Sumber: gaya.id

Sudah 2 tahun dunia harus menghadapi situasi pandemi Covid-19, tidak terkecuali Indonesia. Hal ini membawa dampak yang sangat serius, khususnya di sektor pertumbuhan ekonomi, kesehatan, serta kehidupan bermasyarakat. Situasi pandemi Covid-19 memaksa kita semua untuk mengubah cara hidup, bersosialisasi, atau yang lebih familiar dengan sebutan new normal.

Salah satu kebiasaan yang berubah adalah meningkatnya tren belanja online. Sebelum pandemi, kegiatan belanja online memang juga bukan hal yang baru lagi. Akan tetapi, karena adanya aturan yang membatasi kegiatan physical atau tren stay at home saat awal pandemi, membuat perilaku konsumen untuk belanja online menjadi jauh lebih meningkat dari sebelumnya.

Tidak hanya kawula muda, nyatanya para orang tua juga sudah banyak yang mulai teredukasi untuk melakukan kegiatan belanja online. Tidak perlu menghabiskan waktu di jalan untuk pergi ke toko yang dituju, cukup dengan melakukan pemesanan di smartphone terhadap produk yang diinginkan di situs belanja online, konsumen tinggal menunggu barang datang sambil melakukan hal lain di rumah.

Nilai kepraktisan inilah yang ditawarkan oleh pengalaman berbelanja secara online. Sehingga tidak heran, pergeseran kebiasaan berbelanja menjadi serba online meningkat secara signifikan, khususnya di masa pandemi. Pergeseran kebiasaan berbelanja ini dibuktikan dengan data dari Katadata Insight Center bersama SIRCLO yang menyatakan bahwa 17,5% konsumen beralih dari berbelanja secara offline menjadi online.


Mengapa Belanja Online

Terdapat beberapa alasan yang membuat konsumen lebih betah melakukan kegiatan berbelanja secara online. Terlebih, situasi pandemi Covid-19 juga ikut memberikan kontribusi terhadap pergeseran tren belanja yang sebelumnya harus datang ke pusat perbelanjaan (offline) menjadi online. Selain itu, sebenarnya juga masih ada banyak faktor pendukung perubahan perilaku konsumen menjadi belanja secara online.

1. Hemat Waktu dan Tenaga

Seperti yang sudah dibahas pada part sebelumnya, dengan adanya situs layanan belanja online, dapat mempermudah pengalaman konsumen dalam berbelanja, salah satunya adalah lebih hemat waktu dan tenaga. Hanya bermodalkan smartphone dan layanan internet, konsumen tinggal mengunjungi situs layanan belanja online, memilih produk yang diinginkan, melakukan pembayaran, lalu menunggu pesanan tiba. Sambil menunggu pesanan, bahkan konsumen bisa sambil melakukan aktivitas lain.

Berbeda halnya jika berbelanja secara offline. Pertama, konsumen harus mendatangi toko, berkeliling pusat perbelanjaan mencari produk yang ingin dibeli, antri untuk melakukan pembayaran di kasir, lalu kembali ke rumah. Dalam dua kali perjalanan pulang-pergi itu, ada kemungkinan akan berhadapan dengan kemacetan lalu lintas. Membayangkannya saja sudah melelahkan.

Oleh karena itulah, belanja online lebih banyak diminati oleh kaum urban masa kini. Karena lebih efisien dalam penggunaan waktu dan tenaga.

2. Tersedia Banyak Pilihan Promo Menarik

Kelebihan lain yang ditawarkan dari berbelanja secara online yaitu terdapat banyak jenis promo menarik yang bisa konsumen nikmati. Adapun berbagai macam promo tersebut biasanya dikemas dalam bentuk point reward, cashback, potongan harga (discount), bahkan hingga gratis (free) ongkir dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Berbagai jenis promo ini tentunya menarik karena selain menguntungkan konsumen dengan harga yang bersahabat, juga dapat meningkatkan loyalitas konsumen. Terlebih, jika promo yang ada bisa diakumulasikan hingga mencapai jumlah yang besar dan memiliki masa berlaku yang cukup lama. Tentu konsumen akan betah berbelanja dan beralih menjadi pelanggan tetap.

