Cara Memulai Bisnis Sayuran Organik – Dewasa ini, bisnis sayuran organik merupakan salah satu pilihan agribisnis yang menjanjikan. Hal ini dikarenakan sebagian masyarakat mulai menyadari pentingnya menerapkan pola hidup sehat, salah satunya dengan mulai mengonsumsi makanan dan minuman organik dan berkualitas.
Ide dan peluang bisnis sayuran organik juga bisa datang dari mana saja. Praktek bisnis ini juga bisa kita lakukan hanya di rumah dengan memanfaatkan lahan yang tersedia. Tidak perlu khawatir, cara membuat lahan sayur organik tidak terlalu rumit, asalkan Sahabat Wirausaha memahami peta bisnisnya secara menyeluruh.
Keunggulan Sayuran Organik
Secara umum, sayuran organik memiliki berbagai manfaat, antara lain bisa menunjang kesehatan tubuh manusia, kesehatan tanaman dan hewan, serta kesehatan dan kesuburan tanah tempat tumbuhnya sayuran organik tersebut.
Beberapa sayur dan buah organik, seperti jagung, stroberi, dan marionberry, dilaporkan mengandung lebih dari 30% antioksidan yang mencegah kanker. Selain itu, menurut sebuah penelitian, buah dan sayuran organik mengandung antioksidan fenol dan polifenol dalam jumlah yang lebih tinggi.
Selain itu, buah-buahan dan sayuran yang ditanam secara organik ditanam tanpa menggunakan pestisida. Hal ini membuat sayuran dan buah-buahan tersebut lebih sehat bagi tubuh dan menjamin keamanan tubuh manusia secara maksimal.
Cara memulai bisnis sayuran organik yang dilakukan dengan tepat dan sesuai dengan protokol juga bisa melindungi dunia dari berbagai bahaya sekaligus memastikan sistem ekologi berjalan dengan lancar.
Baca Juga: 8 Strategi Bisnis Sayurbox Membangun Kepercayaan Pasar Sebagai Platform Belanja Sayur Online
9 Cara Memulai Bisnis Sayuran Organik
Sebelum memulai bisnis sayuran organik, ada beberapa cara yang harus diperhatikan, sehingga bisnis tersebut bisa berjalan dengan lancar. Diantaranya adalah:
1. Pelajari Seluk Beluk Sayuran Organik
Sayuran organik berbeda dengan sayuran pada umumnya. Dalam hal perawatan dan pengemasan tentu membutuhkan perlakukan khusus. Itu sebabnya kita harus memahami seluk beluk sayuran organik. Jenis sayuran yang berbeda pasti memerlukan perawatan yang berbeda pula.
Mengetahui cara memulai bisnis sayuran organik, Sahabat Wirausaha bisa memperkirakan jenis sayuran apa yang akan ditanam. Misalnya, kategori sayuran hijau umumnya membutuhkan lebih banyak lahan, modal, dan tenaga kerja dibandingkan wortel atau terong.
2. Persiapkan Modal
Setelah menentukan jenis sayuran organik yang akan ditanam, mulailah memperkirakan kisaran modal. Media tanam sendiri menghasilkan modal paling besar. Ini karena sayuran organik membutuhkan area yang jauh dari lahan pestisida, sehingga terhindar dari serangan hama.
Lalu jika ingin menanam sayuran berdaun hijau, sebaiknya siapkan modal untuk membangun rumah kaca (greenhouse). Semakin besar proyeksi sayuran, maka semakin besar pula ukuran greenhouse yang harus dibangun. Selain benih, pupuk, dan sistem irigasi, rumah kaca juga memerlukan modal yang cukup besar.[1]
Adapun perkiraan modal untuk bisnis sayuran ini mulai dari 3 sampai 5 juta, dengan variasi sayuran seperti bayam, sawi, tomat, cabai dan jenis sayuran lainnya. Namun, modal yang dibutuhkan bisa lebih besar jika menggunakan sistem greenhouse/rumah kaca, biayanya sendiri bisa mencapai belasan hingga puluhan juta.
