Sahabat Wirausaha, pernah gak sih mendengar, “Haduh kayanya saya tidak bisa menjadi pengusaha deh, soalnya waktunya lebih banyak untuk kerja di kantor!” Atau seperti ini, “Saya kan cuma pegawai biasa, mana bisa jadi bos!”. Kira-kira Sahabat Wirausaha pernah mendengar pernyataan sejenisnya yang bernada sama? Sebenarnya contoh kedua pertanyaan tadi sama-sama bernada pesimis kalau dirinya bisa menjadi seorang business owner. Tapi, tunggu dulu, selain menjadi seorang karyawan ternyata bisa juga sambil membuka usaha loh. Seperti yang dilakukan oleh pemilik dari Sajjad Muslim Apparel berikut ini. Yuk, simak perjalanan selengkapnya di artikel berikut ini!

Baca Juga: Tipe-tipe Struktur Kepemilikan pada Social Enterprise


Profil Sajjad Muslim Apparel

Sajjad Muslim Apparel merupakan salah satu usaha lokal yang berfokus pada bidang fashion. Usaha ini mulai dirintis sejak tahun 2016 yang bertempat di daerah Depok, Jawa Barat. Pendiri dari Sajjad Muslim Apparel ini adalah seorang karyawan swasta yang bernama Dindin Muhan. Sejauh ini Sajjad juga sudah memiliki tim di jajaran manajemen, Hamid Al Jufri, Abdurrahman dan Hendi Bramantyo sebagai co-founder.

Produk utamanya adalah pakaian muslim untuk laki-laki, atau biasa yang disebut sebagai baju koko. Ada juga beberapa produk lainnya seperti jubah, celana, syal, kurta, dan peci. Varian produk di Sajjad Muslim Apparel ini bisa dikatakan unik. Pemilihan warna-warni yang dipadukan satu sama lain membuat produk dari Sajjad Muslim Apparel terlihat berbeda dengan produk sejenis pada umumnya.

Baca Juga: 7 Model Bisnis Social Enterprise


Perjalanan Sajjad Muslim Apparel

Berawal dari pengalaman pribadi owner dari Sajjad Muslim Apparel yang bekerja di salah satu perusahaan di daerah Sudirman, Jakarta. Menurut pengalaman Pak Dindin, biasanya pada setiap hari Jumat, ia mengkhususkan untuk mengenakan baju koko untuk ke kantor. Namun, pada saat itu, model-model baju koko yang ada di pasaran masih terbatas dan terkesan monoton. Ditambah lagi dengan kualitas bahan yang kurang nyaman untuk dikenakan.

Akhirnya darisana, Pak Dindin pun melihat hal tersebut sebagai peluang. Dengan bermodalkan uang tabungan pada saat memulai, kemudian Pak Dindin memulai usaha fashion. Di awal merintis usaha, Pak Dindin bekerjasama dengan konveksi yang dimiliki oleh temannya. Dari modal awal sebesar Rp 6,5 juta bisa menjadi 81 potong baju koko yang siap untuk dijual.

Baca Juga: 5 Karakteristik Social Enterprise

Setelah produk pertama berhasil dibuat, pemasaran pun tidak semulus yang dibayangkan. Sudah 6 bulan berlalu, namun penjualan masih stagnan. Setelah ditelaah ternyata pengambilan foto produk yang membuat konsumen tidak tertarik dengan produknya. Selanjutnya, Sajjad Muslim Apparel mulai menggunakan model pada setiap pemotretan foto produk. Ternyata hasilnya lebih memuaskan dan gambarnya terlihat lebih realistis. Hal itu juga yang membuat para konsumen tertarik untuk membeli.

Sampai akhirnya di suatu moment, Pak Dindin diundang oleh salah satu stasiun televisi. Sajjad Muslim Apparel kemudian diminta untuk menjadi sponsor wardrobe gratis untuk mengisi acara Ramadhan selama 30 episode. Acara tersebut diisi oleh salah satu ustad kondang, Ustad Adi Hidayat.

Keberuntungan pun berlanjut pada tahun berikutnya. Sejak saat itulah, Sajjad Muslim Apparel mulai dikenal lebih luas. Branding baju koko Ustad Adi Hdayat pun lebih melekat di hati para konsumen. Maka tak jarang banyak yang meminta baju koko Ustad Adi Hidayat kepada kami.


Kenapa Dinamakan Sajjad Muslim Apparel?

Menurut Pak Dindin Muhan, pemilihan nama Sajjad Muslim Apparel memiliki filosofi tersendiri. Dimana kata Sajjad artinya sujud yang berarti menggambarkan orang yang taat dan tunduk pada Sang Pencipta. Muslim Apparel sendiri berarti pakaian yang dikhususkan bagi muslim.

Dari pemilihan nama brand tersebut, Sajjad Muslim Apparel memiliki keinginan untuk membersamai orang-orang yang ingin berubah ke arah yang lebih baik. Salah satunya dengan pemilihan pakaian dan segala atributnya sebagai seorang muslim yang taat akan perintah Allah SWT. Pakaian yang nyaman tentu akan membuat pemakainya senang jika memakainya berlama-lama.

