Kenali Buzz Marketing, Teknik Pemasaran Ampuh untuk Memaksimalkan Penjualan - Apakah penjualan dan pertumbuhan bisnis Sahabat Wirausaha sedang stuck? Merasa sudah banyak teknik pemasaran yang dilakukan, tapi merek kita belum banyak diketahui oleh masyarakat luas hingga traffic sosial media pun tidak meningkat? Jika jawabannya adalah ya, mungkin Sahabat Wirausaha belum mengimplementasikan teknik buzz marketing dalam bisnis.
Di zaman serba digital seperti saat ini, buzz marketing menjadi sebuah solusi pemasaran yang tepat. Teknik ini berfokus dalam memaksimalkan potensi promosi produk melalui sebuah social media campaign melalui pemasaran mulut ke mulut.
Dengan membuat konsumen berbicara tentang produk atau jasa yang kita jual ke lingkungan sekitarnya, teknik ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang merek kita, dengan harapan dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan kita. Metode ini pun juga dinilai lebih ekonomis lho! Menarik bukan? Yuk Sahabat Wirausaha, kita pelajari tentang buzz marketing lebih lanjut melalui artikel ini!
Apa Yang Dimaksud Dengan Buzz Marketing?
Buzz Marketing merupakan sebuah teknik pemasaran yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen dengan memberikan pesan yang berpengaruh melalui merek, produk, atau layanan yang disediakan. Dikutip dari laman Feedough, Buzz didefinisikan sebagai sebuah pemicu yang menghasilkan pemasaran melalui mulut ke mulut. Buzz dapat berupa ide, frase, tagline, logo, maskot, atau iklan yang unik dan berbeda, sehingga membuat orang berbicara tentang merek atau produk kita.
Baca Juga: Guerilla Marketing: Strategi Pemasaran Inovatif yang Gemparkan Konsumen, Begini Cara Menerapkannya!
5 Macam Teknik Buzz Marketing dan Contoh Penerapannya Untuk UMKM
Setiap teknik Buzz Marketing dapat menghasilkan pemasaran melalui mulut ke mulut dengan cara yang berbeda. 5 macam jenis teknik Buzz Marketing yang bisa kita terapkan adalah:
1. Membuat Kampanye Produk
Strategi Buzz Marketing pertama yang dapat diterapkan adalah dengan membuat kampanye produk atau jasa yang ditawarkan sehingga menarik perhatian pelanggan. Kampanye yang dibuat harus memberikan informasi penting dari produk, mengajak konsumen untuk bergabung dengan merek kita, dan pada akhirnya ikut menyebarkan pesan tentang produk kita ke lingkungannya. Buatlah pemasaran yang unik, dan berbeda dengan desain serta copywriting yang kreatif, seperti pemasaran yang dilakukan oleh merek kecantikan lokal Skin Game.
Skin Game menyelenggarakan kampanye pemasaran dengan membuat ijazah kesuksesan para konsumennya dalam merawat kulit menggunakan produk mereka. Kampanye unik ini ditemukan di dalam KRL, di mana banyak masyarakat Jabodetabek yang menggunakan transportasi umum ini. Karena keunikannya, kampanye ini ramai diperbincangkan di media sosial setelah unggahan tentang kampanye ijazah Skin Game menjadi viral di Twitter.
2. Bekerja sama dengan Key Opinion Leader (KOL)
Melakukan kampanye dengan menggunakan Key Opinion Leader (KOL) bertujuan untuk meningkatkan brand awareness. Key Opinion Leader (KOL) bertugas untuk memperkenalkan produk atau jasa kita agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Seorang Key Opinion Leader (KOL) yang baik mempunyai ikatan emosional dengan audiensnya. Sehingga dengan menggunakan teknik pemasaran ini, audiens akan lebih mempercayai ulasan produk atau jasa yang digunakan oleh Key Opinion Leader (KOL) tersebut.
Mari kita ambil contoh produsen mie instan sehat lokal Lemonilo yang bekerja sama dengan grup boy band korea NCT Dream sebagai brand ambassador. Berbagai keuntungan didapatkan oleh Lemonilo setelah bekerja sama dengan NCT Dream, seperti memperluas pangsa pasar dan audiens, meningkatkan tingkat engagement di media sosial Lemonilo, serta mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Sumber: kompasiana.com
Baca Juga: Visual Marketing, Teknik Pemasaran Berorientasi Visual yang Efektif Bikin Konsumen Terpikat
3. Menciptakan Permintaan Penjualan
Sebuah merek dapat menciptakan permintaan penjualan dengan memproduksi produk dalam jumlah terbatas, menyelenggarakan acara flash sale, atau membuat produk edisi terbatas. Strategi ini akan menciptakan fenomena kelangkaan produk dan menambah nilai produk tersebut akibat adanya permintaan konsumen yang tinggi dan namun suplai produk yang disediakan terbatas. Konsumen pun melihat produk ini sebagai produk yang eksklusif dan meningkatkan urgensi mereka untuk membeli produk kita. Oleh karena itu, strategi menciptakan permintaan penjualan ini bisa pula dilakukan dengan memantik sebuah pembicaraan antara lingkungan konsumen yang telah memiliki produk dengan konsumen yang ingin memiliki produk tersebut.
