Apakah Sahabat Wirausaha pernah mendengar tentang manajemen risiko?
Keberhasilan jangka panjang suatu bisnis bergantung pada banyak hal lho Sahabat Wirausaha, salah satunya adalah dengan manajemen risiko yang baik oleh perusahaan. Pengertian risiko sendiri adalah potensi terjadinya sesuatu yang berdampak buruk bagi bisnis.
Setiap keputusan besar maupun kecil yang diambil dalam sebuah bisnis pasti memiliki risiko yang akan berpotensi untuk menyebabkan kerugian sehingga manajemen risiko merupakan sebuah kegiatan mengawasi, mengelola, melacak, dan mengambil keputusan untuk menghindari risiko kerugian atau inefisiensi bisnis. Pada prinsipnya, standar manajemen risiko telah diatur dalam standar ISO 31000.
Sebagai pelaku UKM, mungkin Sahabat Wirausaha ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana cara meminimalisir risiko yang akan terjadi di dalam bisnis dengan menerapkan manajemen risiko berbasis pada standar ISO 31000.
Yuk, mari kita pelajari bersama-sama tentang manajemen risiko pada artikel ini!
Baca Juga: Mengenal Sertifikasi ISO dan Manfaatnya Untuk Bisnis
Pengertian ISO 31000 – Manajemen Risiko
Sistem ISO 31000 Manajemen Risiko merupakan sebuah standar yang dibuat oleh ISO sebagai langkah antisipatif untuk membantu perusahaan dalam upaya mengurangi risiko kerugian yang berasal dari berbagai sumber, seperti bencana alam, kecelakaan kerja, kesalahan investasi, kredit macet, serta ketidakstabilan pasar ekonomi sehingga menyebabkan perusahaan terjebak dalam masalah dan kerugian besar, yang dapat berujung kebangkrutan.
Menurut International Organization for Standardization, risiko diartikan sebagai pengaruh ketidakpastian pada tujuan. Sedangkan, manajemen risiko diartikan sebagai "kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan dan organisasi berkaitan dengan mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, menangani, memantau, dan meninjau risiko". Standar ISO 31000 dapat digunakan oleh siapapun untuk mengidentifikasi dan menghadapi risiko yang akan timbul.
Baca Juga: ISO 9001 - Quality System Management
Tujuan ISO 31000 – Manajemen Risiko
Manajemen risiko dimulai dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam peristiwa dan skenario yang mungkin akan berdampak pada pelaksanaan strategi bisnis, yang bertujuan untuk menciptakan serta melindungi nilai-nilai perusahaan. Tujuan tersebut dapat diwujudkan dengan:
- Meningkatkan kinerja karyawan
- Mendorong inovasi dari karyawan
- Mendukung pencapaian sasaran
- Komitmen dan kepemimpinan dari manajemen puncak
- Keterlibatan aktif dari semua karyawan
Manfaat ISO 31000 – Manajemen Risiko
Penerapan standar manajemen risiko sesuai ISO memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti:
- Mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi, sehingga perusahaan dapat membuat strategi untuk mengelola risiko yang mungkin terjadi.
- Mendorong perusahaan untuk terus melakukan inovasi dan peningkatan berkala (continuous improvement).
- Mendorong manajemen puncak untuk proaktif.
- Meminimalisir kerugian yang dapat terjadi.
- Membuat landasan yang dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan dan perencanaan.
- Meningkatkan kontrol yang efektif dalam mengalokasikan dan menggunakan sumber daya untuk penanganan sebuah risiko.
- Meningkatkan tingkat efektivitas kerja dan efisiensi operasional pekerjaan.
- Meningkatkan kredibilitas dan tingkat kepercayaan terhadap manajemen perusahaan.
Baca Juga: ISO/IEC 27001 - Manajemen Keamanan dan Informasi
Untuk mengimplementasikan ISO 31000 – Manajemen Risiko di suatu perusahaan, terdapat 3 langkah utama yang harus dilakukan, yaitu:
1.Menciptakan rencana dan aktivitas
ISO 31000 menuntut dibentuknya program manajemen risiko yang rutin dan berkala. Standar manajemen risiko yang telah ditetapkan akan membantu perusahaan dalam pembentukan proses analisis risiko, pemecahan masalah, pencarian solusi, pelaksanaan rencana, dan pengawasan aktivitas manajemen risiko yang berkelanjutan.
2.Mengimplementasikan rencana yang telah dibuat
ISO 31000 mengharuskan perusahaan untuk mengimplementasikan perencanaan dan proses manajemen risiko yang sebelumnya telah ditentukan. Dalam standar ISO 31000, terdapat panduan untuk mengimplementasikan rencana manajemen risiko dan bagaimana cara mengelola suatu pelaksanaan manajemen risiko.
3.Mengawasi dan mengevaluasi
ISO 31000 menuntut perusahaan untuk melakukan tinjauan secara berkala dan memonitor program manajemen risiko yang telah diimplementasikan secara berkala.
Baca Juga: ISO 28000 - Rantai Pasok
Menerapkan ISO 31000
Melansir dari laman International Organization for Standardization (ISO), ISO 31000 tidak dapat digunakan untuk tujuan sertifikasi, namun memberikan panduan untuk perusahaan melakukan audit manajemen risiko. Tujuannya adalah agar perusahaan dapat membandingkan praktik manajemen risiko yang dilakukan dengan pedoman ISO 31000 sebagai tolak ukur standar internasional.
ISO 31000 berisikan tentang pedoman, prinsip, kerangka kerja, dan proses untuk mengelola risiko yang dapat digunakan oleh semua industri perusahaan. Penerapan manajemen risiko adalah bagian dari tata kelola (governance) yang harus terintegrasi di dalam proses bisnis kita, memerlukan komitmen dari manajemen puncak, serta keterlibatan aktif dari semua anggota bisnis.
Baca Juga: ISO 50001 - Manajemen Energi
Dengan mengimplementasikan ISO 31000 di bisnis kita, dapat membantu kita untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan bisnis, mengidentifikasi peluang dan ancaman yang terjadi sehingga kita dapat melakukan tindakan preventif, serta untuk mengalokasikan sumber daya secara efektif untuk penanganan risiko lho, Sahabat Wirausaha. Yuk mulai implementasikan ISO 31000 – Manajemen Risiko di bisnis kita!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Referensi:
- QMS Consulting
- Mutu Institute
- ISO Indonesia Center
- Indonesia Risk Management Professional Association
- SCIENCE Technical Documentation Inc.
- WQA INDONESIA
- ISO