Tips Menabung Bagi Wirausaha Perempuan - Menjadi perempuan yang menjalankan bisnis (womanpreneur) tentu punya tantangan sendiri. Salah satunya dalam hal mengelola keuangan perusahaan. Selain mengetahui pos pemasukan dan pengeluaran, ada satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam urusan keuangan, yakni menabung. Sebagaimana bisnis ada ilmunya, tentu menabung pun ada ilmunya agar efektif dan tepat.

Nah, bagaimana kiat-kiat menabung untuk para wirausaha perempuan di tengah-tengah arus pemasukan, pengeluaran, serta manajemen keuangan yang seringkali bikin pusing? Yuk, kita simak beberapa tipsnya berikut ini!

1. Miliki Niat dan Motivasi yang Kuat dalam Menabung

Bagi banyak orang, menabung itu sulit. Apalagi jika belum terbiasa melakukannya. Namun, setiap kebiasaan yang baik dimulai dari niat dan kemauan yang kuat. Oleh karena itu, tentukan dahulu alasan menabung yang kuat bagi Sahabat Wirausaha pribadi. Nah, tanyakan pada diri, “Apa sih tujuan menabung bagi saya?”

Beberapa orang ada yang menabung dengan tujuan agar memiliki simpanan uang yang dapat digunakan apabila ada pengeluaran tidak terduga. Misalnya, ketika sakit dan membutuhkan biaya untuk berobat. Jika tidak memiliki tabungan, tentu akan sangat merepotkan karena seringkali biaya untuk ke dokter tidak sedikit.

Baca Juga: Partisipasi Perempuan Indonesia Dalam Mendukung Ekonomi Digital

Apabila Sahabat memiliki tabungan, tentu tidak perlu repot pinjam kepada orang lain. Pun jika harus meminjam, nominalnya tidak terlalu besar sebab sebagiannya telah Sahabat bayarkan sendiri dengan tabungan. Tentu saja kita berharap akan terus sehat, namun menyiapkan diri untuk hal-hal yang tidak terduga adalah tindakan orang-orang bijak. 

Motivasi sebagian orang lainnya ketika menabung adalah untuk mencapai target hidup baik jangka panjang maupun jangka pendek. Untuk jangka pendek, misalnya, membeli peralatan laptop atau gadget yang dapat digunakan dalam bekerja, liburan ke luar kota, hingga umroh ke tanah suci. Sedangkan target jangka panjang diantaranya biaya sekolah anak, membeli atau membangun rumah, hingga membuka bisnis dan mempersiapkan pensiun. Jadi, apa motivasi Sahabat Wirausaha dalam menabung?

2. Tetapkan Target Jumlah Tabungan dan Konsisten

Setelah menetapkan alasan yang ingin dicapai dari memiliki tabungan, berikutnya adalah menentukan target jumlah tabungan dan waktu tercapai yang diinginkan. Misalnya, Sahabat ingin memiliki dana darurat sebesar 50 juta rupiah dan ingin mencapainya dalam waktu 2 tahun. Maka, estimasi menabung per tahunnya adalah 25 juta. Artinya, Sahabat perlu mengumpulkan uang sebesar kurang lebih 2 juta rupiah dalam satu bulan atau sekitar 60 ribu rupiah per harinya. 

Untuk yang belum terbiasa menabung, memulai dengan target tersebut mungkin akan terasa berat. Hal ini dapat diatasi dengan menetapkan target yang ringan terlebih dahulu, misalnya dimulai dari menabung 5-10 ribu rupiah per hari. Apabila Sahabat mengumpulkan 10 ribu rupiah per harinya, maka dalam satu bulan akan terkumpul 300 ribu rupiah dan dalam satu tahun, Sahabat bisa memiliki 3,6 juta rupiah.

Bagi para pengusaha, disarankan besaran tabungan sebesar 10 persen dari pendapatan. Misalnya, jika pendapatan bersih Sahabat dari usaha adalah sekitar 20 juta rupiah per bulan, maka ada baiknya sejumlah 2 juta dari total tersebut disisihkan untuk ditabung. Angka-angka tersebut tidaklah saklek ya, Sahabat, melainkan dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing. 