Contohnya adalah seperti yang diimplementasikan oleh produsen parfum lokal HMNS, di mana HMNS selalu menginformasikan ketersediaan stok produk yang tersisa sudah menipis. Hal ini menimbulkan rasa urgensi dan fear of missing out konsumen meningkat, sehingga konsumen akan segera membeli produk tersebut. Mereka yang telah membeli parfum tersebut, akan bicara bahwa mereka sudah memiliki produk tadi dan menciptakan rasa FOMO di kalangan sisa konsumen lainnya yang belum membeli.
Sumber: Instagram/hmns.id
4. Menggunakan Pemasaran Tabu
Tabu merupakan suatu hal yang dipandang sebagai tidak bermoral atau tidak dapat diterima oleh masyarakat, baik isu tersebut merupakan hal yang positif atau negatif. Strategi pemasaran tabu menggunakan isu kontroversial dengan tujuan untuk menciptakan percakapan tentang iklan dan merek kita.
Contohnya adalah merek lingerie lokal Nipplets yang rutin melakukan pemasaran dengan edukasi konsumennya tentang hal berbau seksual. Konten berbau seksual terlihat kontroversial karena topik ini masih sering dianggap tabu bagi sebagian masyarakat, namun berhasil menarik perhatian audiens.
Foto: Instagram/nipplets_official
5. Buatlah Suatu Hal yang Tidak Biasa
Strategi buzz marketing terakhir yang dapat kita terapkan adalah membuat suatu konten yang unik atau luar biasa, sehingga akan mengejutkan audien dan pada akhirnya mereka akan membicarakan tentang merek kita tanpa henti. Hal ini dilakukan pada pemasaran film live action Barbie.
Sebuah agensi konten kreatif Eye Studio memproduksi video CGI yang menampilkan boneka Barbie beserta kotak kemasannya berukuran sebesar ikon Dubai Burj Khalifa. Kehadiran boneka Barbie kolosal raksasa di Dubai ini telah memicu perbincangan dan viral di media sosial, yang menandakan bahwa strategi buzz marketing ini berhasil.
Baca Juga: Generational Marketing, Memahami Karakter Konsumen Menurut Latar Generasi untuk Optimalkan Pemasaran
Bagaimana Buzz Marketing Bekerja?
Buzz Marketing mempunyai pendekatan yang berbeda dalam memasarkan kontennya, yaitu identik dengan penggunaan Key Opinion Leader (KOL) produk untuk membantu meningkatkan kesadaran pelanggan, meningkatkan promosi dari mulut ke mulut, dan merekomendasikannya kepada teman serta keluarga mereka. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Nielsen, pemasaran melalui mulut ke mulut terbukti efektif karena 88% konsumen di 56 negara mengatakan bahwa mereka mempercayai rekomendasi dari orang yang mereka kenal melebihi bentuk pesan pemasaran lainnya. Diasumsikan bahwa pemasaran dari mulut ke mulut lebih berbobot bagi konsumen karena dianggap tidak memihak dan berasal dari lingkungan yang dipercaya konsumen.
Oleh karena itu, Buzz Marketing lebih bergantung pada kekuatan pesan pribadi satu lawan satu daripada pesan siaran. Salah satu tantangan Buzz Marketing adalah mempertahankan unsur kejutan sebagai bagian dari strategi pemasaran. Namun hati-hati, jika salah langkah, Buzz Marketing berpotensi mengakibatkan tidak dapat menghubungkan antara kampanye dengan merek kita. Hal ini dikarenakan jika fokus utama kita hanya membuat orang membicarakan tentang kampanye tersebut, namun kita lupa berfokus untuk menaruh identitas merek kita di dalam kampanye. Berikut tahapan yang dapat diimplementasikan agar strategi Buzz Marketing kita sukses:
- Mengetahui target audiens dan memahami minat, pemicu, serta batasan untuk target pasar kita.
- Mengembangkan strategi pemasaran yang cocok dan menarik sesuai dengan profil audien dan memastikan bahwa strategi tersebut akan menimbulkan reaksi sebanyak mungkin, tanpa akan menyinggung penonton.
- Membangun antisipasi dan keingintahuan konsumen untuk mempelajari produk lebih lanjut sebelum tanggal peluncuran produk, sehingga menghasilkan momentum bagi konsumen dan merek kita. Hal lainnya yang dapat dilakukan adalah menciptakan komunitas yang menghubungkan antara konsumen dengan merek kita.
- Membuat motivasi bagi konsumen yang merespons merek dengan positif sejak dini, seperti memberikan hadiah melalui acara giveaway. Hal ini akan membuat konsumen merasa istimewa sekaligus merangsang rasa penasaran pada konsumen lainnya.
- Melakukan interaksi dengan konsumen melalui konten media sosial atau pesan pribadi. Dari interaksi ini, kita juga dapat menerima feedback dari konsumen dan mengatasi masalah atau kekhawatiran pelanggan.
- Memantau hasil pemasaran dengan menetapkan dan mengukur indikator kinerja utama untuk melacak kinerja keberhasilan kampanye pemasaran digital.
Nah itu dia Sahabat Wirausaha, penjelasan tentang Buzz Marketing dan contoh penerapan yang bisa dilakukan di merek kita. Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya!
Sumber:
- What is buzz marketing? -- Definition from WhatIs.com
- Buzz Marketing: Definisi, Kelebihan dan Strategi Penerapannya