How to Build a Strong Brand for Your Startup | by Dave Bailey | The Founder  Coach

Sahabat Wirausaha, pernahkah berpikir mengapa brand besar seperti Nike, Adidas, bahkan Apple bisa terkenal sampai ke seluruh dunia? Bahkan, banyak orang yang rela merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan produk tersebut? Dalam dunia marketing ada yang namanya sebuah konsep cultural branding. Hal itu juga yang membuat brand-brand besar tersebut bisa bertahan sampai sekarang. Untuk lebih detailnya mari simak artikel berikut.

Baca Juga: Inilah Platform E-Commerce yang Mendorong Omset UKM


Pengertian Cultural Branding

Istilah cultural branding sudah mulai dikenal sejak tahun 2004. Tepatnya istilah ini mulai dipopulerkan oleh Douglas Holt, seorang penulis buku yang berjudul “How Brand Become Icons”. Menurutnya sebuah perusahaan seharusnya mengenalkan dirinya menjadi sebuah simbol budaya atau icon yang unik dari yang lain.

Hal tersebut karena akan lebih memudahkan orang lain atau konsumen untuk meresonansikan budaya tersebut dengan brand perusahaan. Dengan kata lain, culture branding merupakan nilai-nilai yang melekat pada sebuah brand yang kemudian memiliki peran penting pada proses berkembangnya brand tersebut.

Baca Juga: Marketing Campaign, Seberapa Efektif Meningkatkan Penjualan?


Contoh Cultural Branding

Sebenarnya teknik cultural branding ini sudah banyak dilakukan oleh brand besar dalam memperkenalkan produknya. Misalnya brand Apple yang mengasosiasikan dirinya sebagai simbol dari kemajuan teknologi. Maka, para pengguna Apple akan merasa dirinya sudah ikut dalam kemajuan teknologi dan bangga sudah memiliki produk dari Apple.

Saat ini brand Apple sudah diasosiasikan sebagai status sosial di masyarakat. Pada level ini, masyarakat sudah tidak lagi mempertimbangkan fungsi dari produk tersebut. Namun, mereka lebih mementingkan nilai prestigious dari produk sebagai life style.

Baca Juga: Apa itu Comparative Advantage?


Manfaat Cultural Branding

Banyak kelebihan yang didapatkan dari menerapkan Teknik cultural branding, misalnya seperti:

1. Lebih Gampang Untuk Dikenali

Penggunaan cultural branding mengharuskan sebuah brand memiliki identitas tersendiri yang unik. Hal ini yang membuat sebuah brand berbeda dengan kompetitornya. Oleh karenanya, sebuah brand akan lebih mudah untuk dikenali oleh banyak orang terutama target market nya.

2. Lebih Melekat Secara Emosional

Penggunaan cultural branding juga akan membuat ikatan emosional antara brand dengan customer. Ketika hubungan emosional dibangun, maka perusahaan akan lebih mudah dalam memainkan psikologi target market. Hal ini juga yang membuat banyak orang tidak akan lagi memikirkan fungsi sebagai pertimbangan pada saat membeli.

Baca Juga: Apa itu Creativepreneur?

3. Lebih Meningkatkan Penjualan

Dengan melakukan cultural branding juga akan membuat sebuah brand bisa lebih unggul daripada kompetitor nya. Oleh karenanya, angka penjualan pun akan semakin meningkat meskipun brand tersebut memasang tarif yang lebih mahal.

Itulah salah satu alasan mengapa banyak brand besar yang bisa bertahan sampai sekarang. Ternyata dalam melakukan marketing pun diperlukan teknik khusus untuk meningkatkan penjualan. Untuk itu tidak ada salahnya jika Sahabat Wirausaha mulai mengenal istilah-istilah yang ada di dunia pemasaran.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.