Strategi Sayurbox, Membangun Kepercayaan Pasar – Memasuki tahun 2020, gaya hidup masyarakat semakin bergeser ke pemanfaatan teknologi digital yang menyediakan kemudahan bertransaksi. Jika dulu konsumen lebih suka datang langsung ke toko atau pasar, saat ini mereka justru lebih memilih berbelanja melalui aplikasi.
Tak heran jika banyak sektor yang dulu didominasi penjualan offline, kini justru lebih banyak meraih cuan lewat penjualan secara online. Bahkan sektor perdagangan sembako dan sayur segar sekalipun yang lebih populer dengan berkumpul pasar, kini mulai dimasuki pebisnis yang mengandalkan penjualan secara digital.
Salah satunya adalah Sayurbox, sebuah startup lokal yang menjembatani penjual sayur serta konsumen melalui suatu aplikasi digital dan layanan pesan-antar praktis di daerah perkotaan. Platform digital bermoto “Klik, Panen, Kirim” ini mulai melesat namanya di amsa pandemi COVID -19 tahun 2020 lalu. Nah, apa saja strategi Sayurbox sehingga menjadi start up terpercaya belanja buah dan sayur? Ikuti yuk ulasannya.
1. Mengusung Konsep Farm-to-Table
Sayurbox didirikan oleh Amanda Susanti Cole pada 2017 dengan mengusung konsep farm-to-table. Konsep ini membuat masyarakat bisa memperoleh berbagai sayur dan buah segar berkualitas langsung dari para petani dan produsen lokal. Hal ini sekaligus memberdayakan petani Indonesia.
Ide mendirikan Sayurbox ini muncul ketika Amanda Susanti bertemu dengan petani yang mengeluhkan pemasaran hasil panen. Mereka sulit bertemu dengan konsumen sehingga banyak hasil panen yang terbuang. Padahal, kalau bisa bertemu langsung dengan konsumen, hasil panen petani bisa lebih banyak terjual.
Baca Juga: Strategi Pengembangan Bisnis Ala e-Fishery, Start-Up Lokal Penyandang Titel Decacorn
Membaca masalah ini, Sayurbox ingin hadir sebagai solusi, dengan menyediakan sarana yang dapat menghubungkan antara petani dengan konsumen secara online. Melalui strategi ini, kesempatan untuk pemasaran sekaligus penjualan sayur segar semakin terbuka lebar. Produktivitas petani pun bisa semakin meningkat. Di sisi lain, masyarakat pun merasa diuntungkan lantaran bisa mendapatkan hasil panen yang lebih segar.
Sayur dan buah yang diantarkan dalam keadaan segar dan tanpa pengawet menjadi keunggulan Sayurbox dibanding penyedia sayur lainnya. Kualitas yang baik membuat konsumen percaya bahwa produknya lebih bergizi, bersih, dan sehat sehingga aman meskipun mereka tak dapat memilihnya sendiri seperti di pasar. Apalagi, di kala pandemi, banyak konsumen mengedepankan nilai sehat makanan tanpa pengawet demi menjaga imunitas tubuh.
2. Memiliki Faktor Pembeda
Usaha penjualan sayur segar dari petani langsung ke konsumen memang tak hanya satu.. Apa yang berbeda dari Sayurbox sehingga bisa menarik pelanggan dalam jumlah besar? Tidak lain karena Sayurbox memiliki faktor pembeda. Startup ini menawarkan keunggulan yang bisa memikat pelanggan yaitu produk sehat, segar, higienis dan layanan cepat. Pelanggan yang ditargetkan Sayurbox adalah masyarakat yang menaruh perhatian terhadap gaya hidup sehat.
Saat dunia usaha semakin maju, kompetisi juga akan semakin meningkat. Agar bisa dilirik oleh pelanggan maka usaha kita harus memiliki diferensiasi produk. Hal ini menjadi keunikan sebuah usaha dengan kompetitornya. Diferensiasi ini sangat penting untuk menonjolkan keistimewaan dari produk sekaligus nilai jual bagi pelanggan. Tak melulu tentang produk, tetap faktor pembeda ini juga bisa dimunculkan dari segi pelayanan, fasilitas, cara produksi dan lainnya. Ini tergantung kreativitas kita dalam mengemasnya.
3. Memanfaatkan Kemajuan Dunia Digital
Pasar Sayurbox semakin meluas ketika ada imbauan pemerintah untuk mengurangi mobilitas. Jasa Sayurbox pun makin ramai dipakai. Sayurbox membuat kita bisa membeli sayur dan buah segar tanpa harus ke pasar atau supermarket. Ya, cukup dengan duduk di rumah lalu bisa memilih sayur dan buah segar yang diinginkan lewat handphone saja.
Sahabat Wirausaha tentu tahu jika kebutuhan internet semakin pesat. Pengguna internet di Indonesia semakin meningkat yaitu 176 juta pada Januari 2020, 203 juta pada tahun 2021, 205 juta pada 2022, dan 212,9 juta pada Januari 2023. Berbagai kebutuhan dilakukan dengan memanfaatkan digital. Kondisi ini merupakan peluang Sayurbox untuk berkembang.
4. Memanfaatkan Momen yang Tepat
Sahabat Wirausaha, pandemi akibat COVID-19 membuat orang banyak yang takut keluar rumah. Ditambah, ada anjuran pemerintah kepada masyarakat untuk mengurangi mobilitas. Hal ini membuat Sayurbox ketiban berkah karena meningkatkannya permintaan sayur dan buah segar secara online.
Sayurbox menjadi solusi orang-orang mengonsumsi buah dan sayur yang sehat tanpa harus keluar rumah. Bahkan pada April 2020 lalu Sayurbox menyatakan bahwa permintaan produk yang dipasarkan melalui aplikasinya mengalami kenaikan hingga lima kali lipat. Sayurbox mengalami perkembangan bisnis yang pesat selama pandemi.
