Foto : urbanasia.com
Sahabat Wirausaha pasti sudah akrab dengan produk kecantikan, ya? Baik sebagai pengguna produk kecantikan atau bahkan pemilik usaha kosmetik. Pengertian produk kosmetik adalah bahan yang dipakai pada bagian luar tubuh (kulit, rambut, dan bibir) atau gigi dengan tujuan untuk membersihkan, mengharumkan, serta memperbaiki penampilan. Dengan tingginya kesadaran masyarakat untuk menggunakan produk kecantikan, ternyata semakin banyak produk kecantikan buatan lokal yang tak kalah berkualitas dengan produk mancanegara. Strategi pemasaran produk kecantikan pun semakin marak terutama melalui media sosial. Lalu, bagaimana dengan hadirnya pameran domestik? Mari kita bedah bersama pada artikel ini!
Berkembangnya Produk Kecantikan Lokal
Foto : kreditpintar.com
Dulu, produk kecantikan buatan lokal rasanya tidak dipandang oleh pegiat kosmetik. Namun, seiring berjalannya waktu brand lokal terus belajar dan semakin berkembang demi memperbaiki kualitas agar lebih baik. Hasilnya, saat ini kosmetik buatan dalam negeri tidak kalah berkualitas dari produk luar, kan?
Kosmetik lokal pun dikenal punya banyak kelebihan, karena memiliki varian warna yang sesuai warna kulit orang Indonesia. Untuk harga pun dijamin jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan produk kecantikan buatan luar negeri. Pada tahun 2017, menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) 2018 mencatat, perkembangan industri kosmetik nasional mengalami kenaikan pertumbuhan 20% atau empat kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional. Di tahun yang sama, Kemenperin juga telah menempatkan industri kosmetik sebagai sektor andalan sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035. Industri kosmetik di dalam negeri bertambah sebanyak 153 perusahaan, sehingga saat ini jumlahnya mencapai lebih dari 760 perusahaan.
Baca Juga: Mengenal Sertifikat Merek
Dari total tersebut, sebanyak 95% industri kosmetik nasional merupakan sektor industri kecil dan menengah (IKM) dan sisanya industri skala besar. Bahkan, dari industri yang skala menengah dan besar, beberapa diantaranya sudah mampu mengekspor produk ke luar negeri seperti ke Asean, Afrika, Timur Tengah dan lain-lain. Nilai ekspor produk kosmetik nasional mencapai US$ 516,99 juta, naik dibandingkan tahun 2016 sebesar US$ 470,30 juta. Indonesia merupakan salah satu pasar kosmetik yang cukup besar sehingga bisnis ini akan prospektif dan menjanjikan bagi produsen yang ingin mengembangkannya di dalam negeri.
Sementara pada tahun 2019, pertumbuhan industri kosmetik mencapai 9%. Pemicunya adalah pasar ekspor kosmetik meningkat dan demand domestik pun turut terdongkrak. Secara populasi, kontribusi pertumbuhan domestic consumption sangat besar. Dengan jumlah populasi perempuan yang cukup besar sekitar 130-an juta jiwa. Mayoritas adalah mereka yang sudah memiliki penghasilan sendiri dan sudah membuat kebijakan secara mandiri dalam berbelanja. Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan industri kosmetik tahun 2019 meningkat dibanding pertumbuhan tahun 2018 sekitar 7,3%. Hal ini beriringan dengan meningkatnya tren kebutuhan masyarakat terhadap produk kecantikan dan perawatan tubuh. Pemerintah optimistis, industri kosmetik dalam negeri tak hanya tumbuh di pasar domestik, tapi juga di pasar dunia.
Baca juga: Pola Struktur Organisasi bagi UMKM
Secara umum income masyarakat di Indonesia bergerak naik, diikuti consumer spending yang ikut meningkat. Apalagi jika dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5%, dimana fenomena ini bagus secara makro, bahkan ketika masa pandemi. Masyarakat akan tetap membeli produk kecantikan, dari segala segmen ekonomi dan tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi makro, selama harganya terjangkau. Artinya, kehidupan masyarakat Indonesia sudah semakin sejahtera sehingga kebutuhan untuk beauty dan personal care diprediksi akan ikut meningkat. Sementara konsumsi per kapita produk-produk kosmetika di Indonesia sebenarnya masih relatif rendah. Jadi potensinya masih sangat besar untuk terus dikembangkan.
Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri komestik di dalam negeri agar lebih berdaya saing global karena prospek bisnisnya masih cukup gemilang di masa mendatang. Apalagi, permintaan di pasar domestik dan ekspor semakin meningkat, seiring tren masyarakat yang mulai memperhatikan produk perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama. Dari industri skala menengah dan besar ini, beberapa perusahaan sudah mampu mengekspor produknya ke luar negeri seperti ke ASEAN, Afrika, Timur Tengah dan lain-lain. Dari sisi ekspor, penjualan produk kosmetik mencapai USD 556,36 juta di 2018. Capaian ini lebih besar jika dibandingkan dengan 2017 yang hanya sebesar USD 516,88 juta.
