Cara Memasarkan Produk Hidroponik - Saat ini, bisnis hidroponik menjadi primadona yang banyak dilirik oleh masyarakat. Tentunya setelah kita mengetahui teknik menanamnya yang praktis atau kualitas hasil tanaman hidroponik yang juga lebih sehat daripada hasil tanaman dengan metode menanam konvensional.
Meski demikian, seringkali niat memulai usaha atau barangkali selama proses perjalanan usaha, Sahabat Wirausaha sering mengalami kendala dalam pemasaran, karena pemasaran juga merupakan aspek penting dan krusial dalam usaha.
Oleh karena itu, Sahabat Wirausaha yang memiliki minat dan melihat peluang usaha hidroponik perlu tahu strategi pemasaran apa saja yang tepat agar dapat bersaing dan mampu mengambil peluang besar dari usaha budidaya tanaman ini.
3 Pondasi Pemasaran yang Perlu Dibangun
Kemajuan bisnis dipengaruhi oleh beberapa aspek. Salah satu yang paling penting adalah teknik pemasaran karena hal itu menentukan bagaimana sebuah produk bisa dikenal publik dan menarik minat konsumen. Ada 3 hal penting yang harus kita terapkan saat memasarkan produk agar hasilnya efektif.
1. Berikan Informasi yang Jelas
Salah satu langkah yang dapat Sahabat Wirausaha lakukan untuk menarik minat konsumen melalui media promosi, baik offline dan online, adalah memberikan deskripsi produk yang singkat, menarik dan persuasif. Contoh deskripsi produk yang menarik untuk promosi sayuran hidroponik seperti: “Saatnya memastikan sayuran yang anda makan sehat dan bebas pestisida. Mari Beralih ke sayur organik, 100% sehat, higienis dan tanpa pestisida”.
Selain contoh tersebut, Sahabat WIrausaha dapat juga menonjolkan kelebihan produk seperti higienis, sehat, alami dan berbagai aspek yang dapat menggugah dan menarik konsumen. Umumnya, teknik promosi melalui tulisan ini akrab dikenal dengan teknik copywriting yang berguna untuk membujuk dan mengajak konsumen agar tertarik membeli produk kita.
Baca Juga: 5 Cara Memulai Bisnis Hidroponik, Peluang Usaha di Tengah Krisis Pangan
2. Membangun Branding Produk
Branding terhadap produk merupakan salah satu cara ampuh pemasaran produk. Brand yang sudah banyak dikenal masyarakat akan lebih mudah dikenal dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Legalitas dan brand menjadi poin penting yang perlu diperhatikan agar bisnis kita lebih berkembang pesat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat brand adalah pastikan nama brand dan logo brand mampu memberikan kesan yang tak terlupakan bagi konsumen.
Menurut Glints.com, dalam memilih branding, desain logo dan pemilihan warna berpengaruh untuk memberikan kesan yang menarik pada produk. Seperti misalnya, pemilihan warna merah memberikan kesan gairah dan kegembiraan, sehingga memunculkan citra yang menyenangkan dan cocok untuk produk dengan branding kekinian dan modern. Adapun warna biru melambangkan kepercayaan dan kedewasaan, namun tidak disarankan untuk logo makanan karena warna ini dapat menekan nafsu makan.
Beberapa contoh pemilihan warna logo brand terkenal seperti Coca-cola yang menggunakan kombinasi warna merah dan putih yang memiliki makna tertentu. Merah pada logo Coca-Cola melambangkan gairah, tekad, vitalitas dan kemudaan dan putih melambangkan pesona dan keanggunan, sehingga keduanya mampu menciptakan citra yang menyenangkan. Sejalan juga dengan slogannya yakni Open Happines yang menggambarkan harapan dan visi dari brand tersebut.
3. Membangun Loyalitas Konsumen
Tips lainnya sebagaimana dilansir dalam oyindonesia.com adalah dengan menjaga hubungan baik dengan konsumen, karena konsumen atau pembeli merupakan mitra yang secara tidak langsung membantu memasarkan produk kita. Apabila loyalitas konsumen telah dibangun, maka mereka dapat menjadi pelanggan bisnis jangka panjang.
