Instrumen Investasi Untuk UMKM – Di tengah dinamika ekonomi yang selalu berubah, sebagai UMKM kita perlu mendiversifikasi dan merencanakan strategi keuangan dalam menetapkan investasi yang cocok untuk tujuan jangka panjang atau jangka pendek. Namun, memilih jenis investasi yang tepat tidak selalu mudah, terutama dengan keterbatasan sumber daya dan akses informasi yang sering kali kita hadapi.

Tujuan investasi dan profil risiko akan berbeda bagi setiap orang, tapi kali ini kita akan berfokus pada tujuan investasi jangka panjang dengan profil risiko rendah hingga menengah. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan manajemen keuangan kita tidak akan mengganggu keuangan usaha yang kita miliki. Nah, Berikut beberapa instrumen investasi untuk UMKM yang bisa dipilih: 

1. Emas 

Emas telah menjadi instrumen investasi yang populer selama berabad-abad. Pasalnya, harga emas dinilai stabil karena tidak terpengaruh oleh kurs mata uang ataupun inflasi di suatu negara tertentu. Hal ini menjadikan emas sebagai instrumen investasi untuk UMKM yang cocok dalam jangka waktu yang lama. Investasi emas umumnya dilakukan dengan membeli emas fisik (batangan atau perhiasan) atau melalui instrumen keuangan seperti reksadana emas dan kontrak berjangka.

a. Kelebihan Investasi Emas

Beberapa kelebihan investasi emas yaitu: 

  • Tingkat Likuiditas yang Tinggi

Mayoritas emas memiliki likuiditas yang tinggi, artinya kita dapat dengan mudah membeli atau menjual emas, baik dalam bentuk batang atau kapan pun jika diperlukan. 

  • Perlindungan terhadap Inflasi

Emas tidak hanya tahan terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi global, bahkan nilai emas cenderung meningkat disaat inflasi. Hal tersebut dikarenakan banyak orang memilih instrumen yang aman Ketika terjadi ketidakpastian ekonomi dan inflasi yang membuat harga emas naik. 

Baca Juga: 5 Tips Investasi Emas Untuk Pengusaha UMKM, Aman dan Menguntungkan

b. Kekurangan Investasi Emas

Akan tetapi, investasi emas ini memiliki beberapa kekurangan, yaitu: 

  • Penyimpanan Emas 

Emas merupakan instrumen investasi fisik, sehingga dibutuhkan penyimpanan yang aman dari berbagai risiko, mulai dari kehilangan hingga pencurian. Jika dibutuhkan terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan seperti menyewa layanan safe deposit box namun juga dibutuhkan biaya atas layanan tersebut. Namun, saat ini kita bisa membeli emas digital melalui aplikasi investasi sehingga kekurangan ini sudah bisa teratasi. 

  • Tidak Memberikan Deviden

Emas tidak dapat dijadikan instrumen investasi yang menghasilkan pendapatan pasif dikarenakan berbeda dengan saham atau instrumen lainnya yang telah menawarkan dividen atau imbal bagi hasil setiap bulannya. Sehingga kita hanya akan menerima keuntungan apabila membeli emas di harga yang rendah dan menjualnya kembali saat harga emas tinggi.

c. Simulasi Keuntungan dari Investasi Emas

Apabila kita memilih emas sebagai instrumen investasi untuk UMKM dan telah memiliki uang untuk diinvestasikan sebesar Rp. 10.000.000 dan harga emas saat ini Rp 1.000.000 per gram, maka kita mendapatkan 10 gram emas. Kita ingin menginvestasikannya selama 5 tahun. Dengan asumsi tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata harga emas adalah 6%, maka proyeksi keuntungan yang bisa kita dapatkan adalah sebagai berikut: 

  • Tahun ke-1: Rp 10.600.000
  • Tahun ke-2: Rp 11.236.000
  • Tahun ke-3: Rp 11.910.160
  • Tahun ke-4: Rp 12.624.770
  • Tahun ke-5: Rp 13.382.256

Jadi, nilai investasi emas setelah 5 tahun adalah sekitar Rp 13.382.256. Ini menunjukkan bahwa dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 6%, investasi awal sebesar Rp 10.000.000 dalam emas bisa menghasilkan keuntungan sekitar Rp 3.382.256 dalam 5 tahun.

2. Saham

Saham adalah instrumen investasi untuk UMKM yang melibatkan kepemilikan sebagian dari sebuah perusahaan publik. Dengan membeli saham, kita menjadi pemegang saham dan memiliki hak untuk mendapatkan bagian dari laba perusahaan dalam bentuk dividen serta berpotensi memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham.

a. Kelebihan Investasi Saham

Kelebihan investasi saham bagi UMKM antara lain: 

  • Potensi Keuntungan Tinggi

Saham memiliki potensi untuk memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya, terutama dalam jangka panjang. Perusahaan yang berkembang pesat akan menaikkan harga sahamnya, yang bisa memberikan keuntungan besar bagi kita.

