Cara Menentukan Saluran Pemasaran yang Tepat, Strategi Bullseye Framework – Sahabat Wirausaha pelaku UMKM di Indonesia, ternyata dalam pemasaran, membidik pelanggan potensial dan mencapai mereka dengan tepat adalah kunci kesuksesan bagi pelaku usaha.

Untuk mencapai hal ini, pebisnis dapat dibantu Cara Menentukan Saluran Pemasaran yang Tepat dengan menggunakan bullseye framework. Bullseye adalah tentang membidik target konsumen yang tepat dengan presisi dan akurasi. Tingkatkan efektivitas pemasaran merek usaha kita dan capai hasil yang superior dengan menentukan dan mendekati pelanggan ideal kita.

Kita akan membaca semua hal tentang strategi Bullseye Framework secara lebih lengkap di bawah ini, simak yuk!


Apa Itu Strategi Bullseye Framework?

Sumber: fourweekmba

Bullseye Framework adalah alat perencanaan strategis yang digunakan oleh pelaku usaha untuk mengidentifikasi dan mengutamakan saluran pemasaran yang tepat demi pertumbuhan bisnis. Ini mendorong pendekatan sistematis untuk menemukan saluran-saluran pemasaran paling efektif untuk mencapai target konsumen dan mencapai tujuan bisnis.

Baca Juga: Memperkenalkan Fitur AI, Verifikasi Meta, dan Lainnya untuk Bisnis di WhatsApp

Cara Menentukan Saluran Pemasaran yang Tepat dengan bullseye framework, pebisnis dapat mengikuti empat langkah dari sasaran tembak seperti:

  • Cincin Luar: Di bagian pertama/terluar ini, pebisnis bisa mengumpulkan ide untuk tiap saluran pemasaran dan penjualan, dan menentukan apa yang dipilih;
  • Cincin Tengah: Di tahap kedua, pebisnis mulai menyaring saluran-saluran yang paling potensial berdasarkan hasil analisis awal. Fokusnya adalah mengidentifikasi beberapa saluran yang memiliki potensi terbesar untuk mendatangkan pelanggan.
  • Pengujian: Pada tahap ini, pebisnis menguji saluran-saluran terpilih dari cincin tengah dengan eksperimen kecil-kecilan untuk melihat mana yang paling efektif. Hasil pengujian ini akan memberikan data yang lebih konkret tentang performa masing-masing saluran.
  • Cincin Dalam (Bullseye): Ini adalah tahap terakhir di mana pebisnis fokus pada satu atau beberapa saluran yang terbukti paling efektif dari hasil pengujian. Di sini, semua sumber daya dan upaya pemasaran diarahkan untuk memaksimalkan performa dari saluran yang dipilih tersebut.

Dengan memanfaatkan strategi bullseye framework, para pelaku usaha dapat mengidentifikasi saluran pemasaran terbaik dengan Biaya Akuisisi Pelanggan (CAC) terendah dan tingkat pengembalian yang tinggi dan membuang saluran yang tidak dikenal oleh pelanggan yang dapat merugikan.

Baca Juga: 5 Hal Ini Perlu Kamu Pertimbangkan Sebelum Buka Cabang Bisnis Baru


Kapan Sebaiknya Menggunakan Bullseye Framework?

Waktu yang tepat untuk menerapkan kerangka bullseye dalam pemasaran pada skenario di mana pebisnis ingin bereksperimen dengan berbagai saluran pemasaran, tetapi tidak tahu dari mana atau bagaimana cara memulainya.

Bagi pelaku usaha yang mengalami kesulitan mendapatkan traksi awal yang rendah karena persaingan, memanfaatkan strategi Bullseye Framework menjadi pilihan yang ideal. Kerangka ini mendorong pola pikir eksperimental, memupuk pendekatan kreatif untuk menentukan strategi pemasaran bullseye yang mungkin bisa mengubah situasi secara drastis.


Mengapa Penting Bagi Pelaku UMKM Untuk Menggunakan Bullseye Framework?

Sumber: growth method

Alasan mengapa bullseye framework ini penting adalah karena Sahabat Wirausaha perlu mencari ikan di tempat yang tepat. Umpan (iklan kita, konten, penawaran) tidak begitu penting dibandingkan dengan di mana kita mencari (saluran akuisisi pelanggan).

