Menjalankan bisnis tidak selalu tujuannya adalah uang. Meskipun dalam kenyataannya yang dinantikan dari setiap bisnis adalah keuntungan. Namun, ada hal lain yang lebih berharga dari sekedar nominal uang, yaitu kebermanfaatan. Seperti sebuah bisnis yang dijalankan oleh Nurhayati Laudengi, dengan lini usaha miliknya : Banacito. Usahanya kini berhasil menjadi salah satu contoh UKM yang mendukung para wanita di sekitarnya menjadi lebih mandiri. Penasaran dengan perjalanan bisnisnya? Simak kisah lengkapnya berikut ini.
Profile Banacito
Sumber Gambar: Tokopedia
Banacito merupakan salah satu usaha yang berasal dari daerah Gorontalo. Tepatnya berada di Jalan Samaun Pulubuhu, Desa Pone. Kec. Limboto Barat, Gorontalo. Produk andalannya adalah keripik pisang dengan berbagai varian rasa, yaitu original, coklat dan balado. Untuk varian rasa yang jadi andalannya adalah keripik pisang susu keju.
Baca Juga: Tips Memulai Usaha Dagang atau Toko Online
Saat ini Banacito sudah mengantongi berbagai jenis perizinan, mulai dari Nomor Induk Berusaha, PIRT, hingga halal MUI. Kapasitas produksi saat ini sudah mencapai 10 ribu pcs setiap bulannya. Banacito menjamin kesegaran dari pisang yang diolahnya. Hal tersebut dikarenakan bahan baku pisangnya berasal dari kebun sendiri. Banacito sudah memiliki kebun pisang sendiri dengan lahan kurang lebih satu hektar.
Perjalanan Banacito
Sumber Gambar: Tokopedia
Perjalanan Bancito dimulai dari tahun 2011. Usaha yang didirikan oleh Nurhayati Laudengi ini awalnya berasal dari usaha kelompok di kampung halamannya. Namun, kemudian usaha tersebut tidak berjalan dengan baik. Sampai akhirnya, Nurhayati pun berinisiatif untuk mengembangkan bisnis terebut. Di awal pendiriannya, Nurhayati hanya ditemani oleh satu orang rekannya. Kemudian berkembang hingga memiliki 15 orang dalam tim nya.
Baca Juga: Mengenalkan Kuliner Nusantara ala Winny Soendaroe
Motivasi Nurhayati ingin mengembangkan usaha tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan lingkungan di sekitarnya. Dimana, banyak keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi. Hingga tak sedikit yang berujung pada kekerasan dalam rumah tangga terhadap para wanita.
Dari sana, Nurhayati kemudian bertekad untuk memberdayakan para wanita tersebut untuk lebih mandiri. Terutama mandiri terkait penghasilan. Tidak sedikit juga di daerahnya, para wanita menjadi tulang punggung keluarganya. Maka, selain menjalankan bisnis Banacito, Nurhayati pun turut menjadi mentor dalam memberdayakan para wanita.
Kemudian, di tahun 2014, Banacito mulai lebih serius lagi. Aset yang sebelumnya hanya berupa peralatan produksi, kini berkembang menjadi sebidang tanah untuk perkebunan. Perkebunan pisang yang sudah menjadi milik sendiri tersebut diperkirakan sekitar satu hektar.
Baca Juga: Jenis-jenis Promosi Paling Pas Untuk Bisnis Kuliner
Di awal perjalanannya, Banacito menjual produk keripiknya di kisaran harga seribu rupiah. Namun, seiring kualitas yang terus ditingkatkan. Produk Banacito dijual dengan kisaran harga 8 ribu – 15 ribu rupiah per pcs nya. Bahkan, sampai saat ini kualitas produksi dari Banacito terus dikembangkan.
Kenapa Banacito?
Sumber Gambar: Tokopedia
Sebelumnya produk keripik pisang milik Nurhayati Laudengi ini bernama WIN Chips. Namun, kemudian seiring berjalannya waktu, nama keripiknya diganti menjadi Bancito. Nama tersebut atas saran dari seorang mentor, Dewi Meisari Haryanti, salah satu pendiri dari ukmindonesia.id. Pemberian nama Banacito bukan tanpa alasan. Banacito merupakan singkatan dari Banana Chips asal Gorontalo.
