Cara Memulai Bisnis Batik - Bisnis batik di Indonesia menghadirkan peluang yang menjanjikan bagi para wirausahawan. Batik, sebagai warisan budaya bangsa yang diakui UNESCO, memiliki daya tarik luar biasa tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di mancanegara. Permintaan pasar yang terus meningkat, baik dari konsumen lokal maupun internasional, membuka gerbang lebar bagi ide usaha kreatif ini.

Tidak heran jika bisnis ini mengalami peningkatan popularitas yang signifikan. Hal ini terlihat dari kenaikan penjualan batik di berbagai platform, baik online maupun offline. Terlebih batik kerap digunakan dalam berbagai kegiatan, seperti fashion, dekorasi rumah dan aksesoris. Nah, bagaimana cara memulai bisnis batik? Yuk, simak langkah lengkapnya di bawah ini!

1. Pahami Berbagai Jenis Batik

Cara memulai bisnis batik yang pertama, pahami berbagai bentuk batik. Dari segi pembuatannya, ada tiga bentuk batik yaitu batik tulis, batik cap, dan sablon (print). Diantara semuanya, batik tulis memiliki nilai jual tertinggi karena pengerjaannya yang panjang, rumit, dan dikerjakan oleh pengrajin dengan jiwa seni yang tinggi. Batik cap berada di urutan kedua, disusul batik sablon.

Baca Juga: Batik Trusmi: Berawal dari Toko di Garasi Rumah, Kini Punya Bisnis Batik Beromzet Miliaran dengan Ribuan Karyawan

Umumnya harga batik tulis di produsen berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 5.000.000 per lembar. Hal ini juga bergantung pada daerah tempat pembelian batik. Misalnya harga batik pekalongan berkisar antara Rp 150.000 - Rp 1.000.000 per lembar. Lalu Solo Rp 200.000 - Rp 2.000.000 per lembar dan Yogyakarta Rp 250.000 - Rp 5.000.000 per lembar.

Sedangkan harga jual batik tulis yang diambil langsung dari produsen berkisar antara Rp 100.000 - Rp 250.000, untuk batik tulis dengan motif sederhana, menggunakan kain katun biasa, dan dibuat oleh pengrajin yang kurang dikenal.

Kemudian Rp 250.000 - Rp 500.000 untuk batik tulis dengan motif yang lebih rumit, menggunakan kain katun yang lebih halus, atau dibuat oleh pengrajin yang lebih dikenal. Terakhir, Rp 500.000 - Rp 1.000.000 untuk batik tulis dengan motif yang sangat rumit, menggunakan kain sutra, atau dibuat oleh pengrajin terkenal.

Lalu harga batik cap di produsen berkisar antara Rp50.000 hingga Rp500.000 per meter. Hal ini juga tergantung jenis kain seperti katun biasa, katun primis, kain dobi dan pewarnaan alami. Motifnya juga, apakah rumit, sederhana atau menggunakan teknik khusus.

Sedangkan harga jual yang diambil langsung dari produsen berkisar antara Rp50.000 sampai Rp100.000 dengan motif sederhana hingga lebih dari Rp1.000.000 untuk batik cap antik atau yang dibuat oleh pengrajin ternama.

Terakhir, kisaran batik sablon di produsen yaitu Rp 50.000 - Rp 100.000 sablon polos per potong, batik sablon desain sederhana Rp 100.000 - Rp 150.000 per potong dan batik sablon dengan desain rumit Rp 150.000 - Rp 300.000 per potong. Lalu untuk harga jualnya mulai dari Rp100.000 sampai Rp500.000.

Sementara itu, keragaman tema batik, asal daerah, corak, dan filosofinya juga semakin berkembang. Jadi sebagai pemilik cara memulai bisnis batik, kamu harus mempelajari dan menelitinya agar bisa menjelaskannya kepada pelanggan. Misalnya batik pekalongan yang memiliki ciri khas warna-warna cerah dan banyak memiliki motif Bunga.

2. Corak Bervariasi

Batik menawarkan berbagai macam desain. Ada mega mendung, parang, tujuh rupa dan masih banyak lagi. Sebaiknya jual batik dengan corak yang beragam agar konsumen dapat memilih sesuai selera.

Sebaliknya, menjual batik dengan motif tunggal atau serupa membuat pelanggan bosan. Tidak ada daya tarik untuk membeli. Selain itu, selalu perbarui pola dan modelnya. Karenanya, komunikasikan dengan supplier agar mereka dapat memberitahu kita jika ada motif baru.

