Memahami perilaku konsumen sangat penting untuk sebuah bisnis. Pasalnya hal ini memungkinkan bisnis untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih selaras dengan pandangan dan preferensi konsumen.
Mempelajari konsumen, pemasar bisa mengungkap elemen-elemen yang mempengaruhi keputusan pembelian dan mengubah strategi mereka untuk meningkatkan daya tarik produk atau layanan yang ditawarkan. Selain itu, analisis konsumen bisa memberikan manfaat penting bagi perusahaan, termasuk mengurangi risiko bisnis dan meningkatkan strategi pemasaran.
Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses analisis yang mengkaji bagaimana konsumen menemukan, memilih, memperoleh, memanfaatkan, dan menilai barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhannya. Hasil yang didapatkan penting untuk menganalisis proses pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen sebelum melakukan pembelian.
Dengan menganalisis bagaimana karakter konsumen ketika memilih suatu produk, maka bisnis bisa mengisi kesenjangan pasar dan menentukan apa yang dibutuhkan pembeli. Selain itu, memahami consumer behaviour juga dapat membantu pemasar memutuskan bagaimana menawarkan produknya agar memiliki pengaruh terbesar terhadap konsumen.
Singkatnya, studi consumer behaviour sangat penting bagi sebuah organisasi. Ini karena studi tersebut memegang kunci untuk menjangkau dan melibatkan konsumen serta mengubah mereka menjadi pelanggan setia.
Baca Juga: Ingin Produk Laris Manis? Yuk Pelajari 11 Teknik Sense of Urgency Supaya Konsumen Kebelet Belanja!
Jenis Perilaku Konsumen
Ada 4 (empat) jenis consumer behaviour yang dapat ditemukan pada sebuah bisnis, diantaranya adalah:
1. Complex Buying Behavior
Perilaku pembelian yang kompleks merupakan bentuk pertama dari perilaku konsumen. Jenis perilaku ini biasanya terlihat ketika konsumen membeli barang-barang mahal yang jarang dibeli. Pada umumnya konsumen akan berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan. Misalnya, mempertimbangkan membeli rumah atau mobil yang bernilai tinggi.
2. Dissonance-Reducing Buying Behaviour
Perilaku pembelian yang mengurangi disonansi adalah ketika konsumen tidak yakin akan perbedaan antar merek dan khawatir bahwa mereka akan menyesali keputusan di kemudian hari. Misalnya, Sahabat Wirausaha memutuskan untuk membeli mesin cuci berdasarkan harga dan kenyamanan, namun kemudian, mulai mencari konfirmasi dari orang lain apakah kita memang mengambil keputusan yang tepat.
3. Habitual Buying Behavior
Perilaku ini biasanya ditandai dengan kurangnya keterlibatan konsumen dalam suatu produk atau merek. Dalam hal ini, konsumen akan menunjukkan pola kebiasaan dibandingkan loyalitas merek yang kuat.
Misalnya, ketika orang tua menyarankan untuk membeli sabun cuci piring, Sahabat Wirausaha membelinya bukan karena menyukai merek atau produknya, tapi karena mengetahui pola penggunaan produk tersebut di rumah. Dalam arti, ini terjadi karena kebiasaan yang berulang atau habitual buying behaviour.
4. Variety Seeking Behavior
Dalam hal ini, consumer behaviour untuk membeli produk dimotivasi oleh keinginan akan variasi baru, namun bukan karena ketidakpuasan terhadap produk sebelumnya. Misalnya ketika membeli lilin aromaterapi, Sahabat Wirausaha mungkin ingin bereksperimen dengan berbagai merek, bertujuan untuk menentukan aroma mana yang paling kuat dan paling sesuai dengan keinginan kita.
Baca Juga: 18 Tahun Berusaha Menangkan Hati Konsumen, Kini Wardah Sukses Jadi Brand Kosmetik Global
Bagaimana Cara Menganalisa Perilaku Konsumen?
Selain definisi dan jenis consumer behaviour diatas, kita juga harus memahami bagaimana cara menganalisis consumer behaviour. Diantaranya adalah:
1. Kenali Siapa dan Bagaimana Karakter Konsumen
Di era digital seperti sekarang, konsumen menjadi lebih beragam. Selain itu, segmen pelanggan mungkin tumbuh lebih terspesialisasi. Itu artinya, Sahabat Wirausaha harus mengetahui siapa pelanggan tersebut, sehingga bisa memahami dengan baik perilaku mereka.
Mempelajari perilaku pelanggan, kita bisa melihat demografi dan psikografis mereka. Misalnya dengan membuat profil klien. Tanyakan kepada diri sendiri sebanyak mungkin. Misalnya seperti:
- Apakah mereka laki-laki atau perempuan?
- Apakah mereka hidup sendiri?
- Seberapa sering mereka pergi berlibur?
2. Kenali Apa yang Diinginkan Konsumen
Selain kepribadian konsumen, mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka juga penting untuk memahami perilaku konsumen. Setiap konsumen memiliki need dan want. Konsumen akan berterima kasih atas informasi apapun yang akan membantu mereka dalam mengatasi masalah.
Misalnya seperti memulai bisnis sendiri hingga cara menjalani gaya hidup sehat. Jika kita mengetahui dan memahami apa yang mereka inginkan, maka kita bisa menghasilkan konten untuk setiap permintaan tersebut.