Baca Juga: Ragam Cara Mengembangkan Usaha Dengan Mengoptimalkan Dampak Sosial dan Pemberdayaan Komunitas


Proses Produksi Sajjad Muslim Apparel

Keterangan foto tidak tersedia.

Di awal merintis usaha, Sajjad Muslim Apparel bekerjasama dengan konveksi. Seiring berjalannya waktu, kemudian beralih dengan membangun tim produksi. Pemilihan vendor pun mengalami tantangan sampai harus mengganti vendor sebanyak 4 kali.

Sampai akhirnya, pada tahun 2018, terpilihlah vendor yang terakhir menjadi tim di bagian produksi. Selain itu, tim produksi tersebut difokuskan untuk menangani pekerjaan dari Sajjad Muslim Apparel saja.

Dengan adanya tim produksi, Sajjad Muslim Apparel lebih fokus membuat design yang unik dan penyediaan bahan yang berkualitas untuk bagian produksi. Di sisi lain, proses branding, marketing dan selling juga bisa lebih optimal dijalankan oleh Sajjad Muslim Apparel.

Mengenal QRIS: Metode Pembayaran Digital Baru yang Bermanfaat Bagi UKM


Pemasaran Produk Sajjad Muslim Apparel

Untuk proses pemasaran produk, Sajjad Muslim Apparel banyak menggunakan platform online. Platform yang biasa digunakan diantaranya:

Sejauh ini pengiriman sudah ke seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan pengiriman ke luar negeri sudah mencapai ke beberapa negara seperti: Jepang, Malaysia, Turkey dan Singapura. Omset yang berhasil diraih selama ini sudah mencapai Rp 100 juta pada saat Ramadhan. Sedangkan omset di bulan-bulan biasanya ada di kisaran Rp 35 juta per bulannya.

Baca Juga: Tips Membaca Laporan Laba Rugi Bagi UMKM


Tantangan

Tidak ada satu usaha pun yang tidak mengalami rintangan, termasuk Sajjad Muslim Apparel ini. Menurut owner dari Sajjad Muslim Apparel, mereka pernah mengalami gagal produksi. Untuk usaha di bidang fashion gagal produksi biasanya terletak pada bahan material yang tidak standar. Selain itu kadang ditemukan juga kesalahan dalam memotong bahan. Untuk produk yang memiliki kondisi bahan tidak standar namun tetap lolos produksi, maka akan tetap dijual ke pasaran. Namun, harga yang diberikan pun di bawah harga normal. Selain itu, kondisi produk akan diinformasikan terlebih dahulu kepada customers. Hal ini bertujuan agar customer tidak kecewa dan merasa dirugikan.


Prestasi Sajjad Muslim Apparel

Bagi Sajjad Muslim Apparel, prestasi tidak melulu terkait penghargaan dari sebuah instansi. Namun, lebih kepada tercapainya visi dari Sajjad Muslim Apparel yaitu untuk membersamai orang-orang yang ingin berubah ke arah yang lebih baik. Terbukti dari terciptanya banyak customer loyal yang membeli Sajjad Muslim Apparel. Bahkan, mereka sampai memberikan berbagai hadiah kepada tim Sajjad Muslim Apparel ini. Maka di saat itulah, Sajjad Muslim Apparel merasa kehadirannya dibutuhkan oleh banyak orang terutama para customer loyal.

Baca Juga: Tips Mudah Bikin Laporan Keuangan Dengan Aplikasi Digital


Tips dan Trick

Lika-liku perjalanan Sajjad Muslim Apparel ini kemudian memberikan banyak pola dalam menjalankan bisnis. Adapun tips dan trik yang bisa dibagikan untuk para pengusaha atau yang ingin memulai usahanya adalah sebagai berikut:

  1. Mulailah terlebih dahulu untuk yang ingin memiliki usaha. Bagi yang memiliki status masih menjadi seorang karyawan bisa melakukan kolaborasi dengan teman yang bisa dipercaya.
  2. Janganlah berwirausaha karena kondisi mendesak, misalnya saat sudah di PHK ataupun pada saat umur sudah tua. Alasannya lebih kepada kemampuan analitis dan taktis yang terbatas. Biasanya modal yang dimiliki akan habis untuk biaya kegagalan ataupun untuk sekedar menyambung hidup.
  3. Investasikanlah penghasilanmu untuk berwirausaha. Berbisnis membutuhkan modal, ilmu dan latihan.
  4. Dan yang terpenting, milikilah nilai-nilai luhur seperti memegang syariat Islam, bagi seorang muslim. Adapun nilai-nilai umum yang harus dimiliki diantaranya seperti jujur, amanah, bekerjasama, inovatif dan rajin berbagi dalam menebar kebaikan.

Itulah sekilas perjalanan usaha dari Sajjad Muslim Apparel. Di luar sana masih banyak orang-orang yang memilki keinginan namun masih terbentur berbagai banyak hal. Salah satunya adalah waktu yang sudah habis untuk bekerja pada orang lain. Untuk itu, perjalanan usaha serta tips dan trik yang dibagikan dari Sajjad Muslim Apparel ini mudah-mudahan bisa menginspirasi para pengusaha dan calon pengusaha di luar sana. Selamat mencoba!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.