita bidik di pasar. Menentukan target ini penting agar kita bisa merumuskan strategi pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik konsumen tersebut. Dalam istilah pemasaran, aktivitas ini kita namakan dengan segmenting.

Penasaran dengan apa yang disebut dengan segmenting? Apa manfaat dan bagaimana melakukannya? Temukan jawabannya dalam kamus bisnis berikut ini.


Deskripsi

Segmenting atau melakukan segmentasi adalah upaya membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen berdasarkan kebutuhan, karakteristik, dan perilaku. Segmenting dilakukan agar kita mengenali siapa saja konsumen yang ada di pasar dan merencanakan strategi pemasaran yang sesuai untuk kebutuhan dan keinginan segmen konsumen tersebut.

Baca Juga: Mengemas Narasi yang Efektif Optimalkan Strategi Direct Response Marketing

Untuk menjelaskan topik ini, mari kita simak kisah tentang Arif yang memiliki usaha keripik singkong. Produk keripik singkong yang ia jual memiliki beberapa varian rasa seperti original, barbeque, ayam panggang, dan jagung bakar. Pelanggannya cukup bervariasi, mulai dari remaja berusia 13-21 tahun, laki-laki dan perempuan dewasa berusia 22-35 tahun, dan dewasa lanjut berusia 36-45 tahun.

Arif menyadari jika ketiga jenis kelompok pelanggannya ini memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda. Contohnya, pelanggan remaja berusia 13-21 tahun ini berasal dari kalangan Generasi Alpha yang sangat lekat dengan sosial media, menguasai teknologi informasi, suka berkelompok, belum punya penghasilan sendiri, dan setiap pembeli memiliki daya beli satu bungkus keripik per minggu.

Baca Juga: Satisfaction Rate

Pelanggan berikutnya adalah laki-laki dan perempuan dewasa dari generasi milenial dengan rentang usia 22-35 tahun. Mudah beradaptasi dengan teknologi, terpelajar, memiliki sosial media, sudah bekerja, dan memiliki penghasilan sendiri. Setiap pelanggan dari kalangan ini memiliki daya beli sebanyak dua hingga tiga bungkus keripik per minggu.

Terakhir, ada kelompok pelanggan dari dewasa lanjut berusia 36-45 tahun. Cukup melek teknologi, sebagian besar memiliki media sosial, umumnya membeli keripik sebagai oleh-oleh untuk anak dan keponakan. Kelompok ini rata-rata membeli keripik singkong dua minggu atau sebulan sekali.

Baca Juga: Apa itu Reach?

Arif melakukan pemetaan pelanggan setelah ia melakukan survey terhadap pelanggan yang membeli ke outlet dan toko online usahanya. Pemetaan pelanggan yang dilakukan Arif inilah yang kita namakan dengan proses segmenting atau membagi-bagi kelompok pelanggan yang memiliki kesamaan karakteristik dan kebutuhan ke dalam beberapa kelompok.


Manfaat Segmenting

Perusahaan akan menghadapi banyak karakteristik konsumen yang memiliki kebutuhan berbeda-beda. Akan sangat sulit jika perusahaan memenuhi semua ekspektasi konsumen dalam satu waktu, terutama ketika perusahaan masih di tahap awal beroperasi dan memiliki keterbatasan modal untuk melakukan pemasaran dan inovasi produk.

Baca Juga: Ragam Jenis Endorser Dalam Pemasaran Digital

Segmenting memudahkan seorang pelaku usaha memahami karakteristik dan kebutuhan konsumen yang ada di pasar sehingga dapat menentukan kelompok mana yang akan diprioritaskan menjadi target pemasaran.

Dengan menerapkan segmenting, pelaku usaha dapat memasarkan produk secara efektif dengan biaya per unit yang lebih rendah dan dengan jangka waktu lebih panjang kepada konsumen tertentu dibanding jika perusahaan mempromosikan beberapa produk ke banyak kelompok konsumen. Segmenting memiliki dua manfaat yaitu mengefektifkan strategi pemasaran perusahaan dan membuat biaya pemasaran lebih efisien.

Baca Juga: Mengenal Psikologi Konsumen Untuk Mengambil Keputusan Pemasaran

Segmentasi pasar diukur berdasarkan empat hal yaitu : segmentasi geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.

1. Segmentasi Geografis

Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar menjadi unit geografis seperti kota, desa, kabupaten, dan provinsi. Masing-masing konsumen yang tinggal di wilayah tersebut umumnya memiliki preferensi berbeda terhadap produk.

2. Segmentasi Demografis

Dalam segmentasi demografis, konsumen dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, penghasilan, agama, ras, dan status demografi lainnya. Umumnya konsumen dengan rentang usia tertentu memiliki preferensi keinginan yang berbeda dengan konsumen di rentang usia lainnya.

Baca Juga: Unique Selling Proposition

3. Segmentasi Psikografis

Segmentasi ini membagi kelompok konsumen berdasarkan sifat psikologis, kepribadian, gaya hidup, dan nilai.

4. Segmentasi Perilaku

Yaitu membagi konsumen menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, cara menggunakan produk, dan respon konsumen terhadap produk.

Baca Juga: Apa itu Social Media Influencer?

Segmenting merupakan tahap pertama dalam strategi pemasaran yaitu dengan membagi konsumen ke dalam beberapa kelompok berdasarkan kesamaan karakteristik geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. Dengan mengetahui informasi mengenai karakteristik kelompok konsumen, pelaku usaha dapat memahami apa yang konsumen butuhkan sehingga dapat merancang strategi pemasaran secara efektif dan efisien kepada target konsumen tertentu.

Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan akan pentingnya melakukan segmenting sebelum merumuskan strategi pemasaran.

Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.