Jadi, ketika konsumen mulai berinteraksi dengan informasi yang Sahabat Wirausaha berikan, tentu saja kita bisa turun tangan dan memberikan solusi untuk membantu mereka memecahkan masalah tersebut bukan?
3. Cari Tahu Bagaimana Persepsi Konsumen Terhadap Produkmu
Melakukan survei merupakan salah satu cara untuk mempelajari consumer behaviour. Analisis dengan cara ini, maka kita akan memperoleh insight dan feedback yang berguna.
Mengetahui fakta-fakta di atas akan membantu pemilik bisnis memperbaiki kesalahan pada produk yang dimilikinya. Sahabat Wirausaha juga bisa memanfaatkan hasilnya untuk mengubah cara berkomunikasi dengan konsumen.
Dengan survey, kita juga bisa memahami bagaimana perasaan pelanggan terhadap produk dan apa saja keluhan mereka. Apa alasan yang membuat konsumen beralih ke kompetitor? Dan apa yang memotivasi mereka untuk tetap menggunakan suatu produk?
Baca Juga: Bisnismu Baru Berdiri? Begini Cara Kenalkan Produk Baru ke Konsumen Agar Cepat Populer
4. Analisa Proses Pembelian Konsumen Terhadap Produkmu
Cara terakhir untuk mempelajari bagaimana konsumen berperilaku adalah dengan menempatkan diri kita pada posisi mereka. Sahabat Wirausaha bisa melihat jalan yang diambil pembeli sebelum membeli barang yang kita jual.
Ini termasuk bagaimana pembeli pertama kali diperkenalkan dengan produk kita. Apakah transaksi konsumen berjalan baik? Bagaimana perasaan konsumen setiap kali menggunakan produk tersebut? Jadi yang terpenting adalah meninjau dan menganalisis perjalanan konsumen ini ya!
Manfaat Mengetahui Perilaku Konsumen
Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan dengan melakukan studi consumer behaviour. Diantaranya adalah:
1. Mengenal dan Memahami Target Audiens
Keuntungan pertama dari mengetahui karakter konsumen adalah mengenali dan memahami kelompok sasaran. Ini penting untuk menjangkau dan melibatkan prospek serta konsumen Sahabat Wirausaha.
Jika kita mengetahui siapa target audiens, pastinya kita bisa menghasilkan produk dan memberikan layanan berkualitas tinggi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan para audiens. Dengan begitu, audiens pun akan loyal dengan produk yang kita tawarkan.
2. Mengurangi Resiko Bisnis
Sebagai pemilik bisnis, Sahabat Wirausaha pasti ingin meminimalkan risiko bukan? Tidak perlu khawatir, kita bisa mengatasinya dengan melakukan riset perilaku konsumen.
Riset konsumen bisa membantu kita supaya lebih memahami target audiens serta menyesuaikan produk dan layanan bisnis dengan permintaan mereka. Hasilnya, kemungkinan kesalahan atau keluhan konsumen akan berkurang, sehingga menurunkan risiko bagi perusahan yang dijalankan.
3. Membuat Strategi Pemasaran yang Efektif
Keuntungan consumer behaviour selanjutnya adalah membantu perusahaan atau pemasar dalam mengembangkan strategi pemasaran yang sukses dan efektif, sehingga bisa menjangkau lebih banyak pelanggan potensial. Apakah itu mungkin? Tentu saja! Memahami karakter konsumen bisa membantu Sahabat Wirausaha mempelajari lebih lanjut mengenai siapa konsumen dan kemudian mengembangkan strategi untuk memenuhi keinginan dan minat mereka.
Baca Juga: Bikin Konsumen Percaya dengan Bisnismu, Begini 4 Cara Membangun Kredibilitas Website untuk UMKM
Contoh Perilaku Konsumen
Dikutip dari Buku Ajar Perilaku Konsumen karya Friska Artaria Sitanggang dan Prayetno Agustinus Sitanggang, dimana ada beberapa contoh consumer behaviour di era digital seperti sekarang. Diantaranya adalah:
- Konsumen sering melakukan riset web saat berbelanja di supermarket.
- Konsumen cenderung membandingkan harga menggunakan situs web atau platform bisnis online.
- Sekitar 74,5% orang lebih memilih berbelanja online dibandingkan di toko.
Selain itu, ada contoh lain mengenai pergeseran consumer behaviour dari praktik makan sehat yang secara signifikan meningkatkan permintaan akan produk bebas gluten. Bisnis yang menemukan celah pasar ini dapat memproduksi produk bebas gluten dan memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga bisa meningkatkan penjualan mereka.
Sebaliknya, perusahaan yang lalai menganalisis perilaku pelanggan tidak mampu mengisi lubang ini dan tertinggal oleh perusahaan lain yang melakukan hal tersebut. Memahami perilaku pelanggan memungkinkan bisnis secara proaktif meningkatkan pangsa pasar sehingga bisa mengantisipasi perubahan preferensi konsumen.
Penutup
Mengenal perilaku konsumen memang sangat penting untuk kesuksesan sebuah bisnis. Disini Sahabat Wirausaha bisa melakukannya secara manual atau dengan platform aplikasi. Dengan memanfaatkan analisis berdasarkan informasi pelanggan dan riwayat pembelian, maka bisnis akan berkembang ke arah yang positif.
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.