Sahabat UKM, saat mengajukan pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA), tidak jarang kita ditawarkan atau diberitahu bahwa pembayaran angsuran pinjaman akan menggunakan perhitungan Bunga Flat. Bagi pelaku UKM yang baru pertama kali mengajukan pinjaman, tentu jadi akan bertanya-tanya, apa sih perhitungan Bunga Flat itu? Simak ulasan ini untuk mengenal lebih jauh seluk-beluk perhitungan Bunga Flat.

Baca Juga: Apa itu Payables Turnover?


Definisi

Ada tiga metode yang umum ditawarkan oleh kreditur untuk menghitung pembayaran pinjaman, yaitu perhitungan bunga flat, bunga efektif, dan bunga anuitas. Dari ketiga metode perhitungan ini, perhitungan bunga flat merupakan yang paling banyak ditemui dan paling mudah dihitung. Prinsip utama dari perhitungan Bunga Flat sederhana saja, yaitu angsuran pokok dan angsuran bunga pinjaman tiap bulannya tetap (tidak berubah).

Baca Juga: Apa itu Operating Expense?

Umumnya, perhitungan Bunga Flat digunakan dalam pengajuan Pinjaman Jangka Pendek, seperti Kartu Kredit dan Kredit Tanpa Agunan alias KTA. Namun, para pelaku UKM harus berhati-hati. Sekilas, Bunga Flat memang bisa tampak lebih rendah dibanding perhitungan Bunga Efektif. Namun, bila sudah dihitung, Bunga Flat bisa jadi dua kali lebih besar dibandingkan Bunga Efektif dan Bunga Anuitas. Untuk itu, ada baiknya kita memahami terlebih dulu metode perhitungannya.


Cara menghitung angsuran:

  • Angsuran pokok per bulan = Pokok pinjaman / jangka waktu pembayaran
  • Angsuran bunga per bulan = (Pokok pinjaman X suku bunga per tahun) /12

Contoh Kasus:

CV. Semesta Nusantara mendapatkan pinjaman jangka panjang berupa KTA senilai Rp 120,000,000 dengan jangka waktu pembayaran satu tahun. Pemberi KTA menentukan suku bunga setahunnya adalah 11%. Berapa angsuran per bulan yang harus dibayar? Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

  • Angsuran pokok per bulan = Rp 120,000,000 / 12 bulan = Rp 10,000,000
  • Angsuran bunga per bulan = (Rp 120,000,000 x 11%) / 12 = Rp 1,100,000
  • Total angsuran per bulan = Rp 10,000,000 + Rp 1,100,000 = Rp 11,100,000

Baca Juga: Apa itu Price Earning Ratio?


Kelebihan dan Kekurangan Perhitungan Bunga Flat

Kelebihan pertama adalah metode perhitungannya yang jelas paling mudah dibanding dua metode perhitungan bunga lainnya. Selain itu, besar angsuran pokok dan angsuran bunga dalam perhitungan Bunga Flat adalah tetap alias tidak berubah-ubah, sehingga tidak membingungkan kita. Sementara untuk kekurangannya, metode perhitungan ini bisa menghasilkan total biaya bunga yang harus dibayar lebih tinggi dibandingkan metode perhitungan Bunga Efektif ataupun Anuitas.

Baca Juga: Apa itu Capital?

Oleh karena itu, para pelaku UKM harus jeli dalam melihat perhitungan bunga untuk suatu pinjaman dari bank. Perhitungan Bunga Flat mungkin sangat dipahami dan dihitung, namun sebenarnya perhitungan Bunga Efektif dan Bunga Anuitas dapat lebih menguntungkan untuk bisnis. Simak artikel-artikel kami lainnya untuk lebih memahami soal Bunga Efektif dan Bunga Anuitas.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. SimulasiKredit.com
  2. Finansialku.com