Cara Memulai Bisnis Hidroponik- Apabila Sahabat Wirausaha melihat peluang bisnis tanaman hidroponik, tentu akan tergiur dengan potensi omzet dan manfaat dalam penanaman menggunakan medium tanah ini. Teknik tanam yang mudah, praktis dan tentunya higienis karena tidak menggunakan tanah yang cenderung berpotensi terkena hama dan penyakit,  menjadi primadona bagi masyarakat dan perusahaan yang sangat memperhatikan kualitas tanaman. 

Minimnya resiko penggunaan pestisida yang berbahaya dan resiko kondisi alam yang tidak menentu menjadi salah satu kelebihan orang-orang beralih ke teknik penanaman melalui hidroponik. 

Saat akan memulai bisnis Hidroponik, banyak hal-hal yang perlu Sahabat Wirausaha persiapkan. Barangkali ketika keinginan untuk berbisnis tanaman hidroponik ini muncul, banyak Sahabat Wirausaha yang bingung untuk memulai dan mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk berbisnis tanaman hidroponik. Nah, Sahabat Wirausaha tidak perlu khawatir, ini dia cara mudah memulai bisnis tanaman hidroponik, yaitu:

1. Merencanakan Bisnis Hidroponik yang ingin Digeluti

Dalam merencanakan bisnis hidroponik, Sahabat Wirausaha perlu membuat perencanaan bisnis. Salah satu langkah melakukan perencanaan bisnis yakni menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats). Masing-masing poin tersebut dapat membantu kita mengenali dan mengidentifikasi bisnis kita dari peluang hingga tantangan yang mungkin akan dihadapi selama berbisnis. Berikut analisis SWOT ketika dikorelasikan dengan potensi bisnis yang dapat kita terapkan dalam menganalisis bisnis hidroponik:

  • Kekuatan Usaha (Strength) atau Sumber Daya yang Dimiliki

Dalam menentukan bisnis tanaman hidroponik tentu Sahabat Wirausaha perlu untuk menganalisis kekuatan atau sumber daya yang menjadi keunggulan bisnis. Hal ini dapat berupa, keterampilan berbisnis, kuantitas lahan yang dimiliki, atau letak tempat yang strategis dapat pula menjadi kekuatan bagi bisnis Sahabat Wirausaha. Contohnya, letak geografis yang berada di pusat kota membantu Sahabat Wirausaha memiliki target pasar yang lumayan luas.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Khairul Saleh, Petani Vanili yang Sukses Ekspor Hingga Benua Afrika

  • Kelemahan Usaha (Weakness)

Di samping perlunya menentukan kekuatan bisnis, Sahabat Wirausaha perlu untuk memperhatikan kelemahan bisnis sehingga kelemahan dapat dicari solusinya dan menghindari kendala dan resiko dalam perjalanan bisnis. Dalam bisnis tanaman hidroponik ini, kelemahan dapat berupa sumber daya, keterampilan, akses peralatan yang susah dijangkau atau ketersediaan modal dan lahan yang terbatas. 

Analisis terhadap kelemahan ini dapat membantu perencanaan bisnis terarah dan tepat sasaran. Semisal dalam keterbatasan peralatan, Sahabat Wirausaha dapat mengantisipasi dengan mencari peralatan pengganti dengan fungsi yang sama. Contohnya, penggunaan botol atau wadah plastik sebagai pengganti pot tanaman.

  • Peluang Usaha (Opportunity)

Analisis terhadap peluang bisnis tanaman hidroponik dapat membantu menentukan siapa target pasar, jenis tanaman, strategi pemasaran bagi bisnis kita. Semisal Sahabat Wirausaha memiliki akses terhadap perusahaan yang membutuhkan supply atau pasokan sayuran, buah atau tanaman hidroponik tertentu, menjadi peluang bagi Sahabat Wirausaha untuk menanam jenis sayuran atau tanaman yang dibutuhkan perusahaan. 

Hal itu menjadi peluang karena proses penanaman hidroponik tidak membutuh waktu lama dibandingkan penanaman melalui cara konvensional sehingga proses panen bisa lebih cepat dan mampu men-supply permintaan terhadap sayuran atau tanaman yang tinggi. 

  • Ancaman Usaha (Threats)

Ancaman disini dapat berupa kompetitor atau hal-hal lainnya yang dikhawatirkan mengganggu bisnis Sahabat Wirausaha. Namun, ancaman disini memungkinkan kita untuk melihat posisi bisnis kita. Seperti banyaknya kompetitor yang fokusnya pada bisnis sayuran hidroponik, maka Sahabat Wirausaha dapat menentukan tanaman lain yang minim kompetitor.

2. Mencari Tahu Modal Bisnis Hidroponik

Setelah menggunakan analisis SWOT dalam menentukan keunggulan, kelemahan dan peluang yang dapat dimanfaatkan dalam bisnis tanaman hidroponik, maka Sahabat Wirausaha dapat melihat dan menganalisis bentuk bisnis, cakupan, jenis tanaman yang nanti memudahkan juga dalam penentuan modal bisnis yang dibutuhkan dalam memulai bisnis tanaman hidroponik. 

