Sumber : lynda.com

Setiap investor tentu menginginkan adanya pengembalian modal dengan keuntungan yang didapatkan dalam jangka waktu tertentu, begitu pula dengan investor yang menanamkan modalnya di bisnis yang Sahabat Wirausaha geluti saat ini. Berapa lama kira-kira pengembalian modal yang dibutuhkan? Pertanyaan ini dapat dijawab dengan melakukan perhitungan payback period.


Apa Itu Payback Period

Secara definisi, payback period adalah perhitungan yang menunjukkan lama waktu suatu investasi akan dapat kembali. Sederhananya, payback period adalah periode pengembalian dana. Hal ini penting, khususnya bagi para investor, karena dapat memastikan waktu yang dibutuhkan agar modal yang diinvestasikan dapat kembali.

Baca Juga: Tips Membaca Laporan Laba Rugi Bagi UMKM


Cara Menghitung Payback Period dan Contoh Kasus

Ada dua variabel utama yang kita gunakan untuk menghitung payback period, yaitu nilai investasi dan arus kas bersih. Rumusnya adalah sebagai berikut :

Payback Period = Nilai Investasi : Arus Kas Bersih x 1 tahun

Yang perlu Sahabat Wirausaha pahami dari rumus sederhana di atas adalah rumus tersebut hanya dapat digunakan jika arus kas per tahunnya memiliki jumlah yang sama setiap periode atau tahunnya. Agar Sahabat Wirausaha lebih mudah memahami, kita akan belajar dengan menggunakan contoh kasus ya.

Baca Juga: Inilah Aplikasi Akuntansi yang Membantu UMKM

Bahtera Alif Group sedang mempertimbangkan untuk membeli mesin produksi repacking. Dengan membeli mesin tersebut yang berharga Rp 200.000.000, pendapatan bersih yang didapat dari penambahan mesin tersebut adalah Rp 75.000.000 per tahunnya. Dari informasi yang kita peroleh ini, maka kita dapat menghitung payback periodnya. Caranya sederhana, yaitu dengan membagi nilai investasi dengan arus kas bersihnya.

Payback Period Bahtera Alif Group = 200.000.000 : 75.000.000 x 1 tahun

= 2.67 tahun

Kini telah kita ketahui bersama bahwa payback period atau periode pengembalian modal dari investasi mesin tersebut adalah selama 2.67 tahun. Mudah bukan Sahabat Wirausaha! Namun sekali lagi, rumus tersebut hanya dapat digunakan jika arus kas per tahunnya memiliki jumlah yang sama setiap periode atau tahunnya.

Baca Juga: Keberhasilan Ekspor Rorokenes Menggunakan Prinsip Sustainability

Lalu bagaimana jika arus kas di setiap periodenya berbeda? Apakah kita tidak bisa menghitung payback period? Tentu bisa. JIka arus kas di setiap periodenya berbeda, Sahabat Wirausaha dapat menggunakan rumus berikut :

Payback Period = n + (a:b) x 1 tahun

Keterangan :

n = syarat periode pengembalian investasi

a = jumlah kumulatif arus kas pada tahun terakhir (n)

b = arus kas pada tahun setelah tahun kumulatif arus kas berjalan (n+1)

Sahabat Wirausaha jangan pusing dulu ya, ini tidak sesulit yang dibayangkan. Yuk kita gunakan contoh agar lebih mudah memahaminya.

Baca Juga: Apa itu Gross Profit Margin Ratio?

Bahtera Alif Group memiliki proyek investasi senilai Rp 675.000.000 juta dengan umur ekonomis 5 tahun, syarat periode pengembalian 2 tahun, dan arus kas per tahunnya sebagai berikut :

  • Tahun 1 sebesar Rp 300.000.000
  • Tahun 2 sebesar Rp 250.000.000
  • Tahun 3 sebesar Rp 200.000.000
  • Tahun 4 sebesar Rp 150.000.000
  • Tahun 5 sebesar Rp 100.000.000

Baca Juga: Apa itu Payables Turnover?

Dari informasi tersebut, kita ketahui bersama bahwa arus kas setiap periode atau tahunnya tidaklah sama. Oleh karena itu, untuk dapat menghitung payback periodnya, Sahabat UKM, sehingga untuk menghitung payback period bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Tahun 1 : Rp 300.000.000

Tahun 2 : Rp 250.000.000 menjadi Rp 550.000.000

Tahun 3 : Rp 200.000.000 menjadi Rp 750.000.000

Tahun 4 : Rp 150.000.000 menjadi Rp 900.000.000

Tahun 5 : Rp 100.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000

Payback Period = n + (a : b) x 1 tahun

= 2 + ((Rp 675.000.000 – Rp 550.000.000) : (Rp 750.000.000 – Rp 550.000.000)) x 1 tahun

= 2 + 0.62 tahun

= 2.62 tahun

Dari contoh kasus tersebut, dapat kita ketahui bahwa periode pengembalian modal yaitu sebesar 2.62 tahun atau tepatnya 2 tahun 7 bulan. Lebih kecil angka payback period, maka akan lebih baik karena berarti waktu pengembalian investasi akan menjadi lebih singkat.

Baca Juga: Melirik Peluang Bisnis di Sektor Pertanian Lewat Inovasi

Bagaimana Sahabat Wirausaha, mudah bukan menghitung payback period. Gunakan analisis ini jika Sahabat Wirausaha hendak mengeluarkan modal untuk investasi tertentu ya. Selamat mencoba!

Referensi :

educba.com. Payback Period Formula