Halo Sahabat Wirausaha, sebagai orang Indonesia, besar kemungkinan kamu  tahu merek Kosmetik Wardah dari Paragon Group. Bener, gak? Bagaimana tidak, Wardah adalah kosmetik pionir yang membawa narasi identitas merek atau brand equity sebagai kosmetik halal pertama di Indonesia. Maka dari itu, tentunya menarik untuk tahu, siapa sih sosok pendiri di balik kesuksesan Wardah?

Sosok pendiri itu adalah seorang perempuan istimewa, Ibu Nurhayati Subakat — seorang perempuan visioner yang berhasil mendefinisikan ulang arti kesuksesan. Sebagai pendiri Wardah, merek kosmetik halal yang kini merajai pasar Indonesia dan merambah dunia internasional, Nurhayati adalah simbol kekuatan, kelembutan, dan determinasi yang berpadu harmonis. Lebih dari sekadar pengusaha, Ia adalah seorang istri, ibu dari tiga anak, dan panutan bagi generasi muda dan perempuan Indonesia.

Sebagai perempuan Indonesia, saya pun ikut merasa bangga dan sangat terinspirasi dengan usaha dan pencapaian Ibu Subakat. Dari jauh, melalui ceritanya, beliau seakan meniupkan harapan dan keberanian ke batin saya, bahwa perempuan pun boleh punya cita-cita yang tinggi, karena perempuan mampu meraihnya. Agar kamu ikut terinspirasi, yuk kita simak kisah lengkapnya dengan baca artikel ini sampai selesai ya! 


Awal Perjalanan: Dari Farmasi ke Dunia Bisnis Kosmetik

Lahir di Padang Panjang, Sumatra Barat, Nurhayati Subakat memulai kariernya bukan di dunia bisnis, melainkan di bidang farmasi. Setelah menyelesaikan studi di Institut Teknologi Bandung (ITB), ia bekerja sebagai apoteker. Namun, jiwa kreatifnya mendorongnya untuk bermimpi lebih besar. Tahun 1985 menjadi awal perjalanannya ketika ia mendirikan bisnis sampo rumahan bernama "Putri". Ia mulai memasarkan produknya dengan menawarkan produk secara door to door, khususnya dari salon ke salon.

Langkah itu tentunya tidak mudah, terutama saat pabrik kecilnya terbakar habis. Tetapi, dalam setiap rintangan, Nurhayati menemukan kekuatan untuk melompat lebih tinggi.

“Saat semua tampak runtuh, saya memutuskan untuk bangkit. Kegagalan adalah guru terbaik,”

kenangnya, dengan senyum tegas yang penuh inspirasi.

Momen Transformasi: Wardah Lahir dari Keyakinan

Tahun 1995 menjadi tonggak sejarah saat Nurhayati mendirikan Wardah. Di tengah pasar kosmetik yang kompetitif, ia melihat celah yang belum tergarap: kosmetik halal. Sebagai seorang Muslimah, ia memahami kebutuhan perempuan akan produk yang tak hanya mempercantik, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai spiritual mereka.

"Halal itu bukan hanya soal bahan, tetapi juga integritas cara berbisnis. Itulah filosofi yang menjadi dasar Wardah," jelasnya.

Pada awalnya, konsep ini menantang norma yang ada. Namun, dengan strategi branding yang kuat, inovasi produk, dan pendekatan personal kepada konsumennya, Wardah perlahan menjadi ikon kosmetik halal modern. Hingga kini, merek ini terus memancarkan keindahan yang relevan bagi perempuan masa kini.


Menjalankan Multi Peran dengan Prima: sebagai Istri, Ibu, dan Pemimpin Perusahaan

Keberhasilan besar sering kali membuat kita lupa bahwa di balik layar ada peran-peran lain yang dimainkan dengan penuh kasih. Bagi Nurhayati, keluarga selalu menjadi prioritas utama. Ia mengakui bahwa peran sebagai istri dan ibu dari tiga anak menjadi fondasi kesuksesannya.

“Keluarga adalah rumah tempat saya pulang. Mereka adalah alasan dan motivasi saya untuk terus maju,” ujarnya.

Sebagai ibu, ia berhasil menanamkan nilai-nilai bisnis kepada anak-anaknya yang kini melanjutkan estafet kepemimpinan di perusahaan. Baginya, keterlibatan keluarga dalam bisnis bukan hanya soal warisan, tetapi juga pembelajaran bersama tentang tanggung jawab dan kerja keras.

Sumber foto: akun instagram @sari.chairunnisa

Sumber foto: Akun instagram @sari.chairunnisa

Filosofi Bisnis ala Nurhayati Subakat

Keberhasilan Wardah tidak datang tanpa prinsip yang kuat. Berikut adalah beberapa filosofi bisnis yang dipegang teguh oleh Nurhayati:

  1. Integritas di Atas Segalanya: "Kita harus menjaga kepercayaan. Bisnis yang sukses adalah bisnis yang transparan dan jujur."

  2. Inovasi Tanpa Henti: Di tengah perubahan tren, Wardah terus beradaptasi dan menghadirkan produk yang relevan dengan kebutuhan konsumen modern.

  3. Memberi Dampak Positif: "Bisnis tidak hanya soal laba, tetapi juga bagaimana kita bisa memberi manfaat bagi banyak orang."


Inspirasi bagi Generasi Muda dan Perempuan Indonesia

Nurhayati adalah contoh nyata bahwa keberanian memulai adalah langkah pertama menuju sukses. Dalam setiap kesempatan berbicara di hadapan anak muda, ia selalu menekankan pentingnya memiliki visi yang jelas.

“Anak muda punya energi luar biasa. Jangan takut gagal, karena justru dari kegagalan kita belajar menjadi lebih baik. Mulailah dari langkah kecil, tetapi konsisten,” pesannya dengan penuh semangat.

Kesuksesan Wardah kini tak hanya mencerminkan keberhasilan bisnis, tetapi juga perjalanan perempuan Indonesia yang mampu berdiri sejajar di panggung global. 

Dari perjalanan hidupnya, ada pelajaran penting yang bisa kita petik:

  1. Keteguhan Hati: Tantangan adalah bagian dari proses menuju sukses. Jangan pernah menyerah.

  2. Keseimbangan Hidup: Karier gemilang harus berjalan seiring dengan keharmonisan keluarga.

  3. Keberanian Bermimpi: Dengan visi yang jelas, setiap mimpi memiliki peluang untuk menjadi kenyataan.

Bagi perempuan Indonesia, beliau adalah contoh nyata yang berhasil membuktikan bahwa menjadi istri, ibu, dan pengusaha sukses bukanlah hal yang mustahil. Beliau tak hanya membangun merek kosmetik, tetapi juga mengangkat nilai-nilai perempuan Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. 

Baginya, membangun bisnis bukan tujuan, melainkan alat atau kendaraan untuk meraih tujuan yang lebih besar, atau bahkan lebih tinggi. Wardah bukan sekadar bisnis, melainkan warisan nilai. Sebuah bukti bahwa kecantikan sejati adalah perpaduan antara keindahan luar dan hati yang tulus.  Ia meninggalkan pesan yang tak ternilai bagi kita semua, bahwa keberhasilan adalah hak semua orang yang berani bermimpi dan berjuang.