Baca Juga: 6 Brand Batik UMKM di Indonesia, Sukses hingga Laris di Luar Negeri

Adapun tren batik saat ini seperti batik modern yang memiliki ciri khas motif lebih abstrak dan kontemporer, dengan warna-warna yang cerah dan berani. Kemudian ada batik lurik yang memiliki motif garis-garis sederhana dengan warna-warna natural seperti coklat, hitam, dan biru, hingga batik ecoprint yang dibuat menggunakan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, dan ranting.

3. Tentukan Segmentasi Pasar

Cara memulai bisnis batik selanjutnya, Sahabat Wirausaha harus menentukan segmentasi pasar dari target audiens terlebih dahulu. Segmentasi pasar dapat membantu kita mengidentifikasi tren, gaya, dan pola yang menarik selera konsumen sehingga meningkatkan penjualan batik tersebut.

Tidak hanya itu, kita juga harus mengidentifikasi perilaku pelanggan. Ini termasuk mengetahui segmen pasar yang berbeda, gaya hidup, tingkat ekonomi, dan preferensi. Semakin baik kita memahami calon pembeli batik, maka akan semakin mudah pula merancang strategi pemasaran yang tepat. Oleh karena itu, sebelum membuka bisnis, kategorikan audiens secara menyeluruh.

Misalnya, kita ingin menawarkan batik tulis, targetkan kalangan menengah ke atas. Sedangkan masyarakat menengah ke bawah lebih cenderung memilih batik yang murah. Bisanya batik printing yang dimulai belasan ribu rupiah saja.

4. Tentukan Supplier Batik yang Berkualitas

Supplier yang sudah lama menggeluti bisnis batik biasanya memiliki toko, konveksi, atau pabrik sendiri. Cari dan bandingkan banyak supplier sebelum memutuskan vendor mana yang akan ditangani.

Tentu saja, selalu ada biaya untuk setiap kualitas yang diberikan. Jadi, jika sudah menemukan supplier yang layak, hindari mengambil harga yang terlalu tinggi. Tujuannya untuk memiliki pelanggan setia yang akan selalu berbelanja di toko batikmu.

Baca Juga: Info Penting Buat Owner Bisnis! Kenali Jenis-jenis Insentif Kepada Pekerja

Oleh karena itu, dalam proses pencarian supplier ini, kita bisa meminta rekomendasi teman atau kerabat terdekat. Jika tidak memiliki kenalan atau relasi supplier, carilah informasi tersebut di internet menggunakan platform media sosial, e-commerce, atau Google.

Bandingkan satu supplier dengan yang lain. Periksa ulasan atau komentar, serta bintang yang diperoleh. Jika banyak komentar bagus, kamu bisa mulai bekerjasama. Namun, jika penuh dengan review buruk dan rating produk rendah, sebaiknya pertimbangkan lagi untuk menjadi partner meskipun harga batiknya masuk akal.

Adapun contoh supplier batik berkualitas seperti Ria Batik di Solo, Pusat Grosir Batik Danar Hadi Solo, Kain Batik Bagus Sidoarjo, Grosir Batik Pekalongan, The Batik di Surabaya, Batik Trusmi Bandung dan Batik Kenanga di Jakarta.

5. Rencanakan Strategi Pemasaran yang Tepat

Cara memulai bisnis batik selanjutnya adalah merencanakan strategi pemasaran secara tepat. Strategi ini juga bisa menjadi cara untuk meningkatkan penjualan sekaligus brand awareness. Pertama, mulailah untuk menyediakan barang berkualitas tinggi namun dengan harga bersaing. Kualitas produk harus menjadi tujuan nomor satu dalam setiap rencana pemasaran.

Kedua, pertimbangkan menggunakan media sosial untuk memasarkan produk tersebut. Media sosial bisa membantu Sahabat Wirausaha untuk menjangkau khalayak ramai sehingga mampu meningkatkan penjualan batikmu. Selain itu, berikan diskon dan promosi kepada konsumen.

Contohnya jika kita menjual berbagai produk batik seperti baju, sepatu, tas dan aksesoris lainnya di Shopee. Nah, agar lebih maksimal, kamu bisa mempromosikannya di Instagram dan bekerjasama dengan influencer untuk mereview produk tersebut.

