Psikologi Warna – Halo Sahabat Wirausaha! Dalam dunia bisnis, membangun identitas brand yang kuat dan menonjol terhadap usaha sangatlah penting. Salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap brand kita adalah pemilihan warna yang tepat. Pemilihan tersebut melibatkan ilmu psikologi warna, yang mempelajari bagaimana warna dapat mempengaruhi emosi, persepsi, dan perilaku manusia.
Termasuk dalam konteks bisnis, pemilihan warna juga perlu melibatkan ilmu tersebut agar warna yang digunakan pada usaha kita dapat memberi makna yang sesuai dengan target konsumen kita. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari makna setiap warna bagi manusia, contoh pemilihan warna dari suatu brand perusahaan terkenal, hingga bagaimana psikologi warna dapat diterapkan para pelaku usaha dalam membangun identitas brand yang kuat dan efektif. Yuk kita bahas!
Pengaruh Warna Terhadap Aspek Emosional Konsumen
Warna memiliki kekuatan yang luar biasa dalam mempengaruhi pikiran dan perasaan manusia. Ketika diterapkan dalam konteks branding, pemilihan warna yang tepat dapat menciptakan kesan yang berbeda dan membangun ikatan emosional antara konsumen dan brand. Psikologi warna mengungkapkan bahwa setiap warna memiliki makna dan efek psikologis tertentu, dan dengan memahami ini, brand dapat menciptakan pesan yang diinginkan melalui identitas visual mereka.
Warna memiliki pengaruh kepada image atau citra terhadap sebuah brand yang ditawarkan kepada konsumennya. Hal ini dikarenakan warna akan memberi efek terhadap psikologis dan emosional konsumen melalui reaksi yang ditimbulkan.
Baca Juga: Pentingnya Konten bagi Bisnis, dari Brand Awareness Hingga Tingkatkan Penjualan
Misalnya, restoran waralaba McDonald’s menggunakan warna kuning pada logonya untuk “menarik perhatian” target konsumennya agar mau makan di sana. Hal ini juga selaras dengan menu yang ditawarkan, yaitu kentang goreng, burger, dan lainnya. Dilansir dari situs Color Psychology, warna adalah sarana marketing yang dapat mempengaruhi konsumen hingga 93% untuk membeli sesuatu.
Selain itu, karena sifatnya yang memberi efek emosional tertentu, kita dapat memanfaatkan pemakaian warna untuk menyampaikan pesan dari brand yang ditawarkan. Bisa juga diklasifikasikan dahulu berdasarkan wujud brandingnya; seperti logo, desain produk, media sosial, interior toko, dan lainnya.
Makna dari Setiap Warna untuk Branding
Setelah memahami pengaruh warna terhadap emosional konsumen, pemilihan warna yang tepat harus didasarkan pada tujuan dan nilai-nilai brand yang ditawarkan. Maka, kita perlu memahami makna dari setiap warna terhadap efek psikologis yang ditimbulkan, yaitu sebagai berikut:
1. Merah
Warna merah sering dikaitkan dengan energi, gairah, dan kekuatan. Merah bisa menjadi pilihan yang baik untuk brand yang ingin menarik perhatian dan mengkomunikasikan semangat keberanian yang kuat. Selain itu, warna merah juga dapat menciptakan kesan “darurat”, oleh karena itu warna ini sering digunakan pada kegiatan promosi. Adapun contoh brand yang menggunakan warna merah misalnya Coca-Cola, KFC, serta Netflix.
2. Biru
Biru sering dikaitkan dengan kepercayaan, ketenangan, dan profesionalisme. Warna ini sering digunakan oleh brand yang ingin menciptakan kesan kestabilan dan dapat dipercaya. Warna biru juga identik dengan produktivitas, kesetiaan, dan air seperti pada umumnya. Ketenangan yang dihasilkan dari warna ini menjadi alasan mengapa banyak kantor atau gerai toko yang didesain berwarna biru, termasuk lembaga finansial. Contoh brand yang menggunakan warna biru misalnya Facebook, Pepsi, Bank Mandiri, Twitter, serta Samsung.
