Jenis Inovasi Teknologi – Bagi pelaku UMKM, inovasi teknologi memiliki peran penting dalam meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan pemasaran, dan beradaptasi dengan perubahan tren bisnis. Karena itulah, sebagai pelaku usaha yang ingin berkembang kita juga perlu menerapkan inovasi teknologi ini untuk mencapai pertumbuhan dan menjamin keberhasilan jangka panjang. Apa saja inovasi teknologi yang bisa kita manfaatkan? Simak daftar lengkapnya berikut ini.

1. Penggunaan Kecerdasan Buatan (AI Chatbot) untuk Berkirim Pesan

Saat ini, mungkin sebagian dari kita sudah tidak asing dengan fenomena kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) yang sedang ramai digunakan di internet. Tingginya antusiasme dan penggunaan AI ini ternyata bisa juga diadopsi oleh kita sebagai pelaku UMKM.

Salah satunya adalah layanan percakapan dengan AI atau AI Chatbot yang berisi kumpulan pertanyaan dari para calon konsumen, kemudian AI Chatbot akan mengirimkan jawaban secara otomatis berdasarkan data yang telah diberikan. Contohnya, pelaku UMKM bisa mencoba aplikasi Kata.ai, Mekari, hingga Aibility yang menawarkan layanan khusus berupa “AI Employee” pada chatbotnya.

Baca Juga: Mengenal Virtual Human, Teknologi AI Berwujud “Manusia” yang Mampu Menunjang Kegiatan Bisnis UMKM

Misalnya, salah satu pelanggan ingin menyampaikan keluhan terhadap produk fashion milik Ibu Nia yang jahitannya tidak rapi/berantakan. Jika Ibu Nia menyediakan layanan konsumen melalui AI Chatbot ini dalam usahanya, pelanggan tersebut cukup mengirimkan keluhan tersebut melalui platform yang telah disediakan seperti situs web atau lainnya.

Nantinya, AI Chatbot tersebut akan membantu Ibu Nia dalam menanggapi keluhan konsumen dengan beragam solusi yang ditawarkan, seperti penggantian produk baru, diskon atau pengembalian uang, atau lainnya. Wah, sangat menarik bukan, Sahabat Wirausaha?

2. E-commerce pada Toko Online (Marketplace)

Kemudian, salah satu inovasi teknologi yang bisa dilakukan pelaku usaha adalah menggunakan platform e-commerce dan mendirikan toko online di marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dll. Inovasi ini bisa dilakukan bagi UMKM, khususnya usaha ultra mikro yang ingin mengembangkan usahanya.

Dengan membuka toko online, UMKM dapat memperluas jangkauan pasar mereka, mendapatkan konsumen dari berbagai lokasi, dan meningkatkan penjualan secara signifikan. Melalui inovasi e-commerce, UMKM juga dapat menyediakan berbagai metode pembayaran dan pengiriman yang memudahkan konsumen dalam bertransaksi.

Contoh penerapan e-commerce ini misalnya ada usaha frozen food yang akan dipasarkan di platform marketplace Tokopedia. Pemilik usaha (owner) frozen food atau makanan beku ini nantinya perlu mengunggah beberapa kelengkapan yang diperlukan agar toko onlinenya bisa menarik perhatian konsumen. Kelengkapan tersebut meliputi foto produk, harga, nomor rekening bisnis, jasa pengiriman yang bekerja sama, serta informasi kontak bisnis yang bisa dihubungi. Owner juga bisa menyediakan voucher/diskon belanja dengan minimal pembelian tertentu jika dibutuhkan.

3. Memanfaatkan Big Data untuk Mengambil Keputusan Bisnis

Selanjutnya, pemanfaatan big data juga dapat memberikan kontribusi nyata bagi UMKM. Berbagai jenis data, seperti data tempat tinggal dan transaksi pelanggan, biasanya dapat dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk diproses. Pemrosesan data tersebut dilakukan agar perusahaan dapat menentukan langkah selanjutnya dalam bisnis. Informasi yang ada pada big data juga dapat menjadi indikator atas kepuasan atau tingkat penjualan produk. Informasi ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran, menyusun penawaran produk yang lebih tepat sasaran, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Baca Juga: Tips Menambah Basis Data Kontak Konsumen dan Menyimpannya Dengan Google Contact

Misalnya, usaha keripik singkong Pak Gusti memberikan diskon khusus bagi pelanggan yang sering melakukan transaksi dalam periode tertentu. Selain itu, ia juga bisa memasarkan varian terbaru dari produk keripiknya kepada masyarakat berdasarkan preferensinya. Data tersebut sangat penting dalam meningkatkan pelayanan dan kualitas produk, mewujudkan efektivitas waktu dan efisiensi biaya, serta memastikan pelanggan agar tetap “percaya” dengan produk kita.

