Metode SCAMPER - Sahabat Wirausaha, adakah saat-saat di mana kita merasa sulit untuk menemukan inspirasi dan menghadapi kendala dalam menggagas ide-ide baru? 

SCAMPER, sebagai alat kreativitas, hadir sebagai solusi untuk membantu para pebisnis UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) untuk tidak hanya menjadi unggul dalam persaingan, tetapi juga memenuhi kepuasan pelanggan. 

Kehebatan dari pendekatan ini terletak pada fleksibilitasnya dalam diterapkan secara efisien dalam berbagai situasi bisnis. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi berbagai konteks penerapan SCAMPER, termasuk dalam pengembangan produk, pemecahan masalah, dan strategi pemasaran. Yuk, simak di sini!


Apa itu SCAMPER?

SCAMPER sebagaimana disinggung sebelumnya, merupakan metode kreativitas yang menggunakan serangkaian pertanyaan yang terarah untuk merangsang ide dan mengusulkan penambahan atau modifikasi terhadap sesuatu yang sudah ada. Sehingga melalui metode ini, para pelaku usaha terlepas dari skala bisnis mereka, akan terbantu dalam menemukan ide baru lewat SCAMPER.

Sumber: stellarw

Dalam metode SCAMPER, ada beberapa hal yang diwakili dan menjadi poin penting bagaimana metode ini berjalan. Apa saja? Berikut ulasannya:

  • Substitute (menggantikan – komponen, bahan, orang),
  • Combine (menggabungkan – perakitan, atau layanan lain, integrasikan ),
  • Adapt (menyesuaikan – mengubah fungsi, gunakan bagian dari elemen lain),
  • Modify (memodifikasi – tingkatkan atau kurangi dalam skala, ubah bentuk, modifikasi atribut),
  • Put to another use (memanfaatkan untuk tujuan lain),
  • Eliminate (menghilangkan – hapus elemen, simplifikasi, kurangi ke fungsi inti), 
  • Reverse (susun, ulang,  atau balik).

Menurut Markplus Institute, metode SCAMPER memiliki berbagai manfaat dalam bisnis jika diterapkan secara tepat. 

Mulai dari bisa membantu meningkatkan kreativitas yang akhirnya bisa mempercepat temukan solusi alternatif atas masalah bisnis, mendorong terciptanya inovasi produk dan layanan, serta tentunya membantu Sahabat Wirausaha menyesuaikan bisnis dengan perubahan pasar.

Baca Juga: 5 Alasan Produk Tidak Laku dan Cara Mengatasinya


Cara Menerapkan SCAMPER dalam Bisnis 

Setelah pebisnis mengetahui pengertian dan manfaat dari SCAMPER, tentu supaya bisa mendapat hasil yang tepat diperlukan berbagai langkah konkret. Bagaimana caranya? Yuk, belajar bersama!

1. Substitute

Sumber: interaction design

Subtitute atau penggantian adalah langkah dalam metode SCAMPER yang mendorong Sahabat Wirausaha untuk mempertimbangkan opsi alternatif bahan atau komponen guna meningkatkan produk mereka. 

Untuk menjalankan proses ini, Sahabat Wirausaha dapat mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Bagaimana pebisnis dapat menggantikan atau menukar bahan atau sumber daya untuk meningkatkan sebuah produk atau jasa ?
  • Apa produk atau proses lain yang dapat digunakan oleh pebisnis?
  • Apakah ada aturan alternatif yang dapat diterapkan oleh pebisnis?
  • Apakah mungkin bagi pebisnis untuk menggunakan produk ini di lokasi lain atau sebagai pengganti untuk suatu hal?
  • Bagaimana jika pebisnis mengubah persepsi atau sikap pebisnis terhadap produk ini, dan apa konsekuensinya?

2. Combine

Combine atau penggabungan elemen adalah aspek dari metode SCAMPER yang mendorong Sahabat Wirausaha untuk menyatukan elemen-elemen yang berbeda guna menciptakan produk-produk baru yang inovatif dan efisien. 

Untuk melakukan ini, Sahabat Wirausaha bisa mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan seperti:

  • Bagaimana hasilnya jika seorang pebisnis mengombinasikan produk ini dengan yang lain untuk menciptakan sesuatu yang inovatif?
  • Bagaimana jika pebisnis menggabungkan tujuan atau objektif?
  • Apa yang bisa pebisnis gabungkan untuk memaksimalkan penggunaan produk ini?
  • Bagaimana seorang pebisnis dapat menyatukan bakat dan sumber daya untuk mengembangkan pendekatan inovatif terhadap produk ini?

