Sahabat Wirausaha, setiap pelaku usaha wajib bertanggung jawab atas segala dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan produksinya, khususnya dampak terhadap lingkungan sekitar.
Salah satu contoh dampak buruk bagi lingkungan adalah limbah industri yang tidak dikelola dengan baik sehingga mencemari lingkungan serta membahayakan kesehatan masyarakat di sekitar lokasi industri. Hal ini tentunya mendorong setiap pelaku usaha untuk berpikir kreatif dalam mengolah limbah yang dihasilkan setiap waktu.
Disadur dari sumber Indonesia Environment and Energy Center (IEC), terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengolah limbah industri, baik limbah padat maupun limbah cair.
Di antara beberapa metode tersebut, terdapat salah satu metode pengolahan limbah dan sampah yang telah banyak diterapkan oleh para pelaku usaha lokal yaitu metode recycle. Metode recycle tersebut merupakan bagian dari metode 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle. Kata ‘recycle’ sendiri bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, memiliki arti ‘daur ulang’.
Lalu, apa yang dimaksud dengan metode recycle atau daur ulang ini?, dan bagaimana cara menerapkannya? Temukan jawabannya melalui ulasan berikut ini.
Apa itu Recycle (Daur Ulang)?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), daur ulang merupakan kegiatan pemrosesan kembali bahan yang pernah dipakai seperti serat, kertas, dan air untuk mendapatkan produk yang baru.
Salah satu contoh sederhana yaitu kertas-kertas bekas dapat didaur ulang menjadi barang-barang kerajinan tangan seperti kotak pensil, atau bahkan menjadi kertas baru yang estetik. Apakah Sahabat Wirausaha masih bingung bagaimana cara melakukan daur ulang kertas? Yuk, klik link video ini untuk melihat contoh tutorialnya.
Selain daur ulang kertas, Sahabat Wirausaha juga dapat melakukan daur ulang bahan plastik menjadi sebuah produk yang dapat memberikan manfaat baru bagi konsumen. Hingga kini, telah banyak pelaku usaha lokal yang sukses meluncurkan produk bisnis dari proses daur ulang.
Mereka bahkan mendapat feedback yang sangat baik dari konsumen dan pelanggan mereka. Pencapaian mereka tersebut tentu layak untuk diapresiasi dan diteladani oleh setiap pelaku usaha. Penasaran, siapa mereka? Simak penjelasannya berikut ini.
Brand Lokal yang Menerapkan Recycle (Daur Ulang)
Disadur dari sumber Link UMKM, terdapat beberapa brand lokal yang sukses menghasilkan sustainable product atau produk ramah lingkungan dengan menerapkan metode recycle (daur ulang).
Brand-brand lokal tersebut yaitu Robries, Arane, Pelepah, Studio Dapur, dan By Binzu. Sahabat Wirausaha dapat melihat beragam produk yang dihasilkan oleh brand-brand tersebut melalui akun instagram mereka.
Salah satu brand lokal seperti Robries yang bergerak di bidang furniture dan home decor, dapat dijadikan sebagai referensi atau inspirasi bagi Sahabat Wirausaha yang menggeluti bidang yang sama. Brand Robries menerapkan proses daur ulang plastik untuk menghasilkan beragam produk seperti meja, kursi, vas bunga, dan produk lainnya.
Sumber: @robriesgallery/Instagram - Edited
Sahabat Wirausaha, contoh sustainable product yang dihasilkan oleh Robries adalah Peh Round Table seperti gambar di atas. Menariknya, produk ini terbuat dari 786 penutup botol beragam warna atau setara dengan 400 gram plastik hasil daur ulang loh.
Baca Juga: Ekonomi Sirkular dan Bisnis Sosial
Jadi, dengan membuat 1 produk meja tersebut, pihak Robries telah berkontribusi dalam mengolah 400 gram sampah plastik menjadi produk yang dapat memberikan manfaat baru. Inspiratif sekali ya, Sahabat Wirausaha!
Nah, apakah Sahabat Wirausaha terinspirasi untuk menerapkan metode recycle atau daur ulang ini? Kalau iya, Sahabat Wirausaha bisa langsung praktek nih. Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sahabat Wirausaha yah!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.