Salah satu cara mempertahankan loyalitas konsumen yakni dengan memberikan diskon untuk pembelian dengan nominal tertentu, atau dapat dengan menggunakan sistem poin yang dapat ditukar dengan produk tertentu sehingga konsumen tertarik untuk membeli dan mengumpulkan poin. Di samping itu tentu kualitas dan konsistensi pelayanan harus terus terjaga sebagai bagian dari menjaga kepercayaan konsumen.
Memasarkan Produk Hidroponik Secara Offline
Saat ini, terdapat berbagai macam cara dan teknik dalam memasarkan produk. Terutama di era kemudahan komunikasi dengan adanya gadget berbagai platform. Meskipun begitu, pemasaran offline tetap saja diperlukan karena memberikan manfaat tersendiri pada bisnis. Seperti apa saja strategi pemasaran offline ini? Simak beberapa diantaranya:
1. Bekerja Sama dengan Koperasi Tani atau Komunitas Hidroponik
Salah satu upaya memasarkan produk hidroponik adalah dengan bergabung dengan komunitas hidroponik. Lewat komunitas-komunitas seperti ini, Sahabat Wirausaha dapat mengetahui relasi atau mitra yang membutuhkan produk hidroponik. Jika bergabung dengan koperasi atau komunitas tersebut, kita dapat membantu menyambung komunikasi antara para penjual dan pembeli atau antara penyedia atau petani hidroponik dengan perusahaan.
Koperasi tani atau komunitas tani sangat beragam dan biasanya Sahabat Wirausaha dapat menelusuri di sosial media seperti Facebook maupun Instagram untuk melacak komunitas yang memiliki orientasi penjualan produk yang sama.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Khairul Saleh, Petani Vanili yang Sukses Ekspor Hingga Benua Afrika
2. Menawarkan Hasil Panen ke Pasar Tradisional
Upaya lainnya adalah menawarkan hasil panen ke tetangga atau pasar tradisional. Cara ini memang cenderung konvensional, namun dapat membantu kita untuk mencari konsumen yang membutuhkan produk kita. Pasar tradisional adalah tempat penjual dan pembeli bertemu sehingga cara ini dapat dicoba, meskipun tentunya Sahabat Wirausaha akan bertemu banyak pesaing.
Salah satu upaya untuk menarik konsumen di pasar tradisional seperti menawarkan produk yang lebih murah atau dapat melalui pelayanan yang lebih baik. Terutama untuk produk hidroponik, Sahabat Wirausaha dapat menonjolkan kelebihannya seperti kualitas sayuran yang lebih segar dan lebih bersih.
3. Menawarkan ke Restoran atau Supermarket
Tempat yang paling banyak menjadi sasaran tempat pemasaran hidroponik adalah restoran atau supermarket. Kelebihan hidroponik yang berbeda dengan hasil produk konvensional adalah karena produk hidroponik lebih higienis dan sehat.
Hal itu juga yang membuat harga jual hidroponik lebih mahal, sehingga banyak perusahaan atau konsumen yang memperhatikan kualitas produk akan lebih cenderung memilih produk hidroponik. Maka dari itu, restoran atau supermarket berpotensi menjadi mitra bisnis kita.
Hal-hal yang perlu diperhatikan agar produk kita bisa tembus supermarket adalah pastikan produk telah melewati berbagai uji kelayakan dan telah memiliki perizinan di antaranya izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT), izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Standar Nasional Indonesia (SNI), sampai Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Di samping itu, pihak supermarket biasanya terlebih dahulu melihat prospek penjualan hingga strategi pemasaran serta memeriksa produk melalui sampel produk yang harus Sahabat Wirausaha siapkan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak supermarket atau restoran. Hal tersebut dilakukan untuk menilai langsung produk melalui penampilan, kualitas dan prospek penjualan.
4. Menjual di Pasar Tumpah
Bagi Sahabat Wirausaha yang ingin menjual hasil hidroponik dapat memilih menjual di pasar tumpah. Namun, konsekuensi menjual pasar tumpah adalah Sahabat Wirausaha perlu menyiapkan peralatan dan perlengkapan hidroponik.
Pasar tumpah sendiri seringkali disebut pasar dadakan karena tempat dan waktunya disesuaikan dengan daerah masing-masing. Pasar tumpah juga terletak di bahu jalan sekitar pasar tradisional. Umumnya penjual yang ingin menjual dagangannya menjajakan jualan atau produknya di sekitar pasar dan bahu jalan. Pasar tumpah seringkali berpindah tempat dan bergantung pada kebiasaan lokal dan momentum tertentu seperti lebaran atau hari raya tertentu.