3. Review Produk Transparan, Konsumen dapat Meminimalisir Kerugian

Jika berbelanja di toko secara konvensional, konsumen hanya dapat mengira-ngira apakah produk tersebut bagus atau tidak. Namun, lain halnya jika berbelanja secara online. Sebelum membeli produk, konsumen dapat menimbang-nimbang terlebih dahulu dengan membandingkan dengan produk sejenis lainnya dan memilih yang paling baik dan sesuai dengan kebutuhan dari review yang diunggah para pembeli sebelumnya.

Berbagi pengalaman berbelanja akan suatu produk yang dituangkan ke dalam bentuk review tentunya sangat membantu konsumen lainnya dan dapat menjadi nilai tambah pengalaman berbelanja secara online. Konsumen dapat menghindari produk yang kurang bagus dan dapat mencari alternatif produk lainnya di internet agar tidak merasa rugi.

4. Promo Gratis Ongkir, Lebih Hemat Bensin

Pada pembahasan sebelumnya juga telah dikatakan bahwa terdapat berbagai macam promo menarik yang dapat konsumen ambil jika melakukan kegiatan belanja secara online. Salah satunya dan yang paling favorit adalah promo gratis ongkos kirim (ongkir). Konsumen dapat menghemat biaya pengiriman dan fokus pada harga produk yang ingin dibeli saja.

Bandingkan dengan jika harus pergi ke toko untuk melakukan kegiatan berbelanja secara offline. Selain lebih banyak waktu yang terpakai, penggunaan bensin untuk pulang-pergi juga lumayan memakan biaya. Selain bensin, konsumen juga tidak perlu memikirkan biaya parker. Biaya-biaya ini dapat dihemat jika konsumen berbelanja online. Terlebih jika menggunakan promo gratis ongkir.

5. Tersedia Pilihan Produk dari Berbagai Macam Brand

Sebelum berkembang menjadi jauh lebih pesat seperti sekarang, beberapa tahun yang lau situs belanja online hanya menampilkan beberapa pilihan toko kecil saja. Akan tetapi, seiring perkembangan teknologi dan edukasi belanja online, sekarang sudah banyak sekali brand besar yang juga ikut tergabung ke dalam e-commerce dalam bentuk official store.

Adanya official store juga ikut memberikan kontribusi terhadap meningkatkan kepercayaan konsumen dalam berbelanja online. Termasuk di dalamnya produk atau brand impor yang juga ikut meramaikan e-commerce. Sehingga konsumen memiliki lebih banyak alternatif pilihan untuk produk yang ingin dibeli. Tentunya hal ini tidak bisa didapatkan jika berbelanja secara offline.

Sumber: Katadata.co.id


Produk E-Commerce Terlaris di Masa Pandemi

Berdasarkan Katadata Indonesia pada Mei 2020, 51% konsumen baru tercipta karena pertama kali melakukan pembelanjaan online saat periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Jumlah ini meningkat pesat dari tahun-tahun sebelumnya karena beberapa faktor. Tentunya faktor utama dan terbesar adalah karena hadirnya pandemi Covid-19.

Karena pandemi Covid-19 jugalah, tercipta kebijakan baru yaitu bekerja dari rumah atau yang juga dikenal dengan sebutan Working from Home (WFH). Kebijakan ini dijalankan demi kebaikan bersama mengurangi penyebaran Covid-19. Karena banyak orang yang menghabiskan aktivitas di rumah (stay at home), perilaku berbelanja mereka juga ikut bergeser ke arah online.