  • Dividen

Saham memberikan kita peluang untuk mendapatkan pendapatan pasif melalui pembagian dividen oleh perusahaan yang kita investasi. Ini merupakan cara yang tepat jika kita ingin mendapatkan uang tambahan tanpa melakukan apapun.

  • Likuiditas yang Tinggi

Saham dapat dijual kapanpun dan dimanapun sehingga sangat berguna apabila kita membutuhkan dana dalam jangka waktu yang cepat.

Baca Juga: 5 Platform Investasi Digital untuk UMKM, Lebih Untung dari Deposito

b. Kekurangan Investasi Saham

Di sisi lain, investasi saham memiliki beberapa kekurangan, yaitu: 

  • Risiko yang Tinggi

Nilai saham bisa turun drastis tergantung pada kinerja perusahaan dan kondisi pasar, bahkan kondisi perekonomian global. Hal ini berakibat kita mengalami kerugian jika perusahaan yang kita investasikan mengalami masalah yang besar

  • Volatilitas yang Tinggi

Harga saham bisa sangat fluktuatif setiap harinya. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti berita ekonomi, perubahan kebijakan, dan peristiwa global.

c. Simulasi Keuntungan dari Investasi Saham

Apabila kita memilih saham sebagai instrumen investasi untuk UMKM dan telah memiliki uang untuk diinvestasikan sebesar Rp. 10.000.000 dan ingin berinvestasi dalam selama 5 tahun. Lalu Rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan (return) sebesar 10% dan Dividen tahunan sebesar 2% dari nilai investasi. maka proyeksi keuntungan yang bisa kita dapatkan adalah sebagai berikut: 

  • Tahun ke-1: Nilai Investasi = Rp 11.000.000, Dividen = Rp 220.000
  • Tahun ke-2: Nilai Investasi = Rp 12.100.000, Dividen = Rp 242.000
  • Tahun ke-3: Nilai Investasi = Rp 13.310.000, Dividen = Rp 266.200
  • Tahun ke-4: Nilai Investasi = Rp 14.641.000, Dividen = Rp 292.820
  • Tahun ke-5: Nilai Investasi = Rp 16.105.100, Dividen = Rp 322.102

Total Nilai Investasi = Nilai Investasi Tahun ke-5 + Total Dividen

= Rp16.105.100 + (Rp220.000+Rp242.000+Rp266.200+Rp292.820+Rp322.102)

= Rp16.105.100+Rp1.343.122

= Rp17.448.222

Maka total nilai investasi setelah 5 tahun, termasuk dividen adalah sebesar = Rp17.448.222.

Namun, kita harus siap menghadapi risiko dan volatilitas pasar serta memerlukan pengetahuan yang cukup untuk membuat keputusan investasi yang tepat. Diversifikasi portofolio saham juga dianjurkan untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan keuntungan.

Baca Juga: Ciri-ciri Investasi Bodong, Kenali Potensi Bahaya dan Cara Menghindarinya

4. Tanah 

Investasi dalam bentuk tanah adalah salah satu jenis investasi properti yang melibatkan pembelian lahan untuk keuntungan jangka panjang. Berikut kelebihan dan kekurangan yang kita alami jika kita memilih berinvestasi di tanah: 

a. Kelebihan Investasi Tanah

Kelebihan investasi tanah yang perlu diketahui UMKM, yaitu:

  • Pendapatan Pasif

Tanah bisa disewakan untuk berbagai keperluan seperti pertanian, industri, atau komersial, yang dapat memberikan pendapatan tambahan. Selain itu, kita juga dapat membangun properti dan mendapatkan keuntungan lebih dari sewa properti dibandingkan jika hanya menyewakan tanahnya saja

  • Apresiasi Nilai Tanah

Nilai tanah akan terus naik seiring dengan perkembangan wilayah dan pembangunan infrastruktur di sekitarnya. Investasi tanah juga dinilai lebih fleksibel dalam jangka waktu panjang karena kita dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dimasa depan, apakah kita ingin membangun sebuah rumah, bisnis, bertani, atau berternak sehingga cocok bagi kita yang mempersiapkan peluang jangka panjang.

  • Aman dari Inflasi

Tanah sering dianggap sebagai pelindung terhadap inflasi karena nilai tanah biasanya meningkat seiring dengan kenaikan harga barang dan jasa.

b. Kekurangan Investasi Tanah

Untuk kekurangan investasi tanah, antara lain: 

  • Modal Awal yang Tinggi

Harga tanah cenderung tinggi terutama di wilayah perkotaan dengan lokasi yang strategis. Ini bisa menjadi penghalang bagi kita apabila  memiliki keterbatasan modal.

  • Biaya Perawatan dan Pajak

Tanah memerlukan pemeliharaan, seperti pembersihan dari semak belukar dan pengelolaan yang terjadwal. Selain itu, pajak properti bisa menjadi beban yang signifikan tergantung pada lokasi dan ukuran tanah.