Sahabat Wirausaha juga bisa menjual batik di acara-acara khusus seperti pernikahan, ulang tahun atau hari raya. Lalu bisa juga menitipkan batik mu di toko souvenir atau galeri seni. Terakhir, ikuti pameran batik untuk mengenalkan produk milikmu ke masyarakat luas.

Baca Juga: Makin Untung Jual Produk Kerajinan di Etsy.com, Marketplace Khusus Jualan Karya Seni 

6. Integrasi Ke Toko Online

Cara memulai bisnis batik selanjutnya adalah integrasi ke toko online, yang penting jika kita ingin meningkatkan volume penjualan. Dengan berintegrasi ke dalam bisnis online, bisnis batik bisa menjangkau khalayak lebih luas.

Selain itu, bisnis batik juga bisa mendapatkan keuntungan dari biaya operasional yang lebih murah dibandingkan toko offline. Caranya, pilih platform toko online yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Pilih platform dengan klien lokal dan internasional untuk membantu produk batik menjangkau lebih banyak pelanggan.

Selain itu, platform toko online juga harus memberikan fitur-fitur yang membantu bisnis batik dalam mengelola produknya. Sahabat Wirausaha bisa membuat katalog produk untuk menarik minat konsumen. Pastikan produk batik yang dijual secara online membuat informasi yang lengkap dan gambar yang akurat. Adapun platform online yang bisa dicoba mulai dari Facebook, Instagram, TikTok, Youtube, berbagai marketplace hingga website bisnis sendiri.

7. Buka Kerjasama Reseller

Cara memulai bisnis batik selanjutnya adalah melakukan kerja sama dengan reseller. Reseller adalah orang yang membeli barang dan menjualnya kembali untuk mendapatkan keuntungan. Berkolaborasi dengan reseller dapat meningkatkan penjualan produk batik, sehingga Sahabat Wirausaha bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan memperluas bisnis ke daerah-daerah baru.

Untuk mulai menjalin kerjasama dengan reseller, sebaiknya buat program yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Program ini harus menentukan berapa banyak produk yang bisa dibeli oleh reseller, harga yang ditawarkan, dan keuntungan yang akan diperoleh.

Baca Juga: Merasa Jenuh Berbisnis? Coba Bangkitkan Semangatmu dengan Tips Berikut!

Misalnya, kita ingin menjual paket bisnis yang berisi 10 kemeja batik seharga Rp 30.000 atau 100 kemeja batik seharga Rp 3.000.000. Nantinya reseller akan menjual ke pelanggan dengan harga yang akan mereka tentukan sendiri.

Tidak hanya itu, program ini juga harus berisi informasi mengenai cara menjalankan bisnis batik, termasuk bagaimana menangani pengiriman, pembayaran dan lain sebagainya. Setelah mengidentifikasi calon reseller yang tepat, kamu harus memberi mereka pelatihan dan bantuan yang sesuai.

Pelatihan harus mencakup cara memasarkan produk batik tersebut, hingga cara menangani pesanan dan mengirimkannya. Selain itu, Sahabat Wirausaha harus selalu siap menjawab pertanyaan reseller dan membantu mereka untuk menjalankan bisnisnya.

8. Melakukan Pembukuan Keuangan

Cara memulai bisnis batik yang terakhir adalah melakukan pembukuan keuangan. Dalam menjalankan bisnis, pencatatan keuangan diperlukan untuk memahami arus kas perusahaan. Sehingga kamu bisa melakukan evaluasi selama penjualan dalam periode tertentu. 

Sekalipun Sahabat Wirausaha adalah reseller perusahaan kecil, pembukuan keuangan sangat penting untuk mencatat keuntungan, biaya sehari-hari hingga kerugian. Agar lebih mudah, kamu bisa menggunakan sistem akuntansi yang andal untuk menghasilkan pembukuan secara otomatis dan real time.

Setelah membaca cara memulai bisnis batik di atas, Sahabat Wirausaha akan menyadari bahwa industri batik memiliki potensi baru seiring dengan berkembangnya model batik. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semuanya akan efektif saat memulai bisnis, harus ada proses yang diikuti dengan tekun dan konsisten.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.

Referensi:

  1. https://www.equiperp.com/blog/7-strategi-sukses-dalam-memulai-bisnis-batik/
  2. https://kledo.com/blog/tips-bisnis-batik/
  3. https://ginee.com/id/insights/cara-memulai-bisnis-batik/
  4. https://umkm.kompas.com/read/2022/02/19/110954983/9-tips-memulai-bisnis-batik-dari-rumah?page=all