Selain itu, meningkatnya jumlah konsumen baru yang memilih untuk berbelanja secara online juga ikut didukung dengan infrastruktur internet yang memang sudah siap dengan akses yang cepat karena broadband di Indonesia juga sudah semakin merata. Fenomena ini juga turut memberikan kontribusi terhadap transformasi digital yang semakin masif karena meningkatnya pembelanjaan online.

Lantas, produk- produk e-commerce apa saja yang laris manis di masa pandemi Covid-19 ini? Simak terus pembahasan selengkapnya ya.

Sumber: Finance Detik

1. Produk Fashion dan Kecantikan

Pandemi Covid-19 menjadi faktor utama meningkatnya jumlah konsumen yang berbelanja secara online. Hal ini mendorong para pelaku bisnis untuk semakin gencar memasarkan produknya secara digital. Seluruh distribution channel sebisa mungkin dimanfaatkan untuk mengenalkan produk yang ditawarkan, mulai dari platform social media, e-commerce, atau bahkan membuat website tersendiri hanya demi mempromosikan produk kepada calon konsumen.

Social media pun ada banyak ragam jenisnya, mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, hingga TikTok. Bicara mengenai TikTok, tercatat lebih dari 70% pengguna TikTok menunjukkan ketertarikan terhadap konten yang menunjukkan promo-promo akan produk skincare, make-up, serta pakaian. Bahkan, pada konten dengan kategori beauty and style pada satu tahun terakhir ini, jumlah video views-nya meningkat kurang lebih hingga lima kali lipat.

Ditambah lagi, tipe konsumen untuk produk fashion dan kecantikan akan melakukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian dengan cara mencari review dari berbagai media. Berdasarkan data dan alasan tersebut, tidak heran jika produk fashion dan kecantikan sangat diminati bahkan saat pandemi.

2. Produk Rumah Tangga

Bisa dibilang, produk rumah tangga menjadi salah satu kategori produk yang tetap laris manis meski dihantam pandemi Covid-19. Tentunya ini karena semua orang tetap membutuhkan peralatan serta perlengkapan rumah tangga seperti kebersihan, toiletries, dan lain sebagainya. Justru dengan hadirnya pandemi Covid-19, masyarakat semakin dituntut untuk menjaga kebersihan. Maka tidak heran, produk hygiene kits seperti hand sanitizer, sabun cuci tangan, disinfektan, dan produk sejenis lainnya sangat laris di pasaran saat pandemi.

Selain kategori kebersihan, produk rumah tangga lainnya yang juga ikut diburu saat pandemi adalah produk perlengkapan dapur, perlengkapan tidur, serta kebutuhan dekorasi rumah. Karena kegiatan masyarakat sebagian besar dihabiskan di rumah (stay at home), mereka membuat suasana rumah menjadi senyaman mungkin sehingga kegiatan di rumah tetap menyenangkan. Maka dari itu, tren belanja produk rumah tangga secara online ikut meningkat.

3. Produk Elektronik

Sama halnya seperti produk fashion, kecantikan, dan juga kebutuhan rumah tangga, produk-produk elektronik juga tak kalah diminati oleh masyarakat di masa pandemi Covid-19. Meningkatnya penjualan produk elektronik secara online di masa pandemi bukan tanpa alasan. Salah satunya adalah karena kebijakan Work from Home (WFH) dan School from Home yang membutuhkan peralatan elektronik.

Karena kegiatan bekerja dan belajar untuk anak sekolah banyak dihabiskan di rumah, tentu gawai yang digunakan serta akses internet harus mendukung. Maka, tidak heran produk elektronik menjadi sangat diminati konsumen di masa pandemi Covid-19. Selain kebijakan untuk melakukan aktivitas di rumah atau stay at home, tren cooking at home juga ikut memberikan kontribusi terhadap peningkatan penjualan produk elektronik.

Terlebih, ada banyak sekali influencer atau food vlogger yang secara terus menerus menyajikan konten masak memasak hingga review makanan. Oleh karena itu, produk elektronik rumah tangga seperti microwave, oven, air fryer, chopper, mixer, dan produk sejenis lainnya sangat laris dan diburu konsumen di masa pandemi seperti sekarang.