Baca juga: Pola Struktur Organisasi bagi UMKM
Potensi pasar domestik ini, antara lain meningkatnya jumlah populasi penduduk usia muda atau generasi millenial. Potensi lainnya, adalah tren masyarakat untuk menggunakan produk alami (back to nature), sehingga membuka peluang munculnya produk kosmetik berbahan alami. Melihat jumlah pasar di Indonesia yang menggiurkan yakni 267 juta jiwa, dengan demografi populasi wanita mencapai 130 juta jiwa dan sekitar 68 % nya merupakan usia wanita produktif. Bahkan, jika Sahabat Wirausaha amati pada beberapa artikel dan marketplace, segmentasi pengguna kosmetik lokal juga sudah menyasar pada pria.
Ya! Seiring dengan perkembangan zaman, industri kosmetik juga mulai berinovasi pada produk kosmetik untuk pria dan anak-anak.
Pameran Produk Kecantikan Domestik Tahun 2019-2022
Foto : investor.id
Pada tahun 2019, diselenggarakan pameran Cosmobeauté Indonesia 2019 diselenggarakan di JCC Senayan Jakarta, dimana pameran tersebut menarik animo besar dan sambutan yang antusia dari kalangan para beautypreneur. Di gelaran ke-14 tahun ini, Cosmobeauté Indonesia mendukung tumbuhnya produk kecantikan lokal yang ramah lingkungan.
Di pameran seluas 10,766 m2 tersebut, Cosmobeauté menghadirkan lebih dari 400 brand kecantikan dari 370 perusahaan dari 14 negara, dan menargetkan 15,000 pengunjung. Selain Indonesia, terdapat 7 pavilliun negara dari Tiongkok, Jepang, Korea, Polandia, Singapura, Taiwan, dan Thailand.
Baca Juga: Cara UMKM Menetapkan Target Usaha
Untuk kali pertama, Cosmobeauté Indonesia 2019 menghadirkan Beauty Experimental Zone yang berkolaborasi dengan PT Nose Herbalindo, perusahaan produsen OEM (Original Equipment Manufacturing) Maklon kosmetik yang berada di Jakarta. Di Beauty Experimental Zone, PT.Nose Herbalindo memperlihatkan secara live bagaimana cara pembuatan toner dengan bunga alami yaitu mawar dan marigold, pengunjung yang datang dapat membawa pulang toner tersebut. Interaksi ini menjadi salah satu strategi yang sangat efektif, karena mengenalkan langsung produk kecantikan lokal di pasar domestik.
Pengunjung dipastikan dapat menemukan pemasok produk dan teknologi kecantikan yang diinginkan. Supply chain area memamerkan segala hal mulai dari bahan baku hingga pengembangan produk dan pengemasan. Pemilik merek tidak perlu membuat produk sendiri yang biasanya memerlukan waktu yang tidak singkat mulai dari riset, pemilihan bahan, dan lain-lain. Cukup melakukan pemesanan produk sesuai yang diinginkan kepada pemasok, kemudian memberikan merek dan menjualnya sebagai produk sendiri. Pameran Cosmobeauté Indonesia 2019 menghadirkan berbagai bahan inovatif, komponen canggih, kemajuan teknologi, pemasaran yang kreatif, dan banyak lagi untuk membantu mewujudkan produk kecantikan para pemilik usaha kecantikan. Pada pameran ini, lebih dari 30 perusahaan perusahaan yang siap menjadi pemasok untuk mewujudkan private label. Wow!
Lalu, pada tahun 2021 Indo Beauty Expo 2021 dibuka dan diadakan di Jakarta International Expo, Kemayoran. Pameran ini diikuti oleh 92 perusahaan, dan 30 perusahaan diantaranya adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pada pameran ini menampilkan berbagai kategori produk dan peralatan di bidang kecantikan dan kesehatan, yaitu perawatan kulit, make up, perawatan rambut, spa and wellness, farmasi dan kedokteran, pengobatan tradisional, berbagai mesin produksi dan pengemasan produk juga estetika.
Baca Juga: Ragam Bentuk Pelestarian Lingkungan Untuk UMKM
Selain pameran, diselenggarakan juga seminar dari GP Jamu Indonesia dengan tema "Jamu Modern Fitofarmaka, Kini dan Masa Depan”, demo Product dari Nacific Cosmetics, Talk Show dan Tour K-Beauty Show. Tak luput sebagai bumbu pameran adalah kompetisi yang dinamakan IndoBeauty MakeUp Competition 2021. Melalui pameran ini, ada sesi Bussiness Matching, yang dapat mempertemukan secara langsung dengan exhibitor dari Korea Selatan sesuai produk yang dicari dan mendapatkan peluang bisnis untuk menjadi distributor produk untuk di pasar lokal. Tren perawatan kecantikan dari Korea Selatan yang sedang diminati menjadi salah satu strategi jitu, agar para pegiat kosmetik tertarik untuk hadir.
