Sumber gambar : Unsplash

Bisnis kue rumahan bisa digeluti siapa saja, terutama bagi kita yang memiliki hobi memasak dan pandai membaca peluang. Apalagi saat ini saluran pemasaran semakin banyak bentuknya. Kita tidak harus punya toko offline untuk memasarkan kue, pemasaran bisa jalan dengan mengandalkan media sosial dan layanan delivery online.

Dari segi permintaan, bisnis kue memiliki permintaan yang tidak pernah surut seperti bisnis makanan pada umumnya. Konsumen kue pun beragam dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, dan lansia. Pada musim tertentu seperti hari raya, permintaan kue bahkan bisa mengalami kenaikan berkali-kali lipat karena tradisi masyarakat Indonesia yang suka silaturahim dan mengirim bingkisan di momen-momen tersebut.

Nah, seberapa menarik sih bisnis kue rumahan ini? Tips bisnis yang akan kita bahas kali ini sangat tepat menjawab keingintahuan Anda yang berencana mengembangkan bisnis kue rumahan.

1. Perhatikan Cita Rasa

Dalam bisnis makanan, cita rasa adalah alasan utama mengapa konsumen menginginkan produk kita. Jika bisnis kue rumahan yang ingin kita jalani berhasil, pastikan bahwa produk kue kita memiliki cita rasa yang sudah teruji. Bisnis kue rumahan memang punya prospek menguntungkan karena pangsa pasarnya cukup luas, tetapi juga punya kompetitor yang banyak sehingga persaingannya pun sengit. Itulah mengapa rasa kue akan sangat mempengaruhi keputusan konsumen hendak membeli produk kita lagi atau tidak.

Baca Juga: Inilah Platform E-Commerce yang Mendorong Omset UKM

Bagi pengusaha kue rumahan, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kualitas kue, terutama rasanya. Kita harus melakukan uji coba resep terlebih dahulu hingga menemukan rasa pas yang terbaik. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menguji rasa kue terfavorit adalah dengan membagikan tester kue kepada orang lain dan meminta pendapat mereka mengenai rasa kuenya.

Nah, kalau sudah menemukan resep terbaik untuk membuat kue, hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mencatat komposisi kue dan memasukkannya dalam Standar Operational Procedure (SOP). Fungsi SOP adalah memastikan agar rasa dan kualitas kue tidak mengalami perubahan. Jangan sampai di awal-awal memulai usaha rasa kuenya enak, namun ketika pelanggan sudah ramai rasanya berubah tidak selezat di awal membuka usaha. Perubahan rasa cukup sensitif bagi sebagian konsumen sehingga bila kita tidak konsisten membuat kue, konsumen bisa kecewa dan enggan kembali membeli produk kita.

Dikutip dari Jurnal.id, SOP merupakan sistem yang disusun untuk memudahkan, merapikan, dan menertibkan pekerjaan. SOP berbentuk dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk membantu menyelesaikan pekerjaan untuk memperoleh hasil kerja yang efektif.

SOP mencantumkan hal-hal detail mengenai prosedur produksi berupa langkah-langkah produksi, bahan baku yang digunakan, peralatan yang dipakai, hingga media yang digunakan untuk mengemas produk. SOP memastikan kualitas kue terjamin secara konsisten rasa, kualitas, dan kebersihannya.

Baca Juga : Koekis Keren, Manisnya Kue Kering Gula Aren

2. Sediakan Packaging yang Menarik

Selain untuk konsumsi pribadi, pelanggan juga ingin memberikan kue kepada orang lain sebagai hadiah. Coba bayangkan kalau kita punya dua tempat langganan membeli kue brownies, yang satu dikemas dengan kotak karton biasa, sedangkan yang satu lagi dikemas dalam kotak yang elegan, dibalut pita, dan ada kartu ucapan. Mana yang akan kita pilih sebagai hadiah? Jelas kita akan cenderung memilih brownies dengan kemasan yang cantik dan menarik bukan, meskipun terkadang harus mengeluarkan kocek tambahan untuk membeli kemasan tersebut.