3. Hijau
Warna hijau melambangkan segar, alami, dan harmoni. Warna ini sering digunakan oleh brand yang berhubungan dengan alam, kesehatan, dan keberlanjutan. Warna yang satu ini juga sangat dekat dengan kesan terus bertumbuh/berkembang. Selain itu, hijau juga bisa memberi kesan tenang dan damai pada penerima pesan visualnya.
Biasanya, warna hijau dipakai untuk organisasi non profit (NGO) yang bergerak pada kelestarian lingkungan, seperti Greenpeace. Bahkan warna hijau juga digunakan pada saluran TV/media seperti channel “Animal Planet” yang berada luar negeri. Adapun beberapa contoh brand umum yang menggunakan warna hijau yaitu Starbucks, Android, dan Spotify.
Baca Juga: Cara Membuat Brand Guideline, 6 Langkah Mudah Membangun Identitas Agar Bisnis Mudah Diingat Konsumen
4. Kuning
Warna kuning mencerminkan keceriaan, kreativitas, dan kegembiraan. Brand yang ingin menarik perhatian dan menunjukkan semangat positif sering menggunakan warna ini.
Warna kuning juga “mendorong” terjadinya komunikasi, serta cenderung melelahkan mata. Hal ini dikarenakan warna kuning memiliki gelombang warna yang paling tinggi, sehingga sangat menarik perhatian mata. Terlalu banyak melihat warna kuning juga akan menimbulkan perasaan cemas, maka dari itu penggunaan warna ini perlu diperhatikan porsinya agar tidak terlalu dominan. Contoh brand yang menggunakan warna kuning misalnya McDonald’s, Snapchat, serta Chitato.
5. Hitam
Hitam sering dikaitkan dengan keanggunan, kekuatan, dan keberanian. Brand yang ingin menunjukkan keeksklusifan dan mewah sering memilih warna ini. Warna hitam juga memberi kesan profesionalitas, kredibilitas dan ketenangan. Perusahaan-perusahaan olahraga, otomotif atau teknologi sering memanfaatkan warna ini, misalnya Adidas, Nike, Puma, Apple, dan Peugeot.
6. Jingga/Oranye
Antusiasme dan kesan menonjol adalah kesan pertama yang didapatkan jika memilih warna yang satu ini. Jika ingin iklan produk atau jasa kita sampai mencuri perhatian orang-orang, warna jingga ini bisa menjadi pilihan.
Warna jingga juga memiliki kesan semangat, kehangatan, kepercayaan diri dan kewaspadaan. Dalam dunia marketing, warna ini digunakan untuk mempengaruhi konsumen yang impulsif. Selain itu, warna jingga juga sering digunakan dalam penawaran, maka warna ini kerap dipakai untuk kalimat call to action seperti “Beli Sekarang”, “Konfirmasi Pesanan”, atau lainnya. Contoh brand yang menggunakan warna ini misalnya Shopee, Wattpad, dan Fanta.
7. Ungu
Ingin memacu daya imajinasi customer kita? Kalau iya, cobalah menggunakan warna ungu. Selain memacu imajinasi, warna ini bisa menimbulkan kesan kreatif. Jika kita perhatikan, warna ungu cenderung digunakan oleh brand-brand yang terlibat di industri entertainment atau hiburan. Contohnya seperti produsen boneka Barbie, atau stasiun televisi luar bernama Syfy.
Baca Juga: 6 Alasan Pentingnya Membangun Brand yang Kuat Bagi UMKM
8. Pink
Kemudian, warna pink biasanya identik dengan perempuan, lemah lembut, jiwa muda, kasih sayang, dan perasaan romantis. Warna pink atau merah muda sering dipakai untuk brand yang menargetkan konsumen perempuan. Selain itu, warna pink juga memberikan kesan “kekanak-kanakan”, sehingga banyak dipakai untuk produk anak-anak. Adapun contoh brand-nya seperti Pinkfong, es krim Baskin Robins, dan Emina.
