Generational MarketingSetiap generasi memiliki harapan yang unik, pengalaman, cerita, gaya hidup, nilai-nilai, dan demografi yang mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Banyak perusahaan yang memahami hal tersebut, kini tengah berusaha menjangkau konsumen dari berbagai generasi dan berupaya memahami para pembeli yang beragam ini. 

Namun, masih banyak diantara UMKM menggunakan pendekatan pemasaran yang umum, tidak spesifik dan tanpa mengacu pada perubahan tren konsumen. Padahal, tidak setiap generasi sama dan tidak bisa diperlakukan oleh pemasar dengan cara yang sama. 

Kasusnya sering terjadi pada pendekatan satu strategi pemasaran untuk semua generasi, kurang penyesuaian produk-bahasa-pesan sehingga tidak relevan dan tidak menarik bagi konsumen, tidak paham kanal komunikasi dan saluran media yang sesuai spesifik generasi.

Dengan tujuan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran UMKM, mari kita eksplorasi lebih dalam dengan mengekspos beberapa teknik efektif dalam generational marketing serta menggali karakteristik khas yang dimiliki oleh setiap generasi.

Baca Juga: Iklan Sirup Marjan yang Epik! Strategi Positioning yang Bikin Brand Melekat di Benak Konsumen


Apa Itu Generational Marketing?

Generational Marketing adalah pendekatan pemasaran yang mempromosikan produk atau layanannya dengan membagi dan menargetkan pelanggannya berdasarkan kelompok usia yang berbeda. Praktik ini fokus pada faktor kebutuhan, perilaku, dan daya beli yang berbeda dari orang – orang dalam kelompok usia berbeda agar bisa mencapai mereka melalui saluran yang tepat – akhirnya menghasilkan peningkatan pendapatan. Ini berarti bahwa para UMKM perlu memahami enam generasi di Indonesia, diantaranya:

  • Generasi Alpha (Lahir Tahun 2016 – Sekarang)
  • Generasi Z (Lahir Tahun 1997 - 2015)
  • Generasi Millenial (Lahir Tahun 1981 - 1996)
  • Generasi X (Lahir Tahun 1965 - 1980)
  • Baby Boomers (Lahir Tahun 1946 - 1964)


Kenapa Generational Marketing Itu Penting?

Ketika UMKM memahami pemasaran generasi maka kita dapat memahami perspektif pelanggan:

  • Bagaimana kita bisa menunjukkan nilainya kepada pelanggan?
  • Kita pilih metode promosi apa?
  • Lewat promosi apa kita berinteraksi?
  • Bagaimana menentukan harga yang paling pas?

Jadi, kita bisa “lebih unggul” dibanding merek lain.

Segmentasi generasi sangat penting untuk memahami pasar. Secara umum, konsumen mengingikan komunikasi dan pengalaman yang dipersonalisasi dari sebuah merek.


Gambaran Umum Generasi Saat Ini Untuk Pemasaran Bagi UMKM

Sumber: katadata

Dikutip dari Katadata, hasil Sensus Penduduk 2020 mencatatkan bahwa Indonesia memiliki total penduduk 270,2 juta jiwa  diantaranya Pre- Boomer (1,87%), Baby Boomer (31,01%), Gen X (21,88%), Milenial (25,87%), Gen Z (27,94%), dan Post Gen Z (29,17%). 

Baca Juga: Gabungkan Ilmu Marketing dengan Sains, Begini Penerapan Strategi Pemasaran Neuromarketing

Sumber: webengage

Setelah membaca, kita baru mengetahui konsep pemasaran generasi. Namun, bisa ada kebingungan mengenai apa yang dimaksud dengan generasi-generasi yang berbeda dan bagaimana mereka dibagi. Mari kita lihat segmen generasi yang sedang menjadi target merek saat ini.

1. Baby Boomer 

Sumber: mni

Generasi Baby Boomer adalah mereka yang lahir setelah perang dunia ke – 2 berakhir. Dikutip dari katadata, kelompok generasi Boomers mendominasi posisi puncak dalam dunia pekerjaan dengan masa kerja yang lebih lama, sehingga mengakumulasi pendapatan yang lebih besar dan memiliki daya beli yang kuat.

Cara pemasarannya:

    • Cobalah iklan LinkedIn meskipun beberapa sudah pensiun, sebagian masih bekerja sampai usia tua, mereka memiliki 30 tahun pengalaman kerja dan menduduki otoritas untuk keputusan pembelian untuk perusahaan. 
    • Iklan Facebook sebanyak 56% mereka aktif bermain facebook.
    • Iklan Media Tradisional – TV, siaran radio, surat kabar, majalah, tabloid, dan lain-lain.
    • Layanan pelanggan yang baik di toko84% mereka lebih suka berbelanja di toko fisik, dan menggunakan uang cash.
  • SEO – 96% dari Boomers menggunakan mesin pencari.
  • Cenderung menyukai warna-warna netral dan klasik - Warna beige, biru tua, dan merah tua. Warna -warna ini mencerminkan suasana tenang dan kesetiaan, dan merupakan pilihan umum dalam pemasaran ditujukan kepada generasi baby boomer.

2. Gen X 

Sumber: mni

Gen X adalah individu yang menduduki posisi berpengaruh di rumah tangga di tempat kerja. Mereka adalah penghasil utama dalam mengambil keputusan pembelian penting untuk rumah tangga mereka. Menurut American Marketing Association, Gen X memiliki daya beli yang lebih besar daripada generasi lainnya, dengan 29% dari perkiraan kekayaan bersih dolar dan 31% dari total pendapatan dolar. Berdasarkan hasil riset KPMG International, Gen X sering berbelanja online dibandingkan dengan generasi lainnya. 

