Produk Laris – Sahabat Wirausaha, persaingan bisnis yang sangat ketat membuat perusahaan perlu melakukan kegiatan tertentu untuk menarik perhatian pelanggan. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan teknik pemasaran yang menimbulkan sugesti “Sense of Urgency”, yaitu membuat pelanggan membeli produk kita tanpa berpikir panjang.

Selain itu, tindakan ini sangat membantu bagi bisnis untuk meningkatkan potensi penjualan, serta dapat dijadikan sebagai program “loyalitas” bagi pelanggan, untuk evaluasi pengembangan bisnis ke depannya. Kira-kira, apa saja ya teknik “Sense of Urgency” ini dan bagaimana penerapannya bagi pelanggan? Yuk kita bahas!

1. Membuat “Penawaran Terbatas” Pada Produk Tertentu

Pertama, kita bisa membuat penawaran terbatas untuk produk tertentu yang ingin dijual lebih cepat atau jika ingin menghabiskan stok produk makanan, misalnya:

  • Penawaran terbatas waktu, seperti “Hanya berlaku dari tanggal 25 sampai akhir bulan"
  • Penawaran terbatas jumlah, seperti “Tersedia 50 porsi ayam saja per harinya. Jangan kehabisan!"
  • Penawaran terbatas jam, seperti "Produk hanya bisa dibeli dari jam 8-10 pagi"

Jadi, skema “terbatas” ini dapat membuat pelanggan agar tidak mau ketinggalan penawaran tersebut, dan membuat seolah-olah rugi jika tidak mengambilnya. Strategi ini dapat dilakukan secara rutin tiap bulan, namun usahakan produknya dibuat variatif atau berbeda agar pelanggan tidak mudah bosan.

Baca Juga: Perjalanan Bisnis Hermanto Tanoko, Dari Hidup Pas-Pasan Hingga Menjadi Bos Perusahaan Cat Avian 

2. Merilis Produk Baru atau New Product Launching (NPL) Secara Rutin

Strategi NPL ini bisa dilakukan untuk "memaksa" pelanggan untuk datang mengunjungi produk kita dan membelinya. Biasanya, NPL ini ditargetkan bagi konsumen lama dan baru agar mereka penasaran terhadap produk yang baru saja diluncurkan.

Bagi konsumen lama, NPL bisa menjadi ajang untuk mengajak mereka agar mengenal dan membeli produk kita. Maka, produk baru yang akan diluncurkan pun perlu diperhitungkan secara matang baik dari segi kuantitas, harga, dan kualitas. Sama seperti penawaran terbatas tadi, NPL juga bisa dijadwalkan dalam periode tertentu, misalnya 3 atau 6 bulan sekali.

3. Membuat Penawaran Spesial (Special Offer) untuk Repeat Order

Kemudian, kita bisa membuat penawaran spesial untuk produk yang bisa dibundling atau dijadikan paket tertentu sehingga pelanggan terkesan “sulit” untuk menolaknya. Misalnya, tiap belanja keripik singkong keju seharga minimal Rp. 50.000,00, bisa tebus minuman dingin sebagai penghilang dahaga seharga Rp. 5.000,00 saja. Atau bisa juga menawarkan diskon 25% setiap belanja minimal Rp. 100.000,00.

Penawaran spesial ini bisa ditargetkan untuk pelanggan yang loyal, atau ke database pelanggan yang sudah ada dan dikelola sebelumnya. Jadi, kita bisa membuat penawaran khusus bagi mereka. Misalnya mengadakan program Buy 1 Get 1 (BOGO) khusus bagi pelanggan yang sudah terdaftar sebelumnya. Jadi, pelanggan tersebut akan merasa diuntungkan dan membeli produk B1G1 tersebut tanpa ragu, bahkan bisa berlanjut jika penawaran ini diadakan secara rutin.

4. Menyediakan Kebutuhan Berdasarkan Kebiasaan Konsumen (Daily Habit)

Supaya pelanggan mau datang berkunjung dan membeli produk kita, berikan solusi terhadap kebiasaan yang dilakukan oleh mereka. Misalnya, kalangan pelajar atau anak muda sering kali datang ke kedai/kafe yang menyediakan stopkontak dan Wi-Fi untuk nugas atau internetan. Maka kita bisa menyiapkan fasilitas tersebut jika memang ingin menargetkan segmen pelajar, dengan harga makanan yang juga disesuaikan dengan kantong pelajar.

Selain itu, perhatikan juga sarana dan prasarananya seperti bangku yang nyaman ditempati, meja yang lebar (untuk makan dan nugas tadi) serta pembayaran yang fleksibel (tunai atau cashless) supaya mereka makin nyaman. Kita juga bisa menyediakan tempat ibadah agar kalangan yang ditargetkan (pelajar/anak muda) ini bisa semakin nyaman dan betah di kedai/kafe tersebut.