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan modal bisnis ini seperti peralatan, pupuk, biaya benih tanaman, serta biaya operasional per bulan. (https://www.tokomesin.com/ )

Adapun beberapa peralatan yang dibutuhkan dan kisaran harganya dapat dilihat berikut ini:

  • Tandon Air 100 Liter: Rp300.000
  • Bibit dan Nutrisi Tanaman: Rp30.000
  • Pipa Paralon: Rp5.000-8.000/50 cm
  • Mesin Pompa 25 Watt: Rp150.000
  • Rockwool: Rp60.0000

Apabila rincian biaya yang harus dikeluarkan Rp1 juta -1,5 Juta. Misalnya, kita ingin menjual selada yang saat ini harga jualnya di kisaran Rp25.000/kg. Maka menghasilkan 40 kg selada untuk kembali modal, sedangkan kisaran minimal sekali panen dapat mencapai 15 kg. Maka perlu sekitar 4 kali panen. Tentu hal itu dipengaruhi oleh banyak lahan dan lubang serta estimasi pertumbuhan bibit yang ditanam.

Baca Juga: Mau Ekspor Produk Pertanian ke Jerman? Simak Dulu Peluang Pasar dan Teknik Pemilihan  Produk yang Tepat

3. Memilih Tanaman Hidroponik dan Sistem Hidroponik

Pemilihan tanaman hidroponik yang akan dibudidayakan menjadi poin penting yang perlu diperhatikan Sahabat Wirausaha. Hal tersebut harus mempertimbangkan kebutuhan pasar dan peluang bisnisnya. Pemilihan jenis tanaman juga akan berpengaruh terhadap proses perawatan dan pemeliharaan tanaman yang berbeda, serta kebutuhan nutrisi dan pupuk yang juga berbeda.

Setelah menentukan jenis tanaman yang akan dipilih, selanjutnya Sahabat Wirausaha dapat menentukan sistem hidroponik yang akan diterapkan. Adapun beberapa sistem hidroponik di antaranya:

  1. Sistem Aeroponic: yakni sistem yang digunakan dengan teknik menggantung akar tanaman di udara sehingga perlu diembunkan dalam larutan yang mengandung nutrisi tinggi.
  2. Sistem NFT: (Nutrient Film Technique) yakni sistem hidroponik dengan membuat selokan pada pipa yang sudah diberi lubang dan akar diposisikan langsung mengenai air yang sudah diberi nutrisi.
  3. Sistem Wick: yakni sistem dengan memotong pipa separuh dan diletakkan pada wadah yang telah diberi nutrisi. 
  4. Sistem Air Tetes: yakni sistem yang digunakan dengan meletakkan tanaman di polybag yang telah diberi sekam padi. Lalu air yang telah diberi nutrisi diatur agar dapat menetes sedikit demi sedikit.

4. Mengurus Izin Usaha

Apabila sudah memulai usaha atau bisnis tanaman hidroponik telah berjalan, maka Sahabat Wirausaha perlu mengurus izin usaha. Izin usaha memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan usaha dan orientasi usaha kedepannya. Beberapa konsumen sangat memperhatikan legalitas bisnis usaha untuk lebih percaya pada kredibilitas usaha, sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen. Bisnis yang memiliki usaha dinilai lebih kredibel sehingga selain membuat konsumen yakin tetapi juga dapat menarik investor tertarik terhadap bisnis kita. 

5. Penentuan Strategi Pemasaran

Salah satu bagian paling penting dalam usaha adalah strategi marketing supaya produk dapat diminati konsumen. Analisis bisnis pada poin pertama memberikan gambaran segmentasi pasar atau sasaran produk. Dalam bisnis tanaman hidroponik, Sahabat Wirausaha dapat berusaha mencari perusahaan, supermarket atau tempat makan yang membutuhkan ketersediaan tanaman hidroponik. Di samping itu, Sahabat Wirausaha dapat mulai bergabung dengan komunitas pebisnis tanaman hidroponik agar dapat berbagi informasi dan relasi bisnis. 

Tips cara memulai bisnis hidroponik di atas merupakan langkah yang dapat dilakukan oleh Sahabat Wirausaha yang mengalami kesulitan untuk memulai bisnis. Adapun secara garis besar Sahabat Wirausaha perlu untuk mempertimbangkan kondisi lahan, jenis tanaman dan modal yang diperlukan. Dalam meminimalisir biaya peralatan, Sahabat Wirausaha dapat menggunakan plastik atau barang bekas yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif, serta memperhatikan pola perawatan setiap tanaman sehingga dapat menghindari kegagalan atau kesalahan dalam penanaman hidroponik. 

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Sumber Foto: https://www.pexels.com/id-id/foto/pertumbuhan-pertanian-selada-sayur-mayur-4199758/  

Referensi: 

  1. https://www.tokomesin.com/peluang-bisnis-tanaman-hidroponik-dan-analisa-usahanya.html
  2. https://vocasia.id/blog/cara-memulai-usaha-hidroponik/
  3. (https://vocasia.id/blog/cara-memulai-usaha-hidroponik/)