3. Perhatikan Media Tanam
Sahabat Wirausaha tidak memerlukan lahan berhektar-hektar untuk menanam sayuran organik. Sebaliknya, manfaatkan lahan kosong di samping atau belakang rumah sebagai lahan sayur organik. Apalagi saat ini sudah tersedia pot hidroponik sebagai media tanam. Maka cara memulai bisnis sayuran organik menjadi lebih strategis.
Hidroponik sendiri adalah media tanam dengan memanfaatkan pot tanpa tanah, dalam arti hanya menggunakan air saja. Memenuhi segala kebutuhan nutrisi (unsur hara), setiap tanaman tetap bisa tumbuh dengan baik walaupun tidak menggunakan media tanah.
Selain hidroponik, ada juga berbagai media tanam lainnya seperti batang pakis yang biasa digunakan untuk menanam anggrek, lalu ada pupuk kandang, humus, kompos, sekam padi, arang dan batang pakis.
Lalu untuk sayuran organik seperti sawi, kangkung, selada, tomat, terong memang sebaiknya menggunakan media tanam hidroponik. Untuk pemula, lahan yang dibangun bisa dimulai dengan seperempat hektar, lalu dikembangkan perlahan-lahan.
Baca Juga: Cara Memasarkan Produk Hidroponik Secara Offline dan Online, Berikut Strateginya!
4. Pilih Tanaman yang Sesuai Wilayah
Sebelum mulai menanam, pikirkan sayuran apa yang cocok untuk ditanam di kebun, pahami pula zona tumbuhnya, jumlah sinar matahari serta curah hujan yang akan diterima. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, jenis sayuran organik meliputi terong, labu, sawi, kailan, cabai rawit, cabai merah,
sedangkan di tempat beriklim dingin, baik itu yang ada di dataran rendah maupun dataran tinggi seperti pegunungan dan perbukitan, bisa ditambah bawang merah, daun bawang, bayam dan bawang putih.
5. Gunakan Pupuk Alami
Karena ini adalah produk organik, tidak ada pupuk kimia apapun yang boleh digunakan dalam menanam sayuran organik. Berdasarkan cara memulai bisnis sayuran organik, pupuk yang digunakan juga harus terbuat dari bahan alami. Tentu saja hal ini justru akan memberikan keuntungan yang besar.
Mengapa hal ini terjadi? Karena Sahabat Wirausaha tidak perlu membeli pupuk di toko. Dengan begitu, keuangan kita juga akan lebih terkontrol bukan? Sebaliknya, Sahabat Wirausaha bisa memperoleh pupuk alami dengan bekerja sama dengan peternak sapi atau ayam untuk mengubah kotorannya hewan tersebut agar menjadi pupuk.
Selain dari para petani, kita juga bisa mendapatkan pupuk alami dari koperasi setempat dan distributor yang bekerja sama dengan kelompok tani. Biasanya distributor resmi dan koperasi akan menjual pupuk dengan harga jual yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga harganya terjangkau.
6. Rajin dalam Perawatan
Sahabat Wirausaha harus belajar cara merawat tanaman organik dengan benar. Melakukan perawatan, kita harus melakukan lebih dari sekedar menggunakan pupuk. Sirami tanaman setiap pagi dan sore, namun jangan terlalu banyak air supaya tanahnya tidak menjadi becek.
Apalagi Hama mudah sekali menempel pada sayuran. Lalu jika sayuran terkena hama, sebaiknya jangan gunakan pestisida. Berdasarkan cara memulai bisnis sayuran organik, hama bisa dikendalikan dengan menggunakan insektisida alami.
Caranya sangat mudah. Bahan alami seperti cabai dan jahe dihaluskan lalu disemprotkan untuk menghasilkan insektisida alami. Dengan cara ini, kita bisa menghemat uang karena tidak perlu membeli obat yang mahal.
