Sahabat Wirausaha, tahukah kamu tentang analisis pareto?
Analisis pareto merupakan salah satu metode analisa yang berguna untuk dapat memajukan usaha kamu, lho. Analisis Pareto merupakan suatu metode analisa yang berpegang pada prinsip aturan “80/20”, dimana 80% dari akibat muncul dari 20% penyebabnya. Dalam kata lain, 20% tindakan yang kamu ambil dalam suatu bisnis, akan memberikan dampak sebesar 80% ke usaha bisnis kamu. Yuk cari tahu bagaimana Analisis Pareto bekerja, bagaimana cara membuatnya, dan manfaatnya untuk bisnis kamu!
Baca Juga: Analisis Tren: Produk Seperti Apa yang Akan Laku di Tahun 2022
Definisi
Dasar dari Analisis Pareto adalah “Pareto Principle” atau Prinsip Pareto yang dipopulerkan oleh Joseph Juran, seorang konsultan manajemen bisnis pada tahun 1950 awal. Walau begitu, Prinsip Pareto pada awalnya dibuat oleh seorang ahli ekonom Vilfredo Pareto pada 1895. Analisis Pareto digunakan untuk mengidentifikasi kontribusi yang dibuat oleh komponen individu dari suatu sistem terhadap keseluruhan sistem.
Cara Membuat Analisis Pareto
Untuk membuat analisis pareto, yuk ikuti langkah-langkah berikut!
Baca Juga: Analisis TOWS Matrix dan Rencana Tindak Lanjut untuk UMKM
- Langkah 1: Identifikasi akar masalah, dimulai dengan membuat daftar penyebab-penyebab yang mungkin menjadi akar dari masalah yang terjadi. (Contoh Permasalahan : Tingginya tingkat Cacat di Produksi Perakitan PCB, Penyebabnya : Solder Short, No Solder, Missing, Solder Ball dan Solder Crack)
- Langkah 2: Identifikasi frekuensi terjadinya masalah dalam satu periode.. Di tahap ini, lakukan identifikasi seberapa sering masalah tersebut terjadi dalam suatu periode yang telah kamu tentukan (bulanan, mingguan, ataupun harian)
- Langkah 3: Pengelompokkan masalah sesuai dengan frekuensi kejadian. Pengelompokkan masalah dapat dibuat dengan menggunakan metode 5M yang terdiri dari Man, Machine, Method, Money, Material. Kelompokkan masalah dari masalah yang paling sering terjadi sampai yang sangat jarang terjadi.
- Langkah 4: Menghitung frekuensi kumulatif dan presentase kumulatif. Frekuensi kumulatif merupakan jumlah akhir dari semua frekuensi dalam kumpulan permasalahan kamu, sementara persentase kumulatif adalah persenan dari frekuensi kumulatif tersebut.
Gambar 1. Contoh pengelompokkan masalah dan membuat frekuensi serta persentase kumulatif dari masalah tersebut
Sumber: IPQI
- Langkah 5: Membuat diagram pareto dari data yang telah diolah. Frekuensi kumulatif digambarkan dalam bentuk grafik batang, sementara persentase kumulatif digambarkan dalam bentuk garis.
- Langkah 6: Membuat rencana perbaikan korektif dan preventif dari hasil evaluasi masalah yang ditemukan melalui diagram pareto.
Baca Juga: Membedah Penggunaan Analisis SWOT pada UKM
Manfaat Penerapan Analisis Pareto
1. Meningkatkan Pareto
Analisis Pareto dapat membantu bisnis Sahabat Wirausaha untuk fokus pada area yang membutuhkan sumber daya untuk mencapai efisiensi. Dengan metode analisis ini, Sahabat Wirausaha hanya perlu fokus pada 20% permasalahan utama untuk dapat memberikan 80% hasil yang diharapkan. Dengan hal ini, kamu bisa menghemat waktu dan mendapatkan solusi yang bernilai jangka panjang.
2. Meningkatkan Keuntungan
Untuk mengetahui area potensial yang harus dikembangkan sehingga akan meningkatkan profitabilitas perusahaan, Sahabat Wirausaha dapat menggunakan metode Analisis Pareto. Contohnya adalah kamu dapat mengetahui 20% pelanggan teratas yang menyumbang 80% dari total pendapatan kamu.
3. Mengidentifikasi Masalah
Setiap bisnis pasti mempunyai masalahnya sendiri-sendiri. Ternyata masalah-masalah tersebut dapat kamu selesaikan dengan menggunakan Prinsip Pareto lho, Sahabat Wirausaha! Sebagai contoh adalah ketika kamu tidak produktif dan sering mengumpulkan tugas terlambat, kamu dapat menemukan 20% alasan mengapa tim tidak produktif.
Contohnya seperti ternyata anggota tim kamu tidak bisa membagi waktu antara mengerjakan tugas dan main handphone, atau ternyata softskill tim kamu belum mumpuni untuk mengerjakan tugas tersebut. Kamu bisa menyelesaikan masalah tersebut agar dapat berdampak positif 80% untuk perusahaan dengan menggunakan strategi dan pendekatan yang tepat.
Baca Juga: Menganalisis Laporan Arus Kas
4. Memperluas Pemasaran
Analisis Pareto bisa digunakan untuk membuat, memperluas, dan memaksimalkan strategi pemasaran sehingga otomatis dapat meningkatkan keuntungan.
5. Mengembangkan Layanan Konsumen
Pada dasarnya, Analisis Pareto dapat digunakan untuk menyelesaikan semua jenis permasalahan di usaha kamu. Selain poin-poin yang telah disebutkan diatas, kamu juga dapat mengembangkan layanan konsumen. Contohnya adalah kamu dapat mengetahui 80% keluhan dari konsumen berasal dari 20% produk yang kamu jual.
Kesimpulannya, analisis pareto adalah salah satu metode yang membantu para Sahabat Wirausaha dalam memecahkan masalah dan mencari solusi untuk perbaikan berkelanjutan pada usaha milik kamu. Yuk mulai implementasikan analisis pareto! Saatnya UMKM naik kelas!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Referensi:
Analisis pareto - Praxis Framework
Penjelasan Lengkap Mengenai Apa Itu Pareto - Akseleran Blog
Pengin Bisnismu Terus Menghasilkan Untung? Terapkan Prinsip Pareto deh (lifepal.co.id)
Prinsip Pareto dalam Implementasi Bisnis | NBA (nbagroup.co.id)
Pareto Principle (80/20 Rule) & Pareto Analysis Guide | Juran
Cara Membuat Diagram Pareto di Excel Untuk Analisa TERLENGKAP (rajamanajemen.com)
Bagaimana cara membuat grafik Pareto sederhana di Excel? (extendoffice.com)