Baca Juga: Kreatif dan Cerdas! Ungkap Kesuksesan Strategi Bisnis Menantea ala Jerome Polin

3. Adapt

Sumber: interaction design

Adapt atau penyesuaian mengacu pada langkah dalam metode SCAMPER di mana Sahabat Wirausaha diharapkan untuk mengadopsi ide atau konsep dari luar industri mereka untuk memperkaya pengembangan produk. 

Dalam konteks ini, beberapa pertanyaan yang dapat dipertimbangkan adalah:

  • Bagaimana seorang pebisnis dapat menyesuaikan atau mengadaptasi produk ini agar dapat memenuhi tujuan atau penggunaan yang berbeda?
  • Seperti apa produk lain yang serupa?
  • Siapa atau apa yang bisa pebisnis tiru untuk mengadaptasi produk ini?
  • Apa yang mirip dengan produk pebisnis?
  • Konteks apa lagi yang bisa pebisnis berikan pada produk pebisnis?
  • Apa produk atau gagasan lain yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi pebisnis?

4. Modify

Sumber: interaction design

Modify atau modifikasi adalah bagian dari metode SCAMPER yang mendorong Sahabat Wirausaha untuk memodifikasi fitur atau fungsi produk yang ada untuk meningkatkan kinerja atau menyesuaikan dengan kebutuhan pasar yang berkembang. 

Untuk melakukan ini, pelaku usaha bisa bertanya:

  • Bagaimana pebisnis bisa mengubah bentuk, tampilan, atau nuansa produk pebisnis?
  • Apa yang dapat ditambahkan oleh pebisnis untuk melakukan modifikasi pada produk ini?
  • Apa yang bisa pebisnis tonjolkan atau soroti untuk menciptakan nilai tambah?
  • Elemen produk ini yang bisa pebisnis kuatkan untuk menciptakan sesuatu yang baru?

Baca Juga: Inspiratif! Inilah 5 Mompreneur yang Sukses Mendirikan Bisnis Rumahan Hingga Beromzet Ratusan Juta

5. Put To Another Use

Sumber: interaction design

Put to another use atau pemanfaatan ulang adalah prinsip dalam metode SCAMPER yang mendorong Sahabat Wirausaha untuk mempertimbangkan penggunaan alternatif produk mereka untuk menemukan pasar baru atau peluang bisnis. 

Untuk menjalankan prinsip ini, beberapa pertanyaan yang relevan adalah:

  • Apakah produk ini dapat digunakan oleh para pengusaha di lokasi atau sektor industri yang berbeda? 
  • Siapa saja yang memiliki potensi untuk memanfaatkan produk ini? 
  • Bagaimana perilaku produk ini akan berubah ketika digunakan dalam konteks yang berbeda? 
  • Apakah para pengusaha dapat mengolah kembali limbah dari produk ini untuk menciptakan produk baru?

6. Eliminate

Sumber: interaction design

Eliminate atau penghapusan adalah aspek dari metode SCAMPER di mana Sahabat Wirausaha diminta untuk menghapus elemen-elemen yang tidak perlu atau tahapan yang redundan untuk meningkatkan efisiensi dan fokus pada nilai inti produk. 

Dalam konteks ini, pertanyaan-pertanyaan berikut dapat dipertimbangkan:

  • Bagaimana mungkin seorang pebisnis dapat menyederhanakan produk ini?
  • Apa yang bisa dihapus oleh pengusaha, baik itu fitur, bagian, atau aturan?
  • Apa yang bisa dikurangi atau diminimalkan oleh pengusaha dalam produk ini?
  • Apa yang akan terjadi jika pengusaha mengurangi ukuran, meningkatkan kecepatan, mengurangi berat, atau meningkatkan kesenangan produk ini?
  • Apa yang akan terjadi jika sebagian dari produk ini dihilangkan oleh pengusaha? Apa yang akan pebisnis miliki sebagai gantinya?

Baca Juga: Kreatif dan Inovatif, Inilah Tren Bisnis Kekinian di Amerika Serikat

7. Reverse

Reverse atau pembalikan adalah tahap dalam metode SCAMPER di mana Sahabat Wirausaha diharapkan untuk mempertimbangkan kembali urutan atau pendekatan dalam proses produk untuk menyederhanakan atau meningkatkan efisiensi. 

