Closeup of golden bitcoins on a dark reflective surface and the histogram of decreasing crypto

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, jenis usaha pun banyak bermunculan dengan berbagai macam inovasi. Saat ini banyak sekali potensi yang bisa dijadikan sebagai ide untuk memulai usaha. Tergantung seberapa jeli kita melihat peluang, maka bisa digarap menjadi pundi-pundi penghasilan.

Di era kemajuan teknologi saat ini, banyak bermunculan praktisi ekonomi yang mengandalkan dunia digital sebagai ladang untuk meraup keuntungan. Kemudian muncul istilah tradepreneur. Nah, kira-kira seperti apa tradepreneur itu? Dan bagaimana praktiknya? Mari simak artikel berikut untuk lebih jelasnya!

Baca Juga: Sajjad Muslim Apparel: Dari Karyawan Swasta Hingga Jadi Pengusaha


Pengertian Tradepreneur

Tradepreneur berasal dari bahasa inggris yang memiliki arti sebagai wiraswasta. Tradepreneur merupakan salah satu jenis pekerjaan yang dilakukan secara mandiri tanpa harus terbelenggu oleh aturan dari atasan. Saat ini banyak masyarakat yang memilih untuk menjadi tradepreneur karena alasan fleksibilitas kerjanya. Ada beberapa jenis pekerjaan yang masuk ke dalam istilah tradepreneur, yaitu:

1. Broker Digital

5 ways to become a digital broker | BenefitsPRO

Sumber: Benefits pro

Broker Digital merupakan perantara yang menghubungkan antara penjual dengan pembeli. Broker digital ini bisa seorang individu maupun sebuah entitas perusahaan. Produk yang diperjualbelikan pun beragam. Bisa berupa barang maupun jasa. Tugas dari broker adalah memberikan informasi mendetail kepada pembeli dengan tujuan agar mereka melakukan transaksi pembelian.

Baca Juga: Tips Sukses Membangun Strategi Pemasaran Secara Offline dan Tetap Relevan Ala Rendang Mizaki

Beberapa Jenis Broker:

  • Broker Saham

Tugas dari broker saham adalah melayani individu atau klien yang akan bertransaksi saham. Selain itu, broker saham juga akan memberikan informasi yang dibutuhkan terkait pergerakan saham. Tujuannya adalah untuk membantu klien menentukan keputusan terbaik dalam melakukan investasi dalam saham.

Biasanya broker saham akan mendapatkan komisi dari setiap transaksi yang dilakukan klien. Semakin banyak klien yang melakukan transaksi, maka akan semakin besar penghasilan yang didapatkan oleh broker saham.

  • Broker Jasa

Tugas dari broker jasa adalah sebagai penghubung antara perusahaan atau pihak pemberi kerja dan pihak pencari kerja. Ada juga yang menyebutnya sebagai perusahaan outsourcing. Perusahaan outsourcing ini tugasnya adalah mencari kandidat terbaik yang akan ditempatkan di sebuah perusahaan.

Biasanya broker jasa ini menyediakan pendidikan dan pelatihan tertentu untuk meningkatkan kemampuan dari pencari kerja. Dengan demikian, tingkat kemungkinan diterima oleh pemberi kerja akan semakin tinggi.

Broker jasa ini akan mendapatkan keuntungan dari fee management atau fee project. Semakin banyak pencari kerja yang berhasil mendapatkan pekerjaan melalui broker jasa tersebut, maka akan semakin banyak pendapatan brokernya.

Baca Juga: Menggunakan SEO untuk Mengoptimasi Pemasaran Produk

  • Broker Produk

Tugas dari broker produk adalah menghubungkan antara pembeli dan penjual. Saat ini sudah banyak broker produk secara digital. Broker ini biasa juga disebut sebagai e-commerce atau perdagangan secara elektronik.

Pada beberapa platform ecommerce, produk-produk yang diperjualbelikan akan ditampilkan di halaman website dan diarahkan untuk melakukan transaksi pada website tersebut. Dengan adanya perkembangan teknologi, berbagai jenis metode pembayaran pun lebih memudahkan transaksi.

Biasanya broker produk ini akan mendapatkan keuntungan dari biaya administrasi yang dibebankan kepada pembeli dalam setiap melakukan transaksi. Namun, tidak jarang juga yang mendapatkan keuntungan dari margin produk yang dijual. Broker produk ini ada juga yang mendapatkan potongan harga dari penjual atau produsen. Semakin banyak produk yang terjual, maka akan semakin banyak penghasilan yang didapatkan.

2. Agent Marketing

Strategi dan Pentingnya Product Marketing untuk Meningkatkan Penjualan

Sumber: Qiscus

Agent Marketing merupakan perwakilan sebuah perusahaan untuk membantu memasarkan produk maupun jasanya. Selain untuk meningkatkan penjualan, fungsi dari agent marketing adalah membantu perusahaan untuk menjangkau para konsumen agar lebih dekat. Oleh karenanya, perusahaan akan lebih memahami kebutuhan dari para konsumennya. Berikut adalah beberapa jenis agent marketing:

Baca Juga: Mengenal Psikologi Konsumen Untuk Mengambil Keputusan Pemasaran

  • Reseller

Reseller merupakan perwakilan sebuah brand dalam menjual sebuah produk langsung kepada end user. Level reseller ini biasanya lebih dekat dengan konsumen akhir karena langsung melayani pembeli perorangan. Modal yang dibutuhkan untuk menjadi reseller pun tidak terlalu besar. Keuntungan yang didapatkan biasanya kisaran 10-30% dari harga jual produk.