Baca Juga: Mengumpulkan Data Untuk Inovasi Bisnis Kuliner
Setelah usulan nama Bancito tersebut, lantas tidak serta merta langsung diganti. Namun, Nurhayati melakukan riset dan tes pasar dalam kurun beberapa waktu. Setelah hasil riset dinyatakan bagus, maka kemudian produknya resmi diubah dari WIN Chips menjadi Banacito.
Kelebihan Banacito dengan Produk Sejenis
Sumber Gambar: ukmjuwara
Meskipun produk keripik terutama keripik pisang sudah tidak asing lagi di pasaran, namun, Banacito memiliki keunikan tersendiri di benak konsumennya. Menurut hasil testimoni dari beberapa konsumen, Banacito memiliki tekstur yang lebih renyah. Terutama untuk varian rasa susu kejunya, dianggap unik dan enak. Maka tak heran jika varian tersebut menjadi unggulan dari produk Banacito.
Baca Juga: 7 Strategi Mengelola Hubungan Baik Dengan Konsumen
Selain itu, dalam segi pelayanannya pun, Banacito mengedepankan kepuasan konsumen. Kecepatan respon dan keramahan dalam melayani konsumen menjadi nilai plus di mata pelanggan. Di samping lain, Banacito menyanggupi menyediakan produk dalam jumlah banyak. Ketersediaan bahan baku pun tidak menjadi kendala, karena langsung memetik dari kebun sendiri.
Proses Produksi Banacito
Sumber Gambar: ukmjuwara
Rangkaian proses produksi keripik Banacito sebenarnya tidak jauh berbeda dengan produk keripik pada umumnya. Pertama, buah pisang yang sudah dikupas kemudian dibersihkan dengan air bersih. Kemudian diiris tipis dan digoreng dengan minyak panas. Namun, yang membedakan adalah pada tahapan akhir dari proses pengolahan.
Baca Juga: Tips Melakukan Riset Pasar Bagi UMKM
Pada tahap terakhir pengolahan, khususnya untuk varian rasa susu keju, proses akhir dari keripik Bancito tidak digoreng. Banacito memilih melakukan pemanggangan dibanding menggorengnya hingga kering. Alasan itu juga yang membuat keripik Banacito menjadi lebih renyah. Tekstur keripik pun lebih kering dan tidak mengandung banyak minyak. Kelebihan lainnya menurut pelanggan adalah, setelah memakan produk Banacito, sisa keripik tidak menempel di gigi.
Setelah proses pengolahan tersebut, kemudian keripik diberikan berbagai varian rasa menurut permintaan pelanggan. Selanjutnya, keripik tersebut dikemas dan dipasarkan. Proses pengemasan keripik Banacito sudah memakai mesin semi-otomatis. Sehingga, memudahkan tim produksi dalam memenuhi permintaan dalam jumlah banyak.
Baca juga: Cara Produksi Pangan Olahan
yang Baik
Pemasaran Produk
Sumber Gambar: ukmjuwara
Pada proses pemasaran produk, Banacito memakai pemasaran online maupun offline. Untuk pemasaran online, Banacito memanfaatkan berbagai macam platform ecommerce. Namun, tak jarang juga pemasaran online ini dilakukan oleh para agen dan reseller Banacito.
Sedangkan untuk pemasaran secara offline, Banacito melakukan penjualan melalui agen dan reseller serta menitipkan produknya di toko oleh-oleh di Gorontalo dan sekitarnya. Banyak para agen dan reseller nya merupakan tetangga dan masyarakat sekitar Gorontalo.
Baca Juga: Bagaimana UKM Dapat Memvalidasi Potensi Produk dan Peluang Pasar?
Dari informasi terakhir menurut Nurhayati, Banacito sudah melakukan kerjasama dengan perusahaan retail Alfamart. Sehingga, produk Banacito sudah bisa didapatkan di outlet Alfamart di seluruh Indonesia. Untuk pemasaran luar negeri, Banacito masih sebatas penjualan melalui pameran yang dilakukan di luar negeri. Selain itu, banyak juga pelanggan yang memesan untuk dijadikan buah tangan ke luar negeri.
Suka Duka Banacito
Setiap usaha pasti memiliki liak liku perjalanan, termasuk Banacito sendiri. Menurut Nurhayati sebagai pendiri Banacito, di awal perjalanan merintis usahanya, dia mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan. Banyak cibiran dan dipandang sebelah mata oleh para tetangganya bahkan oleh saudara sendiri.
