Cara Membuat Bisnis Autopilot – Membangun bisnis tanpa harus banyak repot  sepertinya menjadi dambaan setiap pengusaha. Alasannya, lewat metode auto-pilot, owner tidak perlu terus-menerus terlibat dalam operasional perusahaan karena sudah dikelola oleh tim yang dapat dipercaya sehingga akhirnya, Sahabat Wirausaha bisa fokus pada pengembangan eksternal, seperti membangun relasi atau membuka cabang baru.

Namun, kamu perlu mengambil prosedur yang tepat untuk memulai. Penasaran bagaimana cara membuat bisnis autopilot? Yuk, simak artikelnya dibawah ini!


Apa Itu Bisnis Autopilot?

Bisnis autopilot adalah bisnis yang berjalan secara otonom dan tidak mengharuskan pemiliknya untuk memantau atau mengawasi secara terus menerus. Sebab, owner telah mendelegasikan kendali operasional perusahaan kepada staf yang dapat dipercaya.

Memiliki perusahaan dengan sistem autopilot akan memudahkan kita untuk menghasilkan pendapatan pasif. Mengapa demikian? Karena Sahabat Wirausaha bisa memantau dari luar tanpa harus masuk ke kantor. Sehingga bisnis ini bersifat “quick money.”

Baca Juga: Lebih Mudah Cari Pelanggan, Cara Menentukan Saluran Pemasaran yang Tepat dengan Strategi Bullseye Framework

Seperti yang kita tahu, tren teknologi perusahaan selalu berkembang, dengan teknologi yang semakin bervariasi. Keberhasilan perusahaan autopilot pun sangat bergantung pada teknologi dan inovasi, namun, kemampuan untuk mendelegasikan tugas bagi owner juga penting.


Cara Membuat Bisnis Autopilot

Perlu rencana dan tahapan yang tepat untuk membangun bisnis autopilot. Brad Sugars, seorang pelatih bisnis ternama, adalah orang pertama yang memperkenalkan sistem autopilot. Di samping itu, Brad  juga menguraikan tujuh langkah untuk memulai bisnis autopilot, diantaranya:

1. Pastikan Visi, Misi dan Value Perusahaan

Cara membuat bisnis autopilot yang pertama adalah memastikan visi, misi dan value. Apa itu visi? Visi adalah tujuan bersama untuk membangun ekosistem tim yang sehat. Harus disampaikan secara menyeluruh, mendalam, emosional, dan spiritual.

Sedangkan misi mewakili langkah-langkah untuk mencapai visi. Jika tugas setiap tahapan sudah ditentukan, maka harus dibagi menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil dan harus terukur. Sedangkan value berfungsi sebagai pedoman untuk mencapai visi dan menjalankan misi-misi tersebut.

2. Bentuk Struktur Organisasi Yang Jelas

Organisasi harus dibentuk secara jelas dan detail. Ketika membahas organisasi, penting untuk mempertimbangkan siapa yang akan memimpin. Peran struktur ini adalah untuk menjamin bahwa wewenang dan tanggung jawab dapat didefinisikan secara jelas.

Perusahaan yang beroperasi dengan autopilot akan selalu memiliki struktur atau sistem yang kokoh. Hal ini berarti bahwa suatu bisnis tidak perlu bergantung lagi pada owner, atau ibaratnya perusahaan tetap berjalan tanpa keterlibatan owner dalam hal omzet dan profit. Membangun organisasi yang baik adalah salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi perusahaan sebelum benar-benar auto pilot.

Sahabat Wirausaha harus menciptakan sistem yang menyeluruh, mencakup beberapa aspek seperti perencanaan, manufaktur, distribusi, dan promosi. Selain itu, buatlah pos-pos serta ciptakan SOP yang sudah teruji dengan baik. Tetapkan juga tujuan spesifik perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Baca Juga: Info Penting Buat Owner Bisnis! Kenali Jenis-jenis Insentif Kepada Pekerja

3. Mantapkan Strategi Pemasaran

Cara membuat bisnis autopilot berikutnya adalah seputar pemasaran. Seperti yang kita tahu, sistem pemasaran menentukan bagaimana barang yang dipasarkan bisa berkembang. Terlebih perusahaan beroperasi di beberapa lokasi, bukan hanya satu.

Tentu saja, jika suatu perusahaan ingin mengembangkan cabangnya atau membuka cabang baru, maka akan ada serangkaian checklist yang harus diselesaikan. Salah satu contohnya adalah apakah lingkungan sekitar menawarkan peluang yang bagus untuk bisnis Sahabat Wirausaha. Karena setiap lokasi tentu mempunyai ciri khas yang berbeda-beda.

Dalam proses marketing, kamu harus membuat iklan yang baik dan menarik. Bagaimana memastikan audiens dapat memahami keunggulan produk mu dan terlihat jelas keunikannya. Sementara itu, salah tips penting lainnya adalah menghindari pertarungan harga.

Dalam bisnis modern, kemampuan suatu produk untuk memecahkan masalah dan memberikan keuntungan bagi masyarakat lebih penting daripada sekedar menawarkan harga yang murah. Tentu saja ini penting untuk kesuksesan sebuah produk.

4. Ciptakan Sistem Keuangan Yang Sehat

Sektor ini harus dikelola secara efektif dan benar. Laba, rugi, perkiraan arus kas, dan sistem pemantauan semuanya harus dapat diukur dan dipertanggung jawabkan. Jadi, kamu harus mengatur dan membuat laporan keuangan. Sebuah laporan keuangan harus mencakup tiga poin utama, yaitu sebagai berikut:

  • Awasi arus kas dan pastikan tidak kosong. Kamu akan mati jika tidak ada uang karena fungsinya mirip dengan organ manusia. Jangan sekali-kali terkecoh dengan arus kas yang tinggi namun ternyata cashflow kosong, maka tetap utamakan cashflow terlebih dahulu.
  • Keuntungan dan kerugian.
  • Neraca.

