Sumber: Freepik
Dalam rantai pasokan terdapat beberapa aliran barang, mulai dari aliran barang dari para penyedia ke gudang bahan mentah, aliran barang mentah hingga menjadi barang jadi di fasilitas produksi, hingga aliran barang jadi dari gudang hingga datang dan dikonsumsi oleh konsumen.
Proses tersebut sangat panjang sehingga perlu diatur agar aliran barang tersebut dapat efektif dan efisien. Salah satu yang menjadi fokus adalah aliran barang keluar hingga ke konsumen. Banyak cara dapat dilakukan untuk barang sampai hingga ke konsumen. Salah satunya adalah dengan melewati agen atau wholesale.
Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Platform E-Commerce Untuk UKM
Agen merupakan pihak yang terkait dalam pendistribusian sebuah produk yang dibeli dalam jumlah besar dari para produsen. Kemudian, para agen ini akan membuat barang-barang ini menjadi unit yang lebih kecil dan menyalurkannya kepada pedagang ritel, industri lainnya, atau kantor.
Agen berbeda dengan distributor. Distributor biasanya memiliki kerja sama langsung dengan para produsen sedangkan para agen tidak memiliki kerja sama terikat dengan para produsen. Mereka biasanya menjual barang dengan modal dan keinginannya sendiri tanpa ada campur tangan dari produsen.
Agen memiliki fungsi sebagai berikut:
- Membantu produsen dalam menjual produknya secara tidak langsung.
- Memberikan retail jumlah produk yang lebih kecil.
- Sebagai tempat pergudangan dan penyimpanan barang.
- Memperlancar jaringan distribusi.
- Mengurangi resiko barang rusak karena akan ditanggung wholesale.
Agen memiliki beberapa jenis yaitu:
1. Merchant wholesale
Agen ini memungkinkan seseorang dapat melakukan pembelian dalam jumlah besar terhadap sebuah produk dari produsen. Pembelian ini juga dapat dilakukan dari distributor dan agen lainnya. Merchant wholesale biasanya dilakukan oleh perusahaan mandiri yang memiliki hak milik atas nama produk yang mereka jual.
Baca Juga: Mengenal Call to Action
2. Broker
Istilah ini merujuk pada para perantara transaksi. Para broker biasanya menjadi pihak yang akan memberikan pertimbangan kepada agen lain untuk membeli produk dari pihak distributor atau manufaktur. Jadi biasanya, para broker akan memberikan bantuan kepada agen untuk mencari distributor atau produsen dengan harga yang menarik dengan kualitas yang tinggi ataupun mumpuni.
3. Divisi distribusi manufaktur
Divisi distribusi merupakan kegiatan yang terjadi jika seseorang memiliki tugas mendistribusikan suatu produk dari perusahaan manufaktur. Seseorang ini juga sangat terikat dengan peraturan dan regulasi dari perusahaan.
Baca Juga: Optimalkan Digital Marketing Dengan Menyusun Agenda Konten
4. Kantor pusat dan kantor cabang
Jenis ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang mengatur sendiri proses pendistribusian barangnya sehingga mereka akan menempatkan kantor pusat dan kantor cabang untuk mengatur bagaimana aliran barangnya.
Agen mendapatkan untung dari margin pembelian dan penjualannya. Profit yang didapatkan pun tidak kalah berbeda dengan distributor dan pedagang ritel. Terkait dengan besarannya juga sangat beragam dan disesuaikan agen tersebut.
Referensi: