Sumber: Freepik

Tahukah Sahabat Wirausaha bahwa persediaan atau stock barang adalah komponen utama dalam mata rantai pasok. Stock barang sangat mempengaruhi keberlangsungan produksi atau perdagangan. Lalu apa dan bagaimana stok barang itu?


Definisi

Stok barang adalah persediaan bahan baku atau barang dagangan yang akan dijual. Stok dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu stok bahan baku, bahan setengah jadi, stock bahan jadi (bahan yang sudah diproses menjadi produk jadi dan siap dijual).

Cara Menghitung Stok Barang

Sahabat Wirausaha, rumus untuk menghitung stok barang sepertinya sangat sederhana. Untuk perusahaan yang bergerak di sektor produksi, maka rumusnya adalah sebagai berikut:

Rumus umum stok barang = jumlah pembelian - jumlah bahan produksi - jumlah penjualan.

Jika sahabat bergerak dibidang perdagangan umum, maka rumus stok adalah:

Stok barang = jumlah pembelian – jumlah penjualan.

Baca Juga: Tips Mengelola Stok Barang Untuk Kelancaran Arus Kas

Keberadaan stok barang sangatlah penting bagi kontinuitas produksi dan keberlangsungan usaha. Oleh sebab itu, kita harus mengelola dan mengendalikan stok barang tersebut dengan baik agar selalu ada ketika dibutuhkan baik untuk proses produksi maupun untuk penjualan.

Proses produksi bisa terhenti apabila stok bahan baku tidak mencukupi, begitu juga penjualan akan terhenti jika stok barang habis sebelum datang barang yang baru. Jika hal ini terjadi, tentu akan merugikan usaha kita sendiri.

Baca Juga: Lima Alasan Kenapa Budaya Inovasi Penting Bagi UMKM


Mencatat dan Mengendalikan Stok Barang

Berikut ini adalah beberapa langkah untuk membuat stock opname sederhana sebelum barang dijual, yaitu:

  1. Catatlah semua pembelian barang yang akan sahabat jual.
  2. Buatlah pengelompokan kategori barang lalu buatlah kode khusus untuk kategori barang tersebut. Misalnya kategori barang makanan ringan dapat diberi kode A, minuman dapat diberi kode B, alat kebersihan dapat diberi kode C, dsb.
  3. Catatlah semua barang yang sahabat beli tersebut dan masukkan dalam group kategorinya, misalnya A01 untuk Keripik pisang (makanan ringan), A02 untuk Chitato (makanan ringan) dsb.
  4. Setelah sahabat selesai membuat catatan stock barang, barulah sahabat bisa melakukan transaksi penjualan. Nah jangan lupa untuk mencatat jumlah barang yang dijual setiap itemnya, dan juga catat harga penjualannya.
  5. Lakukan koreksi dan perhitungan stok barang setiap hari setelah ada transaksi penjualan (artinya stock barang akan berkurang)
  6. Lakukan juga koreksi dan perhitungan stok barang setelah sahabat melakukan pembelian barang (artinya stock barang akan bertambah).
  7. Demikian seterusnya, lakukan stock opname setiap hari agar sahabat lebih mudah untuk mengontrol dan mengupdatenya.?

Baca Juga: Meneropong Masa Depan Rantai Pasok Melalui Pemanfaatan Teknologi

Bagaimana Sahabat Wirausaha, mudah bukan membuat stok barang sederhana? Yuk, mulai merapikan barang-barang jualan Sahabat dengan membuat daftar stok barang. Selamat mencoba!

Referensi:

  1. www.alhafidzah.ponpes.id
  2. www.databaseque.com
  3. www.kemenkopukm.go.id