Tips Membagi Waktu Antara Bisnis dan Keluarga - Mempertahankan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi merupakan salah satu tantangan bagi para perempuan yang berwirausaha. Terutama jika  kegiatan berbisnis dijalankan seorang diri. Di antara begitu banyaknya tanggung jawab dan peran yang harus dijalani, bagaimana kita dapat memastikan bahwa kita tidak mengabaikan bisnis, keluarga, dan dengan sama pentingnya, diri kita sendiri? Tak perlu khawatir, kami telah merangkum tips-tipsnya dalam artikel berikut ini!


Tips bagi Pengusaha Perempuan Membagi Waktu Antara Bisnis dan Keluarga

Pada tahun 2023, perkembangan pengusaha perempuan di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan berdampak positif pada ekonomi negara. Temuan yang diungkapkan oleh laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), tergambar bahwa perempuan memegang peranan sentral dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dalam konteks pengelolaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Mereka berhasil mencakup sekitar 64,5% dari keseluruhan jumlah UMKM yang ada di Indonesia, suatu jumlah yang mencapai sekitar 37 juta entitas UMKM. 

Sayangnya, di era modern ini, banyak pengusaha perempuan masih kesulitan dalam menemukan keseimbangan antara bisnis dan keluarga. Bahkan tak jarang perempuan mengalami perasaan stres dan kelelahan. Untuk itu, kami membagikan beberapa tips praktis bagi pengusaha perempuan untuk lebih efektif dalam membagi waktu antara bisnis dan keluarga, sehingga dapat mencapai harmoni dalam kehidupan kita yang sibuk.

Baca Juga: Penelitian Mengungkap! Ternyata Begini Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Wirausaha Perempuan

1. Buat Jadwal Rutin

Buat jadwal rutin yang mencakup dua hal : waktu untuk bisnis dan waktu untuk keluarga. Tentukan jam kerja yang tetap dan batasi pekerjaan hanya pada jam-jam tersebut. Misalnya, kita dapat menetapkan jam kerja dari pukul 9 pagi hingga 5 sore, dan setelah itu, berfokuslah sepenuhnya pada keluarga.

Jika memiliki toko online yang menjual pakaian, kita bisa menetapkan jam kerja dari pukul 10 pagi hingga 4 sore setiap hari. Setelah jam kerja berakhir, usahakan untuk tidak memeriksa pesanan atau menjawab email terkait bisnis. Fokuslah untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga kita.

2. Delegasikan Tugas

Jangan takut untuk meminta bantuan dari anggota keluarga atau tim kerja. Delegasikan tugas-tugas yang tidak memerlukan kehadiran langsung kita kepada orang lain, sehingga dapat fokus pada tugas-tugas yang memang harus dilakukan sendiri.

Seandainya kita memiliki bisnis katering kita bisa meminta suami untuk membantu mengurus logistik dan pengiriman makanan, sementara kita fokus pada persiapan dan presentasi makanan untuk klien.

3. Pisahkan Waktu untuk Keluarga

Ketika bersama keluarga, jangan biarkan pekerjaan kita mengganggu momen berharga bersama mereka. Hindari memeriksa ponsel atau membicarakan bisnis saat waktu bersama keluarga. Alihkan perhatian sepenuhnya pada mereka.

Kita bisa membuat aturan untuk tidak memeriksa email atau mengambil panggilan bisnis saat makan malam bersama keluarga. Kita menganggap waktu makan malam sebagai momen penting untuk berinteraksi dan berbicara dengan anggota keluarga.

4. Tetapkan Prioritas

Tentukan prioritas dalam bisnis dan keluarga. Identifikasi tugas-tugas yang paling penting dan berikan perhatian lebih pada hal-hal tersebut. Hal ini akan membantu menghindari terjebak dalam rutinitas yang tidak efektif.