Baca Juga: 5 Cara Memulai Bisnis Hidroponik, Peluang Usaha di Tengah Krisis Pangan
7. Lakukan Kontrol Sayuran
Bisnis sayuran organik tidak akan lepas dari kontrol. Artinya, Sahabat Wirausaha harus selalu memperhatikan kondisi tanamanan. Pasalnya, sayuran merupakan tanaman yang rentan terhadap cuaca, hama, bahkan residu pupuk.
Untuk kontrol atau pengendalian hama, buka dengan membasmi sampai ke akarnya, melainkan melakukan pengamatan saat penanaman agar hama bisa berdampingan dengan tanaman tersebut. Sedangkan dari kontrol tanaman, bisa dimulai dengan pengelolaan tanah hingga rotasi tanaman yang sesuai untuk mengurangi hama, misalnya saat musim hujan atau kemarau. Kontrol sayuran ini bisa dilakukan pagi, siang dan sore hari.
Maka dari itu, jangan pernah meremehkan kekuatan sayuran. Kita mungkin masih bisa memanen tanpa perlu mengontrolnya, namun sayuran tersebut mungkin tidak memenuhi persyaratan kualitas pasar. Ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi agar bisa masuk pasar, seperti tidak menggunakan pupuk kimia, bibit dihasilkan secara organik dan media tanam tidak terkontaminasi kimia.
8. Siapkan Kemasan yang Menarik
Sayuran berkualitas saja tidak cukup. Cara memulai bisnis sayuran organik juga harus memahami pengemasan secara efektif. Biasanya sayuran dibungkus dengan plastik permeabel. Lalu supaya bagian akar tetap segar dalam waktu yang lama, bagian tersebut juga harus ditutup dengan kapas basah.
Kualitas branding juga bisa ditampilkan dari kemasan sayuran. Misalnya dengan menempelkan logo perusahaan Sahabat Wirausaha. Dengan begitu, sayuran organik akan dikenal oleh banyak orang. Bila sesuai standar, pelanggan akan setia dan terus membeli produk kita.
Baca Juga: 8 Tips Berbisnis Kuliner di GoFood, Terapkan Hal Berikut Untuk Jangkau Lebih Banyak Konsumen
9. Memaksimalkan Jaringan Pasar
Seperti bisnis lainnya, bisnis sayuran organik juga memerlukan jaringan pasar. Justru ini adalah poin yang paling penting. Jika Sahabat Wirausaha berhasil menanam sayuran hingga panen, langkah selanjutnya adalah memasarkannya.
Untuk memastikan usaha tidak sia-sia, kita bisa bekerja sama dengan supermarket, restoran, atau bahkan rumah warga setempat. Adapun persyaratan yang harus dilengkapi seperti mendaftar sebagai supplier, bersedia mengikuti setiap aturan, melakukan registrasi baik itu terkait perjanjian, penentuan harga hingga penandatanganan kontrak.
Selain itu, sayuran organik yang dijual supermarket juga harus memenuhi kelayakan produk, tersedia label halal, bersedia pengajuan promosi, terdapat ukuran gram yang jelas, memberi tanggal kelayakan konsumsi, barkon dan nama brand/merek.
Setelah memenuhi persyaratan tersebut, cara memulai bisnis sayuran organik bisa dilakukan dengan memasang iklan yang menarik dan menginformasikan sayuran tersebut.
Kabar baiknya, kini Sahabat Wirausaha tidak perlu capek-capek berpromosi dari rumah ke rumah karena semua bisa dilakukan dengan smartphone. Jadi kita cukup mempromosikannya ke internet, seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lain-lain.
Nah, itulah beberapa cara memulai bisnis sayuran organik yang bisa kita coba. Selain memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia, pelaku bisnis juga bisa meraup keuntungan yang besar. Selamat mencoba!
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
- pintarjualan.id/cara-memulai-bisnis-sayuran/?page=all
- gdm.id/usaha-sayur-organik/