Sahabat Wirausaha, pernahkah Anda merasa bingung dalam menyesuaikan harga pasar? Nah, Anda bisa berpatokan pada clearing market atau kliring pasar, dengan tujuan agar harga produk yang dijual sama dengan jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Dengan begitu, tidak ada lagi permintaan atau penawaran yang tersisa.
Baca Juga: Menyiapkan Company Profile, Rencana
Usaha, dan Proposal Bisnis untuk Mengundang Investor
Model permintaan dan penawaran semacam ini sebenarnya sudah dikenal sejak lama. Model ini menggambarkan hubungan antara penjual dan pembeli agar mencapai titik ekuilibrium (titik keseimbangan).
Definisi
Dalam ilmu ekonomi, clearing market adalah proses dimana, dalam pasar ekonomi, penawaran dari apapun yang diperdagangkan disamakan dengan permintaan sehingga tidak ada kelebihan penawaran atau permintaan. Konsep ini berangkat dari teori ekonomi klasik yang mengasumsikan bahwa di pasar tertentu semua pembeli dan penjual memiliki akses ke informasi dan bahwa tidak ada "gesekan" yang menghambat perubahan harga sehingga harga selalu menyesuaikan naik atau turun untuk memastikan pembukaan pasar.
Baca Juga: Menggunakan Mobile Banking Dalam
Pencatatan Keuangan
Pentingnya Memperhatikan Clearing Market
Lalu, apa efeknya jika harga produk Anda tidak sesuai dengan permintaan dan penawaran? Sahabat Wirausaha tidak bisa melakukan rencana pasar dan badan pemerintah dikhawatirkan akan mengintervensi usaha Anda.
Jika harga produk yang Anda jual melebihi harga kliring pasar, itu artinya penawaran melebihi permintaan. Hal ini menyebabkan surplus yang terakumulasi dalam jangka panjang, sedangkan jika harga jual produk lebih rendah dari harga kliring market, permintaan yang melebihi pasokan akan meningkat sehingga terjadi kelangkaan barang.
Baca Juga: Pengertian Biaya Administrasi
Proses penyesuaian harga untuk kliring pasar terkadang terjadi secara instan sesuai dengan kondisi sekitar. Misalnya, jika terjadi gempa bumi dan menyebabkan seluruh rumah hancur, maka biasanya akan terjadi lonjakan permintaan rumah dan apartemen beberapa waktu setelahnya. Hal ini menyebabkan pasar perumahan tidak seimbang karena permintaan berlebihan dari pasokan.
Baca Juga: Pentingnya Pencatatan Keuangan Bagi
UMKM
Contoh kasus lainnya adalah ketika pasokan melebihi dari permintaan. Hal ini bisa dilihat ketika banyak orang menjual anyaman ketupat untuk persiapan Idul Fitri. Namun, setelah masa Idul Fitri selesai, masih banyak toko atau pedagang yang masih memiliki stok anyaman ketupat ini sehingga ini dianggap sebagai "kelebihan pasokan". Untuk menyiasatinya, biasanya pedagang akan memberi diskon agar stok ini bisa habis.
Nah, itu tadi penjelasan tentang clearing market untuk menambah wawasan Sahabat Wirausaha di bidang perekonomian. Semoga dengan artikel ini, Anda bisa terinspirasi dengan ide dan inovasi baru, ya!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Sumber :
- cerdasco.com
- capital.com
- wikipedia.com