Sumber: Freepik

Sahabat Wirausaha tentu ingin bisnis terus berkembang, bukan? Salah satu strategi pemasaran yang perlu diketahui adalah positioning yang merupakan bagian dari metode memasarkan produk agar memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari produk lain yang beredar di pasar.

Apa itu positioning? Dan apakah manfaatnya dalam strategi pemasaran? Simak penjelasan lengkapnya pada kamus bisnis berikut ini.

Baca Juga: Marketing Campaign, Seberapa Efektif Meningkatkan Penjualan?


Definisi

Positioning adalah strategi perusahaan untuk memunculkan keunggulan dan memberikan ciri khas pada produk sehingga konsumen bisa mengenali dan membedakannya dari produk lain yang sejenis. Tujuan positioning adalah terbentuknya persepsi positif di benak konsumen sehingga mengerti apa yang membuat produk tersebut berbeda dengan produk yang ditawarkan oleh kompetitor.

Al Ries dan Jack Trout dalam Jurnal Entrepreneur menekankan bahwa positioning bukanlah apa yang dilakukan terhadap produk tetapi apa yang dilakukan terhadap benak konsumen. Tujuan utama dari positioning bukanlah tentang melekatkan atribut pada produk sehingga tampak berbeda dari produk lainnya tetapi tentang bagaimana membentuk persepsi positif di benak konsumen bahwa produk yang kita tawarkan lebih unggul. Dengan begitu, konsumen akan lebih memilih produk kita dibandingkan produk lain yang sejenis.

Baca Juga: Mengenal NFT dan Manfaatnya Bagi Bisnis


Cara Melakukan Positioning

Menurut Jurnal Entrepreneur, ada enam hal yang dapat dilakukan pelaku usaha untuk melakukan positioning produk.

1. Karakteristik Produk

Untuk melakukan positioning, hal yang paling mudah dilakukan adalah dengan memberikan identitas produk seperti rasa, varian, nama produk, dan kemasan. Dengan atribut tersebut, konsumen bisa dengan mudah membedakannya dengan produk lain yang sejenis.

Selain atribut, beberapa produk juga memiliki slogan supaya mudah dan melekat di benak konsumen. Contohnya produk Indomie dengan slogan Indomie Seleraku yang secara konsisten disampaikan melalui iklan sehingga konsumen mie instan di Indonesia mudah mengingatnya. Penggunaan slogan dikenal sebagai salah satu cara efektif untuk membuat konsumen mudah mengingat produk dan ciri khasnya.

Baca Juga: Content Marketing, Apa itu?

2. Menetapkan Harga

Menetapkan harga pada tingkat tertentu merupakan strategi positioning yang bisa digunakan untuk membangun persepsi di benak konsumen. Secara alamiah, konsumen hanya akan membeli barang sesuai dengan daya belinya, otomatis hanya produk pada tingkat harga tertentu saja yang akan dipilihnya.

Strategi positioning ini umumnya terfokus pada relasi antara harga dan kualitas barang. Ada harga, ada kualitas. Semakin berkualitas suatu produk, semakin tinggi harganya. Strategi ini digunakan perusahaan untuk masuk ke dalam beberapa segmen pasar, salah satunya dengan memproduksi produk dengan merek yang sama tetapi dengan tingkat harga dan kualitas yang berbeda-beda.

Baca Juga: Cara Praktis Buat Katalog Produk di WhatsApp

3. Kegunaan

Ketika produk telah dikenal meluas oleh pasar, perusahaan dapat melakukan strategi positioning dengan berfokus pada fungsi dan kegunaan produk tersebut. Misalnya, produk kue kering dalam toples yang identik dikonsumsi saat lebaran diubah kemasannya ke dalam bentuk pouch agar konsumen tertarik membelinya untuk cemilan sehari-hari.

4. Public Figure dan Influencer

Strategi positioning ini menggunakan brand ambassador dari kalangan tokoh publik atau influencer untuk melekatkan produk pada citra tertentu, misalnya iklan minuman berenergi yang menggunakan para atlet sebagai model iklannya untuk menimbulkan persepsi di benak konsumen bahwa dengan mengonsumsi minuman tersebut, konsumen bisa segar bugar seperti atlet.

Baca Juga: Apa itu Social Media Influencer?

5. Mengkategorikan Produk

Strategi ini dilakukan dengan mengiklankan produk secara simultan kepada lebih dari satu atau beberapa kategori konsumen, contohnya produk susu rendah kalori yang dapat dikonsumsi saat sarapan dan dapat digunakan sebagai pengganti susu tinggi kalori. Produk susu ini akhirnya mendapatkan basis konsumen yang punya kebiasaan sarapan dan konsumen yang sedang melakukan program diet rendah kalori.

6. Pesaing

Strategi positioning ini dilakukan dengan cara menonjolkan ciri khas yang dimiliki suatu produk dengan produk lain yang sejenis. Contohnya, sebuah produk make up berbasis bahan-bahan natural yang mengiklankan produknya aman diaplikasikan pada kulit bayi dan telah memiliki sertifikat halal ketika secara sadar perusahaan itu mengetahui produk make up yang ada di pasaran menggunakan bahan-bahan kimia yang tidak aman bagi kulit sensitif dan belum memiliki sertifikat halal.

Baca Juga: Raja Uduk, Menjadi Pemenang Pasar Nasi Uduk Bermodal Observasi Riset Pasar

Strategi positioning dibutuhkan Sahabat Wirausaha untuk meningkatkan daya tarik produk di tengah pasar yang kompetitif. Meningkatnya daya tarik produk dibandingkan produk pesaing diharapkan dapat menciptakan persepsi positif di benak konsumen yang selanjutnya dapat meningkatkan nilai penjualan produk.

Yang menjadi catatan penting di sini, strategi pemasaran yang efektif tidak hanya mempertimbangkan positioning, tetapi juga perlu mengkombinasikannya dengan tahapan segmenting dan targeting untuk memetakan dan memilih target konsumen yang tepat.

Apakah Sahabat Wirausaha berencana menerapkan strategi positioning dalam memasarkan produk? Semoga artikel ini bisa menginspirasi ya!