Dalam memulai suatu bisnis, masalah utama yang kerap kali kita temui adalah masalah pendanaan. Bank menjadi salah satu solusi yang kita temui dalam mengatasi masalah pendanaan. Akan tetapi banyak syarat-syarat yang ditetapkan oleh bank seperti jaminan dan kemampuan membayar pinjaman seringkali tidak dapat kita penuhi. Karena itu, selain bank terdapat beberapa sumber dana pinjaman untuk membuka bisnis baru, salah satunya adalah angel investor.

Angel investor merupakan sekolompok pebisnis sukses yang menginvestasikan dana pribadi mereka ke bisnis yang berpotensi menguntungkan. Angel investor lebih fokus dalam membantu bisnis baru di masa awalnya daripada keuntungan yang dapat dihasilkan oleh bisnis tersebut. Angel investor biasa juga disebut informal investor yang biasa menginvestasikan dana mereka ke bisnis baru untuk membantu kita mengembangkan bisnis barunya melalui suntikan modal. Angel investor biasanya mereka membentuk suatu komunitas yang terdiri dari beberapa angel investor yang tertarik untuk bergabung, biasanya mereka menginvestasikan dana mereka melalui internet.

Keterlibatan Angel Investors dalam bisnis kita dapat berbeda-beda, mulai dari pasif sampai aktif berkontribusi. Angel Investor yang aktif berkontribusi tidak hanya memberikan suntikan modal, mereka juga dapat memberikan pelatihan, bimbingan manajemen maupun solusi ke startup/perusahaan baru yang tengah mengembangkan bisnisnya. Sebagai imbalan atas suntikan modalnya, Angel Investors mendapat bagian saham kepemilikan dari startup/perusahaan baru yang menerima dana dari Angel Investor. Angel Investor memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi sehingga tingkat pengembalian yang efektif untuk Angel Investor juga tinggi sekitar 20%-30%. Walaupun terlihat terlalu membebani pihak startup, namun jumlah sumber pendanaan seperti bank tidak selalu tersedia di seluruh sektor bisnis sehingga Angel Investor masih menarik para wirausahawan.

Apabila kita ingin menjadi Angel Investor, kita harus memenuhi beberapa syarat yang ditentukan oleh Securities Exchange Commission’s (SEC) yakni harus memiliki total net kekayaan minimal $1 juta dan pendapatan minimal $200.000/tahun. Di Indonesia, keberadaan Angel Investor jauh lebih sedikit dibandingkan modal ventura atau lembaga keuangan lainnya. Contoh Angel Investor di Indonesia adalah Angel Investment Network Indonesia (ANGIN). Melalui program ANGIN, wirausahawan yang terpilih bisa mendapatkan pendanaan sebesar Rp500 juta hingga Rp1,5 miliar.

Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan apabila kita tertarik untuk mendanai bisnis kita melalui Angel Investor.

Kelebihan :

  • Ketersediaan Pendanaan

Angel Investor memberikan dana apabila bisnis kita tidak mendapatkan dana dari bank, modal ventura atau perusahaan ekuitas lainnya.

  • Fleksibilitas

Tidak seperti bank atau perusahaan investasi yang memiliki kriteria yang sangat ketat mengenai dana yang mereka pinjamkan, Angel Investor seringkali lebih fleksibel sehingga Angel Investor dapat menjadi pilihan yang tepat untuk perusahaan pemula yang sangat kecil hingga perusahaan dengan ambisi yang lebih besar

  • Keahlian dan Relasi

Banyak Angel Investor yang memanfaatkan pengalaman berbisnis mereka sendiri untuk pengembangan perusahaan yang mereka investasikan. Selain itu, karena Angel Investor biasanya memiliki jaringan kontak yang luas sehingga perusahaan baru yang diinvestasikan Angel Investor memiliki relasi yang luas juga. Sehingga memiliki angel investor dapat membantu kita membuka beberapa akses strategis yang bermanfaat untuk pengembangan bisnis, misalnya akses ke buyer, ke pemilik teknologi, dll.

  • Tingkat Kesuksesan yang lebih tinggi

Menurut penelitian oleh Harvard Business School, perusahaan yang didanai oleh Angel Investor memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih cepat daripada perusahaan lain.

Kekurangan :

  • Ekspektasi Investor

Dengan tingkat resiko yang besar maka ekspektasi keuntungan Angel Investor juga besar. Jadi jika bisnis kita ingin bisnis kita didanai oleh Angel Investor, maka kita harus memiliki bisnis yang dapat menghasilkan pertumbuhan yang eksplosif dengan dana yang diberikan.

  • Kehilangan Kendali

Saat bisnis kita didanai oleh Angel Investor itu berarti Angel Investor memiliki bagian dari bisnis kita. Kita juga harus siap kehilangan setidaknya beberapa kontrol terhadap perusahaan kita sendiri dan bertanggung jawab kepada investor untuk beberapa keputusan strategis kita. Selain itu, kita juga akan kehilan sebagian besar keuntungan masa depan untuk diberikan kepada Angel Investor sebagai imbal hasil mereka.

  • Dana Terbatas

Meskipun uang yang diberikan oleh Angel Investor tampak seperti berkah untuk kebanyakan bisnis kecil, di sisi lain investasi mereka sebenarnya kecil dibandingkan dana yang dapat kita peroleh melalui modal ventura atau perusahaan ekuitas lain. Selain itu, Angel Investor juga tidak selalu memberikan dana secara terus menerus kecuali perusahaan kita menunjukan tingkat profitabilitas yang tinggi.

Catatan Penting:

Oleh karena angel investor mendukung modal suatu bisnis/perusahaan dalam skema ekuitas (penanaman modal), sangat penting untuk memastikan bahwa calon mitra investor mendukung visi, misi, dan memiliki prinsip bisnis serta menganut nilai-nilai yang sama. Pada beberapa praktik, digunakan suatu dokumen kesepakatan awal berupa term sheet sebelum sebuah perusahaan rintisan melakukan kerjasama yang lebih formal (yaitu memasukkan nama investor ke dalam Akta Perubahan Perusahaan di hadapan notaris). Jika poin-poin di dalam term sheet ada yang belum disepakati, jangan gegabah untuk lanjutkan ke proses hukum berupa perubahan Akta Perusahaan. Teman-teman dapat mengakses contoh format term sheet disini.


Referensi:

https://www.investopedia.com dan hasil diskusi tim UKM Indonesia dengan praktisi.

Sumber Foto: Chris Liverani from unsplash