  • Likuiditas yang Rendah

Menjual tanah cenderung sulit dan membutuhkan waktu yang lama. Sehingga hal ini tidak cocok apabila kita selalu membutuhkan dana cadangan untuk berbagai keperluan.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Instrumen Investasi Untuk UMKM: Reksadana, Obligasi, Properti, Deposito

c. Simulasi Keuntungan dari Investasi Tanah

Asumsikan bahwa kita ingin membeli tanah dengan harga Rp 500.000.000 dengan periode investasi yang kita butuhkan selama 5 tahun telah dibangun banyak fasilitas publik dan perumahan penduduk. Dengan hal tersebut, telah terjadi tingkat apresiasi tahunan rata-rata sebesar 8%. Maka simulasi keuntungannya sebagai berikut:

  • Tahun ke-1: Rp 540.000.000
  • Tahun ke-2: Rp 583.200.000
  • Tahun ke-3: Rp 629.856.000
  • Tahun ke-4: Rp 680.244.480
  • Tahun ke-5: Rp 734.664.038

Jadi, nilai investasi tanah setelah 5 tahun adalah sekitar Rp 734.664.038. Ini menunjukkan bahwa dengan tingkat apresiasi tahunan rata-rata 8%, investasi awal sebesar Rp 500.000.000 dalam tanah bisa menghasilkan keuntungan sekitar Rp 234.664.038 dalam 5 tahun.

4. Kripto atau Cryptocurrency

Kripto atau cryptocurrency adalah aset digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk mengamankan transaksi dan mengontrol penciptaan unit baru. Bitcoin, Ethereum, dan Litecoin adalah beberapa contoh populer dari cryptocurrency. Investasi dalam cryptocurrency telah menjadi semakin populer karena potensi keuntungan yang sangat tinggi, meskipun juga disertai dengan volatilitas yang juga tinggi.

a. Kelebihan Investasi Kripto

Beberapa kelebihan investasi kripto bagi UMKM yaitu: 

  • Potensi Keuntungan yang Tinggi 

Kripto telah menjadi instrumen investasi yang populer karena dapat menawarkan investasi dengan keuntungan yang tinggi dalam jangka waktu yang singkat, dalam hitungan beberapa bulan atau bahkan beberapa minggu saja.

  • Diakses secara Global

Pasar Kripto telah terintegrasi secara global sehingga tidak ada batasan geografi untuk berpartisipasi menjadi investor. Hal ini jugalah yang menjadikan kripto memiliki nilai perdagangan yang tinggi

  • Desentralisasi

Kripto juga dinilai revolusioner karena tidak melibatkan sistem perbankan yang konvensional sehingga transaksi yang terjadi lebih privasi dan aman. Sistem kripto sepenuhnya dikendalikan oleh sistem algoritma tertentu tanpa campur tangan sistem perbankan global.

b. Kekurangan Investasi Kripto

  • Volatilitas yang Tinggi

Harga cryptocurrency sangat fluktuatif dan dapat berubah drastis dalam waktu singkat. Hal ini membuat kita harus selalu memantau harga koin yang telah kita beli, jika tidak maka akan mengalami kerugian dalam waktu yang sangat singkat.

  • Regulasi yang Tidak Ada Kepastian

Regulasi cryptocurrency berbeda-beda di setiap negara dan masih banyak negara yang belum memiliki regulasi yang jelas. Hal ini menambah risiko bagi investor.

  • Kurangnya Pemahaman dan Cara Kerja Berinvestasi

Banyak orang masih belum memahami sepenuhnya bagaimana cryptocurrency bekerja. Selain itu, adopsi mainstream masih terbatas, meskipun terus meningkat.

Baca Juga: Hindari Penipuan! Cara Beli Tanah yang Aman Untuk Investasi Masa Depan

c. Simulasi Keuntungan dari Investasi di Kripto

Asumsikan bahwa kita ingin membeli beberapa koin kripto  dengan harga Rp 10.000.000 dengan periode investasi yang kita butuhkan selama 5 tahun. Berdasarkan data beberapa tahun terakhir, tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata beberapa koin kripto adalah sebesar 25% (tetapi harap dicatat bahwa ini sangat bervariasi dan berisiko). Maka simulasi keuntungannya sebagai berikut:

  • Tahun ke-1: Rp 12.500.000
  • Tahun ke-2: Rp 15.625.000
  • Tahun ke-3: Rp 19.531.250
  • Tahun ke-4: Rp 24.414.062
  • Tahun ke-5: Rp 30.517.578

Jadi, nilai investasi cryptocurrency setelah 5 tahun adalah sekitar Rp 30.517.578. Ini menunjukkan bahwa dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 25%, investasi awal sebesar Rp 10.000.000 dalam cryptocurrency bisa menghasilkan keuntungan sekitar Rp 20.517.578 dalam 5 tahun.

Berinvestasi bukanlah perjalanan sekali jalan, tetapi proses yang berkelanjutan yang memerlukan pembelajaran dan penyesuaian terus-menerus. Dengan pendekatan yang cermat dan pengetahuan yang cukup, kita dapat memaksimalkan keuntungan instrumen investasi untuk UMKM sambil meminimalkan risiko, membantu kita mencapai tujuan finansial yang diinginkan.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.

Referensi:

Jenis-Jenis Investasi yang Populer di Indonesia | HSBC