Fungsi kemasan yang utama adalah melindungi makanan sehingga aman dari guncangan dan menjaga kebersihan. Namun menurut ptpackaging, kemasan juga berfungsi sebagai media promosi produk dan menjadi ciri khas yang membedakan produk yang kita jual dengan produk lain yang sejenis.

Kemasan yang menarik adalah bagian dari elemen pemasaran produk. Dikutip dari lemonilo, kemasan adalah senjata sebuah brand untuk mempengaruhi konsumen. Kemasan dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk kita meskipun belum mengenal rasanya. Memang benar yang harus diperhatikan adalah rasa dan kualitas produknya tetapi tidak bisa kita pungkiri jika kemasan juga punya peran penting untuk menarik keinginan konsumen membeli produk kita.

Baca Juga : Peluang Bisnis Kue Kering di Pasar Online

3. Pilih Saluran Pemasaran dan Penjualan yang Sesuai

Siapakah target utama produk kue kita? Apakah ibu rumah tangga, anak muda, atau lansia? Apakah mereka akrab dengan dunia digital? Hal ini penting agar kita bisa menetapkan saluran pemasaran dan penjualan yang tepat sesuai target konsumen.Kita harus mengenali siapa saja pembeli utama produk kita dan mengetahui melalui saluran pemasaran apa mereka mengetahui produk kita.

Ada dua saluran pemasaran yang dapat kita gunakan untuk memasarkan produk yaitu offline dan online. Pemasaran offline dilakukan dengan metode penawaran langsung melalui promosi dari mulut ke mulut dan berjualan melalui toko offline, sedangkan pemasaran online dilakukan dengan menggunakan platform digital.

Memilih saluran pemasaran sangatlah penting untuk membidik target konsumen yang tepat untuk meningkatkan penjualan. Di saat pandemi seperti sekarang, kalau kita andalkan pemasaran melalui toko offline saja tidak cukup efektif karena penjualan offline kemungkinan sedang mengalami penurunan. Untuk menjangkau konsumen baru dengan pasar lebih luas, pemasaran online dapat menjadi pilihan di saat pandemi. Namun jika produk kue kita sudah cukup dikenal konsumen, berjualan melalui toko offline pun masih cukup efektif dilakukan.

Untuk melakukan pemasaran di platform digital, kita perlu pikirkan bagaimana membuat publikasinya, teknik pengambilan gambar yang menarik, dan metode yang digunakan untuk menawarkan produk—apakah dengan hard selling (pendekatan langsung dan gamblang) atau soft selling (bahasa halus dan membuat konsumen penasaran).

Baca Juga: Apa itu Izin Usaha Mikro Kecil?

4. Kembangkan Variasi Produk

Adakalanya konsumen merasa jenuh dengan produk yang kita tawarkan sehingga perlu membuat variasi produk sejenis yang menimbulkan minat dan rasa penasaran konsumen. Di sinilah inovasi dan keberanian kita dalam melakukan eksperimen dibutuhkan untuk menghasilkan jenis produk baru.

Inovasi merupakan kunci bisnis kue rumahan bisa bertahan dan terus tumbuh. Kisah Ina Cookies mungkin dapat menjadi bahan pembelajaran bagi Anda yang ingin memulai bisnis kue. Ibu Ina sebagai founder Ina Cookies merintis bisnis sejak 28 tahun silam. Inovasi dan kreativitas adalah rahasia mengapa Ina Cookies bisa bertahan hingga saat ini.

Saat awal merintis usaha, Ina Cookies memulai dengan lima jenis varian kue kering dasar. Hingga saat ini, Ina Cookies terus bereksperimen menciptakan varian resep kue kering hingga berhasil mengembangkannya menjadi 130 resep kue kering. Ia juga berinovasi dengan menggunakan bahan baku edible flower dan singkong. Tidak cukup disitu, Ina Cookies juga membuat produk lainnya yang masih termasuk kategori makanan seperti kue dekorasi, pastry, cake, dan sejenisnya.

Menyediakan produk yang beranekaragam memberi banyak pilihan bagi konsumen untuk berbelanja sehingga meningkatkan penjualan produk.

Baca Juga: Potensi Ekspor Makanan Olahan Kemasan Dari Indonesia

5. Mendengarkan Saran dan Masukan Konsumen

Jangan pandang sebelah mata, masukan dari konsumen dapat memberi manfaat besar bagi pengembangan bisnis kue kita. Usaha yang sukses adalah usaha-usaha yang memprioritaskan kepuasan pelanggan.

Jika ingin mencari pelanggan, kita harus memastikan konsumen memperoleh pengalaman yang memuaskan. Saat ini pengalaman konsumen tidak hanya sebatas terfokus saat membeli, tetapi juga merasakan pengalaman dari A ke Z yang dimulai dari mencari produk, berinteraksi dengan customer service, melakukan proses pembayaran, hingga menggunakan produk kita.

Konsumen mungkin merasa puas saat mengonsumsi kue buatan kita, tapi dia mungkin tidak puas dengan pelayanan kita karena kurang ramah dan lambat merespon pertanyaan. Atau barangkali konsumen merasa puas dengan proses pelayanan dan mencicipi kue buatan kita, tetapi mungkin ia tidak puas dengan packaging yang kita berikan.

Kita dapat mengetahui apa yang membuat konsumen tidak puas dengan bertanya kepada konsumen kekurangan yang ia rasakan. Ini dapat kita ketahui dengan melakukan survey kepuasan pelanggan yang pernah membeli produk kita. Namun tidak menutup kemungkinan konsumen bisa menyampaikan komplain secara langsung apabila ada pelayanan yang membuatnya tidak puas.

Mendengarkan masukan dari konsumen sangat bermanfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan usaha sehingga kita bisa melihat dan memperbaiki kekurangan yang tidak kita sadari sebelumnya.

Baca Juga: Cerita Dibalik Perjalanan Bisnis Aisyah Cake and Cookies

6. Pisahkan Keuangan Rumah Tangga dan Keuangan Usaha

Bisnis bukan hanya terkait bagaimana kita menghasilkan keuntungan, tetapi juga terkait dengan bagaimana kita mengelola keuangan. Jika ingin usaha berkembang, maka kita perlu merencanakan dan mengelola keuangan dengan baik.

Seringkali, kita mengabaikan perihal mencatat keuangan yang sesungguhnya sangat penting untuk melihat kronologi bisnis kita. Berapa modal usaha, pengeluaran untuk membeli bahan baku, pemasukan dari penjualan, dan biaya lain yang dikeluarkan haruslah tercatat seksama untuk menghitung apakah bisnis yang kita jalankan sebenarnya menguntungkan atau tidak.

Meskipun bisnis kue yang dikelola masih skala rumahan, bukan berarti pendapatan bisnis sama dengan pendapatan rumah tangga. Pendapatan bisnis perlu kita catat secara terpisah dengan pendapatan rumah tangga sehingga modal usaha tidak tercampur dan terpakai untuk kepentingan rumah tangga.

Pendapatan bisnis harus dipisahkan terlebih dahulu dari keuangan rumah tangga. Setelah menghitung berapa total pendapatan usaha, baru kita tentukan berapa uang yang akan digunakan untuk menambah modal usaha dan yang ingin kita sisihkan untuk kebutuhan pribadi.

Baca Juga: Apa itu Izin Usaha Mikro Kecil?

Bagi usaha kue rumahan, memisahkan keuangan usaha dan rumah tangga sangat penting untuk mengetahui perkembangan bisnis yang dijalani sehingga kita dapat mengambil keputusan bisnis secara efektif.

***

Bisnis kue rumahan merupakan usaha berbasis rumah tangga yang menguntungkan untuk ditekuni. Ada banyak contoh usaha kue yang sukses dan berawal dari bisnis skala rumah tangga. Namun merintis dan mengembangkan bisnis kue rumahan membutuhkan keseriusan dan kerja keras seperti mengembangkan bisnis-bisnis lain pada umumnya.

Semoga tips bisnis ini bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi bagi Anda yang sedang berusaha merintis dan mengembangkan bisnis kue rumahan. Selamat mencoba!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Baca Juga : Ina Cookies, Berawal dari Bisnis Kue Rumahan, Kini Punya Pabrik Lima Lantai