Strategi Mengelola Bisnis Online

Meski tren berbelanja secara online meningkat pesat di masa pandemi Covid-19, Sahabat Wirausaha juga perlu mempelajari bagaimana strategi mengelola dan berjualan produk secara online. Karena pelaku bisnis online tentu bukan satu dua orang saja, melainkan sudah banyak sekali pelaku bisnis yang melihat peluang ini dan mulai terjun menjalankan bisnis online.

Jadi, jika hanya bermodalkan nekat, bisa saja nanti saat praktik di lapangan justru kalah saing dengan pelaku usaha online lainnya. Lalu sebenarnya hal-hal apa saja yang penting untuk Sahabat Wirausaha perhatikan jika ingin memulai bisnis online? Berikut adalah daftarnya.

1. Membuat Konten dan Katalog yang Menarik

Konten menjadi hal yang sangat penting jika berbicara mengenai bisnis online. Sama halnya seperti toko konvensional, semakin menarik toko, baik itu dari eksterior gedung maupun interiornya, toko yang Sahabat Wirausaha bangun menggunakan media online juga penting untuk dibuat menarik.

Umumnya, jika berbicara mengenai konten jualan, identik dengan Instagram. Maka dari itu, Sahabat Wirausaha harus tahu bagaimana cara mengemas konten dan katalog yang menarik sehingga calon konsumen mau berhenti untuk melihat-lihat dan pada akhirnya melakukan pengambilan keputusan untuk membeli produk yang ditawarkan.

2. Gunakan Kaidah SEO

Search Engine Optimization atau yang dikenal dengan singkatan SEO, perlu dimanfaatkan dengan baik, terlebih jika Sahabat Wirausaha memperkenalkan dan mempromosikan produk melalui website. Setelah mengikuti kaidah SEO yang disarankan, jangan lupa juga untuk menggunakan kata kunci yang tepat dan merujuk kepada bisnis kamu. Hal ini penting untuk dilakukan karena dapat meningkatkan peringkat website Sahabat Wirausaha dalam pencarian Google.

3. Atur Visual Semenarik Mungkin

Masih berhubungan dengan konten dan katalog, desain visual di dalamnya tentu harus diperhatikan jika konten ingin terlihat menarik. Jika Sahabat Wirausaha ingin memperkuat sekaligus meningkatkan kredibilitas brand yang dimiliki, tidak perlu ragu untuk merekrut desain grafis profesional.

Namun, kalau Sahabat Wirausaha memiliki kemampuan desain grafis yang baik, tidak ada salahnya juga mengerjakan dengan kreasi sendiri. Intinya adalah mencapai tujuan membuat visual yang menarik untuk mendatangkan konsumen agar mau membeli produk yang Sahabat Wirausaha tawarkan.

Selain ketiga hal di atas, beberapa hal lain yang juga penting untuk Sahabat Wirausaha perhatikan untuk memenangkan persaingan bisnis online adalah dengan mengenali calon konsumen dan pesaing. Tetap update terhadap berbagai perubahan yang sangat dinamis juga perlu untuk mengetahui tren seperti apa yang diminati konsumen saat ini. Terakhir adalah memilih platform yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Jangan sampai, terlalu banyak menggunakan platform untuk jualan, tapi tidak ada satupun yang efektif sehingga menjadi sia-sia belaka.

Sahabat Wirausaha, demikianlah pembahasan mengenai tren belanja online dalam era new normal serta beberapa tips untuk memulai bisnis online. Jadi, sudah siapkah bergabung menjadi salah satu pelaku bisnis online?

Referensi:

  1. Media Kaltim
  2. Permata Bank
  3. Finance Detik
  4. Katadata
  5. Parapuan
  6. INews
  7. Kontan
  8. INews