Jika Sahabat Wirausaha merupakan pengusaha perempuan di bidang catering sekaligus ibu dari dua anak, maka trik ini cocok untuk kita. Setiap pagi kita membuat daftar tugas yang harus diselesaikan hari itu dan menetapkan prioritas pada tugas-tugas yang mendesak. Jika ada pesanan besar yang harus diproses, kita akan menyusun jadwal dengan baik untuk memastikan tugas-tugas lain tidak terabaikan, sambil tetap memberikan waktu untuk bermain dengan anak-anak.

5. Gunakan Teknologi dengan Bijak

Gunakanlah teknologi untuk membantu meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan waktu. Pakailah kalender digital atau aplikasi pengingat untuk mengatur jadwal, tetapkan alarm sebagai pengingat, dan gunakan aplikasi produktivitas untuk mengatur tugas-tugas bisnis dan keluarga.

Sebagai pemilik usaha bisnis online yang melek teknologi kita dapat menggunakan aplikasi pengingat untuk mengatur waktu untuk mengirimkan pesanan, menjawab pertanyaan pelanggan, serta waktu untuk menjemput anak-anak kita di sekolah. Dengan bantuan aplikasi, kita dapat mengelola waktu dengan lebih efektif dan tetap menghadirkan diri di berbagai aspek bisnis dan keluarga.

Baca Juga: 5 Tips Menabung Bagi Wirausaha Perempuan, Cara Cerdas Kelola Uang!

6. Tetapkan Waktu untuk Diri Sendiri

Jangan lupakan pentingnya merawat diri. Tetapkan waktu untuk beristirahat, berolahraga, atau melakukan aktivitas yang kita nikmati. Ini akan membantu tetap seimbang dan menghindari kelelahan.

Seandainya kita memiliki toko butik online, kita masih bisa mengalokasikan waktu setiap pagi untuk berolahraga dan bermeditasi sebelum memulai pekerjaan. Ini membantu menjaga keseimbangan dan kesehatan fisik serta mental kita dalam menghadapi tantangan bisnis dan tugas keluarga.

a. Buat Komitmen Bersama Keluarga

Melibatkan anggota keluarga dalam keputusan terkait bisnis dan jadwal kerja dapat membantu menciptakan pemahaman dan dukungan. Diskusikan jadwal kerja dengan pasangan dan anak-anak, dan ajak mereka untuk memberikan masukan tentang cara terbaik untuk mengatur waktu bersama. Dengan melibatkan keluarga dalam proses pengambilan keputusan, kita akan merasa didukung dan dapat mencapai keseimbangan yang lebih baik.

Contoh konkretnya: Seorang ibu pengusaha memiliki bisnis kuliner dan seringkali harus berada di luar kota untuk menghadiri pameran makanan. Sebelum memutuskan jadwal pameran, dia berkonsultasi dengan suaminya untuk memastikan tidak bentrok dengan acara penting keluarga, seperti ulang tahun anak atau acara sekolah. Melibatkan suami dalam jadwal bisnisnya membantu mereka bekerja sama untuk menemukan waktu yang cocok bagi keluarga dan bisnis.

b. Buat Ruang Khusus untuk Keluarga

Selain menciptakan ruang kerja terpisah untuk bisnis, luangkan waktu untuk menciptakan ruang khusus untuk keluarga. Buat sudut bermain untuk anak-anak, atau ruang keluarga yang nyaman untuk berkumpul bersama. Dengan memiliki ruang khusus untuk keluarga, kita dapat lebih mudah beralih dari mode kerja ke mode keluarga.

Kita bisa menata ruang keluarga dengan sofa yang nyaman, permainan anak-anak, dan rak buku. Ini menjadi tempat keluarga berkumpul setelah jam kerja, membaca buku bersama, atau bermain permainan bersama anak-anak.

c. Tetapkan Batas Antar Waktu

Tentukan batas antara waktu kerja dan waktu keluarga dengan jelas. Ketika kita berada dalam mode kerja, fokuslah sepenuhnya pada bisnis Kita dan hindari gangguan dari kegiatan keluarga. Begitu juga ketika kita berada dalam mode keluarga, jangan biarkan pekerjaan mengganggu momen berharga bersama keluarga.