Cara pemasarannya:

  • Berikan informasi detail – Gen X melakukan riset sebelum membeli.
  • Topik sesuai minat – Gen X tertarik pada topik seperti waktu bersama keluarga, nostalgia, dan nilai atau keamanan finansial.
  • Cenderung menyukai warna-warna dasar - dengan sentuhan organik. Warna - warna cerah yang disukai generasi X Turquoise, Honeysuckle pink, mimosa yellow, avocado green, dan mushroom brown. 

Baca Juga: Hal-Hal Apa Saja yang Dibeli Gen Z? Kenali Alasan dan Produk Apa yang Paling Banyak Dikonsumsi

3. Millenial 

Millenial adalah mereka berkontribusi maksimal pada Angkatan kerja aktif. Selain itu, secara kuantitatif, mereka membentuk generasi terbesar. Oleh karena itu, mereka memiliki kapasitas pendapatan dan pengeluaran yang besar.

Cara pemasarannya:

  • User-generated content – lebih dipercaya oleh kaum milenial ketimbang informasi satu arah.
  • Terhubung toko online - 73% generasi milenial menggunakan ponsel mereka untuk berbelanja online daripada di dalam toko.
  • Video Produk - 70% dari kalangan milenial lebih cenderung mempercayai merek-merek yang menyediakan video produk daripada yang tidak melakukannya. Video diakui sebagai jenis konten yang paling efektif.
  • Menyukai warna utama pink dan warna-warna energetik - seperti mint green, baby blue, coral, dan lavender. Meskipun memiliki kekayaan lebih sedikit, millenial tetap menjadi target penting karena loyalitas merek yang kuat, dan ini tercermin dalam preferensi warna mereka pada produk seperti iPhone rose gold dan produk Nike yang menampilkan warna-warna terang yang diinginkan oleh millenial.

4. Gen Z 

Sumber: mni

Gen Z adalah generasi yang dinamis dan cakap dalam menggunakan teknologi canggih. Hal menarik bahwa Milenial dan Generasi Z mendominasi Indonesia, menyumbang sekitar 27,94% dari total penduduk. Meskipun sebagian belum produktif, diperkirakan dalam tujuh tahun semua Generasi Z akan memasuki usia produktif.

Cara pemasaranya:

    • Kids Getting Older Younger (KGOY) memberikan topik-topik berat seperti seperti mobil listrik, ramah lingkungan, dan energi terbarukan.
  • Customer Experience pelayanan yang luar biasa diberikan ke pelanggan.
  • Ask & Advocate – buat customer journey 5 A terdiri dari Ask, Appeal, Ask, Act, dan Advocate.
  • Phygital (Physical + Digital)  - Gen Z melakukan webrooming di situs pencarian dan kemudian membelinya secara langsung di toko. UMKM harus memiliki 2 channel, baik online dan offline.
  • Keeping It Real (KIR) – Gen Z suka dengan merek yang autentik.
  • Menyukai warna utama yellow dan warna cerah yang mencolok - ini mencerminkan daya tarik yang kuat pada platform media sosial seperti Instagram. Daya beli Gen Z diperkirakan akan mengungguli milenial pada tahun 2030, menjadikan mereka target penting bagi UMKM.

5. Gen Alpha 

Sumber: mni

Gen Alpha adalah generasi termuda yang lahir tahun 2016 – sekarang yang tumbuh dalam media digital seperti smartphone, tablet, dan computer. Paparan ini telah mengarah pada preferensi terhadap konten visual dan interaktif, karena lebih menarik dan mendalam bagi mereka. 88% Gen Alpha dekat dengan orang tua dan mempengaruhi terhadap keputusan pembelian.

Cara pemasarannya:

  • Memperhatikan Orang Tua Gen Alphapastikan pesan UMKM relevan bagi kedua demografi tersebut dan mengkomunikasikan nilai dari produk atau layanan kita kepada seluruh keluarga.
  • Media Sosial dan Pemasaran Video – mereka menghabiskan waktu di platform seperti Instagram, YouTube, dan Tiktok, menjadikan tempat-tempat ini sebagai tempat ideal untuk berinteraksi dengan mereka. Ciptakan konten yang menarik secara visual dan manfaatkan pemasaran video untuk menarik perhatian mereka.

***

Sumber: McKinsey

Generational marketing menjadi alat kuat bagi UMKM yang ingin memperkuat hubungan dengan pelanggan dari berbagai kelompok usia. Dengan mengerti nilai-nilai, pilihan, dan cara komunikasi unik dari tiap generasi, Sahabat Wirausaha bisa buat strategi khusus yang cocok dengan audiens target dan pada akhirnya meningkatkan penjualan serta loyalitas merek. Ingatlah, bukan tentang apa yang kita ingin katakan kepada mereka, tetapi tentang apa yang mereka ingin dengar dari kita!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. https://www.researchgate.net/publication/242760064_Marketing_to_the_Generations
  2. https://www.mni.com/generational-marketing
  3. https://www.feedough.com/generational-marketing-guide/#t-1645097673571
  4. https://webflow.com/blog/generational-marketing-colors
  5. https://www.marketeers.com/ternyata-begini-strategi-pemasaran-yang-tepat-agar-dekat-dengan-gen-z/