Sahabat Wirausaha, pernahkah sebelumnya kamu mendengar istilah Click-Through Rate (CTR)? Click-Through Rate (CTR) atau rasio klik-tayang adalah persentase individu yang melihat halaman website dan kemudian mengklik iklan tertentu yang muncul di halaman itu. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Click-Through Rate (CTR) mengukur seberapa sukses iklan yang ditampilkan untuk menarik perhatian audience. Semakin tinggi rasio klik-tayang, semakin sukses iklan dalam menghasilkan minat. Rasio klik-tayang yang tinggi dapat membantu pemilik website untuk mendukung situs melalui dolar iklan yang diukur dalam biaya per klik.

Baca Juga: Tips Memilih Sumber Peer-to-Peer lending untuk Mendukung Rantai Pasok dan Arus Kas

Karena pengguna Internet telah menjadi sangat tidak peka terhadap iklan di halaman website dari waktu ke waktu, rasio klik-tayang biasa mungkin hanya sekitar dua pengguna per 1.000 tampilan (atau tayangan), atau 0,2%.


Bagaimana Cara Menghitung Click-Through Rate (CTR)?

Lantas, bagaimana cara menghitung Click-Through Rate (CTR) atau rasio klik-tayang? Adapun rumus untuk menghitung rasio klik-tayang atau Click-Through Rate (CTR) adalah sebagai berikut.

CTR= Jumlah orang yang klik link iklanJumlah total tayangan x 100

Baca Juga: Gender Lens Investing

Berdasarkan rumus di atas, dapat dilihat bahwa untuk bisa mendapatkan nilai Click-Through Rate (CTR) atau rasio klik-tayang, Sahabat Wirausaha harus membagi jumlah orang yang melakukan klik pada link iklan yang kamu miliki dengan jumlah total tayangan iklanmu lalu kalikan dengan 100. Barulah Sahabat Wirausaha bisa melihat berapa persen nilai dari Click-Through Rate (CTR) atau rasio klik-tayang iklanmu.


Informasi Apa yang Bisa Didapatkan dari Hasil Perhitungan Click Through Rate?

Rasio klik-tayang atau Click-Through Rate (CTR) dapat membantu digital marketer mengukur kemanjuran berbagai kampanye digital marketing. Hal ini dapat digunakan dengan berbagai media, seperti iklan bergambar, iklan e-mail, dan pencarian berbayar.

Baca Juga: Pembiayaan Ultra Mikro

Selain itu, Click-Through Rate (CTR) atau rasio klik-tayang juga dapat digunakan untuk mengukur efektivitas salinan iklan, judul, dan deskripsi yang membentuk metadata konten online. Karena sebagian besar website dibuat untuk memaksa pengguna mengambil tindakan, rasio klik-tayang dapat membantu digital marketer mempelajari apa yang berhasil dan apa yang tidak.


Tarif Click-Through Rate dalam Email Marketing

Click-Through Rate (CTR) atau rasio klik-tayang untuk e-mail dihitung dengan cara yang hampir sama, tetapi alih-alih iklan ditayangkan dan diklik di website, Sahabat Wirausaha akan mempertimbangkan persentase frekuensi penerima e-mail untuk mengklik satu atau lebih tautan dalam e-mail yang akan diarahkan ke situs pengirim atau tujuan lainnya. Pemasar e-mail dapat memasangkan rasio klik-tayang dengan rasio terbuka, rasio pentalan, dan pengukuran lain untuk menghitung efektivitas kampanye mereka.

Baca Juga: Jangan Takut Keterbatasan Modal untuk Ekspor dengan Program Pembiayaan ini


Perbedaan Antara Click-Through Rate dan Conversion Rate

Rasio klik-tayang yang tinggi berarti bahwa banyak pengguna mengklik iklan, tetapi tidak memberi tahu pengguna tentang jumlah penjualan yang akhirnya dihasilkan iklan dengan mengarah ke pembelian. Karena alasan ini, tingkat konversi – persentase klik-tayang yang menghasilkan penjualan aktual – mungkin merupakan metrik yang lebih berguna untuk keberhasilan kampanye iklan.

Bagaimana Sahabat Wirausaha? Sudah semakin paham tentang apa itu Click-Through Rate (CTR)? Semoga pembahasan kali ini dapat menambah wawasan kamu ya.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. Investopedia