Dengan memiliki target yang spesifik, Sahabat Wirausaha akan semakin termotivasi untuk mencapai target tersebut. Bahkan, bisa jadi dengan target menabung, Sahabat Wirausaha jadi lebih tajam dalam melihat peluang untuk meningkatkan pendapatan. Sebagaimana kata pepatah, “Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.”

3. Menyimpan Tabungan di Tempat yang Aman

Di bulan April 2023 yang lalu, seorang kakek bernama Sarneli di Banten sempat viral karena seumur hidupnya telah menabung uang ratusan juta di berbagai tempat dalam rumah, mulai dari plastik, ember, hingga di bawah tempat tidurnya. Sayangnya, uang yang ia kumpulkan sejak tahun 1990-an tersebut sudah tidak bisa digunakan. Hal ini karena uang tersebut sudah kadaluarsa dan melewati masa tukar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Kakek Sarneli memang sudah sangat baik dalam inisiatif menabung dan mengumpulkan uang. Hanya saja, beliau belum menyimpannya di tempat yang aman. Oleh karenanya, akan lebih baik Sahabat Wirausaha memiliki tempat menabung lain selain celengan di rumah. Maksud aman di sini bukan hanya aman dari pencuri, tapi juga aman dari kelalaian pribadi seperti tercecer atau bahkan sampai lewat masa berlakunya. 

Baca Juga: Mendorong Realisasi Potensi Ekonomi Perempuan Melalui E-Commerce? Mengapa Tidak!

Beberapa tempat yang dapat Sahabat jadikan tempat menabung yakni agen, bank, koperasi, dan reksadana. Agen adalah perorangan yang bekerja sama dengan bank untuk menyediakan layanan perbankan mulai dari tarik tunai, pembayaran tagihan, hingga pembukaan tabungan. Kehadiran agen juga akan memudahkan Sahabat dalam menabung apabila bank terletak jauh dari tempat tinggal. Pastikan agen pilihan tempat menabung Sahabat adalah agen yang resmi. Cara mengeceknya adalah dengan mengunjungi situs web bank tersebut dan melihat daftar nama agen sesuai lokasi Sahabat. 

Jika Sahabat memilih membuka rekening, beberapa bank telah memberikan fasilitas tabungan berjangka atau tabungan auto-save untuk memudahkan menabung. Setiap bulannya secara otomatis uang akan diambil dari rekening Sahabat untuk ditransfer ke rekening tabungan auto-save atau tabungan berjangka. Tabungan ini tidak bisa diganggu gugat sampai uangnya terkumpul sesuai target yang telah ditetapkan di awal. 

Apabila ingin menabung di koperasi, Sahabat perlu memeriksa rekam jejak koperasi serta mengecek legalitas koperasi pada https://nik.depkop.go.id/. Selain itu, pastikan Sahabat terdaftar sebagai anggota bukan nasabah. Sebab menurut ketentuan pemerintah, koperasi hanya boleh melayani masyarakat yang menjadi anggotanya. Dengan menjadi anggota koperasi, Sahabat akan membayar biaya administrasi dan simpanan pokok. 

Kini reksadana juga dapat menjadi pilihan tempat menabung. Reksadana adalah dana yang dihimpun dan dikelola oleh manajer investasi ke dalam berbagai surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Dengan risiko minimal dan setoran minimal yang terjangkau, Sahabat sudah bisa menabung di reksadana. Terlebih lagi dengan teknologi, Sahabat cukup menggunakan gawai (handphone) melalui mobile banking  tanpa perlu datang ke lokasi untuk menambah saldo tabungan. 

4. Pisahkan Keuangan Pribadi dengan Keuangan Bisnis

Salah satu bentuk pengelolaan keuangan yang baik adalah dengan membedakan antara keuangan pribadi dengan bisnis, termasuk tabungan. Jika Sahabat menyimpan uang di dompet, maka pisahkan antara dompet pribadi dengan dompet usaha. Begitu juga dengan rekening bank. Hal ini agar Sahabat dapat tahu dengan jelas jumlah uang usaha dan jumlah uang pribadi serta mengelolanya dari masing-masing dompet sehingga tidak tercampur. 