Baca Juga: Bisnismu Baru Berdiri? Begini Cara Kenalkan Produk Baru ke Konsumen Agar Cepat Populer

5. Melibatkan Komunitas dalam Pemasaran Produk (Community Involvement)

Dalam melakukan pemasaran, kita bisa membuat acara/event dengan melibatkan komunitas dengan banyak anggota. Anggota yang terdaftar pada komunitas tersebut bisa diajak berkolaborasi agar mau datang dan membeli produk kita. Misalnya, kedai/kafe tadi bekerja sama dengan komunitas “English Club” di suatu kampus tertentu. Maka, anggotanya bisa diajak ke kedai tersebut untuk nugas atau diskusi bareng sambil menikmati hidangan di kedai tersebut.

6. Menyediakan Fasilitas Agar Konsumen Mau Berkunjung

Selanjutnya, sediakan fasilitas yang dapat "memaksa" pelanggan untuk datang dan membeli produk kita.

Contohnya seperti stopkontak dan Wi-Fi tadi, tempat ibadah, atau bahkan toilet yang umumnya ada di minimarket. 

Namun, fasilitas tersebut perlu disesuaikan dengan target pelanggan ya! Jika targetnya adalah keluarga dengan anak-anak, maka kita bisa menyediakan juga fasilitas tempat bermain atau playland untuk si kecil agar bisa bersantap dan bermain dengan ceria.

7. Membuat Program yang Berkesan “FOMO” Jika Tidak DIikuti

Kita bisa membuat agenda yang menimbulkan kesan “FOMO” atau “sayang jika dilewatkan” secara rutin.

Misalnya mengadakan giveaway voucher atau pulsa yang dibagikan setiap hari bagi pelanggan yang beruntung, diskon belanja atau produk makanan berdasarkan umur pengunjung (diskon 20% untuk pengunjung berusia 20 tahun), atau sebagainya.

8. Mengadakan Special Experience

Selain menjual produk, kita juga perlu membangun kesan terhadap produk kita supaya benar-benar bermanfaat bagi mereka. Kesan tersebut bisa diciptakan melalui pelayanan, kualitas rasa, ataupun fitur yang ditawarkan. Bisa juga diadakan melalui event pada periode tertentu (tahunan/bulanan)

Misalnya, kedai/kafe menyediakan sesi diskusi bersama ahli gizi seputar produk makanan yang cocok untuk menjaga kesehatan anak muda, atau restoran pizza yang memperbolehkan pengunjung untuk membuat pizza sendiri dan mencicipinya, dan lainnya.

Baca Juga: Ide Bisnis Hari Raya Idul Fitri, 7 Bisnis Modal Kecil yang Bakal Laku di Momen Hari Raya

9. Menambahkan Kesan “Eksklusif” Pada Produk yang Ditawarkan

Selain hadiah atau voucher, kesan “eksklusif” juga bisa menjadi strategi untuk membujuk para pelanggan datang dan membeli produk. Contohnya seperti menyediakan menu spesial dengan pemesanan terbatas (siapa cepat dia dapat), atau memproduksi paket keripik singkong hanya sejumlah 2.000 kemasan saja untuk varian best sellernya. Hal ini bisa menimbulkan sugesti bagi konsumen untuk segera membelinya karena takut kehabisan.

10. Mengadakan Special Event (Live Music, Games, dll.)

Selain special offer, ada juga special event yang bisa menghadirkan lebih banyak pelanggan untuk menghadiri acara tersebut dan berpotensi untuk membeli produk yang ditawarkan. Contohnya seperti live music setiap malam minggu di kedai mie kekinian dengan band/penyanyi yang memiliki banyak penggemar, ataupun acara mabar game online yang memperebutkan hadiah tertentu (bisa juga voucher diskon untuk makan di kedai tersebut). 

Selain itu, masih banyak lagi kegiatan yang bisa diadakan seperit nonton pertandingan bola, stand up comedy, dan lainnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa kegiatan ini bisa juga membutuhkan modal, apalagi jika baru merintis usaha. Maka, sediakan alokasi dana yang cukup atau bisa dengan skema DP bagi para pelanggan yang ingin hadir ke event tersebut. Jika bisnis mulai berkembang, kita bisa mulai mencari sponsor untuk event yang dilakukan.

11. Membangun Cerita/Story Terhadap Produk Kita

Terakhir, selain membangun kesan, bangun juga cerita yang bisa menyentuh hati pelanggan sebagai bentuk branding kita terhadap mereka. Misalnya membuat cerita bagaimana awal mula kedai/kafe tadi dibangun hingga bisa mendapatkan banyak pelanggan, cerita dibalik pembuatan hidangan produknya, dan lain sebagainya. Susun cerita tersebut dengan kuat dan otentik serta bagikan di berbagai media sosial agar semakin banyak yang mengetahui produk kita.

Nah Sahabat Wirausaha, dari 11 teknik “Sense of Urgency” di atas sejatinya memiliki tujuan yang sama, yaitu “memaksa” pelanggan atau konsumen untuk datang berkunjung dan/ataupun membeli produk yang kita tawarkan. Tentunya semua teknik tersebut memerlukan persiapan dan rencana yang matang, supaya eksekusinya bisa berjalan dengan lancar. Kira-kira, dari 11 teknik tersebut mana yang Sahabat Wirausaha akan terapkan pada usahanya? Coba share ya melalui kolom komentar di bawah ini! Semangat Mencoba!

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi : Foodizz, Ivosights, YouTube