Jika semua pelanggan pebisnis aktif di LinkedIn dan kita menjalankan iklan di Facebook, kita tidak akan berhasil. Sahabat Wirausaha bisa memiliki umpan terbaik di dunia, tetapi jika kita mencari ikan di tempat yang salah, kita tidak akan kemana-mana.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Review Positif dari Pelanggan, Tingkatkan Kepercayaan Konsumen pada Produkmu 


Tahapan Bullseye Framework

Ada beberapa tahapan dalam bullseye framework  yang sebaiknya pelaku usaha pahami, agar tidak mengalami kerugian karena tidak efektif dalam melakukan saluran pemasaran. Beberapa tahapan tersebut yaitu:

Sumber: superheuristics

1. Lakukan Brainstorm

Sumber: growth method

Tujuan dari brainstorming adalah untuk menemukan cara-cara yang masuk akal dalam menggunakan setiap traksi (kemajuan yang dicapai sebuah merek usaha dalam menarik dan mendapatkan pelanggan).

Jika pebisnis beriklan secara offline, di mana tempat terbaik untuk melakukannya? Jika pelaku usaha memberikan pidato, siapa audiens idealnya?  Pilihlah sebanyak mungkin dari 20 channel marketing yang paling cocok untuk bisnismu. Dan kemudian tepatkan pada bagian terluar lingkaran.

Pebisnis memikirkan bagaimana agar penggunaan uang pemasaran tidak terbuang sia-sia. Sebagai cara untuk mengorganisir, kita dapat mengisi beberapa kolom yang disarankan untuk membantu melengkapi pemikiran terisi:

  • Seberapa mungkin ide ini bisa berhasil (1-6)?
  • Berapa perkiraan biaya untuk mendapatkan pelanggan melalui ide ini?
  • Berapa banyak pelanggan yang dapat pebisnis peroleh dengan biaya tersebut (sebelum kejenuhan)?
  • Berapa waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan tes?

Tentu saja pelaku usaha tidak akan mengetahui jawaban yang benar untuk semua pertanyaan ini, tetapi kita dapat membuat perkiraan yang masuk akal.

Baca Juga: Tips dan Trik Optimalkan Manajemen Pergudangan untuk UMKM

2. Ranking

Setelah menentukan distribusi channel yang cocok, langkah selanjutnya membuat peringkat untuk berpikir lebih kritis tentang traksi secara keseluruhan.

Tempatkan masing-masing saluran traksi ke dalam salah satu dari tiga kolom, dengan setiap kolom mewakili lingkaran konsentris dalam Bullseye:

Sumber: herco

  • Kolom A (Lingkaran Dalam): Saluran traksi mana yang saat ini terlihat paling menjanjikan?
  • Kolom B (Potensial): Saluran traksi mana yang tampaknya mungkin berhasil?
  • Kolom C (Jangka Panjang): Saluran traksi mana yang tampaknya kurang mungkin berhasil?

Opsi channel di layer ini yang akan kita eksperimenkan dengan biaya pemasaran terbatas dulu.

3. Identifikasi Prioritas

Pada tahap strategi Bullseye Framework ini, pelaku usaha identifikasi lingkaran dalam dengan memilih 3 saluran traksi yang paling menjanjikan yang sudah tervalidasi dari hasil eksperimen. Jika pebisnis sudah memiliki tiga di kolom A, maka pebisnis selesai!

Pelaku usaha dapat menjalankan beberapa eksperimen sekaligus karena pengujian memerlukan waktu untuk dijalankan setelah mereka disiapkan. Namun, melakukan terlalu banyak hal secara bersamaan dapat menyebabkan kesalahan karena kurangnya fokus, jadi jumlahnya harus agak rendah.

Baca Juga: Jadi Reseller atau Bikin Brand Sendiri, Mending Mana?

4. Testing

Langkah pengujian strategi Bullseye Framework adalah saat pebisnis menerapkan ide-ide pebisnis ke dunia nyata. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengetahui saluran traksi mana dalam lingkaran dalam pelaku usaha yang layak untuk difokuskan.

  • Kira-kira berapa biaya untuk mendapatkan pelanggan melalui saluran ini?
  • Berapa banyak pelanggan yang pebisnis pikir tersedia melalui saluran ini?
  • Apakah pelanggan yang pebisnis dapatkan melalui saluran ini adalah pelanggan yang   inginkan saat ini?

Pertanyaan-pertanyaan ini sangat mirip dengan kolom yang kita sarankan untuk dibuat dalam langkah brainstorming. Saat pengujian, pebisnis membuat perkiraan yang masuk akal dengan jawabannya.

Channel yang diprioritaskan untuk digunakan tidak selalu akan tetap efektif. Hal ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti perkembangan waktu atau ditiru oleh pesaing. Oleh karena itu, penting untuk terus melakukan eksperimen agar bisa menemukan ide-ide inovatif yang baru.