4. Internet of Things (IoT) untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis

Jenis inovasi teknologi berikutnya yang bisa dicoba UMKM yaitu Internet of Things (IoT). IoT merupakan sebuah konsep di mana suatu objek/peralatan fisik seperti perangkat elektronik, kendaraan, dan peralatan rumah tangga terhubung dan dapat saling berkomunikasi satu sama lain melalui jaringan internet.

Di sini, UMKM dapat memanfaatkan IoT untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengawasan bisnisnya. Misalnya, penggunaan sensor IoT dengan perangkat semacam smart key system untuk kegiatan rantai pasok. Perangkat tersebut dapat membantu pelaku UMKM untuk menjaga kualitas produk, memantau persediaan/stok bahan baku secara real-time dan mengoptimalkan proses produksi.

5. Teknologi Blockchain untuk Mempublikasikan Informasi Perusahaan

Jika berbicara soal blockchain, sebagian besar masyarakat masih menganggapnya sebagai Bitcoin atau alat pembayaran digital. Padahal, blockchain sendiri merupakan salah satu teknologi yang diadaptasi pada konsep Bitcoin. Singkatnya, blockchain merupakan suatu sistem penyimpanan informasi/data yang bersifat transparan, namun keamanannya terjamin karena dienkripsi oleh sistem bernama kriptografi. Informasi atau data-data tersebut bisa dijadikan sebagai alat transaksi antar bisnis yang menggunakan teknologi blockchain ini, misalnya informasi kepemilikan barang, aset digital, dan sebagainya.

Meskipun terdengar sangat canggih, nyatanya teknologi blockchain ini bisa diterapkan oleh UMKM lho, Sahabat Wirausaha. Kemudahan akses dan transaksi menjadi alasan kuat dalam berbisnis dengan menggunakan blockchain. Contohnya, seorang pengusaha yang ingin mengembangkan usahanya selalu mencatat setiap transaksi yang dilakukan pada bisnisnya. Pengusaha tersebut juga membuat laporan keuangan per tahunnya dari data transaksi yang telah dicatatnya.

Apabila pengusaha tersebut sedang mencari investor untuk mengembangkan usahanya, ia dapat meyakinkan investor dengan data laporan keuangan yang baik dan memiliki prospek ke depannya. Nantinya, jika investor tertarik dengan prospek usaha tersebut maka pendanaan bisnis bisa diterima oleh pengusaha tersebut, dengan catatan ia harus tetap menjaga stabilitas / meningkatkan keuntungan bisnis yang diraihnya melalui pencatatan/laporan keuangan di periode selanjutnya.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Aplikasi AI Untuk Buat Konten Bisnis Bagi UMKM, Lebih Praktis!

6. Sistem Transaksi dengan Mobile Banking dan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard)

Saat ini, sudah banyak pelaku UMKM yang menerapkan sistem digital dalam bertransaksi, seperti melalui mobile banking dan QRIS (dibaca KRIS). Sesuai namanya, mobile banking memungkinkan penggunanya untuk melakukan transaksi perbankan seperti transfer, simpan nomor rekening toko atau lainnya melalui ponsel pintar, sedangkan QRIS adalah sistem integrasi antara berbagai bentuk QR Code dari beragam saluran pembayaran dengan menggunakan 1 (satu) QR saja. Semua sistem tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu agar proses transaksi dapat dilakukan lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Masyarakat yang memiliki mobile banking juga dapat bertransaksi dengan QRIS ini, karena bisa digunakan di seluruh toko, pedagang, warung, parkir, tiket wisata, hingga donasi yang memiliki berlogo QRIS. Misalnya, kita ingin membeli jajanan di sebuah festival makanan outdoor yang dihadiri para pelaku UKM. Umumnya festival tersebut sudah menerapkan digitalisasi ini pada sistem pembayarannya, jadi pada setiap booth atau gerobak jajanan akan tertempel QRIS sebagai media melakukan pembayaran. Menariknya, kita juga bisa bayar dari saldo rekening kita pada mobile banking yang sudah mendukung QRIS. Hebat, bukan?

