Sahabat Wirausaha tentu ingin semua pengeluaran bisnis tercatat dengan baik bukan? Nah, untuk itu Sahabat Wirausaha perlu mengetahui salah satu jenis biaya yang harus dilaporkan dengan baik yakni miscellaneous expense atau yang disebut juga sebagai biaya lain-lain.
Nah, Sahabat Wirausaha pasti bertanya-tanya apa sih pentingnya miscellaneous expense atau biaya lain-lain itu? Jadi miscellaneous expense atau biaya lain-lain bertujuan untuk memastikan semua pengeluaran bisnis tercatat sehingga tagihan pajak tetap rendah. Ya, perusahaan atau wajib pajak bisa mengklaim biaya pengeluaran yang memenuhi syarat sebagai pengurangan pajak yang tidak termasuk dalam kategori pengurangan pajak lainnya.
Pengertian Miscellaneous expense
Miscellaneous expense adalah biaya-biaya yang terdiri dari bermacam-macam transaksi serta tidak tercantum dalam salah satu perkiraan yang terdapat dalam transaksi perusahaan. Perkiraan biaya lain-lain biasanya dibuat oleh perusahaan karena sudah terlalu banyak perkiraan biaya, selain itu biaya yang masuk dalam perkiraan biaya lain-lain biasanya terdiri dari pengeluaran untuk biaya yang kecil-kecil tetapi jenisnya banyak.
Baca Juga: Apa itu Operating Expense?
Perlu Sahabat Wirausaha ketahui bahwa setiap jenis perusahaan dan setiap kondisinya akan sangat berbeda-beda dalam penggolongan biaya lain-lain. Oleh karena itu, secara spesifik tidak bisa dikatakan bahwa X adalah contoh biaya lain-lain dan Y adalah bukan.
Contoh Miscellaneous Expense
Sahabat Wirausaha, berikut beberapa contoh yang umumnya dianggap sebagai biaya lain-lain:
1. Biaya Iklan
Biaya iklan bisa tergolong biaya lain-lain bagi beberapa perusahaan yang tidak memang tidak setiap waktu menjadikan iklan sebagai media promosi. Oleh karena itulah, biaya iklan dalam laporan keuangan suatu perusahaan tidak tergolong akun transaksi sehingga jika ada biaya iklan bisa digolongkan sebagai Miscellaneous Expenses.
2. Biaya Pelayanan Bank
Keuangan perusahaan pasti tak terlepas dari bank. Dalam pengurusan keuangan dengan menggunakan perbankan juga pasti ada biaya layanan. Biaya ini biasanya dimasukkan dalam biaya lain-lain karena jumlahnya relatif sangat kecil.
Baca Juga: Pengertian Biaya Administrasi
3. Biaya Iuran Keanggotaan
Perusahaan pada bidang tertentu biasanya tergabung dalam suatu organisasi profesional. Layaknya organisasi lain, maka akan ada iuran keanggotaan organisasi tersebut. Namun tentunya biaya ini khusus untuk keperluan perusahaan, bukan klub atau organisasi yang diikuti atas nama pribadi pimpinan perusahaan.
4. Biaya Kartu Kredit
Beberapa kemungkinan bisa terjadi seperti keteledoran membayar kartu kredit. Jika ini terjadi, maka tentu ada biaya denda keterlambatan. Biaya seperti ini tergolong biaya tidak terduga dan tidak rutin sehingga dimasukkan dalam akun biaya lain-lain.
5. Biaya Pelatihan
Pelatihan dan pendidikan yang diikuti karyawan bukanlah tergolong kegiatan rutin. Oleh karena itu, biaya pengeluaran untuk pembayaran pelatihan atau pendidikan ini bisa digolongkan biaya lain-lain. Hal yang perlu diingat adalah pelatihan atau pendidikan yang diikuti harus memenuhi syarat. Syarat yang dimaksud adalah pelatihan atau pendidikan berguna secara langsung untuk peningkatan keterampilan. Biaya lain-lain yang mengikuti seperti transportasi bisa juga dimasukkan sebagai biaya lain-lain.
5. Biaya Pembelian Waralaba
Beberapa jenis bisnis ada yang melakukan pembelian waralaba, merek dagang, atau nama dagang, Biaya ini bisa masuk dalam akun biaya lain-lain dengan syarat bukan merupakan bagian dari pembelian bisnis.
6. Biaya Lobi
Dalam banyak kasus, pelobian adalah hal yang sangat mungkin terjadi. Pelobian yang harus dibayar tentu tidak bisa dimasukkan dalam akun manapun. Selain jumlahnya tidak begitu besar, juga karena sifatnya tidak rutin bahkan bisa tidak terduga. Oleh karena itu, biaya lobi harus juga dimasukkan dalam akun biaya lain-lain.
Kesimpulan
Selain ketujuh contoh di atas, masih bisa digali kembali contoh biaya lain-lain, seperti biaya layanan akuntansi bisnis, biaya internet, hingga perlengkapan yang biasa digunakan di kantor sekaligus di rumah. Berdasarkan pengertian yang sudah dijabarkan di atas, sebenarnya sudah bisa diketahui mengapa perusahaan butuh membuat akun untuk biaya lain-lain. Akun biaya lain-lain dibuat bertujuan untuk mencatat mutasi akun yang tidak disediakan kolom tersendiri baginya. Yuk dari sekarang perhatikan biaya lain-lain dari bisnismu Sahabat wirausaha!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Referensi :