Baca Juga: Menjemput Petani Kentang Naik Kelas Ala Agus Wibowo
5. Menjual Langsung dari Kebun
Salah satu cara memasarkan produk adalah dengan menjual langsung dari kebun. Cara ini menurut pertanianku dapat menjadi alternatif pemasaran yang seringkali terjadi apabila konsumen telah banyak mengenal produk kita. Menjual langsung hasil produk hidroponik dari kebun merupakan salah satu yang banyak digemari karena konsumen dapat langsung melihat tanaman dan dapat membelinya dalam keadaan segar.
Memasarkan Produk Hidroponik Secara Offline
Selain pemasaran secara offline dengan cara-cara di atas. Strategi pemasaran saat ini juga dapat memanfaatkan media sosial dan berbagai platform penjualan sehingga dapat memperluas cakupan sasaran konsumen kita. Beberapa cara memasarkan dengan online sebagai berikut:
1. Marketplace
Salah satu cara memasarkan dengan cara online yakni dengan menjual produk di marketplace. Seperti halnya menjual di pasar tradisional, bedanya ini merupakan pasar dalam bentuk online. Marketplace merupakan situs yang menjadi pihak ketiga yang menyediakan penjual dan pembeli serta layanan pembayaran, sehingga penjual dan pembeli dapat dengan mudah melakukan transaksi.
Seperti halnya Shopee, Tokopedia, dan market place yang lain. Apabila Sahabat Wirausaha khawatir produk rusak di perjalanan, maka Sahabat Wirausaha dapat mengecilkan ruang lingkup jualan dengan hanya membatasi di wilayah yang tidak membutuhkan waktu lama atau jarak yang jauh.
2. Media Sosial
Salah satu cara lainnya adalah melalui media sosial seperti whatsapp, Instagram, telegram dan beberapa media sosial lainnya. Hal yang paling mudah adalah dengan memasarkannya melalui status, feed, reels dan berbagai fitur yang disediakan oleh platform media sosial.
Cara tersebut dapat membantu memudahkan komunikasi dan koneksi dengan orang-orang yang jauh dan dalam cakupan yang lebih luas. Kemudahan ini sangat ampuh dilakukan karena berkembangnya tren belanja online dan gaya hidup pasca pandemi yang membuat masyarakat terbiasa dengan transaksi jual beli online.
3. Platform Iklan
Banyak media sosial yang menyediakan fitur periklanan seperti facebook, Instagram, atau platform iklan lainnya. Melalui metode ini, Sahabat Wirausaha dapat menentukan konsumen yang menjadi target pasar, wilayah serta kelompok tertentu sehingga iklan dapat sesuai dengan sasaran dan target pasar kita.
Cara-cara di atas dapat menjadi alternatif pemasaran produk hidroponik. Semakin berkembangnya teknologi dapat mempermudah pemasaran sehingga keduanya dapat berjalan beriringan, yakni pemasaran melalui offline dan online. Semakin banyak masyarakat mengenal produk kita, maka semakin besar pula kemungkinan orang akan membeli produk kita.
Kenyataan bahwa tanaman berupa sayuran atau buah menjadi komoditas utama yang dibutuhkan oleh berbagai perusahaan dan rumah makan dalam skala besar atau masyarakat secara umum dalam skala kecil menunjukkan bahwa permintaan akan terus bertambah dan bisnis ini akan terus berkembang. Sehingga bisnis ini dapat terus berkembang sejalan dengan permintaan pasar.
Oleh karenanya, bisnis hidroponik ini dapat menjadi salah satu ide bisnis yang potensial bagi Sahabat Wirausaha, terutama setelah memahami cara ampuh memasarkan produk baik offline maupun online.
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Referensi :
- https://www.oyindonesia.com/blog/pentingnya-pemasaran-dalam-bisnis
- https://www.pertanianku.com/begini-cara-memasarkan-produk-hidroponik/
- https://glints.com/id/lowongan/memilih-warna-untuk-logo/
- https://www.viva.co.id/arsip/862730-bagaimana-logo-coca-cola-tercipta#:~:text=Adapun%20makna%20warna%20dari%20logo,dan%20menarik%20bagi%20kaum%20muda.