Terdapat rekomendasi 19 channel traksi yang bisa pelaku usaha gunakan sebagai pilihan diantaranya:

Sumber: smartinsight

  • Viral Marketing: Membuat konten untuk mendatangkan pelanggan kita untuk merekomendasikan menyebar ke konsumen lain.
  • Targeting Blogs: Menargetkan blog yang dibaca calon pelanggan kita.
  • Publicity: Mengenalkan nama merek usaha kita melalui media berita, majalah, TV, dll.
  • Unconventional PR: Aksi publisitas, media yang diterbitkan sendiri.
  • Search Engine Marketing: Menempatkan iklan di mesin pencari.
  • Social and Display Ads: Iklan di media sosial dan situs web lainnya.
  • Offline Ads: Surat kabar, papan reklame, surat langsung, dll.
  • Search Engine Optimisation: Menggunakan kata kunci dan konten untuk menarik lalu lintas ke situs web pebisnis.
  • Content Marketing: Menulis blog dan artikel untuk mendapatkan pengikut setia.
  • Email Marketing: Mempromosikan produk atau layanan, membangun hubungan dengan pelanggan melalui daftar email.
  • Engineering as Marketing: Membuat alat (engineering) yang berguna yang mendatangkan traffic pelanggan.
  • Business Development: Membuat hubungan strategis yang saling menguntungkan antar partner atau stakeholder.
  • Sales: Membuat produk melalui staff sales.
  • Affiliate Programs: Membayar orang atau perusahaan untuk mendapatkan penjualan atau prospek / pemasaran berbasis komisi untuk setiap konversi.
  • Existing Platforms: Facebook, Twitter, Instagram, audiens yang diperoleh.
  • Trade Show: Bagus untuk memfasilitasi interaksi antara vendor dan prospek atau ikut serta dalam acara trade show.
  • Offline Events: Membantu menarik pelanggan ke satu tempat.        
  • Speaking Engagements: Satu pidato efektif dapat membuat perbedaan besar atau menjadi speaker di event-event.
  • Community Building: Menginvestasikan koneksi di antara pelanggan merek  usaha dalam membangun dan menjaga pelanggan dalam komunitas.

Baca Juga: Sebelum Berbisnis, Kenali 3 Tahapan Konsumen Dalam Membeli Produk

5. Fokus

Jika salah satu saluran traksi yang pebisnis uji memberikan hasil menjanjikan, fokuskan upaya dan sumber daya pebisnis pada saluran tersebut. Pada setiap tahap siklus hidup UMKM, satu saluran traksi akan mendominasi perolehan pelanggan.

Oleh karena itu, kita menyarankan fokus pada satu saluran sampai pebisnis menemukan yang paling efektif. Tujuannya adalah memaksimalkan traksi dari saluran tersebut melalui eksperimen untuk mengoptimalkan pertumbuhan.

Saat menggali lebih dalam, temukan dan kembangkan taktik yang efektif sampai tidak lagi efisien karena kejenuhan atau peningkatan biaya.

Kita bisa mulai dengan mencari channel marketing yang cocok dan bisa diterapkan untuk produk pebisnis, dari pembahasan 19 saluran pemasaran yang bisa dicoba tadi. Setelah itu, Sahabat Wirausaha bisa pilih beberapa untuk dipantau, diuji, dan dieksperimenkan dengan biaya minimal.

Melalui data yang didapat, kita bisa tahu apakah saluran tersebut bisa meningkatkan penjualan bisnis kita. Dari 6 channel yang kita coba, kita ambil 1-3 yang terbukti efektif dan jadikan diri kita ahli di sana. Tetap fokus pada channel marketing yang berhasil.

Gunakan dan manfaatkan hingga tingkat konversi mulai menurun. Lalu, kembali ke tahap awal untuk mencari strategi marketing lain yang relevan. Teruskan proses eksperimen dan fokus pada saluran yang paling efektif pada waktu tertentu.

***

Dengan pendekatan sistematis yang berkelanjutan, kita dapat menjadikan bisnis kita relevan dan adaptif dalam mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai dengan perilaku konsumen dan juga terus belajar dan eksplorasi untuk menemukan strategi yang efektif.

Harapannya, pemahaman tentang strategi Bullseye Framework ini dan berbagai saluran pemasaran yang dapat digunakan akan memperluas wawasan pelaku UMKM dan meningkatkan kreativitas dalam menghasilkan ide-ide baru yang bermanfaat untuk pemasaran produk merek usaha.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.

Referensi:

  1. https://www.youtube.com/watch?v=8i_AwRcKPYE
  2. https://www.risemarketing.uk/post/the-bullseye-framework-what-is-it-and-how-to-use-it
  3. https://fourweekmba.com/bullseye-framework/
  4. https://growthmethod.com/bullseye-framework/
  5. https://growth-division.com/growth-marketing/bullseye-framework-explained/
  6. https://www.askcory.ai/bullseye-framework
  7. https://www.instagram.com/founderplus/p/C2zpxT1vCdS/?img_index=6
  8. https://traction.usefedora.com/courses/traction-a-startup-guide-to-getting-customers/lectures/26513