Beberapa manfaat lainnya dari memisahkan keuangan bisnis dan tabungan pribadi adalah memudahkan dalam perencanaan bisnis kedepannya, pengambilan keputusan penting dalam bisnis dan keuangan pribadi, serta memudahkan penghitungan pajak.

Misalnya, usaha Sahabat berencana untuk membeli alat produksi. Sebelum mengeksekusi rencana tersebut, tentu Sahabat perlu mengetahui apakah saldo usaha cukup. Jika belum cukup, maka Sahabat mungkin akan perlu menunda beberapa bulan untuk mengumpulkan biaya. Bayangkan jika keuangan pribadi dan bisnis tercampur, mungkin Sahabat akan langsung membeli dan akan berdampak pada keuangan pribadi dan rumah tangga yang terganggu. 

Hal yang sama juga berlaku dengan pajak. Sebagaimana yang kita ketahui, ketentuan pajak dari pemerintah berbeda-beda jumlahnya, tergantung pada nilai omset usaha. Jika keuangan pribadi dan bisnis dicampuradukkan, tentu akan menyulitkan Sahabat dalam menghitung pajak yang harus dikeluarkan. 

Baca Juga: Kiprah Nisaul Kamilah, Memberdayakan Perempuan di Bidang Ekonomi dengan Platform Digital

5. Tetapkan Budget Agar Konsisten Menabung

Sahabat Wirausaha dapat menetapkan budget untuk setiap pos-pos pengeluaran agar menabung menjadi alokasi rutin setiap bulannya. Misalnya, dari total omset, 25-30 persen Sahabat gunakan untuk membeli bahan baku, 20-30 persen untuk menggaji karyawan, 5-10 persen keuntungan dialokasikan untuk promosi atau pemasaran, 15-20 persen untuk pajak, dan 10-15 persen untuk menabung. Nah, dengan menetapkan budget demikian, pengeluaran Sahabat menjadi lebih terarah dan terkendali. Selain itu, Sahabat juga jadi lebih tahu secara jelas besaran keuntungan per bulan yang Sahabat dapatkan dari menjalankan usaha. 

Hal yang sama juga dapat Sahabat terapkan untuk pengeluaran rumah tangga. Buatlah budget agar tidak membengkak di satu pos pengeluaran saja. Misalnya, dengan menggunakan rumus 40-30-20-10. Artinya, 40 persen untuk kebutuhan primer seperti makan, minum, listrik, pulsa telepon, dan tagihan bulanan lainnya. Adapun 30 persen untuk cicilan produktif, yakni untuk menunjang pekerjaan dan dapat dikategorikan sebagai aset seperti cicilan rumah, kendaraan, dan laptop. Sementara 20 persen untuk dana darurat, asuransi, dan investasi dan 10 persen untuk sedekah dan berbagi dengan orang lain. 

Mengelola keuangan memerlukan ketekunan serta kesabaran dalam mencatat serta mengevaluasi pengeluaran. Tentunya juga akan membutuhkan waktu untuk melakukannya. Namun, Sahabat perlu ingat bahwa ini akan bermanfaat bagi masa depan usaha serta rumah tangga Sahabat Wirausaha.

Demikian beberapa tips menabung yang dapat Sahabat praktikkan. Memiliki tujuan yang jelas, memilih tempat yang tepat, serta mengelola keuangan adalah kemampuan penting bagi pemilik usaha terutama womanpreneur untuk menabung. Satu lagi yang tak boleh terlupa oleh Sahabat dalam menabung: konsisten adalah kuncinya! Selamat mencoba!

Referensi:

  1. Fool - Operating Expenses
  2. Forbes - Business startup costs
  3. OJK - Ayo Merdeka Finansial
  4. Mercy Corps Indonesia - Modul Empowering Women Entrepreneurs
  5. Fimela - Jadi Mompreneur Cerdas dengan Memahami Pengelolaan Uang yang Tepat
  6. Bankrate - Top Reason to Save Money