Sumber: Lars Leetaru/strategy-business

Tahukah Sahabat Wirausaha, keberadaan empat miliar orang miskin di dunia merupakan segmen pasar yang terbesar. Indonesia sendiri memiliki 27 juta jiwa yang termasuk dalam kategori ini. Dalam ilmu ekonomi, kelompok ini disebut sebagai Bottom of Pyramid (BOP). Nah, berbicara tentang kemiskinan, bukan berarti kelompok ini tidak memiliki kemampuan daya beli, lho! Sahabat Wirausaha memiliki peluang besar untuk berbisnis dengan kelompok BOP.

Lalu, apa yang perlu kita lakukan untuk menumbuhkan peluang bisnis dalam kelompok ini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tentunya Sahabat Wirausaha harus tahu terlebih dahulu tentang BOP. Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Economies of Scale


Apa Itu BOP?

Dalam buku C.K. Prahalad yang berjudul ”The Fortune at the Bottom of the Pyramid: Eradicating Poverty Through the Profit”, BOP diartikan sebagai kelompok masyarakat dengan pendapatan kurang dari dua dolar per hari. Kelompok ini sering dianggap sebelah mata karena memiliki daya beli yang lebih rendah dibandingkan kelompok di atasnya.


Contoh Bisnis BOP

1. Kredit Mikro

Kredit mikro merupakan pinjaman dengan jumlah kecil khususnya untuk masyarakat kelas menengah ke bawah, yang mana mereka tidak memiliki pekerjaan dan jaminan tetapi memiliki riwayat kredit yang terpercaya.

Baca Juga: Apa itu Business Model Canvas (BMC)?

Kredit ini bertujuan untuk membantu modal usaha bagi mereka yang ingin berwirausaha sehingga mendapatkan penghasilan dan bermanfaat bagi kehidupan mereka. Seperti halnya keberadaan pelaku UKM di Indonesia yang terus meningkat, membuat pemerintah melakukan upaya untuk mendukung dan meningkatkan akses pada usaha rakyat dengan menyediakan sumber pembiayaan berupa pemberian pinjaman mikro kecil, menengah dan koperasi melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

2. Produk Khusus Pasar

Produk khusus pasar merupakan produk-produk yang dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat yang tergolong ‘miskin’ hingga ‘sangat miskin’, sehingga mereka tetap dapat membeli dan menggunakan produk tersebut. Contoh yang paling dekat adalah keberadaan produk-produk Unilever seperti sampo sachet.

Baca Juga: Ragam Cara Mengembangkan Usaha Dengan Mengoptimalkan Dampak Sosial dan Pemberdayaan Komunitas


Pentingnya Memahami BOP Dalam Mengembangkan Bisnis

Pasar BOP merupakan mesin pertumbuhan yang sangat besar. Dengan menjadikan masyarakat miskin sebagai konsumen, maka hal itu dapat dikatakan sebagai win-win solution. Kelompok BOP yang menjadi konsumen perusahaan multinasional, secara otomatis dapat memberikan mereka akses terhadap produk dan layanan berkualitas seperti yang dinikmati masyarakat kelas menengah-atas. Akses tersebut juga dapat meningkatkan harga diri mereka dan membangun kepercayaan di antara masyarakat dan perusahaan.

Baca Juga: Tipe-tipe Struktur Kepemilikan pada Social Enterprise

Dalam melihat sudut pandang bisnis, Sahabat Wirausaha memerlukan banyak informasi untuk menyusun strategi bisnis yang lebih baik, terutama dalam memanfaatkan segmen pasar BOP ini. Informasi tersebut terangkum dalam 3 poin penting, yaitu merek (brand conscious), nilai (value conscious), dan inovasi (innovation).

Memperoleh produk bermutu merupakan impian semua orang, tidak terkecuali bagi konsumen BOP. Hal itu memberikan sinyal bahwa konsumen BOP juga memiliki kesadaran akan merek. Selain sadar merek, konsumen BOP juga sadar akan nilai. Maksudnya adalah, selain produk yang berkualitas, mereka juga mengharapkan harga yang terjangkau.

Baca Juga: Cerita Inspirasi Roeparasa

Keberadaan konsumen BOP juga dapat memicu lahirnya inovasi baru. Memang benar bahwa karakteristik pasar BOP kadang menuntut pelaku usaha atau perusahaan multinasional untuk dapat menginovasi produk, layanan, proses hingga model bisnisnya. Namun, inovasi inilah yang ternyata sering menjadi keunggulan yang dapat bersaing sekalipun di negara maju.

Dengan memperoleh basis pelanggan baru dari segmen pasar terbesar (BOP), selain dapat mempertahankan usaha, namun juga dapat menjadi aset menarik pagi perkembangan dan pertumbuhan usaha di masa depan. Nah, bagaimana Sahabat Wirausaha? Tertarik untuk terjun dalam pasar BOP ini?

Baca Juga: Melirik Peluang Bisnis di Sektor Pertanian Lewat Inovasi

Sebagai penutup, Sahabat Wirausaha harus lebih jeli melihat situasi, saat pasar yang ada (existing market) mulai terasa jenuh sedangkan usaha atau perusahaan harus tetap tumbuh, mungkin inilah saatnya Sahabat Wirausaha melirik pasar di dasar piramida konsumen (BOP) yang selama ini masih sering terabaikan. Jika pasar ini dapat diraih, bukan saja pertumbuhan usaha yang dapat diperoleh, lho! Tapi juga adanya kepuasaan tersendiri karena telah membantu masyarakat miskin (BOP) menaiki tangga piramida konsumen.

Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.