Dalam kegiatan jual beli online, Sahabat Wirausaha tentu sudah tidak asing dengan istilah private message atau pesan pribadi. Namun, bagaimanakah caranya menjawab pesan pribadi agar menciptakan penjualan yang signifikan? Mari simak langkah-langkahnya pada tulisan ini.
Definisi Private Message
Menurut Wikipedia, private message atau pesan pribadi adalah setiap pemberitahuan berupa kata-kata, baik lisan maupun tertulis, yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain.
Sementara itu, menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), Pesan berarti perintah, nasihat, permintaan, amanat yang disampaikan lewat orang lain. Sementara pribadi berarti manusia sebagai perseorangan.
Baca Juga: Mengenal Ragam Platform Aplikasi Pesan Untuk Bisnis (Telegram, WA Bisnis, Line)
Dapat disimpulkan pesan pribadi adalah sebuah permintaan yang disampaikan orang lain kepada seorang manusia. Komunikasi tersebut terjadi hanya dua orang. Media penyampaian private message sebagian besar adalah tulisan yang dikirim melalui dunia maya.
Dalam dunia digital marketing, pesan pribadi memiliki banyak istilah. Misalnya, japri (jaringan pribadi) yang bisa berarti pengiriman pesan ke aplikasi Whatsapp atau melalui Short Message Service (SMS). Sementara untuk media sosial seperti Instagram, Facebook, Tiktok, dan Market Place biasa dikenal dengan istilah DM atau direct message.
Manfaat Privat Message untuk Mendongkrak Penjualan
Pesan pribadi biasa dilakukan oleh pembeli untuk bertanya banyak hal mengenai produk dan jasa yang Sahabat Wirausaha jual. Pesan pribadi ini dapat menimbulkan percakapan jual beli, proses tawar menawar, dan berakhir dengan closing produk.
Baca Juga: Marketing Campaign: Seberapa Efektif Meningkatkan Penjualan?
Pesan pribadi membuka kesempatan sebesar lebih dari 50 persen untuk menciptakan penjualan jika Sahabat wirausaha bisa membalasnya dengan baik. Selain itu, pesan pribadi ini meningkatkan koneksi tinggi antara pembeli dan penjual.
Tidak mengherankan, mengelola pesan pribadi ke konsumen dengan baik dapat menciptakan repeat order (pembelian ulang) atau up-selling produk (menambah jumlah pembelian atau nominal harga barang) di kemudian hari. Oleh sebab itu, sangat penting bagi Sahabat Wirausaha memberikan informasi detail serta membangun kepercayaan calon pembeli agar tercipta penjualan.
Nomor telepon calon pembeli yang masuk adalah “harta karun” dalam dunia pemasaran digital sehingga Sahabat Wirausaha perlu mendata nomor telepon konsumen dengan rapi.
Bagaimana Menanggapi Private Message dengan Baik?
Membalas pesan pribadi bukan hanya sekedar menjawab pertanyaan dari calon pembeli, namun Sahabat Wirausaha perlu mengetahui apa kebutuhan dan hal yang diperlukan oleh calon pembeli.
Baca Juga: Strategi Optimalisasi Digital Marketing & CRM Untuk Meningkatkan Penjualan
1. Fast respond
Fast respond yaitu membalas pertanyaan yang masuk dengan cepat. Idealnya tidak lebih dari lima menit usai pesan masuk. Waktu yang terlalu lama untuk membalas membuat calon pembeli ilfeel dan memilih beralih ke penjual lain.
2. Ramah
Selalu ucapkan kata sapaan saat awal membalas pesan seperti halo, hai, selamat siang. Sisipkan juga emoticon senyum di awal balasan untuk memberikan kesan ramah. Emoticon terbukti memberikan kesan penjual adalah orang yang ramah sehingga calon pembeli nyaman berkomunikasi lebih lanjut. Usai memberikan salam, perkenalkan diri atau nama usaha secara singkat.
3. Bersifat dua arah
Tak jarang pembeli melakukan private message karena bingung hendak memilih produk mana yang cocok untuk dirinya. Sahabat Wirausaha bisa seolah-solah bertindak seorang konsultan yang sedang membantu calon pembeli memilih barang yang cocok untuknya.
Baca Juga: Mengenal Content Marketing Untuk Tingkatkan Penjualan
Diperlukan komunikasi dua arah dengan cara memberikan pertanyaan balik kepada calon pembeli usai kita menjawab pertanyaannya. Gali terus apa kebutuhan atau keinginan utama calon pembeli. Dari situ kita dapat menyarankan produk yang tepat untuk pembeli.
Percakapan yang panjang dapat meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan calon pembeli pada kita. Jangan biarkan ending percakapan menggantung. Sebaliknya, Sahabat Wirausaha bisa mengirimkan kata-kata penutup yang mengarahkan untuk closing. Seperti memberi pertanyaan calon pembeli agar tertarik kepada barang A atau B, atau mengirimkan rincian data yang perlu diisi calon pembeli untuk proses jual beli.
Privat message adalah peluang besar bagi Sahabat Wirausaha untuk meningkatkan closing produk dalam jumlah banyak dan menciptakan up-selling di kemudian hari. Oleh karenanya, Sahabat Wirausaha perlu menerapkan langkah-langkah dalam tulisan ini sesering mungkin. Salam sukses!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Referensi: