Cara Korea Selatan Mengembangkan UMKM – Ketika berbicara Korea Selatan, banyak dari kita langsung berpikir tentang K-Pop dan Drakor (drama Korea). Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan Korea Selatan dalam menyebarkan nilai-nilai seni dan budaya mereka ke seantero dunia. Meski begitu, keberhasilan Korsel dalam mengembangkan dunia usaha mereka, khususnya untuk pelaku UMKM, juga tak boleh diremehkan. 

Strategi pengembangan UMKM mereka punya dampak besar pada pertumbuhan ekonomi yang meningkat pesat dan saat ini berada di peringkat ke-13 dalam hal pendapatan domestik bruto, lebih tinggi dari Indonesia yang berada pada peringkat ke-16.

Dengan berbagai kesuksesan yang dicapai oleh Korea Selatan, terdapat beberapa kebijakan yang dilakukan untuk melakukan pengembangan UMKM. Kebijakan apa saja yang dimaksud? Mari cari tahu lewat pembahasan di bawah ini.


Pengembangan Riset dan Teknologi untuk Mendukung Inovasi UMKM

Salah satu kebijakan penting dari pemerintah Korea Selatan dalam mendorong kesuksesan UMKM adalah dengan mendorong adaptasi teknologi dan riset dalam kegiatan bisnis. Berikut adalah beberapa program yang diluncurkan oleh pemerintah Korea Selatan:

1. SME Technology Innovation Program

SME Technology Innovation Program atau bisa disebut juga sebagai program inovasi teknologi pada UMKM. Pada program ini, pemerintah Korea Selatan meluncurkan bantuan dana bagi pelaku UMKM yang ingin melakukan inovasi produk. Salah satu luaran yang harus dihasilkan oleh pelaku UMKM pada program ini sendiri adalah produk baru yang berbasiskan inovasi.

Sebagai contoh, apabila pelaku UMKM memiliki usaha bubur ayam, maka program ini dapat digunakan untuk melakukan inovasi sehingga produk tersebut dapat didistribusikan lebih luas. Sebelum mengikuti program tersebut, pelaku UMKM dapat mendesain terlebih dahulu rencana produk dan kebutuhan modal. Setelahnya, mereka dapat mengajukan proposal tersebut dan pemerintah akan mengucurkan dana secara bertahap dalam rangka mendorong pengimplementasian rencana inovasi yang telah dibuat.

Baca Juga: Strategi Pengembangan Bisnis eFishery, Meningkatkan Produktivitas Petani Ikan Lewat Teknologi

2. Program Konsorsium

Program konsorsium antara industri, universitas, dan lembaga riset. Kebijakan lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan adalah menghubungkan kebutuhan inovasi yang dimiliki oleh UMKM dengan ketersediaan sumber daya yang ada di universitas dan lembaga penelitian. Hal ini menjadi sebuah pendekatan yang menarik karena beberapa kebutuhan teknologi yang bisa diterapkan pada bisnis sahabat wirausaha mungkin sudah ada di universitas.

Sebagai contoh, jika pelaku usaha ingin melakukan pengecekan nutrisi dari produk yang dimiliki, mereka dapat datang ke program studi ilmu gizi di universitas yang memang sudah terbiasa melakukan pengukuran terhadap kadar gizi dari suatu produk. Lewat pelaksanaan yang serius,, program ini telah menghasilkan lebih dari lima ribu paten dan lebih dari tiga belas ribu prototipe.

3. Penjaminan Penggunaan Produk Berbasis Teknologi Baru

Penjaminan penggunaan produk berbasis teknologi baru. Salah satu kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah Korea Selatan adalah penggunaan barang-barang lokal berbasis teknologi untuk kepentingan pelayanan umum. Pada program ini, pemerintah mendorong beberapa pelaku UMKM untuk mengembangkan sebuah teknologi baru yang kemudian dijamin akan dibeli oleh pemerintah. Hal ini memberikan kepastian bagi pelaku UMKM terkait dengan teknologi yang mereka kembangkan. Hingga tahun 2006, mereka telah mendorong program asuransi tersebut hingga mencapai lebih dari 100 proyek.


Dukungan Finansial Bagi UMKM

Sumber gambar : Unsplash

Selain kebijakan berkaitan pengembangan teknologi, pemerintah Korea Selatan juga melakukan pengembangan berkaitan dengan dukungan keuangan bagi para pelaku UMKM. Hal ini tidak terlepas dari kebutuhan UMKM sendiri terhadap pendanaan dalam melakukan pengembangan UMKM. Beberapa program yang diluncurkan berkaitan dengan kebijakan ini adalah:

1. Dana Investasi Ventura

Pemerintah Korea Selatan menyediakan secara khusus dana berbentuk investasi bagi pelaku ventura. Sebagai informasi, ventura adalah sebuah bisnis yang memiliki keinginan untuk tumbuh cepat. Skala ventura sendiri biasanya relatif masih kecil sehingga dapat dikategorikan sebagai UMKM. Melalui program ini, pemerintah Korea Selatan mencoba mendorong UMKM yang memang memiliki visi untuk tumbuh melalui pendanaan.

Sebagai bentuk konkretnya, pemerintah Korea Selatan bahkan mendirikan satu lembaga khusus yang disebut sebagai Fund of Fund untuk menyalurkan pembiayaan tersebut. Hingga tahun 2009, lembaga tersebut menargetkan satu triliun won.

Baca Juga: Mengenal Industri 5.0, Kecanggihan Teknologi yang Semakin Tak Tertandingi!

2. Pembiayaan Utang yang Dapat Dikonversi Menjadi Ekuitas

Salah satu mekanisme pembiayaan yang dilakukan pemerintah untuk pelaku bisnis adalah pembiayaan berbasis utang. Dalam meringankan beban hutang dari pelaku usaha itu sendiri, pemerintah membuka opsi untuk mengkonfirmasi utang tersebut menjadi ekuitas. Hingga tahun 2004, total dana yang disalurkan sudah mencapai 3 triliun won. Pengembangan pelayanan terbuka satu pintu dalam mengakses program ini juga diharapkan memberikan opsi yang lebih mudah bagi pelaku UMKM untuk mengajukan pembiayaan.


Inkubasi Bisnis dan Dana Hibah

Dalam melakukan pengembangan bisnis, pelaku UMKM juga membutuhkan pendampingan. Hal ini juga disadari oleh pemerintah Korea Selatan. Mereka mencoba menghidupkan berbagai lembaga inkubasi bisnis di universitas dan lembaga riset. Penerima manfaat sendiri adalah para pelaku usaha rintisan dan UMKM potensial. Inkubasi tersebut dilakukan selama 2 hingga 3 tahun dengan menyentuh berbagai aspek, seperti manajemen, teknologi, pemasaran dan pembiayaan.

Pada program tersebut, pemerintah memberikan bantuan berupa hibah yang disalurkan melalui lembaga inkubasi bisnis tersebut. Pemerintah kemudian melakukan monitoring terkait performa lembaga dan memastikan penyaluran hibah dilakukan dengan baik. Apabila terdapat penurunan performa lembaga tersebut, maka pemerintah akan mencoret nama lembaga tersebut sebagai penyalur hibah pada periode berikutnya.


Memfasilitasi Pemasaran Produk UMKM

Sumber gambar : Unsplash

Dalam mendorong pemasaran produk, pemerintah Korea Selatan berusaha meningkatkan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha itu sendiri. Sejak tahun 2005, pemerintah Korea Selatan telah mewajibkan instansi pemerintah untuk memprioritaskan produk UMKM dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari pemerintahan. Tak hanya berkaitan dengan kebutuhan peralatan ringan, tetapi juga kebutuhan dengan berkaitan dengan teknologi.  Hal ini yang kemudian membuat industri teknologi di Korea Selatan juga mengalami peningkatan. 

Selain dengan mengaktifkan pembelian produk UMKM, pengembangan pemasaran produk juga dilakukan dengan kegiatan promosi ekspor yang masif. Pemerintah bahkan melakukan penunjukan bagi 153 perusahaan konsultan yang ditugaskan untuk membantu UMKM mengakses pasar internasional. Secara berkesinambungan, mereka mendorong para pelaku UMKM untuk melakukan ekspor sebagai bentuk perluasan pasar dari produk-produk Korea Selatan.

Paling penting, pemerintah juga membangun sinergisitas antara produk UMKM dengan berbagai sektor lainnya. Sebagai gambaran, berkembangnya budaya Korea dalam bentuk lagu dan drama mampu meningkatkan daya tarik konsumen dunia terhadap produk kecantikan dari Korea Selatan. Hal ini merupakan tambahan dampak dari program pemerintah untuk juga mendorong internalisasi budaya Korea Selatan ke seluruh dunia.

Baca Juga: ​7 Jenis Inovasi Teknologi untuk Bisnis, UMKM Wajib Tahu!


Membandingkan Korea Selatan dan Indonesia

Sumber gambar : Unsplash

Apabila melihat beberapa strategi yang disebutkan di atas, Sahabat Wirausaha mungkin merasa familiar dengan beberapa diantaranya. Sebagai contoh, pengembangan inkubasi bisnis bagi UMKM memang sudah menjadi suatu hal yang marak ada di berbagai universitas dan lembaga riset. 

Meski begitu, harus diakui bahwa pemerintah Indonesia terlambat beberapa tahun dalam melakukan beberapa pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan. Sebagai contoh, kewajiban pemerintah untuk membeli produk UMKM sudah muncul di Korea Selatan sejak tahun 2005. Sedangkan di Indonesia, hal tersebut baru berlaku pada tahun 2020 melalui UU Cipta Kerja.

Tantangan lain yang masih belum terpenuhi adalah pengembangan teknologi bagi produk UMKM. Sinergisitas antara UMKM dengan universitas dan lembaga penelitian masih sangat terbatas dan sulit untuk dirajut karena belum ada kinerja yang maksimal di antara keduanya. Pemerintah sudah coba merangsang kerjasama ini melalui beberapa program hibah yang diminta menggandeng pelaku UMKM, namun informasi mengenai ketersediaan hibah ini masih belum terjangkau oleh UMKM. Hasilnya, pihak universitas juga kesulitan menemukan pelaku UMKM dengan kebutuhan mendesak untuk melakukan riset.

Lewat berbagai catatan tersebut, Sahabat Wirausaha harus tetap optimis dengan pengembangan usaha dunia UMKM. Pemerintah Indonesia sendiri saat ini memberikan sebuah perhatian khusus berkaitan  dengan pengembangan UMKM dan bahkan mengikuti langkah dari beberapa negara yang telah sukses mengembangkan UMKM, seperti Korea Selatan. Meskipun sedikit tertinggal, komitmen yang kuat akan mendorong Indonesia untuk memiliki peran strategis dalam melakukan pengembangan UMKM.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.

Referensi: 

  1. Kim, J.-Y. (2006). SME Innovation Policies in Korea. https://www.pecc.org/images/stories/publications/SME-2007-6-SME_Innovation_Policies_in_Korea-Kim.pdf