  • Agen

Meskipun agen dan reseller merupakan sama-sama perwakilan sebuah brand, namun, level agen lebih tinggi dari reseller. Pasalnya, agen biasanya akan melayani pembelian yang lebih banyak. Ada beberapa agen yang hanya melayani para reseller dengan jumlah yang ditentukan. Oleh karena itu, harganya akan lebih murah dibanding dengan yang dijual oleh reseller. Meskipun keuntungan dari setiap produknya tidak sebesar reseller, namun volume penjualannya lebih besar.

  • Distributor

Distributor merupakan perwakilan atau penyalur produk sebuah perusahaan. Distributor juga sebagai jembatan antara perusahaan dengan para agen dan reseller di sebuah daerah. Oleh karenanya, usaha dan tugas yang dilakukan distributor tidak terlalu kompleks. Pangsa pasar dari distributor pun sudah jelas. Jumlah distributor di setiap daerah biasanya lebih sedikit. Sehingga, persaingan pun lebih sedikit. Meskipun demikian, modal yang harus dikeluarkan untuk menjadi distributor akan lebih besar.

  • Dropshipper

Pengertian dropshipper dengan reseller hampir sama. Perbedaannya terletak pada modal yang dikeluarkan. Jika reseller perlu mengeluarkan modal dari uang pribadi, maka dropshipper tidak mengeluarkan modal sama sekali. Dropshipper merupakan penghubung antara penjual dengan pembeli. Keuntungan yang didapatkan oleh dropshipper berasal dari margin produk yang dijual.

Baca Juga: Strategi Pemasaran Digital Menggunakan Influencer

  • Affiliator

Tugas dari affiliator adalah mempromosikan sebuah brand atau produk tertentu dengan memberikan arahan lewat tulisan maupun link yang diberikan. Link tersbeut biasanya akan terhubung dengan website resmi perusahaan untuk melakukan pembelian.

Keuntungan affiliator berasal dari komisi yang diberikan oleh perusahaan dari setiap transaksi penjualan yang berasal dari link yang dibagikan.

  • Brand Ambassador

Tugas dari Brand Ambassador adalah mempromosikan sebuah produk atau brand melalui review yang diberikan. Tugas lainnya dari brand ambassador adalah menyampaikan nilai-nilai dari brand melalui unggahan, postingan, maupun lifestyle yang dibagikan. Penghasilan brand ambassador biasanya berasal dari setiap project yang sudah disepakati sebelumnya.

3. Connecting the Dots

Connect The Dots | Great PowerPoint ClipArt for Presentations -  PresenterMedia.com

Sumber: Presenter Media

Jika Sahabat Wirausaha memiliki beberapa keahlian ataupun hobi, maka hal tersebut bisa menjadi potensi untuk dijadikan sebuah usaha. Alih-alih hanya memilih salah satunya, justru kita bisa menggabungkan semuanya dan menjadi ide bisnis yang baru. Misalnya Sahabat memiliki hobby travelling dan menulis serta memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik.

Baca Juga: Optimalkan Digital Marketing dengan Menyusun Agenda Konten

Maka Sahabat bisa menggabungkan semuanya menjadi ide untuk mendapatkan penghasilan. Saat ini banyak perusahaan travel yang membutuhkan content creator untuk menaikkan rating bisnisnya melalui cerita-cerita seputar travelling. Biasanya, para content creator ini mendapatkan penghasilan dari setiap tulisan maupun project yang sudah disepakati dengan perusahaan.

4. Consolidator

What is groupage? - Mecalux.com

Sumber: Mecalux

Selanjutnya, ada juga tradepreneur dengan istilah consolidator. Consolidator ini bertugas sebagai perwakilan sebuah perusahaan dalam mengumpulkan barang. Biasanya consolidator ini erat kaitannya dengan perusahaan ekspedisi.

Saat ini banyak perusahaan ekspedisi yang membuka kemitraan dengan pihak ketiga sebagai perwakilan perusahaan, atau bisa juga disebut dengan franchise di bidang logistik. Mitra tersebut nantinya bertugas untuk mengumpulkan barang-barang yang akan dikirimkan.

Baca Juga: Optimalkan Digital Marketing Dengan Agenda dan Saluran yang Tepat

Selanjutnya, perusahaan ekspedisi akan mengambil barang-barang tersebut dengan memakai armada perusahaan untuk dikirimkan ke alamat tujuan. Biasanya consolidator akan mendapatkan keuntungan dari persentase jumlah ongkos kirim dari setiap pengiriman.

Selain beberapa contoh tradepreneur di atas, sebenarnya masih banyak lagi yang lainnya di luar sana. Ternyata untuk memulai usaha, bisa dilakukan dengan hal-hal yang bisa kita lakukan saat ini. Tidak perlu berfokus pada hal-hal yang menjadi kendala. Misalnya, apabila kendalanya adalah di modal, maka Sahabat wirausaha bisa memulainya dengan menjadi dropshipper terlebih dahulu.

Pada kasus lain, jika Sahabat ternyata tidak memiliki kemampuan dalam berjualan, maka bisa memulainya dengan mengembangkan hobi seperti menulis ataupun membuat design. Jadi, Apakah Sahabat Wirausaha tertarik untuk menjadi seorang tradepreneur?

Baca Juga: Tips Iklan Efektif dengan Pemasangan Target Konsumen yang Spesifik

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.