Sejatinya sudah banyak perusahaan yang merancang sebuah metode untuk meningkatkan kinerja maupun popularitas sebuah bisnis. MRP atau Material Requirements Planning merupakan satu dari sekian banyak metode yang dikenal banyak orang. MRP ini dikembangkan oleh Joseph Orlicky, sementara sebelum keluarnya MRP Toyota juga telah mengembangkan sebuah metode yang disebut Just In Time Inventory.
Kendati muncul secara hamper bersamaan kedua metode ini memiliku perbedaan yang cukup mendasar. MRP sering disebut sebagai push system karena kebutuhan inventaris yang biasa ditentukan diawal. Namun sampai sejauh ini apakah Sahabat Wirausaha mengerti makna MRP itu sendiri? yuk tambah kompetensi diri dengan menyimak paparan informasi seputar MRP berikut.
Baca Juga : Enterprise Resource Planning (ERP)
Apa Itu MRP (Material Requirements Planning)?
Seperti yang telah sedikit disinggung sebelumnya, MRP ialah sebuah software atau aplikasi yang berguna mengetahui jumlah bahan baku, bahan mentah atau komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah barang. Sistem MRP ini sering dimanfaatkan oleh banyak perusahaan manufaktur yang banyak memproduksi barang atau permintaan sejak pertama kali dikembangkan hingga saat ini.
Baca Juga: Apa itu Gross Profit Margin Ratio?
Penggunaan sistem MRP dengan tambahan software manufaktur akan membantu produktivitas sebuah perusahaan dalam menjalankan proses produksi secara otomatis dengan lancar. Sistem MRP ini juga berfungsi pada sebuah perusahaan untuk membantu kinerja perusahaan dalam mengatur ketersediaan barang, barang apa saja yang dibutuhkan hingga kapan barang tersebut dibutuhkan, sehingga perusahaan yang memakai sistem MRP ini akan berjalan stabil dan tidak akan mengalami keteledoran stok seperti kekurangan stok atau pun stok barang yang terlampau banyak.
Fungsi MRP (Material Requirements Planning) Apa Saja ya?
Seperti yang telah disinggung sebelumnya mengenai manfaat penggunaan sistem MRP yang erat kaitannya dengan persediaan barang, mengelola perusahaan dengan sistem MRP dapat membantu mengatur ketersediaan barang secara sistematis seperti melakukan pemesanan barang, penentuan jumlah barang hingga waktu yang tepat untuk melakukan produksi maupun pengiriman barang.
Baca Juga: Pengertian Bankers' Acceptance
Selain ketersediaan barang, faktanya MRP juga mampu mengatur penjadwalan barang baik ketika sedang dibutuhkan atau pun ketika barang sedang harus diproduksi sehingga sistem kinerja perusahaan akan terkelola dengan baik serta meminimalisir kerugian produksi karena semua inventory sudah terkelola secara sistem.
Lalu Bagaimana Cara Kerja MRP (Material Requirements Planning)?
Penggunaan software MRP tak sulit dan relatif cukup mudah. Software MRP akan mengambil data melalui informasi dari bill of materials yang didalamnya terdapat semua daftar bahan baku yang lengkap. Sistem MRP ini juga memanfaatkan data yang sudah tertera dalam inventory dan jadwal produksi untuk menentukan jumlah bahan baku. Sistem ini juga akan mengestimasikan waktu yang tepat dalam mengelola bahan baku untuk diproduksi.
Baca Juga: Apa itu Accrued Expense?
Cara kerja sistem MRP dinilai efektif dalam membantu produktivitas industri manufaktur diskrit dan manufaktur proses. Bahkan sudah banyak industri manufaktur yang memanfaatkan sistem MRP ini. Mengingat pertama kali sistem MRP ini dikembangkan, sistem ini hanya menggunakan komputer mainframe. Berbeda dengan sekarang seiring berjalannya waktu sistem MRP memiliki fitur feedback yang akan mempermudah perusahaan untuk melakukan update pada sistem.
Pemanfaatan sebuah sistem pada sebuah perusahaan tentunya diharapkan mampu membantu kinerja hingga produktivitas perusahaan terlebih sebuah perusahaan besar yang memiliki stok produk yang banyak. Pemanfaatan sistem MRP ini bisa menjadi opsi Sahabat Wirausaha jika memang ingin mengelola inventory secara sistematis walaupun usaha yang dijalankan belumlah besar namun hal ini akan sangat membantu Sahabat Wirausaha untuk lebih disiplin dalam berwirausaha.
Baca Juga: Apa itu Likuiditas?
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.