Untuk menjalankan proses ini, beberapa pertanyaan yang relevan adalah:

  • Apa yang akan terjadi jika pebisnis membalik proses ini atau mengurutkan hal-hal dengan cara yang berbeda?
  • Bagaimana jika pebisnis mencoba melakukan kebalikan persis dari apa yang sedang pebisnis coba lakukan sekarang?
  • Komponen apa yang bisa pebisnis gantikan untuk mengubah urutan produk ini?
  • Peran apa yang bisa pebisnis balik atau tukar?
  • Bagaimana pebisnis bisa menyusun ulang produk ini?

Menggunakan Template SCAMPER

Sumber: Miro

Sahabat Wirausaha dapat memanfaatkan template pada platform Miro.com untuk secara virtual mengidentifikasi ide bersama tim. Agar lebih efektif, pebisnis dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Tentukan Tantangan Pebisnis: Nyatakan dengan jelas masalah atau tantangan yang ingin pebisnis atasi. Semakin spesifik tantangannya, SCAMPER akan semakin efektif. 

Misalkan saja Sahabat Wirausaha adalah pebisnis sambel kemasan, SCAMPER ini bisa jadi metode pilihan jika tengah menghadapi tantangan adanya kompetitor dengan kemasan yang lebih menarik, hingga harga beli bahan baku di supplier langganan melambung.

  • Pilih Perintah yang Relevan: Tinjau perintah SCAMPER dan pilih yang paling relevan dengan tantangan pebisnis. Pebisnis dapat menggunakan satu atau lebih perintah, bergantung pada kompleksitas masalahnya.
  • Ciptakan Gagasan: Manfaatkan panduan yang telah dipilih untuk berdiskusi mengenai ide dan solusi. Dorong kreativitas dan keterbukaan pikiran dalam tim atau kelompok Pebisnis.
  • Evaluasi dan Sempurnakan: Evaluasi ide-ide yang dihasilkan dan identifikasi ide-ide yang paling potensial. Sempurnakan dan kembangkan lebih lanjut ide-ide ini menjadi solusi yang dapat ditindaklanjuti.
  • Iterasi: Jika perlu, ulangi proses SCAMPER dengan perintah atau kombinasi perintah yang berbeda untuk mengeksplorasi kemungkinan tambahan.
  • Implementasikan dan Uji: Terapkan solusi yang dipilih ke dalam tindakan dan uji efektivitasnya. Kumpulkan umpan balik dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.

Baca Juga: Kunci Kepuasaan Pelanggan, UMKM Bisa Terapkan 3 Inovasi Layanan Berikut

Teknik SCAMPER digunakan untuk menghasilkan ide-ide kreatif yang dapat meningkatkan inovasi pebisnis. Proses kreatif ini diperlukan persiapan, konsentrasi, inkubasi, penerangan, dan verifikasi (pengujian produksi). 

Keberhasilan penerapannya di lingkungan pelaku usaha sangat tergantung pada adanya dukungan lingkungan yang kondusif. 

Meskipun ada beberapa hambatan pribadi terhadap kreativitas, seperti ketidakpastian dan ketakutan menghadapi risiko, namun hambatan tersebut dapat diatasi. 

Pemilik UMKM yang mendorong kreativitas perlu mendengarkan dan bersedia mengambil risiko bersama karyawan. 

Mereka juga perlu terbuka terhadap ide yang masih dalam tahap pengembangan, tidak terlalu terpaku pada kesalahan masa lalu, berharap karyawan untuk berhasil, memanfaatkan kekuatan karyawan, menikmati pekerjaan, dan memiliki kemampuan membuat keputusan dengan cepat.

Selain itu, mereka juga harus membantu memasarkan ide-ide inovatif kepada pelanggan dan mitra bisnis. Ini melibatkan penilaian sejauh mana ide-ide tersebut dapat diterima dan pengembangan argumen yang meyakinkan untuk mendukung keberlanjutan bisnis.

***
Dengan menerapkan petunjuk dan prinsip-prinsip lewat metode SCAMPER, individu dan tim dapat mengeksplorasi perspektif baru, menghasilkan ide-ide segar, dan mengadaptasi konsep yang ada untuk menghadapi beragam tantangan. Yuk, di coba!

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

  1. https://www.mindtools.com/ao2rt8j/scamper
  2. https://www.researchgate.net/publication/318018918_The_SCAMPER_Technique
  3. https://contenthub.markplusinstitute.com/apa-itu-metode-scamper/
  4. https://fourweekmba.com/scamper/
  5. https://www.adb.org/sites/default/files/publication/27643/scamper-technique.pdf
  6. https://www.innovationtraining.org/scamper-templates/