Melonjaknya permintaan ini membawa berkah juga untuk para petani Indonesia. Sayurbox menambah mitra petani. Selama tahun 2020 lalu Sayurbox menambah 1.000 petani di sejumlah daerah termasuk Surabaya.
Baca Juga: 5 Strategi Branding Melalui Label Produk Bagi UMKM, Bisa Naikkan Potensi Penjualan 4x Lipat!
5. Menawarkan Lebih Dari 1.000 Produk
Sayurbox menawarkan produk utama buah dan sayuran segar. Namun, Sayurbox juga menawarkan lebih dari 1.000 produk makanan seperti bumbu dapur, ikan, ayam, daging merah. Artinya, Sayurbox tidak lagi hanya menjual sayuran atau buah, tapi juga produk makanan yang bervariasi. Pelanggan pun bisa lebih leluasa memilih produk pada aplikasi Sayurbox.
6. Cepat Dalam Melayani Konsumen
Sayurbox menyediakan produk cepat, tetapi tetap menjamin produk yang sehat. Misalnya layanan SayurKilat yang melayani masyarakat yang membutuhkan daging segar untuk masak hari itu juga. Daging dipotong pada hari yang sama sehingga kesegarannya terjamin. SayurKilat bisa mengantarkan daging segar hanya dua jam sampai ke alamat.
Daging segar Sayurbox dijamin higienis karena diproses langsung dari rumah potong hewan. Setelah dipotong lalu langsung dibersihkan dan dikemas dengan baik oleh SayurTim. Setelah dikemas dengan baik tidak ada penanganan tambahan. Daging langsung disimpan dalam kondisi suhu 40 Celcius.
Pelanggan yang hendak membutuhkan daging segar namun tetap sehat bisa memanfaatkan layanan Sayurkilat ini. Sayurbox juga menawarkan menawarkan kemudahan metode pembayaran transaksi yang dilakukan. Konsumen juga bisa melakukan pembayaran lewat transfer bank (BCA, BRI, Permata, Mandiri, Jenius), e-wallet (Go-Pay dan OVO), Sayurtunai (COD/tunai), dan kartu kredit. Banyaknya pilihan metode pembayaran memudahkan konsumen untuk berbelanja.
Sayurbox memiliki strategi yang optimal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memberikan berbagai produk pilihan, penyimpanan yang steril, dan pengiriman dengan protokol kesehatan yang sesuai. Ini menjadikan Sayurbox mendapatkan kepercayaan dari pelanggan yang semakin sadar tentang kesehatan produk-produk yang dikonsumsi.
7. Memberikan Promo dan Diskon Serta Hadiah
Pelanggan yang melakukan transaksi belanja akan mendapatkan poin yang sering disebut SayurPoin. Dalam rentang waktu tertentu poin itu akan diundi dengan hadiah paket liburan, emas, handphone, dan alat elektronik lainnya.
Sayurbox juga memanfaatkan momen seperti Ramadan dan Lebaran dengan memberikan diskon khusus bagi pelanggan yang berbelanja produk tertentu. Selain itu ada challenge #PejuangSiapMasak dalam rangka memperingati Kemerdekaan Indonesia yang ke-78 tahun. Dengan memasak Paket Masak Sayurbox selama lima hari, pelanggan berkesempatan memenangkan berbagai hadiah menarik dari challenge ini.
Ada juga “Freshtival Paket Masak Challenge” dalam rangka anniversary Sayurbox. Pelanggan diajak sharing pengalaman menyenangkan selama memasak menggunakan paket masak Sayurbox dengan hadiah menarik senilai jutaan rupiah. Sayurbox menggunakan strategi ini untuk mendapatkan pelanggan baru maupun menjaga pelanggan setianya sekaligus melakukan ekspansi bisnis menjadi lebih luas lagi.
Baca Juga: Guerilla Marketing: Strategi Pemasaran Inovatif yang Gemparkan Konsumen, Begini Cara Menerapkannya!
8. Rutin Mengedukasi dan Berkolaborasi
Sahabat Wirausaha, Sayurbox juga berbagi wawasan tentang resep makanan yang bisa jadi referensi para ibu rumah tangga atau yang membutuhkannya. Di menu aplikasi dan websitenya Sayurbox berbagi resep berbagai makanan seperti Fricassee (makanan khas Tunisia), Puotine (makanan khas Kanada), Taquito (lumpia khas Meksiko), dan lainnya.
Tak hanya menghadirkan referensi menu, Sayurbox juga kerap menjalin kerjasama dengan lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa dalam memberikan layanan kurban Hari Raya Idul Adha. Konsumen bisa berkurban kambing atau sapi di area Jabodetabek dan Surabaya dengan harga lebih terjangkau, yaitu mulai dari Rp. 1,9 juta.
Sayurbox juga berkolaborasi dengan ASTRA Digital dalam pengembangaan startup-nya dengan memberikan cashback untuk pelanggan yang menggunakan metode pembayaran Astrapay. Kolaborasi ini membuat Sayurbox mendapatkan keuntungan yang semakin meningkat karena pasarnya semakin meluas. Metode seperti ini ibarat simbiosis mutualisme yang memberikan keuntungan pihak yang terlibat.
Sahabat Wirausaha, Sayurbox telah menjadi startup yang berkembang pesat dengan memanfaatkan peluang yang ada. Sahabat Wirausaha bisa mengikuti jejak Sayurbox yang bukan hanya mendapatkan keuntungan bagi perusahaan tetapi juga memberdayakan petani Indonesia.
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Referensi : Sayurbox, Data Indonesia, Igalpha