9. Putih
Terakhir, makna warna putih adalah memberi kesan bersih, suci, steril, nyaman, serta kesegaran. Namun, penggunaan warna putih yang berlebihan dapat menimbulkan efek hampa dan membosankan. Hal ini dikarenakan warna putih juga identik dengan polos/kekosongan yang perlu diisi dengan warna lain. Tetapi jika digunakan dengan porsi yang sesuai, warna putih juga menimbulkan kesan sederhana yang tenang. Contohnya seperti brand Nestle, Mercedes-Benz, dan Sprite.
Cara Memilih dan Menentukan Warna untuk Branding
Setelah kita mempelajari tentang makna dari setiap warna, berikut ini kita akan membahas cara menentukan warna yang tepat untuk branding terhadap usaha yang dijalankan, yaitu:
1. Mengedepankan Konsistensi dan Kesesuaian
Selain pemilihan warna yang tepat, penting bagi sebuah brand untuk menggunakan warna secara konsisten dalam semua elemen visual mereka, termasuk logo, kemasan produk, situs web, dan materi pemasaran lainnya. Konsistensi ini membantu membangun pengenalan brand yang kuat dan menghindari kebingungan di kalangan konsumen.
Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan kesesuaian antara warna brand dan jenis produk atau layanan yang ditawarkan. Misalnya, warna-warna yang cerah dan berani seperti pink dan merah mungkin lebih cocok untuk brand yang berhubungan dengan anak-anak atau produk makanan. Sementara itu, warna yang lebih tenang dan netral seperti putih dan hijau, mungkin lebih sesuai untuk brand yang berhubungan dengan produk perawatan kesehatan.
2. Menggabungkan Warna dalam Desain Produk
Dalam melakukan branding, pemilihan warna tunggal saja tidaklah cukup. Brand juga perlu mempertimbangkan bagaimana menggabungkan warna dengan cerdas untuk menciptakan kombinasi yang harmonis dan menarik. Prinsip-prinsip desain seperti kontras, harmoni, dan proporsi dapat digunakan untuk menciptakan desain yang kuat dan estetis. Misalnya, perpaduan warna yang dilakukan Fanta antara hijau dan orange, untuk menarik perhatian namun tetap memberi kesegaran yang menenangkan dari varian rasa minuman yang ditawarkannya.
Baca Juga: Strategi Barbie Jadi Brand Mainan Terlaris di Dunia, Omzetnya Tembus Rp22,3 Triliun!
Contoh Penggunaan Warna Pada Brand: Adidas
Logo Adidas (Sumber: Wikipedia)
Setelah kita membahas tentang makna dan kiat dalam menentukan warna untuk branding, kini saatnya melihat contoh brand yang menggunakan warna hitam sebagai identitasnya, yaitu Adidas. Perusahaan ini memasarkan produk yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatan olahraga, seperti sepatu, baju, dan peralatan lainnya.
Adapun makna dari warna hitam yang digunakan adalah untuk memberi kesan profesional, kredibel dan siap bersaing dengan para kompetitornya. Selain itu, makna 3 (tiga) garis yang ada di atas tulisan Adidas tersebut juga melambangkan filosofi untuk terus berkembang, selaras dengan ukuran garisnya yang semakin memanjang dan membentuk puncak gunung.
Pemahaman tentang psikologi warna dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam membangun identitas brand yang kuat dan menarik. Pemilihan warna yang sesuai dan dilakukan secara konsisten dapat membantu brand dalam mengkomunikasikan pesan yang diinginkan. Selain itu, perpaduan warna yang tepat juga bisa mempengaruhi emosi konsumen dalam membangun ikatan yang kuat antara konsumen dan brand.
Pemilihan warna yang cerdas dan strategis adalah salah satu langkah penting dalam perjalanan bisnis untuk meraih kesuksesan. Nah, Sahabat Wirausaha juga bisa menerapkan warna-warna di atas untuk branding usaha yang mulai atau sedang dijalankan. Semangat mencoba, ya!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan bagikan atau share kepada teman dekat atau kerabat Kita. Jangan lupa juga untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya, Sahabat Wirausaha.
Referensi : Kayana Creative, Sirclo, TokopediaEdu