Nah, pada tahun ini di tahun 2022 geliat pameran produk kecantikan semakin besar. Pada awal tahun ini, terselenggara pameran industri kecantikan yang dinamakan SurabayaXBeauty, yang kembali diadakan di Surabaya setelah 2 tahun vakum karena pandemi COVID-19. Banyak sekali brand nasional produksi Jawa Timur, yang sudah bisa hadir dalam pameran. Seperti brand dari Surabaya, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, dan beberapa kota lainnya. Semua brand tersebut mulanya juga tidak langsung besar, hingga kehadirannya mampu menginspirasi UMKM kecil lain untuk hadir ke pameran ini.
Baca Juga: Tips Memulai Bisnis Dengan Modal Minim
Pameran ini mengusung potensi bisnis produk kecantikan di Indonesia yang sangat memilki potensi sebagai center of beauty. Tema pameran #YourBeauty Mission mengarahkan agar pengunjung fokus pada beauty inclusivity and diversity, mental health and wellness, serta sustainability. Penyelenggara pameran ini, Female Daily, percaya bahwa kecantikan bukanlah tentang merawat penampilan luar semata, namun juga erat kaitannya dengan keragaman, kondisi jiwa, dan isu lingkungan. Menurut pengamatan Female Daily, selama pandemi, industri kecantikan, khususnya lokal, ternyata justru sangat resilien, terus berinovasi dan berkembang. Perkembangan ini jadi tidak maksimal karena keterbatasan situasi untuk bertatap muka, bertemu dengan sesama beauty enthusiast, menghadiri event makeup class, bertemu dengan pelaku industri dan brand founder, dan lainnya. Pameran ini juga menjadi salah satu bentuk usaha dalam memulihkan ekonomi serta terus berperan besar dalam membesarkan industri kecantikan.
Jika Sahabat Wirausaha perhatikan, selama pandemi, makeup dan skincare bukan hanya sesuatu yang sifatnya superficial, tapi juga wadah untuk para beauty enthusiast mewujudkan karya dan berekspresi. Di sisi lain memberikan yang terbaik untuk diri sendiri sehingga membantu mengurangi kecemasan dalam menghadapi pandemi. Pameran dengan tema yang diangkat dari isyu keadaan menjadi daya tarik baru lagi dalam menarik kehadiran pengunjung.
Dari tahun 2019 hingga 2022, terlihat setiap pameran produk kecantikan mengolah positioning promosi acara yang berubah dan berkembang. Jadi tidak hanya produk yang membutuhkan positiong, tetapi setiap pameran pun demikian. Tidak bisa hanya tinggal diam dan nyaman, karena di industri kosmetik tidak ada istilah statis, stagnan, tapi harus senantiasa bergerak dinamis, harus sensitif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
Baca Juga: Pengendalian Produksi
Industri Produk Kecantikan dan Transformasi Teknologi Digital
Agar penguatan branding melalui pameran semakin baik, produk kosmetik lokal dapat mencapai kesuksesan seperti produk-produk kosmetik dari luar negeri. Oleh karena itu, Kemenperin fokus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing industri tersebut dengan melaksanakan berbagai program dan kebijakan strategis yang memperkuat struktur sektornya. Misalnya, dengan memasuki era industri 4.0, karena transformasi ke arah teknologi digital dinilai akan menciptakan nilai tambah tinggi di dalam negeri.
Diprediksi, melalui pemanfaatan teknologi dan kecerdasan digital mulai dari proses produksi dan distribusi ke tingkat konsumen, diharapkan akan memberikan peluang baru guna dapat meningkatkan daya saing industri dengan adanya perubahan selera konsumen dan perubahan gaya hidup.
Selanjutnya, Kemenperin juga tengah memfokuskan pengembangan pendidikan vokasi industri yang berbasis kompetensi. Program ini mengusung konsep keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara dunia pendidikan dengan dunia industri sehingga menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan mampu bersaing hingga di kancah internasional. Diyakini, pasar produk kosmetik di Indonesia berpotensi terus tumbuh seiring dengan tren penggunaan yang semakin berkembang.
Baca Juga: Pengenalan Bentuk SOP Yang Penting Diketahui Bagi UMKM
Produsen kosmetik di dalam negeri dituntut dapat memenuhi selera konsumen yang terus berubah. Apabila produk lokal tidak ingin kalah bersaing dengan produk impor, salah satu cara pemasaran paling efektif adalah melalui pameran di dalam negeri. Melalui pameran dapat diketahui tren permintaan produk kosmetik dengan mengundang para pemain global di bidang bahan baku, kemasan, dan mesin.
Untuk Sahabat Wirausaha yang memiliki usaha di bidang produk kecantikan, peluang mengembangkan usaha semakin besar, nih! Siapkan terus ide segar yang inovatif untuk terus dapat menyuguhkan kosmetik yang akan dicari-cari oleh banyak kalangan. Good luck!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Referensi:
- https://kemlu.go.id
- https://kemenperin.go.id
- https://www.kreditpintar.com
- https://www.urbanasia.com
- https://mediaindonesia.com
- https://www.detik.com
- https://pelakubisnis.com
- https://pelakubisnis.com
- https://investor.id