Karena kehidupan sebuah bisnis adalah arus kas, atau perputaran uang, maka pisahkan profit dengan cash flow. Adapun perbedaannya, arus kas terlihat dalam bentuk uang yang berwujud, sedangkan keuntungan hanya berupa angka di atas kertas.

Baca Juga: Dampaknya Gak Main-Main, Waspada Bahaya Judi Online Bagi Pelaku UMKM 

5. Buatlah Standar Sistem Operasional

Cara membuat bisnis autopilot berikutnya, pertimbangkan sistem dalam operasional. Berbicara seputar operasi tentu tidak jauh dari alur proses, prosedur pelaksanaan dan checklist.  Contohnya di bagian operasional ada yang namanya KPI (Key Performance Index), dan ada lagi SOP yang elemennya paling kecil. SOP sendiri terkait dengan proses distribusi, pelayanan, bagian keuangan, penjualan, hingga aturan mengenai penggunaan teknologi dan mesin.

Selain itu, SOP juga mencakup hal-hal seperti apakah karyawan masih harus menghubungi owner jika terjadi masalah, mekanisme komunikasi antar karyawan, divisi atau departemen, hingga bagaimana SOP seluruh kegiatan yang terjadi di dalam bisnis. Jadi, dalam peran operasional ini, tujuannya adalah untuk membentuk alur kerja atau flow yang jelas.

6. Pilihlah SDM Dengan Tepat

SDM berkaitan dengan rekrutmen, job desk, training, jenjang karir, evaluasi kerja dan lainnya. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Meskipun tim Sahabat Wirausaha hanya terdiri dari beberapa orang saja. Sebab kekuatan sumber daya manusialah yang sesungguhnya menjadi pendorong pertumbuhan suatu bisnis.

Tidak bisa dipungkiri, terkadang memilih dan mempekerjakan anggota tim di dalam perusahaan merupakan prosedur yang menantang karena kamu perlu mencari individu yang mampu dan kompatibel dengan kultur bisnis. Karenanya, kamu harus menyadari bahwa siklus bisnis adalah Pemilik-Tim-Pelanggan-Bisnis-Pemilik.

Membangun SDM yang hebat memerlukan proses perekrutan untuk menemukan benih yang unggul dan berkualitas tinggi serta memberikan kita kepercayaan diri penuh ketika mendelegasikan pekerjaan pada anggota tim. Jika berhasil, sistem bisnis autopilot dapat berjalan dengan mulus.

7. Leadership

Cara membuat bisnis autopilot berikutnya adalah leadership. Dalam perusahaan, Sahabat Wirausaha harus memiliki leadership atau pemimpin yang tangguh. Jika diibaratkan sebuah kapal, yang memimpin tentu saja nakhoda. Kemana kamu ingin membawa perusahaan ini? Bagi seorang pemimpin perusahaan, tentu harus menguasai semua hal, konsep maupun teknis.

Artinya, kamu harus menguasai masalah keuangan, produk dan hal-hal spesifik dalam perusahaan Sahabat Wirausaha. Jadi ketika kamu sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan bisnis yang kamu jalankan, selanjutnya bisa memberikan pemahaman kepada tim yang akan mengelola perusahaan tersebut.

Baca Juga: Memperkenalkan Fitur AI, Verifikasi Meta, dan Lainnya untuk Bisnis di WhatsApp

Pertimbangkan pula apa saja yang dibutuhkan karyawan dengan bekerja sebagai bawahan, apakah hanya ingin mendapatkan pengalaman atau ingin memberikan dampak yang lebih. Hal ini juga harus diinformasikan agar Sahabat Wirausaha bisa memastikan mereka tidak cepat resign atau memiliki tingkat turnover yang rendah saat perusahaan mulai auto pilot.

Ketika tujuh sistem yang tercantum di atas sudah beroperasi, maka bisa dikatakan autopilot. Bahkan ketika pemimpinnya tidak ada di tempat, sistem dipastikan dapat beroperasi. Jadi yang tersisa hanyalah monitoring dan evaluasi. Selanjutnya bisa berkonsentrasi pada pertumbuhan dan tujuan lain yang lebih besar.

Intinya, cara membuat bisnis autopilot ini bisa terwujud ketika seorang pemilik bisnis memiliki keinginan yang kuat untuk mengembangkan perusahaannya. Kalau konsentrasinya hanya pada penjualan saja, sistematisasi hampir pasti tidak akan terjadi.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.

Referensi:

  1. https://satoeasa.com/ada-7-sistemasi-pada-bisnis/
  2. https://www.ruangmenyala.com/article/read/bisnis-autopilot
  3. https://mbnconsulting.id/strategi-membangun-bisnis-autopilot-yang-sukses-mulai-dari-sini/
  4. https://blog.ninjaxpress.co/agar-bisnis-bisa-autopilot/
  5. https://glcworld.co.id/membangun-sistem-bisnis-autopilot/
  6. https://systemever.co.id/business-insight/article/detail/4-tips-dan-cara-membangun-bisnis-yang-autopilot-dan-sukses
  7. https://www.bizhare.id/media/bisnis/bisnis-autopilot
  8. https://trierconsulting.com/mungkinkah-menjalankan-bisnis-autopilot-simak-caranya-berikut/