Gambar diambil dari laruno.com

Total Aset bisnis saya lebih besar dibandingkan kompetitor tapi kenapa profit saya lebih kecil? Ini bisa diartikan bahwa ROA bisnis anda kurang baik. Selain ROE, ROA juga penting untuk diketahui pelaku UKM untuk menganalisa efisensi bisnis. Mari baca artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang ROA.

Baca Juga: Apa itu Likuiditas?


Apa itu ROA?

Return on Assets (ROA) adalah suatu indikator yang menunjukkan profitabilitas perusahaan terhadap nilai Asetnya. ROA menyediakan informasi tentang seberapa efisien penggunaan Aset dalam menghasilkan keuntungan. ROA ini ditampilkan dalam suatu persentase.

Hal terpenting dalam bisnis adalah efisiensi, yaitu memberdayakan secara optimal sumber daya yang terbatas. Membandingkan profit terhadap pendapatan merupakan informasi yang penting, namun membandingkan profit terhadap sumber daya yang digunakan berpengaruh besar terhadap keberlangsungan suatu bisnis. Rasio ini juga sangat mudah untuk dihitung.

Baca Juga: Apa itu Capital?


Bagaimana cara menghitung ROA?

ROA dihitung berdasarkan Penghasilan Bersih (Net Income) dibagi dengan Total Aset dalam suatu waktu tertentu. Makin besar rasio persentase ini, maka makin efisien suatu bisnis. Berikut adalah formulanya:

Contoh: CV Semesta Nusantara memiliki Total Aset sebesar IDR 150,000,000 dan menghasilkan Penghasilan Bersih sebesar IDR 15,000,000. Kompetitor bisnisnya yang lebih besar, CV Abadi Jaya, memiliki Total Aset sebesar IDR 500,000,000 dan menghasilkan Penghasilan Bersih sebesar IDR 25,000,000. Dari formula diatas, maka dapat dihitung bahwa ROA dari CV Semesta Nusantara adalah 10% sedangkan ROA dari CV Abadi Jaya adalah 5%. Dari rasio ini, meskipun CV Semesta Nusantara menghasilkan profit yang lebih kecil dari kompetitornya, namun bisnisnya dua kali lipat lebih efisien.

Baca Juga: Pentingnya Pencatatan Keuangan Bagi UMKM

ROA pada dasarnya menginformasikan profit yang dihasilkan dari Aset yang sudah diinvestasikan. Makin besar ROA, maka perusahaan menghasilkan uang dengan investasi yang lebih rendah. Baik atau buruknya ROA tergantung dari industri. Oleh karena itu, bandingkanlah ROA dengan perusahaan lain yang berada di industri yang sama. Masalah terbesar dari ROA adalah bahwa rasio ini tidak dapat dipakai di semua industri. Industri tertentu seperti IT memiliki struktur Aset yang berbeda


Apakah perbedaan ROA dengan ROE?

Kedua rasio ROA dan ROE sama-sama berguna untuk mengukur bagaimana efisiensi bisnis dalam menggunakan sumber dayanya. Akan tetapi, ROE hanya mengukur perbandingan profit terhadap Ekuitas, sehingga tidak memperhitungkan Kewajiban. Jadi, jika makin banyak Pinjaman yang dilakukan oleh suatu perusahaan, maka lebih akurat untuk menggunakan rasio ROA.

Baca Juga: Tips Membaca Laporan Laba Rugi Bagi UMKM

Kesimpulannya, ROA dapat menganalisa secara keseluruhan efisiensi bisnis dalam menghasilkan profit. Hal ini dikarenakan ROA tidak saja memperhitungkan Ekuitas, namun juga memasukkan faktor Kewajiban. Tetapi, ROA sendiri tidak cukup untuk menganalisa performa bisnis, sehingga dibutuhkan rasio keuangan lainnya seperti ROE, ROCE, dan lainnya. Jangan khawatir dalam menghitung rasio-rasio keuangan ini karena ukmindonesia.id memiliki beberapa mitra yang dapat membantu UKM dalam hal ini seperti jurnal.id, accurate.id, dan lainnya dengan harga spesial untuk para member ukmindonesia.id.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

Investopedia