Baca Juga: Membangun Brand Positioning Agar Bisnis Berkembang
“Masa lulusan sarjana, malah ujung-ujungnya jualan keripik seribuan!” Begitu kenang Nurhayati. Namun, ucapan-ucapan tersebut tak dibalas serius oleh Nurhayati. Pil pahit tersebut ia telan sendiri sebagai kekuatan dan menjadi motivasi diri untuk terus berkembang. Semakin dicibir, keinginannya untuk terus membuktikan keberhasilannya pun menjadi lebih besar.
Pengalaman tidak menyenangkan pun tidak berhenti sampai sana. Nurhayat pernah mengalami gagal produksi lebih seribu pcs. Keripik yang dihasilkan saat itu tidak memenuhi kualitas yang diinginkan. Jumlahnya pun tidak sedikit. Namun, Nurhayati tidak patah semangat untuk mencari solusi. Akhirnya produk yang mengalami gagal produksi tersebut tetap dijual namun dengan harga yang jauh lebih murah. “Tidak apa-apa tidak untung, yang penting uang produksi kembali!” paparnya.
Baca Juga: Memilih Berbisnis Lewat E-commerce di Era Digital
Jatuh bangun Banacito datang silih berganti. Namun, dari pengalaman itulah Banacito bisa terus berkembang sampai sekarang. Bahkan, saat ini Nurhayati banyak diundang sebagai salah satu tokoh yang berpengaruh dalam memberikan motivasi terhadap para wanita di daerahnya.
Prestasi Banacito
Sumber Gambar: ukmjuwara
Setelah suka duka yang dilalui, Banacito pun akhirnya mendapatkan buah yang manis. Adapun beberapa prestasi yang pernah diraih oleh Banacito adalah lolos menjadi salah satu UKM binaan Bank Indonesia, dimana yang berhasil lolos pada saat itu hanya enam orang dari masing-masing usaha yang diusungnya. Bahkan, Banacito masuk ke dalam kategori produk berbasis syariah. Banacito juga lolos menjadi salah satu kandidat di UKM Juwara.
Baca Juga: 10 Tips Membuat Foto Konten yang Menarik untuk Produk Makanan
Selain berbagai pencapaian yang diraih Banacito, berbagai penghargaan pun datang kepada Nurhayati Laudengi selaku pemilik Banacito. Ia dinobatkan sebagai tokoh perempuan di bidang motivasi dan pemberdayaan perempuan daerah Gorontalo. Selain itu, ia diapresiasi oleh pemerintah setempat sebagai tokoh penggerak usaha dan koperasi UKM di Gorontalo.
Tips & Trik Usaha
Perjalanan merintis usaha kemudian banyak memberikan gambaran kepada Bancito dalam menjalankan usaha. Bancito membagikan tips dan trik usahanya sebagai berikut:
- Untuk menjalankan usaha, mulai saja terlebih dahulu dari hal-hal yang terdekat dan bisa dijangkau. Jangan terlalu berpikir sesuatu yang jauh ke depan yang sebenarnya belum tentu akan terjadi.
- Untuk menjadi pengusaha, perlu membuang jauh gengsi. Tidak usah khawatir dengan cibiran orang lain yang sebenarnya tidak berpengaruh terhadap kesuksesan diri kita dan usaha.
- Untuk bisa berada di titik sukses, perlu ketekunan dan kegigihan dalam menjalankan usaha. Konsistensi juga diperlukan untuk menjaga perjuangan agar tidak mundur.
- Untuk menjadi seorang pribadi yang unggul, perlu memegang teguh kejujuran dan bertanggung jawab atas apa yang menjadi komitmen diri kita.
- Untuk bisa mengembangkan usaha, perlu menjadikan bahwa produk yang kita hasilkan bukanlah sebuah benda mati. Melainkan sesuatu yang bernyawa dan perlu diperlakukan sebaik mungkin termasuk dalam menjaga kualitas produk.
Baca Juga: Komponen Konten Pemasaran
Itulah sekilas perjalanan dari Banacito. Dari pemaparan singkat di atas memberikan gambaran kepada kita bahwa dalam menjalankan usaha tidak perlu selalu berorientasikan uang. Justru usaha yang memiliki kebermanfaatan malah akan menjadi usaha yang berkelanjutan. Apabila Sahabat Wirausaha merasa bahwa artikel ini bermanfaat, maka jangan ragu untuk menyebarkan artikel ini ke orang terdekat, teman, sahabat maupun saudaranya y! Tetap semangat!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.