8. Sistem Teknologi Situs Website dan Media Sosial untuk Eksistensi Bisnis

Website dan media sosial menjadi salah satu inovasi teknologi yang penting bagi UMKM karena fleksibilitas yang ditawarkan. Kita bisa mengakses website kapan saja dan di mana saja, begitu juga dengan calon konsumen kita. Maka dari itu, website dan media sosial juga dapat berfungsi sebagai sarana memperluas target konsumen. Bisnis kita juga dapat dikenal lebih banyak orang dan keberadaannya bisa dijangkau secara digital. Dari sini, kita bisa meningkatkan penjualan yang didapat dari dua sistem tersebut.

Misalnya, pelaku UMKM yang bergerak di bidang kerajinan tangan (craft) memiliki situs bisnis yang ditautkan juga di profil Instagramnya. Jika ia mengelola produknya dengan baik, maka bisa dijadikan katalog pada situsnya atau diposting di Instagram. Calon pelanggan bisa melihat produk tersebut di layar gawainya dan menghubungi usaha tersebut lewat DM (Direct Messages) jika tertarik. Keren sekali, ya!


Kelebihan dan Kekurangan Terhadap Inovasi Teknologi yang Dilakukan UMKM

Sejatinya, dari berbagai jenis inovasi teknologi di atas, pelaku UMKM bisa menerapkannya sesuai kebutuhan bisnisnya. Kecanggihan dan kemudahan yang ditawarkan dari inovasi teknologi ini dapat menjadi kelebihan tersendiri bagi mereka dalam berbisnis.

Misalnya, owner bisa fokus dalam kegiatan produksi dan AI dapat membantu menangani kebutuhan customer, melakukan promosi dengan tepat sasaran berdasarkan big data yang telah dianalisa dan diolah informasinya, dan lainnya. Kelebihan tersebut juga bisa membantu pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan keuntungan yang didapatkan.

Namun, perlu diingat juga dalam mengadopsi inovasi teknologi tersebut, pelaku UMKM juga perlu mempertimbangkan faktor lainnya seperti anggaran yang dikeluarkan, infrastruktur IT yang tersedia, serta kapabilitas dan ketersediaan karyawan dalam bisnisnya. Jika dilihat dari sudut pandang umum/orang awam, perkembangan teknologi di Indonesia masih cenderung kurang merata dan tidak tepat sasaran.

Baca Juga: Mau Terapkan Inovasi dalam Bisnis? Berikut Tips Memilih Mitra Ahli yang Cocok untuk Berkonsultasi

Kebanyakan dari masyarakat kita yang tinggal di daerah perkotaan saja yang bisa merasakan pesatnya perkembangan teknologi ini. Akibatnya, para pelaku UMKM di daerah lainnya jadi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk merasakan hal tersebut.

Ketidakmampuan UMKM dalam menjaga stabilitas dan memperbaiki bisnisnya juga dapat menjadi kekurangan yang menghambat mereka dalam menggunakan beberapa jenis inovasi teknologi di atas. Misalnya, jika pengusaha sering memasarkan produk dengan kualitas yang tidak terjaga/bahkan sudah tidak bisa dinikmati oleh konsumennya di marketplace, maka konsumen akan memberikan penilaian/komentar negatif yang berdampak pada reputasi bisnisnya. Dari sini, bisa saja pencatatan transaksi atau bahkan laporan keuangannya mengalami penurunan kualitas yang signifikan, yang berdampak pada sulitnya bisnis untuk berkembang.

Nah Sahabat Wirausaha, dari pembahasan di atas kita bisa mempelajari bahwa semua jenis inovasi teknologi sejatinya dapat membantu bisnis atau usaha untuk meningkatkan keuntungan. Namun, proses integrasi dalam memilih inovasi teknologi yang akan digunakan harus sesuai dengan kebutuhan usaha kita. Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan daya saing, meningkatkan efisiensi, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di pasar yang semakin kompetitif. Semangat mencoba ya, Sahabat Wirausaha!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, silahkan bagikan atau share kepada teman dekat atau kerabat Anda. Jangan lupa juga untuk like dan berikan komentar pada artikel ini ya, Sahabat Wirausaha.

Referensi : Kumparan, CNBC, Accurate