Pengertian Agribisnis - Jika Sahabat Wirausaha Ingin mencari peluang baru dengan berbisnis di sektor pertanian, maka Sahabat perlu tahu terlebih dahulu tentang apa itu istilah agribisnis. Kegiatan usaha ini memiliki banyak kelebihan karena bisa menjadi peluang usaha berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Mengingat minat konsumen pada pasar agribisnis ini cukup tinggi, industri pertanian bisa menjadi prospek usaha yang menjanjikan dalam jangka waktu panjang. Daripada penasaran, yuk simak penjelasan tentang agribisnis pada artikel berikut!


Pengertian Agribisnis

Seperti yang diketahui, agribisnis berasal dari gabungan kata Agri (pertanian) dan Bisnis (usaha). Sehingga pengertian sederhana dari agribisnis adalah kegiatan usaha di bidang apapun dalam sektor pertanian yang berorientasi profit.

Agribisnis merupakan sebuah sistem yang mencakup seluruh kegiatan dari pengadaan sarana produksi pertanian, tataniaga produk usaha tani, hingga hasil olahannya. Sejak dahulu, pengertian agribisnis memiliki berbagai sudut pandang dari banyak pakar. 

Baca Juga: Cara Sukses Menjadi Agripreneur, Profesional dan Mampu Bersaing di Era Digitalisasi

Menurut Ray A. Goldberd dan John H. Davis pada tahun 1957 menyebutkan bahwa Agribisnis merupakan kegiatan yang melibatkan proses manufaktur dan distribusi mencakup input produksi, budidaya komoditas di lini on-farm, pengolahan produk-produk, pengemasan, penyimpanan hingga proses pemasaran serta distribusi komoditas dan produk-produk yang dihasilkan dari proses pengolahan komoditas tersebut.

Sedangkan Vogeler pada tahun 1981 menyebutkan bahwa agribisnis adalah interelasi dan koordinasi sistem pangan dan serat yang didominasi oleh sejumlah input dan perusahaan pengolahnya. 

Kemudian Arsyad pada tahun 1985 menyatakan Agribisnis merupakan suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil, dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti luas adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.


Fungsi Agribisnis

Karakteristik agribisnis tentunya sangat berbeda dibandingkan dengan bidang bisnis lainnya. Dimana fungsi dari aktivitas agribisnis ini tidak hanya sebatas produksi usaha pertanian saja.

Namun, meliputi budidaya, pengolahan, pemasaran, pengadaan, dan pendistribusian produk. Dari fungsi tersebut, dapat disusun menjadi sistem manajemen dan dikelola menjadi beberapa golongan sub-sistem.


Sistem Agribisnis

Agribisnis merupakan sistem yang terdiri dari sub-sistem dalam rangkaian aktivitas pertanian. Seluruh kegiatan dari sistem agribisnis ini mempunyai tujuan untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan tetap bisa meraih keuntungan. Adapun sistem dari agribisnis adalah sebagai berikut.

1. Sub-sistem Pengadaan Sarana Produksi

Sistem ini merupakan sub-sistem awal dalam produksi agribisnis yang mencakup pengadaan sarana dan bahan baku dalam industri pertanian. Adapun pelaku dari kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana produksi ini adalah perorangan, perusahaan, dan instansi pemerintah.

Industri yang melakukan pengadaan sarana produksi pertanian ini bisa juga disebut sebagai agroindustri hulu (upstream). Dimana pengadaan untuk produksi pertanian ini seperti penyediaan bahan baku pupuk, peralatan, mesin, dan bibit.

Baca Juga: Melirik Peluang Bisnis Di Sektor Pertanian Lewat Inovasi

2. Sub-sistem Produksi dan Budidaya Pertanian

Sub-sistem ini merupakan bagian dari proses yang berlangsung untuk menghasilkan produk dan budidaya pertanian. Seperti contoh usaha tumbuhan pangan, budidaya tanaman hias, dan lain-lain.