Apabila teman-teman memiliki toko kue pastikanlah bahwa setelah pukul 7 malam, kita akan berhenti menerima pesanan dan fokus pada waktu keluarga. Kita bisa juga mengajak anggota keluarga untuk tidak membicarakan bisnis di meja makan, sehingga momen makan bersama dapat lebih berkualitas.

d. Gunakan Dukungan Luar

Hasil penelitian dari Eny (2019) mengungkapkan bahwa dukungan keluarga yang mencakup suami atau anggota keluarga lainnya bisa meliputi aspek material (seperti uang, peralatan, dan perlengkapan) serta aspek non-material (seperti kehadiran, nasihat dan semangat). Dukungan ini memiliki peran yang penting dalam mendorong semangat berwirausaha di kalangan ibu rumah tangga.

Jika memungkinkan, kita bisa manfaatkan dukungan dari anggota keluarga yang tinggal di dekat kita atau dari pengasuh profesional. Dengan memiliki bantuan tambahan, kita dapat memiliki waktu untuk fokus pada bisnis tanpa meninggalkan keluarga terlalu lama.

Kita bisa menyewa seorang pengasuh yang dapat membantu menjaga anak-anak saat dia berada di tempat kerja atau memiliki pertemuan bisnis penting. Dengan dukungan pengasuh, kita dapat dengan lebih tenang bekerja dalam bisnis tanpa khawatir tentang keadaan anak-anak.

Baca Juga: Dangdaunan, Brand Tas Ecoprint yang Dirintis 3 Perempuan Wirausaha

e. Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri

Ingatlah bahwa tidak selalu mungkin untuk mencapai keseimbangan yang sempurna setiap saat. Kadang-kadang, bisnis akan memerlukan lebih banyak perhatian daripada keluarga, dan sebaliknya. Jangan merasa bersalah jika terkadang harus bekerja lebih lama atau jika perlu mengajukan cuti untuk menghadiri acara keluarga. 

Misalnya kita sedang ada bisnis produksi film dan kita menyadari bahwa dalam beberapa bulan terakhir, kita harus lebih sering berada di lokasi syuting daripada bersama keluarga. Untuk mengimbanginya, kita bisa merencanakan cuti selama akhir pekan dan menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga untuk mengkompensasi kehadiran kita yang kurang selama periode sibuk itu.

Ingatlah bahwa mencapai keseimbangan antara bisnis dan keluarga memerlukan komitmen dan konsistensi. Dengan mengatur waktu dengan bijaksana, mengutip bantuan dari anggota keluarga, dan menetapkan prioritas, Kita dapat menjadi pengusaha perempuan yang sukses dan juga hadir secara optimal dalam kehidupan keluarga.

Jadi, bagi para pengusaha perempuan, mari kita berkomitmen untuk mencapai keseimbangan yang sehat antara bisnis dan keluarga. Manfaatkan tips-tips di atas dan mulai tindakan konkret untuk menciptakan harmoni dalam kehidupan kita. Ingatlah bahwa kita tidak perlu mengorbankan salah satu aspek dalam hidup demi kesuksesan yang sesungguhnya. Bersama-sama, kita bisa menjadi perempuan yang sukses dalam bisnis dan juga hadir sebagai ibu yang luar biasa bagi keluarga kita. Ayo kita wujudkan keseimbangan ini dan mencapai kebahagiaan yang sejati dalam hidup kita!

References :

  1. https://www.kominfo.go.id/content/detail/47720/pemerintah-dorong-perempuan-pelaku-umkm-kembangkan-bisnis/0/berita
  2. https://www.infoindonesia.id/info-ekonomi/9617834964/dominasi-645-persen-pelaku-umkm-perempuan-harus-berani-berkarya-dan-kembangkan-bisnis-lebih-tinggi
  3. https://www.thebusinesswomanmedia.com/time-management-entrepreneurs/
  4. https://www.suara.com/lifestyle/2014/12/22/194401/pengusaha-perempuan-harus-cerdas-membagi-waktu
    https://media.neliti.com/media/publications/287065-pengaruh-motivasi-dan-lingkungan-keluarg-b7043b50.pdf