Dari produksi agribisnis ini maka suatu barang harus memiliki nilai gunanya seperti penggunaan bahan baku pertanian secara berkelanjutan. Pengaruh keberhasilan dari produksi ini juga dapat melihat faktor seperti macam komoditi, luas lahan, tenaga kerja, modal, manajemen, iklim, dan faktor sosial maupun ekonomi produsen.

3. Sub-sistem Pengolahan dan Pemasaran

Sistem ini dilakukan mulai dari pengolahan produk pertanian primer menjadi produk setengah jadi atau produk jadi, pengemasan, hingga memasarkannya ke konsumen. Komponen pengolahan hasil pertanian ini sangat penting untuk meningkatkan nilai tambah dan kualitas dari produk tani itu sendiri.

Sistem ini juga tidak berhenti pada produksi pertanian primer untuk menghasilkan produk sekunder. Namun, perlu juga dipasarkan ke konsumen untuk mendapatkan profit yang menguntungkan dari pengolahan produk tersebut.

4. Sub-sistem Supporting Institution

Sub-sistem ini merupakan jasa layanan pendukung agribisnis yang mendukung semua aktivitas dari ketiga sub-sistem sebelumnya. Lembaga ini meliputi pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga pertanian, penelitian, pendidikan, dan lainnya. Yang mana masing-masing dari lembaga terkait ini nantinya akan mendukung dalam kegiatan penyuluhan, konsultan, keuangan, dan penelitian agribisnis.


Contoh Agribisnis

Setelah memahami apa pengertian, fungsi, dan sistem agribisnis, Sahabat Wirausaha juga perlu digambarkan seperti apa contoh dari bidang usaha di agribisnis ini. Beberapa contoh usaha yang merupakan bagian dari agribisnis adalah seperti berikut.

1. Usaha Hidroponik

Hidroponik adalah contoh usaha agribisnis yang banyak dilakukan oleh bisnis pemula untuk budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai medianya. Sehingga, usaha ini sangat cocok di kota-kota besar dengan lahan atau media tanah yang sedikit. Alternatif untuk mengganti budidaya tanaman tanpa tanah ini dilakukan menggantung tumbuhan dengan akar yang menyentuh air.

Baca Juga: Herbali: Memberdayakan Petani Lokal Melalui Minuman Herbal

2. Jual Bibit

Menjual bibit merupakan contoh usaha yang cukup populer di bidang pertanian. Karena pengusaha produsen bibit ini tidak perlu membutuhkan lahan yang besar untuk menghasilkan bibit tanaman berkualitas. Dengan menjual bibit unggul yang banyak dibutuhkan petani, Sahabat Wirausaha sudah bisa meraup keuntungan yang besar.

3. Budidaya Tanaman Hias

Saat ini, banyak orang ingin memelihara tanaman di sekitar rumahnya. Seperti contoh jenis tanaman hias yang cukup populer seperti kaktus, janda bolong, lidah mertua, anggrek, dan lain-lain. Minat pasar yang terus bertambah, membuat budidaya tanaman hias bisa menjadi contoh usaha agribisnis yang menguntungkan.

4. Pengolahan Limbah Organik

Usaha agribisnis berkelanjutan juga bisa dengan mengelola limbah organik seperti pupuk. Dalam sektor pertanian, pupuk adalah komponen penting untuk menjaga kesuburan tanah agar tumbuhan bisa panen dalam jumlah banyak dan berkualitas. Daripada limbah disekitar merusak lingkungan, lebih baik diolah sebagai pupuk organik dan menjadi bisnis yang menguntungkan.

Nah, itu dia pembahasan tentang Agribisnis berikut dengan sistem dan contohnya. Jadi, Sahabat Wirausaha makin tertarik untuk terjun di sektor bisnis pertanian tidak?

Semoga topik agribisnis ini bisa menambah wawasan kamu dalam berbisnis, ya. Jangan lupa like, share dan beri komentar artikel ini, ya Sahabat Wirausaha!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-agribisnis-ruang-lingkup-fungsi-dan-contohnya/
  2. https://kulonprogokab.go.id/v31/detil/3554/agribisnis